Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PENERAPAN AZAS BERNOULLI DI DALAM KEHIDUPAN

Nama Sekolah :
Kelas /Semester :
Mata Pelajaran :
Materi :
Alokasi Waktu :

KELOMPOK : ...…………………………
ANGGOTA KELOMPOK :
1. …………………………………………
2. …………………………………………
3. …………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………

1. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

a. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
b. Indikator
3.4.1 Menyebutkan contoh penerapan Hukum Bernoulli di dalam kehidupan
3.4.2 Menentukan konsep Hukum Bernoulli di dalam kehidupan
3.4.3 Menganalisis Hukum Bernoulli dan penerapannya di dalam kehidupan

c. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan contoh penerapan Hukum Bernoulli di dalam
kehidupan
2. Peserta didik dapat menentukan konsep Hukum Bernoulli di dalam kehidupan
3.Peserta didik dapat menganalisis Hukum Bernoulli dan penerapannya di dalam
kehidupan
d.… Uraian Materi
Azas Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volum,
dan energi potensial per satuan volum selalu bernilai sama pada setiap titik sepanjang
garis arus. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 2. Azas Bernoulli
quizizz.com

Keadaan 1 dan keadaan 2 dihubungkan dengan persamaan bernouli berikut ini.


P1 + ½ p v12 + p gh1 = P2 + ½ p v22 + p gh2
dengan: P1 dan P2 = tekanan di titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan aliran di titik 1 dan 2 (m/s)
h1 dan h2 = ketinggian titik 1 dan 2 (m)
p = massa jenis fluida (kg/m3)
½ p v12 dan ½ p v22 merupakan energi kinetik per satuan volum dan
P gh1 dan p gh2 merupakan energi potensial per satuan volum.

Pipa venturimeter
Venturimeter merupakan alat yang dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk mengukur
laju aliran suatu zat cair. Terdapat dua jenis venturimeter , yaitu venturimeter tanpa
manometer dan venturimeter dengan manometer dimana manometer tersebut berisi zat cair
lain.

Gambar 7. Venturimeter
docplayer.info
Dengan menggunakan persamaan Bernoulli, maka
P1 + p gh1 + ½ p v12 = P2 + gh2 + ½ p v22
Karena h1 = h2, maka
P1 + ½ p v12 = p2 + ½ p v22
P1 – P2 = ½ p (v22 – v12)
Selisih tekanan pada titik 1 dan titik 2, dan yaitu P1 – P2 sama dengan
tekanan hidrostatis zat cair setinggi h, yaitu :
P1 –P2 = p gh
Sehingga
p gh = ½ p (v22 – v12)
Dengan demikian, kelajuan aliran pada masing-masing titik
dirumuskan dengan
v1 = √v22 – 2 gh’ ….*) v2 = √v12 – 2 gh’ ….*)
Kita dapat menyatakan kelajuan aliran di titik 1 dan 2, yaitu v1 dan v2,
dengan besaran-besaran luas penumpang A1 dan A2, serta perbedaan
ketinggian dalam kedua tabung vertikal h.
Berdasarkan persamaan kontinuitas
v1 . A1 = v2 . A2
v2 = A1/A2 . v1 atau v1 = A2/A1 . v2
Dengan mensubstituskan v2 = A1/A2 . v1 ke persamaan *) diperoleh
v1 = 2gh/√ (A2/A1) 2 - 1

Dengan mensubstituskan v1 = A2/A1 . v2 ke persamaan *) diperoleh

v2 = 2gh/√ 1- (A1/A2)2

Keterangan :
v1 = kecepatan zat cair pada pipa 1 (m/s),
v2 = kecepatan zat cair pada pipa 2 (m/s),
h = perbedaan tinggi permukaan zat cair pada pipa vertikal (m),

A1 = luas penampang pipa 1 (m2),

A2 = luas penampang pipa 2 (m2),

ρ = massa jenis (kg/m3), dan


g = percepatan gravitasi (m/s2)

Kegunaan dan aplikasi tabung venture adalah : ceronong asap, menghitung laju alir suatu
fluida dalam sebuah tabung, pengaturan aliran bensin dalam sistem pengapian pada
kendaraan bermotor, dalam bidang kedokteran, telah dirancanf juga venturimeter yang
digunakan untuk mengukur laju aliran darah dalam arteri.

Sayap pesawat terbang

Gambar 9. Penampang pesawat terbang


ruangguru.com

Seperti pada gambar 9, pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara
yang melalui sayap pesawat.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang tajam dan sisi atas
lebih melengkung dari sisi bawah. Bentuk ini membuat kecepatan aliran melalui sisi atas
lebih besar daripada kecepatan aliran melalui garis sisi bawah. Garis-garis arus di sisi atas
sayap tampak lebih rapat dari sebelah bawahyang berarti bahwa kecepatan udara di atas
sayap lebih besar daripada di bawahnya. Akibatnya, tekanan udara di bawah sayap lebih
besar daripada di sebelah atas sayap. Perbedaan tekanan inilah yang menagkibatkan
terjadinya gaya angkat pesawat. Besar gaya angkat adalah :

F1 – F2 = ( P 1 – P2 ) . A

Dengan : P1 = tekanan di bawah sayap ( Pa )


P2 = tekanan di atas sayap ( Pa )
A = luas penampang sayap ( m2 )
F1 – F2 dinamakan gaya angkat, sedangkan P1 – P2 dinamakan tekanan ke atas. Karena h 1
= h2, berdasarkan persamaan Bernoulli diperoleh
P1 – P2 = ½ ρ (v22 – v12)
Dengan demikian,

F1 – F2 = ½ ρA (v22 – v12)

Dengan : v1 = kecepatan udara di bawah sayap ( m/s)

v2 = kecepatan udara di atas sayap ( m/s )


F1 – F2 = gaya angkat ( N )
P1 = tekanan di bawah sayap ( N/m2)
P2 = tekanan di atas sayap ( N/m2 )
1. Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat
pesawat
F1 – F2 > W pesawat
F1 – F2 > m . g
2. Untuk mempertahankan ketinggian pesawat, maka kelajuan pesawat perlu diatur
sehingga gaya angkat pesawat sama dengan berat pesawat.
F1 – F2 = W pesawat
F1 – F2 = m . g

A. PEMECAHAN MASALAH

Kegiatan Belajar 1 :
Amati tiga fenomena yang terjadi berikut, tuliskan hipotesismu! Dan diskusikan bersama
teman sekelompokmu!
Fenomena 1
Pernah merhatiin bentuk sayap pesawat? Ketika mau terbang, pilot akan mengubah mode
sayap sehingga membengkok ke bawah. Mengapa demikian?

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Fenomena 2

Siapa yang pernah lihat orang naik motor , lalu bagian belakang bajunya terbang dan menggembung
mengapa bias demikian ?

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Fenomena 3
Bagaimana cerobong asap pabrik ini bisa terbuang keluar dan bagaimana hubungannya
dengan hukum Bernoulli?

……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…...

Kegiatan Belajar 2

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1.
B. KESIMPULAN
………………………………………………………………………………………………,
……………………………………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai