Anda di halaman 1dari 22

HASIL REVIEW

Jurnal
Mata kuliah : Pendidikan kewarganegaraan
Dosen pengampu : Rini Setiyowati, S. Pd., M. Pd
oleh :
Nama : Orin milanda
Nim : 02011182126066
Kelas : E Indralaya

Universitas Sriwijaya
Fakultas Hukum Angkatan 2021
Tahun ajaran 2021/2022
JURNAL 1
Pembahasan :
APAKAH INDONESIA Kondisi Indonesia saat ini sangat
NEGARA HUKUM? jauh dengan yang dinamakan
cita-cita hukum yang merupakan
pancaran dari nilai-nilaii
Sumber : Google Scholar pancasila dan UUD 1945,
Oleh : Siti Merida Hutagalung
Pengalaman bernegara dan
Tahun terbit : 2011
berbangsa baik masa Orde Lama,
Orde Baru maupun orde
reformasi telah terbukti
menyimpang dari cita-cita untuk
membangun sebuah negara
hukum.
Permasalahan :
• Masalah etika dan moral dalam penegakan hukum.
Di era reformasi sangat banyak sekali pelanggaran hukum yang dilakukan baik dari kalangan pejabat,
pemerintah, hakim, polisi maupun pengaca dan masyarakat.Selain kasus korupsi, kasus pelanggaran
HAM jumlahnya semakin meningkat yang terkait dengan kebebasan beragama. Pendirian rumah
ibadah dipersulit oleh pejabat publik seperi Gubernur, Bupati, Walikota, Lurah sampai di tingkat RT dan
RW.
Padahal peran penegak hukum seperti polisi, hakim, penerintah sangat
penting dalam hal tersebut, tetapi ini semua tidak tercermin pada ciri-
ciri negara hukum.
Ciri-ciri Negara hukum :

1. Adanya perlindungan konstitusional


2. Adanya badan kehakiman yang bebas dan tidak
memihak.
3. Adanya pemilihan umum yang bebas.
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat.
5. Adanya kebebasan berserikat/berorganisasi dan
beroposisi
6. Adanya pendidikan kewarganegaraan.
Solusinya :
Dalam peran untuk menegakkan hukum yang baik di
Indonesia kita sudah seharusnya melakukan segala sesuatu
agar hukum mampu mewujudkan nilai-nilai keadilan dan
kebenaran, keberhasilan hukum merupakan tolak ukur yang
dilihat pada suatu negara, apakah negara tersebut baik atau
tidak dalam menerapkan hukum pada negaranya.

Dalam hal ini kita peran pejabat negara, polisi, hakim, jaksa,
pengacara sangat dibutuhkan
Dalam permasalahan demikian, hal yang perlu
diperhatikan yaitu peningkatan mutu untuk
meningkatkan peran penegak hukum, seperti
peningkatan pendidikan dan
profesi agar tercipta
penegak hukum yang profesional

Faktor yang tak kalah penting yaitu


membangun peradilan yang bebas dan
tidak memihak seperti syarat sebuah
negara hukum
KESIMPULAN :
Indonesia merupakan negara
hukum yang mempunyai
berbagai macam permasalahan
hukum terkait dengan sikap dan
moral warga negaranya, namun
hal tersebut dapat dicegah dan
dihindari dengan meningkatkan
peran penegak hukum bagi
masyarakat agar tercerminnya
hukum yang baik sesuai dengan
pancasila dan Undang-undang.
Jurnal 2
DINAMIKA PENEGAKAN HUKUM PADA KONTEKS
KETERBUKAAN INFORMASI KEUANGAN PARTAI
POLITIK

● Sumber : Google Scholar email : 1


Susantogss@yahoo.com,
● OLEH :Dr Susanto,S.H., M.M.,
2muhamad.miqbal.
M.H.dan Muhamad Iqbal, S.
iqbal1@gmail.com
H., M.H
● Fakultas Hukum;
083877200774, Universitas
Pamulang.
● Tahun terbit : -
Pembahasan :
Partai politik sebagai lembaga publik, tidak terkecuali dituntut
melakukan pelayanan informasi terhadap khalayak banyak yang
ingin mengakses segala jenis informasi yang diatur oleh undang-
undang, disini kita akan melihat strategi komunikasi politik dan
keterbukaan informasi publik di lingkungan partai politik....
Sehingga dengan demikian diperlukan adanya pemberian
bantuan keuangan partai yang bersumber dari dana publik (public
financing) yang digunakan sebagai penunjang kegiatan pendidikan
politik dan operasional sekretariat partai politik.
Tantangan Penegakan Hukum Dalam Tuntutan
Keterbukaan Dan Partai Politik.
● Bantuan Keuangan Untuk Parpol yang bersumber dari Publik.
selain bersumber dari dana privat juga memperoleh
pendanaan dari dana publik yang dalam hal ini menerima
bantuan dari anggran Pendapatan dan belanja Negara
(APBN)/ Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) yang
● diberikan
Bantuan secara
Keuangan Untuk proporsional kepada
Parpol yang bersumber Partai Politik yang
dari Negara.
mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.

Dapat diberikan secara langsung dan tidak langsung.


