Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NAUFAL ILHAM ADZANTO

NIM : 2001574722

KELAS : LB33

DOSEN : Adie Erar Yusuf

JAWABAN SOAL UAS CB PANCASILA

1. Pendapat pribadi mengenai pemenuhan Hak – Hak disabilitas di Indonesia & jalan
keluar agar pemenuhan hak hak disabilitas di Indonesia berjalan secara optimal :
Menurut saya saat ini penyandang disabilitas di Indonesia belum sepenuhnya
mendapatkan tempat di masyarakat. Penyandang disabilitas masih sering di pandang
sebelah mata bagi sebagian masyarakat, bahkan hal ini masih terjadi setelah pemerintah
meretifikasi UUD tentang disabilitas pada tahun 2011. Hal ini terjadi karena keterbasan
yang dimiliki sehingga para penyandang disabilitas dianggap sebagai kelompok yang
lemah, tidak dan hanya memerlukan belas kasihan dari orang lain. Penyandang
disabilitas yang seharusnya mendapatkan Hak – Hak yang sama dengan rakyat Indonesia
lainya sering di abaikan oleh Sebagian masyarakat. Mulai dari hak untuk hidup, hak
untuk memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan hingga hak kemudahan
mengakses fasilitas umum.
Namun jika dibandingkan sebelum tahun 2011 yakni sebelum pemerintah
meretifikasi UUD tentang disabilitas, saat ini pemenuhan hak hak disabilitas telah lebih
baik karena pemerintah tidak hanya sebatas membuat aturan hukum, melainkan
pemerintah membuat beberapa program untuk melindungi kaum disabilitas. Salah
satunya, dengan Program Asistensi Penyadang Disabiltas berat. Selama empat tahun
terahir program ini telah memberikan bantuan sebanyak 71448 orang. Ada juga
program Keluarga Harapan khusus bagi penyandang disabililitas. Hingga kini sudah ada
73.932 penyandang disabiltas yang mendapat bantuan program ini. Pemerintah juga
telah memberikan bantuan alat bantu bagi penyandang disabiltas sebanyak 3.164 orang
Upaya agar pemenuhan hak hak disabilitas di Indonesia dapat berjalan secara
optimal, adalah kita sebagai individu yang normal harus menghargai hak hak mereka
penyandang disabilitas dengan tidak menganggap mereka lemah. Karena penghambat
bagi mereka untuk mendapatkan hak haknya secara utuh saat ini datang dari Sebagian

1
dari kita individu normal yang menganggap mereka sebagai kaum yang tidak berdaya,
hal ini mengakibatkan timbulnya tidak kepercayaan diri dalam diri mereka.
2. Pendapat pribadi tentang mengapa pemberatasan korupsi di Indonesia belum
begitu optimal, apa faktor penyebabnya, & apa jalan keluar yang bisa ditawarkan :
Menurut saya pemberatasan korupsi di Indonesia belum begitu optimal karena
pemberantasan korupsi belum diimbangi kinerja aparat hukum yang maksimal, karena
jika dilihat saat ini masih terdapat undang undang yang dapat dibilang “multitafsir”,
Sehingga terkadang mempengaruhi kepastian dalam pengambilan kebijakan dalam
penanganan korupsi, selain itu juga karena masih lemahnya pemberian sanksi hukuman
bagi para pelaku tindak pidana korupsi diindonesia, dimana para pelaku hanya
mendapatkan hukumanan penjara selama beberapa tahun, padahal tindakan korupsi
merupakan tindak pidana yang sangat berat karena mereka pelakunya mencuri hak
banyak orang untuk menguntungkan dirinya sendiri.
Faktor penyebab tindak pidana korupsi datang dari 2 faktor kehidupan yang
pertama adalah faktor internal dari diri pelaku (seperti; lemahnya keimananan, kejujuran,
sikap konsumtif, dll) dan eksternal (seperti; aspek ekonomi pendapatan yang tidak
mencukupi kebutuhan, aspek politik, aspek hukum dimana tindakan korupsi masih
mendapatkan hukuman yang ringan, aspek organisasi, dll).
Jalan keluar yang bisa ditawarkan untuk memberantas tindakan korupsi di
Indonesia apabila dilihat dari dari faktor penyebabnya diatas. Pemberantasan harus
dimulai dengan membenahi faktor internal, hal ini dapat dilakukan dengan cara
mensosialisasikan gerakan anti korupsi sejak dini kepada generasi muda untuk
memperbaiki moral generasi muda menjadi invidu yang lebih baik karena kelak mereka
akan menjadi penerus bangsa Indonesia. Selanjutnya pembenahan faktor eksternal seperti
yang telah di sebutkan diatas antar Lembaga penegak hukum dengan instansi lain harus
disenergikan secara maksimal, dengan kerja sama yang baik dan jujur penanganan
pemberantasan korupsi akan berjalan secara optimal.
3. Apakah kualitas demokrasi Indonesia mengalami peningkatan atau penurunan,
apa saja indikatornya, & pendapat mengenai hal tersebut:
Kualitas demokrasi di Indonesia saat ini cenderung menurun apabila dibandingkan
dengan tahun tahun sebelumnya hal ini dapat terlihat dari skor indeks kebebasan di
Indonesia sejak 2013 dari posisi 3 ke 4 yang terus menurun sehingga sekarang dinilai
hanya sebagian yang bebas. indikator penurunan kualitas demokasi Indonesia dapat
dilihat dari penurunan 6 faktor utama yang terdiri dari:

