Anda di halaman 1dari 10

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736

Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan


Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

STRATEGI PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL


(Studi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
di Kota Manado)

Meilin Betah1
Sofia Pangemanan2
Fanley Pangemanan3

Abstrak
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjamin kesejahteraan pada setiap
warga negaranya salah satunya adalah dengan memberikan perlindungan terhadap hak
anak yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia. Perlindungan anak tersebut
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Anak merupakan tunas bangsa yang memiliki potensi dengan generasi
muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk menjamin dan mewujdukan
perlindungan dan kesejahteraan anak adalah melalui pembentukan undang-undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Didalamnya dapat kita lihat
peraturan-peraturan yang dapat mengimunisasi hak anak dari kekerasan seksual
khususnya untuk mempertegas perlunya pemberatan sanksi pidana dan denda bagi
pelaku kejahatan terhadap anak terutama kejahatan seksual yang bertujuan memberi
efek jera serta mendorong langkah kongkrit untuk memulihkan kembali fisik, psikis,
dan social anak. Berdasarkan masalah yang terjadi, sangat penting bagi Pemerintah
Indonesia untuk memiliki Strategi Penanganan bagi anak korban kekerasan, dalam hal
ini dilihat dari peraturan Menteri No 2 Tahun 2011 tentang pedoman penanganan anak
korban kekerasan untuk mendapat penanganan secara optimal untuk
mengembalikannya ke kondisi normal. Maka dalam hal ini Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara membentuk suatu Lembaga Perlindungan Anak yaitu Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pembentukan lembaga ini agar
memberikan layanan dan memberikan perlindungan kepada anak. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui Strategi apa yang digunakan oleh Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Manado.

Kata Kunci : Strategi, Penanganan, Anak, Kekerasan Seksual

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 1
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Pendahuluan dirumuskan dalam Undang-Undang


Negara Kesatuan Republik Dasar Negara Republik Indonesia
Indonesia dalam menjamin Tahun 1945 pasal 28 B Ayat (2) yang
kesejahteraan pada setiap warga menjelaskan bahwa setiap anak berhak
Negaranya salah satunya adalah dengan atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
memberikan perlindungan terhadap hak berkembang serta berhak atas
anak yang merupakan salah satu dari perlindungan dari kekerasan dan
hak asasi manusia. berdasarkan diskriminasi. terutama terkait dengan
publikasi media massa, baik cetak persoalan kekerasan terhadap anak
maupun elektronik, bahwa kekerasan tersebut maka Pemerintah Indonesia
anak ditemukan diseluruh wilayah dalam usahanya untuk menjamin dan
Indonesia. Tindak kekerasan anak tidak mewujudkan perlindungan dan
hanya terjadi dikota-kota besar, tetapi kesejahteraan anak adalah melalui
juga dikota-kota kecil bahkan di pembentukan Undang-Undang Nomor
perdesaan. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan
Perlindungan anak tersebut Anak. Di dalam nya dapat kita lihat
adalah segala kegiatan untuk menjamin peraturan-peraturan yang dapat
dan melindungi anak dan hak-haknya mengimunisasi Hak anak dari kekerasan
agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, seksual khususnya untuk mempertegas
dan berpartisipasi secara optimal sesuai perlunya pemberatan sanksi pidana dan
dengan harkat dan martabat denda bagi pelaku kejahatan terhadap
kemanusiaan, serta mendapat anak terutama kepada kejahatan seksual
perlindungan dari kekerasan dan yang bertujuan memberi efek jera, serta
diskriminasi. Anak merupakan tunas mendorong langkah kongkrit untuk
bangsa yang memiliki potensi dan memulihkan kembali fisik, psikis, dan
generasi muda penerus cita-cita sosial anak. Dalam pelaksanaannya
perjuangan bangsa. Anak memiliki Undang-Undang, belum sepenuhnya
peran strategis, ciri dan sifat khusus. dapat terlaksana untuk melindungi
Peran strategis anak menunjukkan anak-anak agar dapat tumbuh dan
bahwa anak merupakan generasi berkembang sesuai harapan.
penerus bagi suatu bangsa. Jika kita lihat, dari tahun ke tahun
Sementara itu anak juga jumlah korban kekerasan terhadap anak
mempunyai ciri dan sifat yang berbeda meningkat. Dari data yang di dapat oleh
dengan orang dewasa. Dengan demikian peneliti Melalui laporan Dinas
anak wajib dilindungi dari segala Pemberdayaan Perempuan dan
bentuk perlakuan tidak manusiawi yang Perlindungan Anak Kota Manado,
mengakibatkan terjadinya pelanggaran Kasus Kekerasan pertahun mulai dari
hak asasi manusia. anak berhak atas tahun 2018 jumlah laporan yang masuk
kelangsungan hidup, tumbuh dan terdiri dari 6 kasus dan Jumlah korban
berkembang serta berhak atas 16 korban, dan ditahun 2019 jumlah
perlindungan dari kekerasan dan laporan yang masuk 17 kasus dan
diskriminasi sebagaimana diamanatkan Jumlah Korban 52 korban. Dari data
dalam Undang-Undang Dasar Negara tersebut Peneliti memfokuskan untuk
Republik Indonesia Tahun 1945. Kekerasan Seksual terhadap anak
Komitmen Negara untuk dengan jumlah korban pada Tahun 2018
menjamin upaya perlindungan anak 4 korban dan pada tahun 2019

