Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Rangkaian-rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengkuran nilai-nilai


komponen seperti tahanan, induktansi atau kapasitansi, dan parameter rangkaian, lainnya
yang diturunkan secara langsung dari nilai-nilai komponen, seperti frekuensi, sudut dan fasa
dan temperatur. Karena rangkaian jembatan hanya menbandingkan nilai komponen yang
diketahui dengan komponen yang besarnya diketahui secara tepat (sebuah standar), ketelitian
pengukurannya tentu saja bisa tinggi sekali. Ini adalah demikian sebab pembacaan
pengukuran dengan cara perbandingan, yang didasarkan pada penunjukan nol dari
kesetimbangan rangkaian jembatan, pada dasarnya tidak bergantung pada karakteristik
detektor nol. Jadi ketelitian pengukuran adalah langsung sesuai dengan ketelitian komponen-
komponen jembatan, bukan dengan indikator nolnya sendiri.

Bab ini membahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah. Di mulai dengan
instrumen uji yang dapat dipindahkan (portabel), kita mengenal jembatan Wheatstone untuk
pengukuran tahanan DC, jembatan Kelvin untuk pengukuran tahanan rendah, dan perangkat
(uji test) untuk pemeriksaan tahan kabel. Dalam pengujian presisi tinggi dan kalibrasi, kita
mengemukakan prinsip jembatan Wheatstone dengan pengaman (guarded wheastone bridge)
serta pengukuran tahanan-tahanan yang sangat tinggi.

JEMBATAN WHEATSTONE

1. Operasi Dasar

Gambar di atas adalah sebuah jembatan Wheatstone portabel (self contained).


Operasinya didasarkan pada diagram dasar gambar..... Rangkaian jembatan mempunyai
empat lengan resistif beserta sebuah sumber ggl (batere) dan sebuah detektor nol yang
biasanya adalah galvanometer atau alat ukur arus sensitif lainnya. Arus melalui galvanometer
bergantung pada beda potensial antara titik c dan d. Jembatan disebut setimbang bila beda
potensial pada galvanometer adalah 0 V, artinya tidak ada arus melalui galvanometer. Kondisi
ini terjadi bila tegangan dari titik c ke a sama dengan tegangan dari titik d ke a; atau dengan
mendasarkan ke terminal lainnya, jika tegangan dari titik c ke b sama dengan tegangan dari
titik d ke b. Jadi jembatan adalah setimbang jika:

I 1 R1=I 2 R2

Jika arus galvanometer adalah nol, kondisi-kondisi berikut juga dipenuhi:

E
I1 = I 3 = R 1+ R 3

E
Dan I2 = I 4 = R 2+ R 4

Dengan menggabungkan ketiga persamaan diatas dan menyederhanakannya, diperoleh


R1 R2
=
R 1+ R 3 R2 +R4

Atau

R1 R 4=R 2 R3 (7-5)

Persamaan (7-5) nerupakan bentuk yang telah dikenal dalam kesetimbangan jembatan
Wheatstone. Jika tiga dari tahanan-tahanan tersebut diketahui, tahanan keempat dapat
ditentukan dari persamaan (7-5). Berarti, jika R 4 tidak diketahui, tahanannya Rx dapat
dinyatakan oleh tahanan-tahanan yang lain, yaitu:

R2
R x =R 3
R1

Tahanan R3 disebut lengan standar dari jembatan, dan tahanan R 2 dan R1 disebut lengan-
lengan pembanding (ratio arms).

Pengukuran tahanan Rx yang tidak diketahui tidak bergantung pada karakteristik atau
kalibrasi galvanometer defleksi nol asalkan detektor nol tersebut mempunyai sensitivitas
yang cukup untuk menghasilkan posisi setimbang jembatan pada tingkat presisi yang
diperlukan.

2. Kesalahan Pengukuran

Jembatan Wheatstone dipakai secara luas pada pengukuran presisi tahanan sekitar 1
ohm sampai rangkaian mega ohm yang rendah. Sumber kesalahan utama terletak pada
kesalahan batas dari ketiga tahanan yang diketahui. Kesalahan-kesalahan lain bisa mencakup:

a) Sensitivitas detektor nol yang tidak cukup.


b) Perubahan tahanan lengan-lengan jembatan karena efek pemanasan arus melalui
tahanan tersebut. Efek pemanasan (I2R) dari arus lengan-lengan jembatan dapat
mengubah tahanan yang diukur. Kenaikan temperatur bukan hanya mempengaruhi
tahanan selama pengukuran yang sebenarnya, tetapi arus yang berlebihan dapat
mengakibatkan perubahan yang perubahan yang permanen bagi nilai tahanan. Hal ini
tidak boleh terjadi, karena pengukuran-pengukuran selanjutnya akan menjadi salah.
Karena itu disipasi daya dalam lengan-lengan jembatan harus dihitung sebelumnya
sehingga arus dapat dibatasi pada nilai yang aman.
c) Ggl termal dalam rangkaian jembatan atau rangkaian galvanometer dapat juga
mengakibatkan masalah sewaktu mengukur tahanan-tahanan rendah. Untuk mencegah
ggl termal, kadang-kadang galvanometer yang lebih sensitif dilengkapi dengan sistem
kumparan tembaga dari sistem suspensi tembaga yakni untuk mencegah pemilikan
logam-logam yang tidak sama yang saling kontak satu sama lain dan untuk mencegah
terjadinya ggL termal.
d) Kesalahan-kesalahan karena tahanan kawat sambung dan kontak-kontak luar
memegang peranan dalam pengukuran nilai-nilai tahahan yang rendah. Kesalahan ini
dapat dikurangi dengan menggunakan jembatan Kelvin.