2
 Faktor korupsi dan ketertutupan menjadi praktik meluas, sedangkan lembaga anti-
korupsi dilemahkan.
 Faktor ancaman kebebasan berekspresi semakin terang-terangan, baik dari negara
maupun masyarakat.
 Faktor kebebasan berorganisasi cenderung mengalami regresi.
 Faktor kebebasan dan independensi media semakin rentan karena terdampak adanya
pemusatan kepemilikan dan intervensi kekuasaan.
 Faktor penegakan hukum nyaris tak pernah mengalami kemajuan.
 Faktor teknologi komunikasi digital bantu atasi jarak, tetapi relatif gagal
menghasilkan progresifitas,

Pendapat saya mengenai penurunan kualitas demokrasi di Indonesia disebabkan


karena menurunya pemenuhan kebebasan sipil, yang disebabkan kuatnya diskriminasi
terhadap kaum minoritas, seperti; kekerasan atau pengusiran terhadap minoritas berbeda
agama, dalam satu agama, paham politik, sampai orientasi seksual. Dan negara juga
sepertinya kurang melindungi kaum minoritas ini. hal ini dapat terlihat dari pendapat
yang diberikan oleh Saiful Munjani selaku selaku consulting SMRC yang berisi “Untuk
hak sipil, kondisi di Indonesia masih dianggap baik meski masih ada banyak hal yang
harus dibenahi, sedangkan pemenuhan kebebasan sipil di Indonesia menunjukkan
penurunan yang serius”.

4. Menurut penilaian Anda, apakah substansi RUU Cipta kerja di Indonesia sudah
sesuai dengan prinsip keadilan sosial atau malah bertentangan dengannya,
Jelaskan pendapat Anda disertai argumentasi yang kuat:

Menurut pendapat saya RUU Cipta Kerja belum sesuai dengan prinsip keadilan
sosial, karena dalam RUU Cipta Kerja memungkinkan pemberi kerja untuk melakukan
PHK jika perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang. Alasan
PHK ini tidak diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Selain itu, RUU Cipta Kerja akan
membolehkan pemberi kerja menggunakan tenaga kerja asing untuk jenis kegiatan
pemeliharaan mesin produksi dalam keadaan darurat, vokasi, start-up, kunjungan bisnis
dan penelitian untuk jangka waktu tertentu tanpa harus mendapatkan pengesahan
Pemerintah. Hal ini tentu semakin memudahkan tenaga kerja asing untuk bekerja di
Indonesia. Hal ini akan berakibat penurunan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia di
negaranya sendiri dan akan berakibat terjadinya penumpukan pengangguran di

3
Indonesia, hal inilah yang menurut saya tidak sesuai dengan prinsip keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Berdasarkan hasil forum diskusi di Universitas Andalas menyimpulkan jika UU


Cipta Lapangan Kerja atau banyak dikenal Omnibus Law Cipta Kerja bermasalah dan
merekomendasikan DPR untuk membahasnya secara serius dengan memperjuangkan
kepentingan rakyat. Karena fleksibiltas yang diberikan kepada pemerintah pusat, dalam
artian, pemerintah pusat punya kewenangan untuk membentuk regulasi terkait berbagai
masalah yang diatur dalam UU Cipta Kerja. Paradigma ini bertentangan dengan prinsip
pembatasan kekuasaan sebagai salah satu syarat negara hukum sesuai Pasal 1 ayat (3)
UUD 1945.

