A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
2
3
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11 Memahami keterbatasan sumber daya energi dan dampaknya bagi kehidupan
3.12
3.13
3.14
3.15
3.16
3.17
3.18
3.19
3.20
3.21
4.11 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah keterbatasan sumber daya energi, energi
alternatif, dan dampaknya bagi kehidupan.
C. INDIKATOR
3.11.1. Mengklasifikasikan sumber-sumber energi. (C1)
3.11.2. Membedakan sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan (C2)
3.11.3. Menemukan pemecahan masalah yang ditimbulkan akibat pemakaian sumber energi
secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari.(C4)
4.11.1. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang pemecahan masalah
keterbatasan sumber daya energi, energi alternatif, dan dampaknya bagi kehidupan..
4.11.2. Melakukan diskusi tentang pemecahan masalah keterbatasan sumber daya energi,
energi alternatif, dan dampaknya bagi kehidupan.
4.11.3. Mempresentasikan hasil diskusi.
D. TUJUAN PEMBELJARAN
E. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
Sumber Energi
Energi merupakan kebutuhan tak terelakkan di saat perkembangan yang begitu pesat.
Sejak revolusi industri pemakaian energi batu bara dalam jumlah besar. Memasuki abad 20
pemakaian energi minyak Bumi semakin luas, dan akhir-akhir ini gas alam dan nuklir telah
dimanfaatkan untuk menopang kebutuhan manusia dalam jumlah besar. Seiring
meningkatnya aktivitas manusia dan besarnya tuntutan untuk mendapatkan kepraktisan dan
kenyamanan hidup, akan berakibat juga pada peningkatan konsumsi energi.
Tabel 11.1 : Pengadaan Sumber Energi Dunia
Bila ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini. Sumber energi dunia masih
sangat bergantung pada energi fosil, yang tidak dapat diperbarui lagi dengan jumlah sangat
terbatas dan semakin lama semakin menipis serta pada suatu saat akan habis. Bila ditinjau
dari sumber pengadaan energi saat ini. Sumber energi dunia masih sangat bergantung pada
energi fosil, yang tidak dapat diperbarui lagi dengan jumlah sangat terbatas dan semakin
lama semakin menipis serta pada suatu saat akan habis. Menurut Christ Lewis dalam
bukunya yang berjudul Biological Fuels memperkirakan bahwa gas alam akan habis pada
tahun 2047, minyak bumi pada tahun 2080, dan batu bara pada tahun 2180. Hal ini
disebabkan karena energi fosil dieksplorasi secara besar-besaran dan tidak sebanding dengan
waktu pembentukan energi fosil tersebut.
Banyak negara mengandalkan batubara, minyak dan gas alam untuk memasok
sebagian besar kebutuhan energi mereka, tetapi ketergantungan pada bahan bakar fosil
mengakibatkan masalah besar. Bahan bakar fosil adalah sumber daya yang terbatas.
Akhirnya, dunia akan kehabisan bahan bakar fosil, atau akan menjadi terlalu mahal.
Celakanya bahan bakar fosil juga menyebabkan polusi udara, air dan tanah, dan
menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Sumber daya energi terbarukan, seperti angin, tenaga air, cahaya matahari,
geothermal, dan bioenergi menawarkan alternatif pengganti untuk bahan bakar fosil. Sumber
daya energi ini menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada pencemaran atau gas rumah kaca.
Dan kabar baiknya, sumber energi ini tidak akan pernah habis. Energi terbarukan merupakan
energi yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan". Untuk mengetahui lebih lanjut
tentang penggunaan energi terbarukan di masyarakat modern lihat pengembangan energi
terbarukan. Di Indonesia sendiri sudah memanfaatkan sumber daya alam sebagai sumber
energi terbarukan, seperti di Kalan, Kalimantan Barat.
a. Sumber Energi Tak Terbarukan (Nonrenewable Energi)
Sumber energi hasil tambang bumi, seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara, akan
habis jika dipakai terus menerus walaupun energi tersebut dapat diubah ke bentuk yang lain
namun memerlukan waktu yang saangat lama.
