Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN FILSAFAT, FILSAFAT PENDIDIKAN, DAN FILSAFAT PANCASILA

DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DOSEN PENGAMPU
:YUSRA NASUTION S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5


ESA INDRIYANI BANGUN (3223121048)
GALIH RAKA SIWI (3222121022)
LUTFAN AZIZ (3223121066)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN SEJARAH
2022
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Rahmat dan Hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Hubungan filsafat, filsafat
pendidkan, dan filsafat pancasila dalam sistem pendidikan nasional" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas filsafat pendidikan. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan terima
kasih kepada ibu Yusra Nasution selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat pendidikan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap saran dan kritik yang dapat membangun dalam penugasan-penugasan berikutnya.

Medan, 21 september 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................2
2.1 Hubungan filsafat dalam sistem pendidikan nasional............................................................2
2.2 Hubungan filsafat pendidikan dalam sistem pendidikan nasional..........................................4
2.3 Hubungan filsafat pancasila dalam system pendidikan nasional............................................5
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat (dari kata Yunani φιλοσοφία, filosofia, arti harfiahnya "cinta akan
hikmat") adalah ilmu yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan umum dan asasi, misalnya
pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, penalaran, nilai-nilai luhur, akal budi,
dan bahasa Istilah ini kemungkinan pertama kali diungkapkan oleh Pythagoras (570–495
SM). Metode yang digunakan dalam filsafat antara lain mengajukan pertanyaan, diskusi
kritikal, dialektik, dan presentasi sistematik.
Filsafat pendidikan merupakiaan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat
pelaksanaan dan pendidikan.[1] Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang,
cara, hasil, dan hakikat pendidikan.[1] Metode yang dilakuknganalisis secara kritis struktur
dan manfaat pendidikan.[1] Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan
pendidikan.[2] Salah satu yang dikritisi secara konkret adalah relasi antara pendidik dan
peserta didik dalam pembelajaran.[3] Salah satu yang sering dibicakan dewasa ini adalah
pendidikan yang menyentuh aspek pengalaman.[4] Filsafat pendidikan berusaha menjawab
pertanyaan mengenai kebijakanpendidikan, sumber daya manusia, teori kurikulum dan
pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga bahwa pancasila
mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan filsafat dalam sistem pendidikan nasional?
2. Bagaimana hubungan filsafat pendidikan dalam sisitem pendidikan nasional?
3. Bagaimana hubungan filsafat pancasila dalam sitem pendidikan nasional?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan filsafat dalam sistem pendidikan nasional
2. Untuk mengetahui bagimana hubungan filsafat pendidikan dalam sistem pendidikan
nasional
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan filsafat pancasila dalam sistem pendidikan
nasional.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan filsafat dalam sistem pendidikan nasional


Ada beberapa hubungan filsafat dalam system pendidikan nasional yaitu sebagai
berikut:
a). Filsafat menentukan tujuan pendidikanFilsafat pendidikan memberikan gagasan
orisinil tentang semua aspek pendidikan khususnya tujuan pendidikan. Dikatakan
bahwa filsafat pendidikan memberikan pandangan yang berbeda, namun situasi ini
tidak berbahaya, melainkan membantu dalam memberikan pendidikan sesuai
kebutuhan masyarakat. Perbedaan pandangan filsafat pendidikan mencerminkan
keragaman dan keragaman kehidupan manusia. Filsafat pendidikan memandu proses
pendidikan dengan menyarankan tujuan yang sesuai dari keragaman kehidupan dan
memilih sarana yang sesuai.
b). Menyelaraskan tradisi lama dan baru di bidang pendidikan -Dalam proses
pembangunan sosial tradisi lama menjadi usang bagi masyarakat. Mereka digantikan
oleh tradisi baru. Tapi proses penggantian ini tidak selalu mulus. Hal ini dihadapkan
pada banyak oposisi dari bagian ortodoks tertentu dari masyarakat. Pada saat yang
sama harus diingat bahwa setiap 'tua' tidak ketinggalan jaman dan setiap 'yang baru'
tidak sempurna. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk mengkoordinasikan keduanya
untuk menjaga keharmonisan antara keduanya. Fungsi ini bisa dilakukan dengan
filosofi pendidikan.

