Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ajeng Luthfiyyah Telaga Mukti

Npm : 202001500433
Kelas : R3E

Resume kegiatan DPAPP DKI Jakarta tentang Kekerasan berbasis Gender Online.

Pelayanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak pada masa pandemi covid 19 di
UPT pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) Provinsi DKI
Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak
dan pengendalian penduduk menyediakan layanan penanganan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak pada UPT P2TP2A. Jika mengalami kekerasan segera laporkan ke UPT
P2TP2A melalui Jakarta siaga 112 WhatsApp SMS 081317 6176 22 email ataupun melalui
tombol darurat di aplikasi Jakarta Aman yang akan langsung terhubung dengan layanan
Jakarta siaga 112. Ceritakanlah permasalahannya kepada manajer kasus P2TP2A. Jika butuh
pendampingan saat membuat laporan polisi paralegal dan konselor P2TP2A siap
mendampingi siapkan juga KTP kartu keluarga akta lahir dan buku nikah saat didampingi
pendamping korban P2TP2A akan mendampinginya saat melakukan visum et repertum di
rumah sakit pemeriksaan kesehatan di Puskesmas dan melakukan rapid test. UPT P2TP2A
juga melakukan layanan psikologi layanan konsultasi hukum dan dengan tetap menjalankan
protokol-protokol kesehatan. UPT P2TP2A juga melakukan penjangkauan korban dalam
kondisi darurat dan resiko tinggi UPT P2TP2A tepat melakukan rujukan ke rumah aman.
UPT P2TP2A terus berupaya memberikan layanan maksimal untuk perempuan dan anak
dalam situasi covid.

Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan dari berbagai macam ancaman yang
merendahkan harkat martabat manusia kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terjadi
jika seseorang melakukan tindak kekerasan berbasis gender dan tidak adanya tanggungjawab
yang mengakibatkan penderitaan dan membahayakan kesehatan dan perkembangan anak.
Faktanya satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan selama hidupnya dan satu
dari 10 perempuan pernah mengalami kekerasan dalam 12 bulan terakhir sedangkan Dua dari
tiga anak Indonesia berumur 13-17 tahun mengaku pernah mengalami kekerasan di itu
kekerasan seksual kekerasan emosional dan kekerasan fisik padahal dampak kekerasan
terhadap perempuan dan anak sangat kompleks yaitu dapat berupa ancaman, luka fisik,
trauma psikologis, kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual untuk itu
berbagai upaya pencegahan harus dilakukan seperti kesetaraan gender dalam keluarga
pengasuhan berbasis hak anak libatkan masyarakat dan peningkatan peran tokoh agama tokoh
adat sekolah dan media jika sudah terlanjur menjadi korban. Adapun penanganan yang
dibutuhkan yaitu penanganan pengaduan pelayanan kesehatan bantuan hukum sehat militansi
sosial dan integrasi sosial dan pemulangan. Penanganan kekerasan terhadap perempuan dan
anak sudah diatur dalam undang-undang. Bagi masyarakat jakarta dapat melapor ke Dinas
Pemberdayaan Perlindungan Anak dan pengendalian penduduk DPPKB tepatnya ke PT pusat
pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak atau kedua UPT PT2TP2A yang
beralamatkan di Jalan Raya Bekasi Timur km 18 Pulogadung Jakarta juga bisa menghubungi
ke nomor telepon 021 4788 2898 atau 081317 6176 22 atau Jakarta 112.

Rasa aman merupakan hak dasar dan utama. Semua berhak untuk mendapatkan rasa aman
terutama rasa aman dari kekerasan oleh karena itu Pemprov DKI Jakarta punya komitmen
yang tinggi untuk mengetes di Jakarta SS3 50% fans perempuan 30% pesan dua kelompok ini
yang punya peranan penting dari masyarakat tapi juga adalah kelompok yang cukup rentan
untuk menjadi korban kekerasan berbasis gender seringkali pelanggaran hak mereka berawal
dari peranan keluarga yang belum optimal sebenarnya kita sadar bahwa menjadi tugas semua
untuk memberikan lindungan, tanggal 25 Nov diperingati sebagai hari internasional
penghapusan kekerasan terhadap perempuan lalu pada tanggal 10 Desember dicatat sebagai
hari hak asasi manusia internasional Selama enam hari diantaranya di seluruh dunia diajak
untuk memanfaatkan momentum ini untuk peringatan-peringatan dan perhatian memberikan
dukungan memberikan aksi nyata dalam ikhtiar bersama untuk melakukan pencegahan segala
macam bentuk kekerasan rekannya itu dan lembaga pendidikan provinsi Jakarta mengajak
kepada seluruh warga mulai dari pelajar mahasiswa kaum muda ibu-bapak pelaku usaha
seluruh komponen masyarakat di Jakarta untuk berkolaborasi dalam memitigasi dalam
mencegah kekerasan dalam bentuk apapun apalagi yang berbasis gender. Anti Kekerasan
Terhadap Perempuan dan anak secara khusus di Provinsi DKI Jakarta yang digagas oleh
Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan pengendalian penduduk DPP DKI Jakarta
bersama Kurang lebih 12 perguruan tinggi Mitra yang telah memiliki perjanjian kerjasama
dengan DPP DKI Jakarta dan perguruan tinggi.