Gambar 11.1 sumber energi dari : (a) pertambangan minyak, (b) batu bara, (c) gas alam, dan
(d) energi alam. Sumber : buku bailmu
Sumber energi yang berasal dari tambang bumi ini yang merupakan sumber energi
takterbarukan. Dikatakan sumber energi tak terbarukan karena sumber energi yang dipakai
dapat habis dan tidak dapat diperbaharui.
Bagaimana dengan energi nuklir? Apakah energi nuklir termasuk energi tak terbarukan ?
kita tentu tahu bahwa energi nuklir yang berasal dari alam. Energi nuklir memanfaatkan
unsur uranium dari alam sebagai bahan bakar. Jika penggunaan nuklir meningkat maka tentu
cadangan uranium di alam akan habis.
Matahari
Energi matahari diperoleh dari cahaya panas yang merupakan komponen dari panas
matahari. Seperti kita ketahui, matahari merupakan sumber dari energi penerangan yang
paling besar di dunia. Matahari memancarkan sebagian besar radiasi yang dinamakan
elektromagnetik. Sementara manusia sendiri hanya bisa melihat sebagian kecilnya saja dari
energi yang satu ini, yakni dikenal dengan nama “cahaya tampak”. Energi cahaya sendiri bisa
didefinisikan sebagai energi yang berbentuk sebuah gelombang elektromagnetik yang
memiliki panjang gelombang sebesar 380 hingga 750 nano meter berdasarkan kasat mata.
Matahari sebagai sumber energi cahaya terbesar, memiliki peranan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia di dunia, antara lain:
a. Membantu proses fotosintesis.
b. Membantu penerangan
c. Menjaga temperatur bumi.
d. Meghasilkan energi listrik
Tahun 2005 telah ada ribuan turbin angin yang beroperasi di beberapa bagian dunia. Ladang
angin baru dan taman angin lepas pantai telah direncanakan dan dibuat di seluruh dunia. Ini
merupakan cara penyediaan listrik yang tumbuh dengan cepat di abad ke-21 dan
menyediakan tambahan bagi stasiun pembangkit listrik utama. Sumber daya lepas pantai
berarti kecepatan angin ~ 90% lebih besar daripada tanah, sehingga sumber daya lepas pantai
dapat berkontribusi secara substansial lebih banyak energi. Kekuatan angin berbeda-beda dan
tidak dapat menjamin kekuatannya secara berkelanjutan.
Energi angin dimanfaatkan tidak hanya oleh manusia, namun juga semua makhluk
hidup. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :
a. Pembangkit listrik
b. Penggerak kapal layar
c. Olahraga
d. Permainan dan hiburan
e. Penggunaan dalam prinsip aerodinamika
f. Mengeringkan pakaian dan rambut
g. Pendingin mesin
Biomassa
Definisi dari Bioenergi adalah energi yang berasal dari biomassa. Sedangkan
biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput,
ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Biomassa juga digunakan
sebagai sumber energi (bahan bakar), umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah
biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk
primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan
sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber
energi secara berkesinambungan (suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber
daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak,
bahan pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga
diekspor dan menjadi tulang punggung penghasil devisa negara.
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya
sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial
untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup
besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan
limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung. Pertama, peningkatan
efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah
cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya,
karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga,
mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat
penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.
Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga
akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit, jarak, kedelai merupakan beberapa
jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Sedangkan
ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan tanaman-tanaman yang produknya sering
ditujukan sebagai bahan pembuatan bioethanol.
Prinsip pembakaran bahan bakar sejatinya adalah reaksi kimia bahan bakar dengan
oksigen (O). Kebanyakan bahan bakar mengandung unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan
Belerang (S). Akan tetapi yang memiliki kontribusi yang penting terhadap energi yang
dilepaskan adalah C dan H. Masing-masing bahan bakar mempunyai kandungan unsur C dan
H yang berbeda-beda.