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 2
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

meningkat menjadi 10 korban terhadap sehingga belum bisa bekerja sama


anak di kota Manado. dengan maksimal. Dan terakhir dalam
Dalam pengamatan sementara program ke tiga Aplikasi Laker yang di
peneliti, permasalahan yang dihadapi buat untuk mepermudah masyarakat
yang berkaitan dengan kekerasan agar melaporkan kekerasan perempuan
seksual terhadap anak, dimana strategi dan Anak melalui aplikasi ini dan
yang digunakan oleh P2TP2A tentang membuat masyarakat lebih brani untuk
penanganan anak korban seksual belum melaporkan kasus kekerasan perempuan
optimal dan belum berjalan dengan baik dan anak, akan tetapi aplikasi Laker
dan kurangnya tingkat koordinasi, masih banyak masyarakat yang belum
karena dalam program yang pertama mengetahui tentang aplikasi ini dan juga
yaitu sosialisasi yang dapat kita amati masih banyak masyarakat yang belum
saat ini, dalam hal ini salah satu tahu menggunakannya karena
kegiatan yang dilakukan oleh P2TP2A kurangnya sosialisasi tentang aplikasi
yang melakukan sosialisasi untuk Laker tersebut.
mengetahui tentang kekerasan seksual Berdasarkan Data di atas
yang terjadi, dalam hal ini sosialisasi menurut peneliti kasus kekerasan anak
yang dilakukan belum efisien dan korban seksual dari tahun ke tahun
belum efektiv dikarenakan mekanisme meningkat yang mengartikan bahwa
sosialisasi yang masih belum efektif dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
belum dapat dicerna oleh masyarakat Perlindungan Anak Kota Manado perlu
dengan mudah. Kemudian pada Perhatian dan lebih serius lagi dalam
program yang ke dua yaitu program melaksanakan Strateginya untuk
SATGAS pembentukan program ini mengurangi tingkat kekerasan Anak
untuk melindungi secara preventif, Korban Seksual Di Kota Manado dan
kuratif, maupun rehabilitatif, dan memulihkan kembali anak-anak korban
SATGAS di bentuk untuk menjangkau kekerasan.
penanganan-penanganan kasus
kekerasan pada perempuan dan anak di Tinjauan Pustaka
daerah. SATGAS juga melibatkan Strategi Pemerintah Dalam Penanganan
sejumlah pihak terkait seperti aparat Anak Korban Kekerasan
kepolisian, pekerja sosial atau Maka dalam hal ini Strategi
Organisasi Peduli perempuan dan anak, Pemerintah dalam Penanganan
bentuk program kerja sama ini kekerasan Anak dapat kita lihat di
diharapkan akan mampu mengurangi dalam Permen No 2 Tahun 2011
tingkat kekerasan seksual terhadap anak Tentang pedoman Penanganan anak
dan melakukan identifikasi kondisi dan korban kekerasan pasal 1 ayat 1
layanan yang dibutuhkan Anak yang meliputi :
mengalami permasalahan dan a. Pelayanan identifikasi;
melindungi anak. Namun kenyataannya Pelayanan identifikasi ini
tingkat kekerasan terhadap anak masih melakukan kegiatan untuk
terus meningkat. Dalam hal ini masalah mencari, menemukan,
koordinasi antara P2TP2A dengan mengumpulkan, meneliti,
aparat kepolisian, pekerja sosial atau mendaftarkan, mencatat data
organisasi-organisasi peduli perempuan dan informasi dari
dengan anak yang masih kurang