2
c). Menyediakan perencana pendidikan, administrator dan pendidik dengan visi
progresif untuk mencapai pengembangan pendidikan Spencer dengan tepat menunjuk
bahwa hanya seorang filsuf sejati yang bisa memberi bentuk praktis pada pendidikan.
Filsafat pendidikan menyediakan perencana, administrator, dan pendidik pendidikan
dengan visi yang tepat yang membimbing mereka untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efisien.
d). Mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman modern. Abad
ke-21 bergema dalam kancah persaingan, yang dalam runutan kerangka pikir kaum
futurist, abad ini dinobatkan sebagai abad pencerahan pengetahuan. Pengetahuan
menjadi senjata ampuh yang meng-eksistensi-kan manusia dalam lingkaran
perubahan paradigmatis yang saling menggeser. Filsafat pendidikan adalah
pembimbing, kemudi dan kekuatan pembebasan yang membantu kaum muda dan
masyarakat luas untuk menghadapi tantangan zaman modern.
e). Pendidikan adalah embrio dari spekulasi atau tesis filsafat Sebagai embrio,
menurut Ruhela, & Vyas (1970), karena syogyanya pendidikan lahir dari spekulasi
(bukan observasional) atau tesis filsafat terhadap hidup manusia yang mengalami
berbagai permenungan dan analisis atau mengalami antitesis dan sintesis berulang-
ulang, sehingga ia kemudian diterima sebagai kebenaran dan melahirkan suatu premis
bahwa pendidikan penting bagi hidup manusia karena makna etisnya.
Filsafat pendidikan memberikan pandangan-pandangan filsafiahnya kepada teori
pendidikan, khususnya pandangannya tentang manusia, peserta didik, tujuan
pendidikan, dan bagaimana seharusnya belajar.
f). Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan
aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata, artinya
mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah
dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan
kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat.

3
g). Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi
ilmu pendidikan atau paedagogik.

2.2 Hubungan filsafat pendidikan dalam sistem pendidikan nasional


Secara singkat hubungan antara keduanya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Filsafat pendidikan memberikan pandangan-pandangan filsafiahnya kepada teori
pendidikan, khususnya pandangannya tentang manusia, peserta didik, tujuan
pendidikan, dan bagaimana seharusnya belajar.
2. Teori pendidikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang otonom, sering menemui
masalahmasalah yang membutuhkan bantuan filsafat pendidikan. Kadang-kadang
pandangan filsafat pendidikan dapat mengubah teori pendidikan.
3. Jika suatu teori pendidikan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara filsafiah,
khususnya yang berhubungan dengan hidup dan manusia maka akan mengakibatkan
perlakuan yang tidak bertanggungjawab.
4. Pelaksanaan teori pendidikan sering memberikan bahan-bahan baru kepada filsafat
pendidikan untuk direnungkan.
5. Teori pendidikan dapat meng-cover pandangan filsafat pendidikan yang cocok
baginya, meskipun pandangan-pandangan tersebut harus diolah kembali (Daniel,
1995:100). Dari penjelasan di atas terlihat hubungan yang demikian erat antara
keduanya. Keduanya saling mempengaruhi. Sesuai dengan rumusan di atas dapat
dikatakan pula bahwa masalahmaslah kependidikan baik pada level filosofis maupun
tingkat teoretis dapat dijawab oleh relasi antara keduanya.Terdapat hubungan
fungsional antara keduanya. Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan
pula dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah salah satu pendekatan yang digunakan
oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan
menyusun teori pendidikan. Pandangan filsafat-termasuk aliran filsafat- akan
mempengaruhi bangunan teori.