Proses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu pembakaran lengkap (complete
combustion) dan pembakaran tidak lengkap (incomplete combustion). Pembakaran sempurna
terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan oksigen hanya akan menghasilkan CO2,
seluruh unsur H menghasilkan H2O dan seluruh S menghasilkan SO2. Sedangkan pembakaran
tak sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi
dengan oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO 2. Keberadaan CO pada hasil
pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung secara tidak lengkap.
Jumlah energi yang dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai entalpi
pembakaran yang merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses pembakaran
sempurna. Entalpi pembakaran ini dapat dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV)
atau Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran dalam
wujud cair sedangkan LHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk uap.
Pada umumnya pembakaran tidak menggunakan oksigen murni melainkan
memanfaatkan oksigen yang ada di udara. Jumlah udara minimum yang diperlukan untuk
menghasilkan pembakaran lengkap disebut sebagai jumlah udara teoritis (atau
stoikiometrik). Akan tetapi pada kenyataannya untuk pembakaran lengkap udara yang
dibutuhkan melebihi jumlah udara teoritis. Kelebihan udara dari jumlah udara teoritis
disebut sebagai excess air yang umumnya dinyatakan dalam persen. Parameter yang sering
digunakan untuk mengkuantifikasi jumlah udara dan bahan bakar pada proses pembakaran
tertentu adalah rasio udara-bahan bakar. Apabila pembakaran lengkap terjadi ketika jumlah
udara sama dengan jumlah udara teoritis maka pembakaran disebut sebagai pembakaran
sempurna.
Bioenergi merupakan sektor perekonomian energi dunia yang paling dinamis dan
berubah cepat. Pertumbuhan pesat industri bahan bakar nabati (BBN, liquid biofuels)
memasok sekitar 10 % dari kebutuhan energi dunia dan merupakan 78 % dari seluruh
pasokan energi terbarukan.
Saat ini pengembangan bioenergi telah sampai pada generasi keempat yakni
mengubah vegoil dan biodiesel menjadi gasoline. Generasi pertama pengembangan bioenergi
ini dinilai kurang etis karena berkompetisi dengan bahan pangan dan pakan menjadi
vegetable oil, biodiesel, bio-alcohol, biogas, solid biofuel, dan syngas. Pemanfaatan bahan
diluar pangan dan pakan dimulai pada generasi kedua diantaranya menggunakan limbah,
cellulose dan tanaman yang didedikasikan untuk pengembangan energi (dedicated energi
crops), yang mengubah biomass menjadi liquid technology. Generasi ketiga pengembangan
biofuel adalah oligae yang berasal dari algae. Selain itu, Pemanfaatan bioenergi saat ini
bahkan telah sampai pada pengembangan bahan bakar pesawat terbang. The Embraer EMB
202 Ipanema merupakan pesawat pertama yang berbahan bakar ethanol dan banyak
dimanfaatkan di lahan pertanian (agricultural aircraft). Selain itu, telah dikembangkan juga
syngas berbahan dasar kayu yang dimanfaatkan sebagai generator.
Pada tahun 2005 negara di belahan Amerika Selatan telah memproduksi 16.3 milyar
liter ethanol, menyumbang 33.3 persen produksi dunia dan 42 persen produksi ethanol yang
dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Negara yang telah menggunakan BE 10 (campuran 10%
ethanol dan 90% BBM), diantaranya AS, Kanada, India, Thailand, China, Filipina dan
Jepang. Hanya Brasil yang telah menggunakan BE 20. Adanya teknologi hybrid saat ini,
Brazil tidak ada lagi kendaraan yang hanya menggunakan gasoline tetapi telah memakai 20-
25 % ethanol (E25). Dari data yang didapatkannya, sebanyak 3 juta mobil telah beroperasi
menggunakan 100 % ethanol dan 6 juta mobil berteknologi hybrid (flexible-fuels vehicles).