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 3
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

“kebutuhan” Korban kemenangan dalam perang. Oleh karena


kekerasan. itu sangatlah masuk akal apabila istilah
b. Rehabilitasi kesehatan; ini sangat dekat dengan dunia militer
Sebuah kegiatan ataupun dan politik. (Nugraha 2012 : 2)
proses untuk membantu para
penderita korban kekerasan Menurut Assauri (2011:7) Fungsi
yang memerlukan pengobatan dari strategi pada dasarnya adalah agar
medis untuk mencapai strategi yang disusun dapat
kemampuan fisik psikologis, diimplementasikan secara efektif. Untuk
yang maksimal. itu, terdapat enam fungsi yang harus
c. Rehabilitasasi sosial; dilakukan secara simultan, yaitu:
Suatu proses kegiatan
1. Mengkomunikasikan suatu
pemulihan secara terpadu,
maksud (visi) yang ingin dicapai
baik fisik, mental maupun
kepada orang lain.
sosial, agar
2. Menghubungkan atau
d. Pemulangan,
mengaitkan kekuatan atau
Ketika anak korban kekerasan
keunggulan organisasi dengan
telah pulih dengan baik maka
peluang dari lingkungannya.
akan di pulangkan kembali ke
3. Memanfaatkan atau
keluarga korban.
mengeksploitasi keberhasilan
e. Bantuan hukum,
dan kesuksesan yang didapat
Bantuan hukum adalah segala
sekarang, sekaligus menyelidiki
bentuk bantuan hukum (baik
adanya peluang-peluang baru.
bentuk pemberian nasihat
4. Menghasilkan dan
hukum, maupun yang berupa
membangkitkan sumber-sumber
menjadi kuasa dari pada
daya yang lebih banyak dari
seseorang yang berpekara)
yang digunakan sekarang.
untuk para korban kekerasan
5. Mengkoordinasikan dan
f. Reintegrasi sosial
mengarahkan kegiatan atau
Upaya untuk membangun
aktivitas organisasi kedepan.
kembali kepercayaan, modal
6. Menanggapi serta berekasi atas
sosial, dan kohesi sosial
keadaan yang baru dihadapi
akibat adanya disentegrasi
sepanjang waktu.
dan disorganisasi social.
Konsep Anak Korban Kekerasan
Konsep Strategi Seksual
Kata “Strategi” berasal dari Secara teoritis, kekerasan
bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang terhadap anak dapat didefinisikan
terdiri dari dua suku kata yaitu “Stratos” sebagai peristiwa pelukan fisik, mental
yang berarti Militer dan “Ag” yang atau seksual yang umumnya dilakukan
berarti memimpin. Pada Konteks oleh orang-orang yang memiliki
Permulaannya, Strategi banyak tanggung jawab terhadap kesejahteraan
diasumsikan sebagai sesuatu yang anak, yang mana itu semua
dilakukan oleh para jendral dalam diindikasikan kerugian dan ancaman
membuat rencana menaklukan atau terhadap kesehatan dan kesejahteraan
mengalahkan musuh guna meraih anak (Suyanto, 2010:28)
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 4
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Menurut Suyanto (2010:29), menghadapi tindakan kekerasan seksual