5. Jawaban Soal Kasus:


A. Bagaimana menjelaskan praktik diskriminasi dan kriminalisasi terhadap
mayarakat adat di Indonesia:
Praktik diskriminasi dan kriminalisai terhadap masyarakat adat masih sangat terlihat
di Indonesia terlihat dari masih sedikitnya penghargaan yang diberikan pemerintah
kepada masyarakat adat pemerintah masih sering mengabaikan eksistensi MA,
padahal sudah jelas dalam konstitusi mengakui dan melindungi Masyarakat Adat yang
diatur di dalam Pasal 18 B ayat (2) dan Pasal 28 I ayat (3) UUD 1945, dan Satuan
Pemerintahan yang bersifat khusus atau bersifat istimewa diatur di dalam Pasal 18B
ayat (1) UUD 1945, selain itu kriminalisasi terhadap masyarakat adat masih terus
berlangsung. Data AMAN menyebutkan 125 masyarakat adat di 10 wilayah menjadi
korban kriminalisasi di kawasan hutan. Selain pemerintah masyarakat umum masih
banyak yang memandang rendah masyarakat adat dimana dalam hal ini masyarakat
adat direndahkan kepercayaan dan pengetahuanya. Padahal masyarakat adat
memberikan konstribusi yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia, dan juga
kita sebagai masyarakat umum harus sadar diri bahwa pengetahuan masrakat ada
tidaklah rendah bahkan Kebudayaan bahari kita, lahir dari ketangguhan dan
pengetahuan masyarakat adat.
B. Bagaimana perspektif multikulturalisme melihat keberadaan masyarakat adat
di Indonesia:
Multikulturalisme sendiri merupakan satu kesatuan hidup antara manusia yang
berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan
terikat oleh perasaan Bersama, masyarakat yang mempunyai banyak suku bangsa dan

4
budaya dengan beragam adat istiadat. Dalam kerangka hidup bersama berdampingan
satu sama lain yang sederajat dan saling berinterseksi dalam suatu tatanan kesatuan
sosial politik.
Bangsa Indonesia sendiri sejatinya merupakan masyarakat multikultural karena terdiri
dari berbagai suku bangsa, ras, agama, etnis, budaya dan lain-lain. Namun
kenyataanya jika dilihat dari contoh kasus pada soal diatas, multikulturalisme di
Indonesia tidak berjalan dengan semestinya karena masih banyak masyarakat umum
yang masih memilihat rendah masyarakat adat itu sendiri, padahal sebenarnya bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang multikutural karena terdiri dari banyak suku adat
yang bergabung menjadi satu kesatuan yang bernama bangsa Indonesia seperti pada
semboyan bangsa Indonesia “berbeda beda tetapi tetap satu”.
C. Menurut Anda, bagaimana relasi yang seharusnya dibangun antara pemerintah
dan masyarakat adat? Kebijakan-kebijakan seperti apa yang dapat mendukung
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak masyarakat adat:
Pendapat saya relasi yang harus dibangun antara pemerintah dan masyarakat adat
adalah pemerintah harus lebih meperhatikan hak hak bagi masyarakat adat karena
sebenarnya masyarakat adat sejajar kedudukanya dengan masyarakat lainya,
pemerintah juga harus menegaskan bahwa masyarakat adat dapat melaksanakan hak
haknya dengan bebas tanpa mendapatkan diskriminasi dalam jenis apapun, dan yang
terakhir adalah pemerintah dan masyarakat umum yang memandang rendah
masyarakat adat seharusnya memberikan penghormatan (terhadap pengetahuan,
budaya adat tradisional) karena mereka lah yang melestarikan adat dan budaya hingga
saat ini. selain itu kita semua juga harus sadar bahwa sesungguhnya kita semua
merupakan bangsa Indonesia yang terdiri berbagai adat dan budaya maka dari itu kita
harus hidup berdampingan dengan baik untuk mencapai Indonesia yang lebih baik.

REFERENSI:

 http://ham.go.id/2020/03/06/upaya-memenuhi-hak-penyandang-disabilitas/
 https://nasional.tempo.co/read/479889/samad-penanganan-kasus-korupsi-belum-
optimal/full&view=ok
 https://www.kompasiana.com/ita_purnamasari/57fe3807bb9373c847f98bcf/faktorfaktor-
penyebab-korupsi-di-indonesia?page=2

5
 https://mediaindonesia.com/read/detail/251207-kualitas-demokrasi-indonesia-menurun
 https://www.merdeka.com/peristiwa/smrc-sebut-demokrasi-di-indonesia-menurun-akibat-
diskriminasi-terhadap-minoritas.html
 https://www.wartaekonomi.co.id/read273934/poin-poin-bermasalah-dalam-ruu-cipta-kerja
 https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5e4fdfbb4ff5a/ruu-cipta-kerja--untuk-
kepentingan-siapa?page=2
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/190000469/masyarakat-multikultural--
pengertian-dan-ciri-ciri?page=all

Anda mungkin juga menyukai