Bangsa Indonesia mempunnyai biodiversitas dan lahan potensial yang amat besar,
harus dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk memperkuat ketersediaan pasokan energi dan
neraca pembayaran negara, membuka banyak lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan,
melancarkan pertumbuhan ekonomi yang merata, dan turut meredam emisi gas-gas rumah
kaca. Pemanfaatan bioenergi di Indonesia masih rendah bila dibandingkan ketersediaan
biomassa yang melimpah. Pemanfaatan biomassa untuk bioenergi negara kita masih
tertinggal jauh dari Thailand yang mempunyai produksi lebih rendah. Indonesia yang
mempunyai hutan hujan tropis yang kaya akan sumberdaya alam nabati menyediakan
beranekaragam tumbuhan yang bisa dijadikan bahan bakar terbarukan. Dengan jumlah pulau-
pulau lebih dari 17.000 pulau membuat Indonesia kaya potensi biomassa di darat maupun di
laut.
Produksi bioenergi dapat dihasilkan dari residu dan limbah pemanenan serta
pengolahan pangan memiliki makna penting dalam mengefisienkan (memperkuat struktur &
daya saing) industri pangan domestik (residu seperti sekam, jerami, bagas, tetes, tandan
kosong sawit, dll).
Potensi dari tumbuhan-tumbuhan energi multiguna kawasan tropik seperti :
pogam/kranji/mabai (Pongamia pinnata), nyamplung/bintangur (Calophyllum inophyllum),
nimba (Azadirachta indica), gatep pait (Samadera indica), jarak pagar (Jatropha curcas),
kelor (Moreinga oleifera), kacang hiris (Cajanus cajan), sukun (Artocarpus altilis), Aren
(Arenga pinnata), Sagu (Metroxylon sp) dan aneka alga mikro.
Konversi biomassa menjadi bioenergi dapat melalui beberapa cara yaitu Pembakaran
Langsung, Konversi Termokimiawi, dan Konversi Biokimiawi. Konversi Termokimiawi
pada akhirnya menghasilkan bahan bakar cair dan biodiesel, konversi biokimiawi dengan
cara pencernaan kimiawi menghasilkan gas metan sedangkan konversi biokimiawi dengan
fermentasi hidrolisis menghasilkan etanol.
Biofuel
Biofuel adalah bahan bakar dari sumber hayati (renewable energi). Biofuel, apabila
diartikan untuk pengganti BBM, maka biofuel merupakan salah satu bentuk energi dari
biomassa dalam bentuk cair, seperti biodiesel, bioethanol dan biooil. Di Indonesia ada 49
jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Beberapa tanaman yang
potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas, kanola,
dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren, nipah, dan
lontar untuk bioetanol (Sumaryono 2006). Selain potensial sebagai penghasil bioenergi,
beberapa komoditas tersebut, seperti kelapa sawit, kelapa, kapas, ubi kayu, tebu, dan sagu,
juga merupakan komoditas sumber bahan pangan dan pakan. Pengembangan komoditas
sumber bahan pangan sebagai bahan baku bioenergi dipandang kurang etis karena
berkompetisi dengan bahan pangan dan pakan.
Agar target diversifikasi energi tahun 2025 mendatang yang meningkatkan porsi
energi terbarukan menjadi 5 % dari total kebutuhan energi nasional perlu dirintis dari
sekarang. Jika saat ini 23 Juta kL bensin diperlukan maka setidaknya 1,15 juta kL bioetanol
perlu diproduksi. Saat ini bioetanol yang diproduksi baru mencapai 187.800 kL/tahun atau
baru 16 % dari target seharusnya. Untuk itu Indonesia memang perlu usaha keras untuk
mencapainya. Pengembangan Etanol sebagai bahan bakar telah dilakukan BBPT dengan telah
memiliki Pilot Plant Etanol berkapasitas 8000 liter per hari dengan kadar 99%. Hanya mampu
memproduksi Fuel Grade Ethanol (FGE) 50 liter/hari. Satu unit mesin FGE dengan kapasitas
60 kilo liter/hari memerlukan investasi sekitar 7,5 juta USD. Kebutuhan mendesak
masyarakat terhadap kecukupan energi yang berkelanjutan tentunya menjadi pertimbangan
yang cukup bagi pemerintah dalam memutuskan kemana bangsa ini akan menggantungkan
kebutuhan energinya di masa yang akan datang.