Ada Lima Bentuk kekerasan terhadap dimasa kanak-kanak, tanpa disadari
anak, yaitu : (1) kekerasan fisik, Bentuk digeneralisasi dalam persepsi mereka
ini paling mudah dikenali, korban bahwa tindakan atau perilaku seksual
kekerasan jenis ini biasanya tampak bisa dilakukan kepada figure yang
secara langsung pada fisik korban lemah atau tidak berdaya.
seperti: luka memar, berdarah, dan
bentuk lain yang kondisinya lebih berat.
(2) kekerasan psikis, bentuk ini tidak Metode Penelitian
begitu mudah dikenali. Wujud dari Jenis penelitian yang digunakan
kekerasan ini bisa berupa kata-kata dalam penelitian ini adalah jenis
kasar, ejekan, mempermalukan, dan penelitian deskriptif dengan pendekatan
sebagainya. Dampak kekerasan jenis ini kualitatif. Peneliti memilih jenis
akan berpengaruh pada situasi perasaan penelitian ini karena peneliti bermaksud
yang tidak aman dan nyaman, minder, menggambarkan, menjelaskan dan
lemah dalam mengambil keputusan, dan mendeskripsikan gejala-gejala yang
bahkan menurunnya harga diri serta terdapat dalam masalah penelitian ini
martabat korban. (3) kekerasan seksual, secara kompleks. Melalui pendekatan
termasuk dalam kategori ini adalah kualitatif deskriptif, peneliti bermaksud
segala tindakan yang muncul dalam untuk menemukan,memahami dan
bentuk paksaan untuk melakukan menjelaskan tentang strategi yang
hubungan seksual. (4) kekerasan dilakukan Dinas PP&PA dalam upaya
ekonomi, kekerasasn jenis ini sangat perlindungan Anak terhadap tindak
sering terjadi dilingkungan keluarga. kekerasan di Kota Manado serta
Pada anak, kekerasan ini sering terjadi menganalisnya dengan rinci
ketika orang tua memaksa anak yang berdasarkan informasi dari infrman.
masih usia di bawah umur untuk dapat Jenis penelitian ini berdasarkan
memberikan kontribusi ekonomi Pendapat dari Bogdan dan Taylor dalam
keluarga, sehingga fenomena penjualan Moleong (2014: 4) bahwa Jenis
anak . pengamen jalanan, pengemis Penelitian ini berupaya menggambarkan
anak, dan lain-lain kian merebak. (5) kejadian atau fenomena sesuai dengan
kekerasan anak secara sosial, kekerasan apa yang terjadi dilapangan, serta data
anak jenis ini mencakup penelantaran yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis
anak dan eksploitasai anak. atau lisan dari orang-orang dan perilaku
Penelantaran anak adalah sikap dan yang dapat diamati.
perlakuan orang tua yang tidak
Dalam penelitian Kualitatif, hal
memberikan perhatian yang layak
yang perlu diperhatikan adalah fokus
terhadap proses tumbuh kembang anak. dan masalah penelitian. dalam fokus
Weber dan Smith (2010 : 45) penelitian ini adalah Strategi Dinas
mengungkapkan dampak jangka Pemberdayaan Perempuan dan
panjang kekerasan seksual terhadap Perlindungan Anak dalam upaya
anak yaitu anak yang menjadi korban perlindungan Anak Korban tindak
kekerasan pada masa kanak-kanak kekerasan seksual di Kota Manado,
memiliki potensi untuk menjadi pelaku dengan merujuk pada Peraturan Menteri
kekerasan seksual dikemudian hari. No 2 Tahun 2011 tentang pedoman
Ketidakberdayaan korban saat
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 5
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Penanganan anak korban kekerasan dan jurnal yang menyangkut tentang