3. Rangkaian pengganti Thevenin

Untuk menentukan apakah galvanometer mempunyi sensivitas yang diperlukan untuk


mendeteksi kondisis setimbang atau tidak., arus galvanometer perlu ditentukan.
Galvanometer yang berbeda bukan hanya memerlukan arus persatuan defleksi yang berbeda
(sensitivitas baru),tetapi juga dapat l mempunyai tahanan-tahanan yang berbeda. Adalah
mungkin tidak mengatakan tanpa menghitung sebelumya, galvanometer mana yang akan
membuat rangkaian jembatan lebih sensitif terhadap suatu kondisi tidak setimbang.
Sensitivitas ini dapat ditentukan dengan memecahkan persoalan rangkaian jembatan pada
ketidakseimbangan yang kecil. Pemecahan ini didekati dengan mengubah jembatan
wheatstone ke penggantinya Thevein.

Karena kita tertarik pada arus galvanometer, rangkaian pengganti Therevin ditentukan
dengan memeriksa terminal galvanometer c dan d dalam gambar 7.1. untuk memperoleh
pengganti, Thevenin, dilakukan dua langkah: langkah pertama menyangkut penentuan
tegangan ekuivalen (pengganti) yang muncul pada terminal c dan d bila galvanometer
dipindahkan dari rangkaian. Langkah kedua menyangkut penentuan tahanan pengganti
dengan memperhatikan terminal c dan d, dan mengganti baterai dengan tahanan-dalamnya.
Umtuk baiknya Gambar 7-1(b) digambar kembali pada gambar 7-2(a)
Gambar 7-2 Pemakaian teorema Thevenin terhadap jembatan Wheatstone. (a) Konfigurasi
jembatan Wheatstone; (b) Tahanan Thevenin dengan memeriksa terminal c dan d; (c)
Rangkaian lengkap Thevenin dengan galvanometer tersambung ke terminal c dan d.

Tegangan thevenin atau tegangan rangkaian terbuka diperoleh dengan menunjuk


kembali ke Gambar 7.2(a), dan menuliskan:

E=EE=I 1 R1I 2 R2

dimana

E E
I1 = dan I 2=
R1 + R 3 R 1 + R4

Dengan demikian,

R1 R2
E=E ( ) (7-7)
R 1+ R 3 R2 + R4

Inilah tegangan generator Thevenin.

Tahanan ranggkaian pengganti Thevenin diperoleh dengan melihat kembali terminal c


dan d dan mengganti batere dengan tahanan dalamnya. Rangkaian 7-2(b) menyatakan
tahanan Thevenin. Perhatikan bahwa dalam tahanan-dalam, Rb, dalam betere sudah termasuk
dalam gambar 7-2(b). Pengubahan rangkaian ini menjadi bentuk yang lebih menyenangkan
mememrlukan pengguanaan teorema transformasi delta-teorema transformasi delta-Y (delta-
Wye), pembaca yang tertarik pada pendekatan ini sebaiknya membaca buku analisa rangkaian
yang membahas dan menggunakan teorema ini. Bagaimanapun, dalam banyak hal, tahanan
dalam batere yang sangat rendah dapat diabaiakan dan ini jelas mempermudah penurunan
gambar 7-2(a) menjadi pengganti Theveninnya.

Dengan memperhatikan Gambar 7-2(b) dapat dilihat bahwa, hubungan singkat akan
terjadi antara titik a dan b bila tahanan-dalam batere dianggap nol. Dengan demikian, tahanan
Thevenin, dengan memeriksa terminal c dan d, menjadi

R1 R2 R R
R= + 2 4
R1 + R3 R2 +R 4

(7-8)

Jadi pengganti Thevenin dalam ragkaian jembatan Wheatstone berubah menjadi


sebuah generator Thevenin dengan ggl yang dinyatakan oleh persamaan (7-7) dan tahanan-
dalamnya oleh persamaan (7-8). Ini ditunjukkan dalam Gambar 7-2(c).

Bila sekarang detektor nol dihubungkan ke terminal-terminal keluaran rangkaian


pengganti Thevenin arus galvanometer menjadi
E TH
IG =
R TH + RG

Dimana IE adalah arus galvanometer dan RG adalah tahanannya.