● Ketidak Terbukaan Pendanaan Parpol menciptakan
Tantangan Untuk Hukum Nasional.
Proses pendanaan partai politik pada
pemilu sebagai sebuah pemisalan. Meski ada
kewajiban menyerahkan rekening khusus dana
kampanye dengan batasan waktu tertentu, tetapi
tetap saja hanya prosedural yang tidak substansif.
● Korupsi dan Pencucian Uang Konsekuensi Hukum Serius
Bagi Parpol Bermasalah Korupsi dan pencucian uang.
Kesimpulan : ● Sanksi menurut hukum
menggunakan ketentuan dalam
- Pelaksanaan pemilu banyak Pasal 7 UU TPPU, maka bentuk
sanksi dapat berupa: sanksi denda,
mengalami dinamika, seperti korupsi pengumuman putusan hakim,
yang dilakukan oleh bakal calon dan pembekuan sebagian atau seluruh
calon dan digunakan untuk kegiatan usaha partai, pencabutan
kampanye. izin operasional partai, pembubaran
dan/atau pelarangan partai,
- Dinamika Penegakan hukum perampasan aset partai untuk
terhadap Partai Politik yang juga negara, dan/atau pengambilalihan
dapat dikategorikan sebagai subjek partai oleh negara.
hukum ini yang dapat
diminta pertanggungjawaban
pidananya dalam hal personel atau
pengurusnya melakukan tindak
pidana korupsi
JURNAL 3
EKSPLORASI KONSEP KEADILAN
BERDIMENSI KETUHANAN

Sumber : Google Scholar


Oleh : Ucuk Agiyanto
Universitas Muhammadiyah Ponorgo
email: ucukagiyantots@gmail.com
Tahun terbit : -
Apakah hukum di
Indonesia sudah baik?
penegakan hukum di Indonesia masih belum berjalan dengan
baik dan begitu memprihatinkan. Permasalahan penegakan hukum
(law enforcement) selalu bertendensi pada ketimpangan interaksi
dinamis antara aspek hukum dalam
harapan atau das sollen, dengan aspek penerapan hukum dalam
kenyataan das sein.Lemahnya penegakan hukum di Indonesia saat
ini dapat tercermin dari berbagai
penyelesaian kasus besar yang belum tuntas, salah satunya adalah
praktek korupsi yang menggurita, namun ironisnya para pelaku
utamanya sangat sedikit yang terambah
hukum. Kenyataan tersebut justru berbanding terbalik dengan
beberapa kasus yang melibatkan rakyat kecil. Realitas penegakan
hukum yang demikian sudah pasti akan menciderai hati rakyat kecil
yang akan berujung pada ketidakpercayaan masyarakat, khususnya
pada aparat penegak hukum itu sendiri.
Penegakan hukum dari 2 apsek :

● Penegakan hukum di Indonesia ditinjau dari filsafat hukum


Jika dilihat dari pendekatan filsafat, maka pada hakikatnya tujuan
penegakan hukum adalah untuk mewujudkan apa yang hendak
dicapai oleh hukum. Esensi dari tujuan hukum itu sendiri adalah
terletak pada keadilan.Filsafat hukum sendiri merupakan bagian
penelusuran kebenaran yang tersaji.Filsafat hukum sendiri
merupakan bagian penelusuran kebenaran yang tersaji
dalam ruang lingkup filsafat. Filsafat merupakan kegiatan berpikir
secara sistematikal yang hanya dapat merasa puas menerima
hasil-hasil yang timbul dari kegiatan berfikir itu sendiri.
● Penegakan hukum berdasarkan konsep keadilan yang
berketuhanan.
Sebagaimana yang dikutip oleh Sidharta, dalil yang dikatakan oleh
Gustav Radbruch, bahwa ia menjabarkan ide-hukum yang dikemas
melalui tiga aspek, yakni kepastian hukum, kemanfaatan, maupun
keadilan. Pertautan di antara ketiganya menjadi sangat dinamis,
ketika dihubungkan dengan hubungan kaidah-kaidah hukum positif
dengan hubungan sosial yang mendasarinya.
Yang memberikan corak ketuhanan dari sebuah proses penegakan
hukum. Dimensi Ketuhanan ini telah tertuang dalam Pembukaan
Alinea Ketiga, UUD 1945 yang menjadi dasar religius bangsa
Indonesia, bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
yang kental dengan nilai-nilai ketuhanan.
Kesimpulan :
● Perkembangan penegakan hukum di Indonesia yang masih belum
berjalan baik, salah satunya karena penegakan hukum yang masih
diartikan sebagai penegakan undang-undang semata sehingga
keadilan prosedural dijadikan acuan dalam proses penegakan
hukum. Jika dilihat dari pendekatan filsafat, maka pada hakikatnya
tujuan penegakan hukum adalah untuk mewujudkan apa yang
hendak dicapai oleh hukum.
● Pengemban hukum praktis yang dapat berupa parlemen, peradilan,
lembaga bantuan hukum, dan birokrasi pemerintahan inilah yang
mengisi bangunan sistem hukum di Indonesia dalam struktur
hukum dan melakukan pembentukan hukum dalam membangun
substansi hukum.
● Keadilan yang berketuhanan merupakan konsep yang menjadikan
aspek spiritualitas bertransformasi pada aspek kemanusiaan
persatuan, musyawarah.
𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑
𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔𝚜

𝙲𝚛𝚎𝚊𝚝𝚎𝚍 𝚋𝚢 : 𝙾𝚛𝚒𝚗 𝚖𝚒𝚕𝚊𝚗𝚍𝚊

Anda mungkin juga menyukai