4
2) Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan, memiliki relevansi dengan dunia nyata. Teori yang dikembangkan itu
setelah diarahkan oleh filsafat sesuai dengan kehidupan saat ini.
3) Filsafat memberi arah terhadap penngembangan teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan (Zuhairini dkk, 2004:16-17)

2.3 Hubungan filsafat pancasila dalam sistem pendidikan nasional


Peranan pancasila terhadap pendidikan indonesia ialah pancasila sebagai dasar
negara mampu memmberikan acuan untuk menjadi manusia yang berkarakter dan
bermoral tinggi sehingga pancasila di percaya sebagai landasan teori untuk
menghasilkan putra bangsa yang sebagaimana mestinya sesuai dengan apa saja yang
diharap di setiap nilai-nilai dari pancasila tersebut. Dengan kata lain Pancasila
mengharapkan agar putra-putri bangsa menjadikan pancasila sebagai pandangan
hidup, kalau lah hal ini tercapai maka dapat diketahui cita-cita yang ingin dicapai oleh
bangsa kita.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar
epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem
filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (dalam
Ganeswara, 2007) menyatakan bahwa hakikat dasar ontologis Pancasila adalah
manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya,
hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk
individu maupun sebagai makhluk sosial. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan
bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial
adalah manusia.

5
Secara lebih mendalam kaitan pancasila sebagai filsafat pendidikan haruslah di
pahami bahwasanaya Pancasila memang betul-betul ruh nya bangsa indonesia
mengapa demikian karena atas dasar pemhaman inilah indonesia berjalan hingga saat
ini, maka dari itu untuk merealisasikan hal ini diciptakan lah suatu proses yang telah
kita bahas tadi di atas yaitu pendidikan.
Pancasila menjadi sumber nilai untuk mengarahkan proses pendidikan yang
menyangkut secara jelas output pendidikannya agar mampu menghasilkan manusia
indonesia yang dapat di idealkan sebagaimana yang di khendaki , yakni manusia yang
mampu mengenali potensi kediriannya sehingga mampu menjalankan kehidupannya
dengan penuh tanggung jawab dalam semua aspek atau dimensi kehidupannya.
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat
penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Indonesia
adalah negara yang berdasarkan padaPancasila dan Undang- Undang dasar 1945 yang
di dalamnya diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah
sebagai satu sistem pengajaran nasional. Aristoteles mengatakan, bahwa tujuan
pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara (Rapar, 1988). Demikian
juga dengan Indonesia. Pendidikan selain sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan,
sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada
generasi selanjutnya.Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi
suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia
yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran, filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan
berdasarkan filsafat, apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan
ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang
menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.

6
Karenanya sistem pendidikan nasional Indonesia wajarapabila dijiwai, didasari
dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan
secara melembaga dalam sistem pendidikan nasioanl yang bertumpu dan dijiwai oleh
suatu keyakinan, pandangan hidup dan folosofi tertentu, inilah dasar pikiran mengapa
filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasioanl dan sistem filsafat
pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara Pnacasila. Dengan
memperhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam
melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan
eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat
pendidikan pancasila seyogyanya terbina secar optimal supaya terjamin tegaknya
martabat dan kepribadian bangsa. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek
rohaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasioanal
tanpa filsafat pendidikan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hubungan Antara filsafat dan pendidikan memiliki hubungan yang erat. Hubungan
keduanya hanya dapat dibedakan tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara keduanya
demikian erat sehingga kadang-kandang filsafat pendidikan disebut teori
pendidikan,demikian pula sebaliknya. Misalnya di negara Amerika teori atau ilmu
pendidikan disebut dengan Filsafat Pendidikan atau “Philosophy of Educatian”.
7

DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Noor Syam, Moh, 1986. Filsafat Pendidikan dan dasar filsafat Kependidikan Pancasila.

Surabaya : Usaha Nasional

https://www.kompasiana.com/efen28/5f1eb197d541df6e812ace24/peranan-filsafat-dalam-
pendidikan-praktis-1

Anda mungkin juga menyukai