Contoh 7-1 : Gambar 7-3(a) menunjukkan diagram skema sebuah jembatan Wheatstone
dengan nilai0nilai elemen seperti ditunjukkan. Tegangan batere adlah 5V dan tahanan-
dalanya diabaikan. Sensitivitas arus galvanometer adalah 10mm/ A dan tahanan-dalam
100 . Tentukan defleksi galvanometer yang disebabkan oleh ketidakseimbangan 5 dalam
lengan BC.

Penyelesaian : Kesetimbangan jembatan tercapai jika lengan BC memiliki tahan 2000 .


Diagram yang menunjukkan lengan BC sebagai tahanan 2000 menyatakan
ketidakseimbangan yang kecil ( 2000 ).

Langkah pertama dalam pemecahan adalah mengubah rangkaian jembatan ke rangkaian


pengganti Thevenin. Karena kita tertarik untuk memperoleh arus di dalm galvanometer,
pengganti Thevenin ditentukan dengan mengacu pada terminal-terminal galvanometer B dan
D. Beda potensial dari B ke D dengan melepas galvanometer dari rangkaian tersebut adalah
teganangn Thevenin. Dengan menggunakan persamaan (7-7), diperoleh

100 1000
ETH =E ADE AB=5 V ( 100+200
1000+2000 )

2,77 mV

Langkah pemecahan selanjutnya menyangkut penentuan tahanan pengganti Thevenin, dengan


memeriksa terminal B dan D, dan mengganti batere dengan tahanan-dalamnya. Karena
tahanan batere adalah 0 , rangkaian dinyatakan dalam konfigurasi Gambar 7-3(b) dari mana
diperoleh,
100 200 1000 2005
RTH = + 730
300 3005

Rangkaian pengganti Thevenin diberikan pada Gambar 7-3(c). Bila sekarang galvanometer
dihubungkan ke terminal-terminal keluaran rangkaian pengganti, arus yang melalui
galvanometer adalah :

E TH 2,77 mV
IG = = =3,34 A
R TH + RG 730 +100

Defleksi galvanometer menjadi

10 mm
d=3,34 A =33,4 mm
A

Pada contoh ini manfaat rangkaian pengganti Theveini adalah menyelesaikan


ketidakseimbangan jembatan menjadi jelas. Jika digunakan galvanometer yang berbeda
(dengan sensitivitas arus dan tahanan dalam yang berbeda), perhitungan defleksinya sangat
sederhana, seperti jelas dari Gambar 7-3(c). Sebaliknya, jika sensitivitas galvanometer
diketahui, kita dapat menghitung tegangan tidak seimbang yang diperlukan guna
menghasilkan satu satuan defleksi (misalnya 1 mm). Nilai ini penting bila kita ingin
menentukan sensitivitas jembatan terhadap ketidakseimbangan; atau dalam menanggapi
pertanyaan: Apakah galvanometer yang dipilih mampu mendeteksi suatu ketidakseimbangan
yang kecil tertentu? Metode Thevenin digunakan untuk mendapatkan tanggapan
galvanometer, yang dalam kebanyakan hal merupakan perhatian utama.

Contoh 7-2 : Galvanometer dalam Contoh 7-1 diganti dengan yang lain dengan
tahanan-dalam 500 dan sensitivitas arus 1 mm/A . Dengan menganggap bahwa
defleksi 1 mm dapat diamati pada skala galvanometer, tentukan apakah galvanometer
yang baru ini mampu mendeteksi ketidakseimbangan sebesar 5 dalam lengan BC
pada Gambar 7-3(a).

Penyelesaian : Karena konstanta-konstanta jembatan belum diganti, rangkaian


pengganti masih dinyatakan oleh generator Thevenin sebesar 2,77 mV dengan
tahanan sebesar 730 . Sekarang galvanometer baru dihubungkan ke terminal-
terminal keluaran, menghasilkan arus galvanometer sebesar

E TH 2,77 mA
IG = = =2,25 A
R TH + RG 730 +500
1mm
2,25 A =2,25mm
Dengan demikian defleksi galvanometer sama dengan A ,

yang menunjukkan bahwa galvanometer ini menghasilkan defleksi yang mudah


diamati.

Jembatan Wheatstone terbatas pada pengukuran tahanan-dalam rangkuman beberapa


ohm sampai beberapa mega ohm. Batas atas disetel melalui penurunan sensitivitas terhadap
ketidaksetimbangan yang disebabkan oleh nilai-nilai tahanan tinggi, sebab dalam hal ini
tahanan pengganti Thevenin dalam Gambar 7-3 (c) menjadi tinggi, yang berarti menurunkan
arus galvanometer. Batas bawah disetel oleh tahanan kawat-kawat penghubung dan tahanan
kontak pada apitan-apitan kutub. Tahanan kawat ini dapat dihitung atau diukur, dan ahsil
akhir dimodifikasi; tetapi tahanan kontak sangat sulit ditentukan maupun diukur. Karena itu
untuk pengukuran tahanan rendah, umumnya jembatan Kelvin adalah instrumen yang lebih
disukai.

Anda mungkin juga menyukai