Konsekuensi perkembangan teknologi dan informasi terutama meluasnya jangkauan internet


berikut maraknya penggunaan media sosial itu telah mengakibatkan berkembangnya bentuk-
bentuk baru dari perbuatan-perbuatan yang dapat dikenakan pidana atau yang lazim dikenal
dengan perbuatan pidana termasuk tindakan kekerasan berbasis gender yang dilakukan
melalui dunia maya maupun dunia Real yaitu yang merupakan kekerasan langsung pada
seseorang yang didasarkan atas seks dan gender ini termasuk tindakan yang mengakibatkan
bahaya dan penderitaan fisik mental maupun fisik kau serta tekanan-tekanan psikologis
lainnya di dunia maya memang kita melihat banyak peristiwa berupa kekerasan berbasis
gender online yaitu bentuk kekerasan berbasis gender online yang difasilitasi sarana
teknologi yang dapat disamakan dengan kekerasan berbasis gender di dunia dia tindak
kekerasan tersebut harus memiliki biarkan atau maksud melecehkan korban berdasarkan
gender atau seksual dalam berbagai bentuk bisa saja kejadian misalnya dengan menjadikan
tubuh perempuan sebagai objek pornografi oleh team online dan berbagai bentuk lainnya
termasuk ancaman atau intimidasi pencemaran nama baik dan sejumlah perbuatan-perbuatan
tindak pidana lainnya kecanggihan teknologi informasi telah dipergunakan dan dimanfaatkan
sekelompok orang sebagai media melakukan tindak pidana sexsual banyak terjadi dengan
dalih penempatan ketenagakerja keluar Indonesia yang rekrutmennya dilakukan melalui kan
tagihan teknologi atas plafon inilah pemerintah telah mengundangkan undang-undang Nomor
21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang
seringkali juga karena kemajuan teknologi ini yang yang disalahgunakan.
Kemajuan teknologi sebetulnya baik-baik saja kalau digunakan untuk hal-hal yang sifatnya
efek positif produktif. Pendidikan PTS kejahatan center dan literasi digital dua peningkatan
kapasitas aparat keparat penegak hukum dan lembaga layanan dalam menyikapi kasus DBD
ini ketika perlunya akta pengesahan RUU penghapusan kekerasan seksual dan empat
merevisi pasal undang-undang yang berpotensi mengkriminalisasi korban dan mengesahkan
undang-undang, Kemudian dari Menteri Pendidikan Kebudayaan riset dan teknologi nomor
30 tahun 2002 yaitu tentang pencegahan dan penangkalan penanganan penanganan kekerasan
seksual di lingkungan perguruan tinggi yaitu Permendikbud pernah PKS ini menjadi
pelindung bagi para civitas akademika dari pelaku kejahatan seksual hanya sayangnya
diputarbalikkan oleh banyak pihak yang menuduh bahwa ini adalah melegalkan perzinaan
padahal tujuan ini adalah melindungi di korban supaya melindungi korban dari kekerasan.

Pasal 1 undang-undang 21 2007 tentang perdagangan orang itu ada tindakan perekrutan
pengangkutan penampungan pengiriman pemindahan atau penerimaan seseorang dengan
ancaman kekerasan penggunaan kekerasan penculikan penyekapan pemalsuan penipuan
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan penjeratan utang atau memberi bayaran atau
manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain
tersebut baik yang dilakukan didalam negara maupun antar negara untuk tujuan eksploitasi
atau mengakibat orang tak eksploitasi aja. Jika di lapangan melihat adanya tindakan-tindakan
ini maka kita punya hak untuk membuat laporan terjadinya suatu tindak pidana artinya ada
kecurigaan adanya suatu indikasi diberikan inilah tolok ukurnya, pasal 1 undang-undang 212
itu pada perempuan dan anak oleh karenanya yang dieksploitasi itu biasanya adalah
eksploitasi seksual yang terjadi di pasal 1 ada definisi eksploitasi seksual adalah segala
bentuk pemanfaatan organ tubuh seksual atau organ tubuh lain dari korban untuk mendapat
keuntungan termasuk tetapi tidak terbatas pada semua kegiatan pelacuran dan percabulan.
Tahun 2019-2020 data dari Kementrian pemberdayaan perempuan dan turun anak di tahun
2005 lain peningkatan ini dari international organization for migration young punya 80% itu
eksploitasi seksual jadi korbannya, di dalam tindak pidana itu bicara tentang tindak pidana
pemerkosaan pasal 285 dikawal pidana atau perzinahan 284 atau perbuatan cabul dan
sebagainya itu obyeknya adalah perempuan dan anak.

Faktor ekonomi ini yang menjadi faktor pertama penyebab terjadinya perdagangan orang.
faktor penyebab yang kedua adalah faktor sosial. faktor sosial ini lebih kepada minimnya
pendidikan. faktor sosial ini yang menjadi faktor kedua penyebab terjadinya tindak pidana
pencucian uang tindak pidana perdagangan orang di berbagai jadi faktor sosial ini yang
sangat mempengaruhi penyebab tipe ini khususnya di dalam rendahnya pemahaman
Pendidikan dan sebagainya lalu kemudian juga rendahnya informasi-informasi yang
diperoleh kaitan dengan masalah Tidak pidana perdagangan orang.
Mari manfaatkan lembaga-lembaga yang ada disini juga ada TPCB dari dinas juga bisa
disampaikan karena harus ada penyeimbang yang tidak bisa korban datang lalu membuat
laporan pasti akan ditanggapi, artinya pertama adalah kalau memang terjadi kejahatan sosial
atau kegiatan bersifat Seksual memang harus didampingi oleh lembaga-lembaga yang konsen
di bidang advokasi. Alumisol terdekat juga ada LBH Jakarta atau dan lembaga-lembaga yang
lain.

Anda mungkin juga menyukai