Pasal 1 ayat 1 meliputi: judul penelitian, serta pengambilan data
melalui dokumentasi yang sesuai
1. Pelayanan identifikasi dengan fokus penelitian. Agar dapat
2. Rehabilitasi kesehatan mempertajam analisis data, peneliti
3. Rehabilitasi sosial menggunakan dimensi penelitian yang
4. Pemulangan mengacu pada Strategi Pemerintah
5. Bantuan Hukum dalam Penanganan Anak Korban
6. Reintegrasi Sosial Kekerasan Seksual yang dilihat Pada
Peraturan Menteri No 2 Tahun 2011.
Hasil Penelitian 1. Pelayanan Identifikasi
Dalam hasil penelitian ini akan
dilakukan penyajian data yang telah Pelayanan Identifikasi ini
diperoleh di lapangan baik yang melakukan kegiatan untuk mencari,
diperoleh dari hasil wawancara ataupun menemukan, mengumpulkan, meneliti,
dari dokumen-dokumen. Penyajian data mendaftarkan, mencatat data dan
merupakan data yang diperoleh dari informasi dari “Kebutuhan” Korban
lapangan dan dianggap relevan untuk Kekerasan. Dalam hal ini dapat dilihat
menjawab permasalahan penelitian, dalam peraturan pasal 2 Peraturan
metode yang digunakan dalam Menteri No 2 Tahun 2011 tentang
penelitian ini adalah metode penelitian mekanisme dan langkah-langkah
kualitatif dimana penelitian kualitatif penanganan anak korban kekerasan,
menjaring informasi dan kondisi yang koordinasi pelayanan, Monitoring,
sebenarnya dalam kehidupan suatu evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
objek yang dihubungkan dalam pelayanan.
pemecahan suatu masalah, baik dari
sudut pandang teoritis maupun praktis. Dalam Pelayanan untuk
Penelitian ini dalam rangka untuk Penanganan Korban Kekerasan yang
mengetahui atau menggambarkan harus ditangani dengan baik oleh Dinas
kenyataan dari kejadian yang diteliti Pemberdayaan Perempuan dan
sehingga dapat mengetahui Bagaimana Perlindungan Anak, untuk memberikan
Strategi Penanganan Anak Korban pelayanan yang akurat Maka Dinas
Kekerasan Dinas Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan
Perempuan dan Perlindungan Anak Perlindungan Anak membeerikan
dalam menangani kekerasan terhadap Pelayanan Seperti:
perempuan di Kota Manado.
- Pelayanan Informasi yang
Data kualitatif di peroleh digunakan untuk memberikan
melalui hasil observasi yaitu cara pelayanan kepada korban kekerasan
pengambilan data dengan mengadakan dengan memberikan data-data
pengamatan secara langsung, tentang korban.
wawancara mendalam dengan - Sosialisasi Untuk memberikan
narasumber yang relevan, kajian informasi kepada masyarakat
pustaka dimana penulis memperoleh tentang bahayanya Kasus
data dengan cara membaca dan Kekerasan terhadap Anak
mempelajari dokumen serta buku-buku khususnya kasus kekerasan seksual.

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 6
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

2. Rehabilitasi Kesehatan 3. Rehabilitasi Sosial


Sebuah kegiatan ataupun proses Rehabilitasi sosial Ialah Proses
untuk membantu para penderita korban Pemulihan secara terpadu, baik fisik,
kekerasan yang memerlukan mental maupun sosial kepada
pengobatan medis untuk mencapai terhadap korban kekerasan,
kemampuan fisik psikologis yang khususnya terhadap anak korban
maksimal. Adapun di dalama proses kekerasan seksual, pelecehan seksual
rehabilitasi kesehatan untuk korban pada anak bentuk pelecahan yang
kekerasan Pemerintah Wajib dilakukan oleh orang dewasa atau
memberikan pelayanan medis gratis anak yang lebih tua. Maka
bagi para korban kekerasan terlebih Pemerintah harus lebih
khusus untuk korban kekerasan memperhatikan Kehidupan Anak
terhadap Anak. kekerasan seksual, adapun
rehabilitasi sosial yang dilakukan
Dalam hal ini Dinas Pemerintah agar dapat memulihkan
Pemberdayaan Perempuan dan kondisi korban kekerasan seksual,
Perlindungan Anak Kota Manado harus seperti memberikan konsultasi atau
memperhatikan Kebutuhan yang penanganan Psikolog secara
diperlukan korban seperti: langsung, dan memberikan Motivasi
dan diagnosis Psikolog sosial,
- Rumah Aman (Shelter) yang
memberikan perawatan dan
diperlukan korban kekerasan
pengasuhan baik secara fisik,
Agar diberikan Perawatan secara
psikolog maupun bantuan hukum,
utuh, dan dapat Pulih dengan
dan bimbingan mental spiritual untuk
baik.
menguatkan dan memberikan
Berdasarkan hasil wawancara pemahaman untuk korban kekerasan
yang dilakukan dengan Kepala Bidang agar membangun kembali
Hak Perempuan dan Perlindungan Reintegrasi sosial.
khusus Anak:
4. Pemulangan
 Apakah Dinas Pemberdayaan
Pemulangan adalah ketika
Perempuan dan Perlindungan Anak
korban kekerasan telah pulih secara
Kota Manado Sudah Memiliki
utuh maka korban akan di
Rumah Aman ?
kembalikan kepada pihak keluarga
Dinas Pemberdayaan
yang dapat memberikan
Perempuan dan Perlindungan Anak
perlindungan dan pemenuhan untuk
Kota Manado memang Belum
kebutuhan korban kekerasan. Korban
memiliki Rumah Aman Sendiri,
kekerasan yang telah di berikan
akan tetapi Dinas Pemberdayaan
pedampingan untuk memberikan
Perempuan dan Perlindungan Kota
pembinaan untuk dapat pulih dengan
Manado melakukan kerja sama
baik.
dengan Dinas Pemberdayaan
Berdasarkan Hasil Penelitian
Perempuan dan perlindungan anak
Korban kekerasan dapat Pulang
Provinsi Sulawesi utara dalam
ketika keadaan Korban dirasa telah
Pengadaan Rumah Aman bagi
benar-benar Pulih dan dapat
Para korban kekerasan.
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 7
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