Solid Biomas
Penggunaan langsung biasanya dalam bentuk padatan yang mudah terbakar, baik
kayu bakar atau tanaman lapangan yang mudah terbakar. Bidang tanaman dapat tumbuh
secara khusus untuk pembakaran atau dapat digunakan untuk keperluan lain, dan limbah
pabrik diproses kemudian digunakan untuk pembakaran. Kebanyakan jenis biomatter,
termasuk pupuk kandang kering, sebenarnya dapat dibakar untuk memanaskan air dan
menggerakkan turbin. Gula tebu residu, gandum sekam, jagung tongkol dan tanaman lain pun
bisa, dan, dibakar cukup berhasil. Proses tidak melepaskan CO 2. Solid biomas juga
merupakan gasifikasi, dan digunakan sebagai dijelaskan dalam bagian berikutnya.
Biogas
Banyak bahan-bahan organik dapat melepaskan gas, karena metabolisation
bahan organik oleh bakteri (fermentasi). Landfills sebenarnya perlu melepaskan gas ini untuk
mencegah ledakan berbahaya. Rilis kotoran hewan metana di bawah pengaruh anaerob
bakteri.
Juga, di bawah tekanan tinggi, suhu tinggi, anaerobik kondisi banyak bahan organik
seperti kayu dapat menjadi gasified untuk menghasilkan gas. Hal ini sering ditemukan untuk
menjadi lebih efisien daripada pembakaran langsung. Gas kemudian dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik dan / atau panas.
Biogas dapat dengan mudah dihasilkan dari aliran limbah saat ini, seperti: produksi
kertas, produksi gula, limbah, kotoran hewan dan sebagainya. Berbagai aliran limbah harus
slurried bersama-sama dan dibiarkan secara alami berfermentasi, menghasilkan gas metana.
Kita hanya perlu mengubah kotoran saat ini biogas tanaman untuk tanaman, membangun
lebih banyak terpusat lokal biogas kecil tanaman dan rencana untuk masa depan. Produksi
biogas memiliki kapasitas untuk menyediakan kami dengan sekitar setengah dari kebutuhan
energi kita, baik dibakar untuk produksi listrik atau pipa ke pipa gas saat ini untuk digunakan.
RANGKUMAN
1. Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari alam seperti angin, tenaga air,
cahaya matahari, geothermal dan bioenergi yang dapat diperbarui secara
alamiah.
2. Energi geothermal adalah energi yang dihasilkan dengan cara mengambil panas
bumi. Ada 3 macam power plants yang digunakan untuk mendapatkan energi
dari energi geothermal, yaitu dry steam, flash, dan binary.
3. Solar cell adalah teknologi merubah cahaya matahari menjadi energi listrik
dengan menggunakan photovoltaics
4. Energi angin ditangkap oleh turbin angin dan digunakan untuk menghasilkan
listrik.
5. Hydropower atau tenaga air dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dengan
menggunakan kincir air yang dewasa ini disebut dengan hydroelectric
6. Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan
sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat
menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable).
LATIHAN
7. Jelaskan proses pemanfaatan panas matahari sebagai sumber energi listrik di rumah
F. REFERENSI
Subagya, Hari.2015. Kosep dan Penerapan Fisika SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga.
http://coztutorial.blogspot.co.id/2015/03/e-book-energi-terbarukan.htmlhttp://
coztutorial.blogspot.co.id/2015/03/e-book-energi-terbarukan.html Diakses tanggal 17 Mei
2018
http://www.materikelas.com/keterbatasan-energi-dan-dampaknya-bagi-kehidupan/
Diakses tanggal 17 Mei 2018
https://teknikelektronika.com/pengertian-sel-surya-solar-cell-prinsip-kerja-sel-surya/
Diakses tanggal 17 Mei 2018