Anda di halaman 1dari 6

Remaja Sebagai Penerus Estafet Penegakan Hukum di Indonesia

Nurul Alifa
Sebukar, 24 Februari 2007

DAPIL IV JAMBI
SMA NEGERI 1 SUNGAI PENUH
nurulalifa982@gmail.com

LATAR BELAKANG
Hukum erat kaitannya dengan keadilan, hal tersebut sudah menjadi suatu keniscayaan,
bahwa hukum harus mengandung dan menjamin keadilan. Yang menjadi pertanyaannya adalah,
keadilan seperti apa yang menjadi penunjang terwujudnya masyarakat sejahtera lahir dan batin?
Menurut kompas.com, “Kultur hukum yang berkeadilan,” merupakan konsep ideal yang
berhubungan dengan bagaimana sistem hukum dan kelembagaan negara harus berfungsi secara
adil dan merata bagi seluruh warga negara.
Seperti yang sudah tertera pada pasal 28D ayat (1) yang mengatakan, “Setiap orang
berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama dihadapan hukum.”
Konsep kultur hukum yang berkeadilan memang menjadi tujuan yang diinginkan.
Namun, banyak negara termasuk Indonesia masih kesulitan dalam mencapai tujuan ini. Dilansir
dari kompas.com, menunjukkan banyak kasus yang belum terpecahkan dan tidak diperlakukan
secara adil dan merata, contohnya pada kasus Mohamad Irfan Bahri yang menjadi tersangka usai
bela diri dari begal, seolah-olah Sila ke-5 yang berbunyi. “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.” Ibaratkan hanya kode etik yang tak dipedomani.

PERMASALAHAN
“Apa itu Keadilan? Uang dan koneksi mengalahkan segalanya.”
Tagar #PercumaLaporPolisi sempat gempar di lini masa twitter pada Rabu (8/10/2021),
tagar tersebut muncul lantaran masyarakat kesal dengan kinerja polisi yang menganggap enteng
ketika masyarakat membuat perkara, polisi dinilai tak bersungguh-sungguh dalam memproses
kasus yang dilaporkan masyarakat.

1
Gambar 1. Contoh Kasus Gambar 2. Contoh Kasus

Gambar 3. Contoh Kasus Gambar 4. Contoh Kasus

Kasus yang terlampir diatas merupakan beberapa contoh kasus ketidakadilan yang terjadi
di Indonesia, jika diteliti berdasarkan kasus diatas faktor utama yang mempengaruhi lemahnya
penegakan keadilan di Indonesia adalah kualitas aparat penegak hukum yang belum menghayati
sepenuhnya nilai-nilai profesinya sebagai penegak hukum.
Sementara pada pasal 18 UU No 39 tahun 1999 ayat (4) menjelaskan: “Setiap orang
berhak mendapatkan bantuan hukum sejak saat penyelidikan sampai adanya putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.” Adapun beberapa faktor lainnya yang
menyebabkan lemahnya hukum di Indonesia, yaitu:
1. Masih berwarnanya sistem hukum di Indonesia, di Indonesia masih berlaku
sistem hukum saat masa pemerintahan Belanda, dimana sistem ini hanya untuk
melindungi penguasa-penguasa Belanda saja, dapat dikatakan sistem ini hanya
melindungi kalangan atas.
2
2. Keputusan seringkali diputuskan oleh pihak terkait, dengan alasan yang kurang
jelas dan tidak masuk akal, bukti-bukti banyak ditambahi dan dikurangi sehingga
membuat hasil hukum bersifat tidak adil.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi perkara tersebut? Jawabannya adalah,
dimulai dari kaum pelajar.
Untuk mendapatkan gambaran terkait “melek” hukum bagi para pelajar, telah dilakukan
survei melalui platform google form terhadap beberapa pelajar di SMA Negeri 1 Sungai Penuh,
rata-rata dari mereka masih banyak sekali yang belum memahami sistem hukum di Indoesia alias
masih buta akan hukum.

Gambar 5. Hasil Survei Gambar 6. Hasil Survei

Gambar 7. Hasil Survei

PEMBAHASAN / ANALISIS
Menurut hasil Survei yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pengetahuan tentang
hukum dikalangan pelajar masih minim. Oleh karena itu, dirasa penting untuk menumbuhkan
kesadaran hukum di kalangan pelajar. Karena para pelajar merupakan generasi penerus bangsa