dikembalikan kekeluarga yang akan disebabkan oleh berbagai kendala


memberikan kenyamanan dan yaitu, sosialisasi yang belum
perlindungan kepada korban, optimal, penanganan yang belum
5. Bantuan Hukum efektif, dan sarana prasana yang
Bantuan hukum adalah segala seperti rumah aman yang belum
bentuk bantuan hukum (baik bentuk dimiliki.
pemberian nasihat hukum, maupun 2. Penanganan Dinas Pemberdayaan
yang berupa menjadi kuasa dari pada Perempuan dan Perlindungan Anak
seseorang yang berpekara) untuk Kota Manado berdasarkan hasil
membantu para korban kekerasan, penelitian, bahwa penanganan-
pedampingan dan bantuan hukum ini penanganan yang dilakukan oleh
diberikan agar korban kekerasan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
dapat merasakan kenyamanan dan Perlindungan Anak masih memiliki
merasakan hak asasinya sebagai anak hambatan-hambatan yaitu dalam
terlindungi. proses pelaporan, ada banyak korban
6. Reintegrasi sosial melapor akan tetapi tidak datang
kembali lagi untuk melengkapi
Reintegrasi sosial adalah berkas-berkas yang untuk
sebagaian upaya untuk membangun melanjutkan proses pedampingan.
kembali kepercayaan, modal sosial, Jadi ketika para korban tidak
dan kohesi sosial akibat adanya melengkapi berkas-berkas maka
disintegrasi dan disorganisasi sosial, korban kekerasan tidak dapat
walaupun bukanlah sebuah proses melanjutkan ke proses
yang mudah, cukup sulit, dan pedampingan.
memakan waktu yang lama dalam 3.Berdasarkan hasil Penelitian, masih
perwujudannya. upaya memberikan minimnya kordinasi antara Dinas
Kepercayaan diri korban dan dapat Pemberdayaan Perempuan dan
kembali dengan keuarga, masyarakat Perlindungan Anak Kota Manado
dan dapat berinteraksi dengan baik. dengan tokoh-tokoh agama dan juga
Perlunya pedampingan dan Perhatian masyarakat , dan kurangnya sistem
yang lebih dari Pemerintah agar sosial di masyarakat.
korban yang mengalami trauma
dapat pulih secara utuh.
Saran
1. Strategi yang digunakan oleh Dinas
Kesimpulan Pemberdayaan Perempuan dan
1. Strategi yang digunakan Dinas Perlindungan Anak Kota Manado
Pemberdayaan Perempuan dan harus dikembangkan dan
Perlindungan Anak Kota Manado dilaksanakan dengan baik sehingga
berdasarkan hasil penelitian yang dapat menyelesaikan kasus-kasus
saya lakukan belum maksimal karena kekerasan terhadap anak, agar
tingkat kekerasan terhadap anak tingkat kekerasan terhadap anak
grafiknya dari tahun ke tahun terjadi dapat terselesaikan. Dan sosialisasi
peningkatan. Buktinya kekerasan yang harus dilakukan terus-menerus
seksual terhadap anak ditahun 2018 . agar masyarakat dapat mengetahui
sampai 2019 meningkat. Hal ini kasus kekerasan terhadap anak dan

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 8
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

dapat mengetahui adanya Dinas


Pemberdayaan Perempuan dan DAFTAR PUSTAKA
Perlindungan Anak Kota Manado Assauri, S. 2016. Strategic
yang dapat membantu setiap korban Manajemen. Jakarta :
kekerasan terhadap anak. Harusnya PT.Raja Grafindo persada
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Huraerah Abu.2012. “Kekerasan
Perlindungan anak Kota Manado Terhadap Anak “. Bandung
mempunyai rumah aman sendiri agar z: Nuansa Cendekia.
dapat menjaga privasi dari anak
korban kekerasan. Mahmudi. 2010. Manajemen
2.Perlunya Dinas Pemberdayaan Keuangan daerah. Jakarta:
Perempuan dan Perlindungan Anak Erlangga.
Kota Manado dapat memberikan Muhammad, S. 2013. Strategi
penanganan-penanganan secara Pemerintahan manajemen
efisien dan membantu dan organisasi Publik. Jakarta :
memberikan pelayanan kepada Erlangga
korban kekerasan dari awal sampai
tahap pemulihan. Dan ketika dalam Moloeng, Lexy J. Metodologi
Proses pelaporan Dinas Penelitian Kualitatitf,
Pemberdayaan Perempuan dan Bandung : PT Remaja
Perlindungan Anak Kota Manado Rosdakarya, 2014.
Harus lebih memperhatikan Korban Nugraha Mq. 2012. Manajemen
kekerasan terhadap anak dan harus Strategis Pemerintah.
diutamakan penanganan terhadap Tangerang Selatan:
anak, agar korban kekerasan Universitas terbuka
terhadap anak dapat Pulih dengan
baik. Putra, Nusa. 2014. Derita Anak-anak
3.Perlunya Dinas Pemberdayaan kita: Renungan Jalanan 4,
Perempuan dan Perlindungan Anak Jakarta, Rajagrafindo Parsada
Kota Manado berkoordinasi dengan Sedarmayanti, Hj.2014. Manajemen
Tokoh-tokoh agama dan juga Strategi.Bandung : PT.Refika
berpartisipasi untuk menghindari Aditama
segala bentuk kekerasan terhadap
Setiyono, B. 2008. Pemerintah dan
anak yang terjadi dilingkungan
Manajemen Sektor Publik.
masyarakat. Diharapkan kepada
Jakarta : Klain Nusantara
masyarakat Kota Manado dapat
meningkatkan kepedulian terhadap Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
lingkungan ketika ada korban Kuantitatif, kualitatif Dan
kekerasan di rumah tangga maupun R&D. Bandung : Alfa Beta
dilingkungan segera dilaporkan Sugijokanto, S. 2014. Cegah
agar korban kekerasan memperoleh Kekerasan Pada Anak.
penanganan, agar tidak dpat Jakarta : PT. Elex Media
berlarut-larut menerima kekerasan Komputindo
tersebut dan tidak bertambahnya
korban kekerasan terhadap anak. Supeno, H.2010.kriminalisasi Anak;
Tawaran Gagasan Radikal
Peradilan Anak Tanpa
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 9
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 4 No. 4 Tahun 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Pemidanaan. Jakarta : SUMBER-SUMBER LAIN


PT.Gramedia Pustaka Utama Undang-Undang Dasar Negara
Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Republik Indonesia 1945
sosial anak. Jakarta: Kencana. pasal 28B ayat 2 Hak Asasi
Manusia.
Weber, Mark Reese., Smith, Dana M
(2010). Outcomes of child Undang-Undang nomor 35 tahun
sexual victimization. Dalam 2014 Tentang Perlindungan
journalof international Anak.
violence.
Peraturan Menteri No 2 Tahun 2011
Yulaelawati, 2015. Roadmap Pasal 1 ayat 1 tentang
Pendidikan Keluarga : Pedoman Penanganan anak
Jakarta: Direktorat korban Kekerasan
Pembinaan Pendidikan
Keluarga dan Pendidikan
Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat.
Kementrian.

Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 10

Anda mungkin juga menyukai