3
yang akan menggantikan generasi saat ini, peradaban bangsa ini di masa depan akan menjadi
lebih baik jika para pelajar sudah dibekali kesadaran hukum.
“Dengan percaya diri, kamu telah menang sebelum kamu memulai,” Jika saya diberikan
kesempatan menjadi anggota DPR RI, saya akan membentuk lembaga Pelopor Remaja, S.H.
merupakan singkatan dari Pelopor Remaja Sadar Hukum, maksud dan tujuan saya mendirikan
lembaga ini dengan harapan adanya pelopor hukum sebaya untuk memberikan edukasi tentang
hukum.
Gambaran dari program ini nantinya akan ada Duta Hukum dengan beberapa kategori
yang dipilih setiap Sekolah baik di jenjang SD/SMP/SMA, Duta Hukum yang terpilih nantinya
akan dibekali lebih banyak ilmu tentang hukum setiap minggunya sesuai dengan jenjang, ilmu
yang telah mereka dapati tersebut akan mereka bagikan lagi kepada warga disekolahnya dengan
melakukan penyuluhan setiap seminggu sekali ataupun melaksanakan kegiatan menarik lainnya
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Tentunya dengan mengoptimalkan 3 fungsi DPR, yaitu legislasi, anggaran, dan
pengawasan:
1. Legislasi
Berangkat dari Pasal 60 Tata Tertib DPR RI, saya akan menyusun dan membahas
rancangan pembentukan Lembaga Pelopor Remaja, S.H. dengan merevisi UU Pasal
28I untuk mendapatkan wewenang sebagai pelopor hukum agar informasi terkait
lembaga ini sampai ke seluruh elemen masyarakat.
2. Anggaran
DPR RI mempunyai wewenang dalam menyetujui APBN, maka dari itu saya akan
berdiskusi bersama Kementrian Keuangan agar mengalokasikan dana APBN untuk
memberikan suntikan dana kepada lembaga Pelopor Remaja, S.H. untuk melakukan
penyuluhan, sosialisasi berbagi pengetahuan, serta membuat event menarik lainnya
dengan tujuan memberi edukasi luas tentang hukum dikalangan remaja.
3. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya, artinya peran
DPR dalam pengawasan lembaga Pelopor remaja, S.H. sangat diperlukan untuk
menjamin agar setiap pelaksanaan kegiatan atau acara yang dilaksanakan lembaga
Pelopor Remaja, S.H. berjalan sesuai dengan ketentuan dan perencanaan yang telah
ditetapkan, sehingga tujuan dari lembaga tersebut dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
4
KESIMPULAN / SARAN
”Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.”
Harapan bangsa ini sangat besar terhadap pemuda pemudi sebagai generasi penerus
bangsa, untuk mewujudkan pemuda pemudi yang berkualitas sangat perlu kerjasama antara
masyarakat dan parlemen, salah satu contohnya adalah dengan pembentukan lembaga Pelopor
Remaja, S.H. dengan demikian kaum remaja dapat memberikan kontribusi nyata terhadap negara
ini karena tidak bisa dipungkiri lagi bahwa banyaknya hukum yang berdiri secara tidak adil dan
merata terjadi di negara ini.
Ambu anala mulai tercium, semangat pemuda pemudi bangkit bak arunika, perjuangan
dan semangatmu sangat berarti dan bermakna bagi negara, kini adalah giliran para pemuda
pemudi berjuang mengharumkan nama bangsa, marilah kita saling bahu-membahu untuk
mewujudkan Remaja Sadar Hukum.
Jika bukan kita yang memulai wahai generasi muda. Lantas, siapa lagi?

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA

1. https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/10/15/00404451/tagar-
percumalaporpolisi-dan-kasus-kasus-ketidakadilan-yang-jadi-sorotanhttps://
jurnalpost.com/sistem-hukum-indonesia-yang-belum-dewasa/47498/[diakses pada
23 Juli 2023 pukul 12.05]
2. https://jurnalpost.com/sistem-hukum-indonesia-yang-belum-dewasa/47498/
[diakses pada 23 juli 2023 pukul 21.48]
3. https://twitter.com/tanyarlfes/status/1682171473048514560?
t=M8scmRFyZnRsdqAN5-ZgBA&s=08[diakses pada 24 juli 2023 pukul 20.14]
4. https://twitter.com/detikcom/status/1682340390899421192?
t=DKXkgmvWl29SvFh0wojTLw&s=19[diakses pada 24 Juli 2023 pukul 20.14]
5. https://twitter.com/Heraloebss/status/1680061228809605122?
t=9ZoHwsMMduFRVb0ZIGk8lA&s=19[diakses pada 24 Juli 2023 pukul 20.15]
6. https://twitter.com/Heraloebss/status/1683140664052293632?
t=2VSFhQnP8tACH96RDbOhWg&s=19[diakses pada 24 Juli 2023 pukul 20.15
7. https://katadata.co.id/agung/berita/635b93b517107/9-puisi-sumpah-pemuda-
yang-menginspirasi[diakses pada 26 Juli 2023 pukul 22.17]

5
8. https://ojs.serambimekkah.ac.id/serambi-akademika/article/download/
578/529[diakses pada 30 Juli 2023 pukul 22.04]

Anda mungkin juga menyukai