PENDAHULUAN
hukum baik di kalangan pemuda, remaja, orang tua maupun di kalangan Penegak
Hukum itu sendiri. Hal ini terbukti dengan seringnya terjadi main hakim sendiri,
orang yang tidak mau melaporkan terjadinya peristiwa hukum tersebut karena
merasa akan dirugikan apabila mereka menjadi saksi. Keadaan seperti ini,
1
Djoko Prakoso., 1989, Tugas-tugas Kejaksaan Dibidang Non Yustisal, Jakarta : Bina Aksara,
Hal. 165.
2
Ilham Gunawan, 1994, Peran Kejaksaan Dalam Menegakkan Hukum Dan Stabilitas Politik,
Jakarta : Sinar Grafika, Hal. 12.
1
2
secara tegas dalam Butir ke-4 dalam NAWA CITA, yang berbunyi :4
terpercaya.”5
Dalam rangka inilah, jaksa dapat memainkan peranan yang penting sebagai
pejabat pemerintah. Dan juga jaksa dapat memainkan peranan yang dominan
hukum pidana.6
Peran jaksa tidak hanya di bidang Pidana ataupun Perdata. Namun peran
jaksa juga ada dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum. Hal ini terdapat
tinggi dari masyarakat terlihat dari tercapainya ketertiban dan kepastian hukum.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kejaksaan sebagai salah satu Aparat Penegak
penyuluhan hukum melalui Program Kerja Jaksa Masuk Desa (JMD). Tugas jaksa
ini dianggap unik karena dalam melaksanakan tugas ini jaksa dan staffnya sebagai
tahun 2015 namun dengan Program baru, yakni Program Kerja Jaksa Masuk
Sekolah (JMS) yang ditujukan kepada siswa SD, SMP dan SMA hingga Perguruan
8
Djoko Prakoso. Op.Cit, Hal. 166.
9
RM. Surachman &Andi Hamzah, Op.Cit.Hal 43.
4
mencakup 36 Sekolah Dasar (SD), 145 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan
429 Sekolah Menengah Atas (SMA). “Ini melampaui target karena telah
melibatkan 557 sekolah dan 211.252 siswa,” kata Muh Rum pada acara Forum
diteliti oleh Verlian Okta Fianti, dengan judul “Strategi Humas Kejaksaan Tinggi
Tentang Narkotika Pada Siswa Dan Siswi Di SMA Negeri 23 Bandung”, hanya
saja penelitian yang dibuatnya belum menjelaskan secara rinci mengenai Program
lanjut mengenai Program Kerja Jaksa Masuk Sekolah ini dengan judul
10
Website Humas Sekertaris Kabinet Republik Indonesia, di Pos tanggal 27 Oktober 2016,
http://setkab.go.id/kenalkan-hukum-sejak-dini-kejaksaan-agung-gelar-program-jaksa-masuk-sekolah
/ diakses pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 21.32 WIB.
11
Verlian Okta Fianti, Strategi Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Dalam Mensosialisasikan
Uu No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Pada Siswa Dan Siswi Di Sma Negeri 23 Bandung,
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/526/jbptunikompp-gdl-verlianaok-26289-4-unikom_v-x.pdf, diakses
pada tanggal 22 November 2017 Pukul 21.28 WIB.
5
SMA N 7 Surakarta)”.
B. Rumusan Masalah
dapat diperjelas dan memberikan arahan terhadap problematika yang akan di teliti.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di dalam Latar Belakang masalah di atas
berikut :
C. Tujuan Penelitian
masyarakat.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Pemikiran
PERAN JAKSA
Aparat Penegak Hukum
MENURUT UU NO. 16 TAHUN 2004
Khususnya Tentang Kejaksaan Republik Indonesia
Terdapat Pada Pasal 30
“JAKSA”
Peran Jaksa dibidang Peran jaksa dibidang PERDATA Peran Jaksa dalam
PIDANA dan TATA USAHA NEGARA KETERTIBAN DAN
KETENTRAMAN UMUM
pasal 30 ayat (1) pasal 30 ayat (2)
pasal 30 ayat (3)
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
tentang tugas dan wewenang Jaksa yang secara khusus mengatur mengenai
Yuridis.
dari tugas Jaksa dalam melaksanakan program kerjanya, yaitu Program Kerja
12
Roni Hanitjo, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimateri, Jakarta : Ghalia Indonesia,
Hal. 58.
9
2. Jenis Penelitian
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder.14
a. Data Primer
program JMS .
13
Soerjono dan Abdul Rahman, 2003, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, hal 23
14
Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal 8
15
Soejono Soekanto, 2015, Pengantar Penelitian Hukum,Jakarta : UI-Press, Hal. 12.
10
b. Data Sekunder
yang telah tersedia dalam bentuk buku – buku atau dokumentasi yang
4. Lokasi Penelitian
Penelitian di lakukan di :
Tengah. 57154.
16
Soejono Soekanto, Ibid, Hal 12.
11
disebutkan pada Solo Pos Pada Tanggal 28 Maret 2016.17 Serta baru – baru ini
a. Studi Kepustakaan
b. Wawancara
Materi atau Substansi tentang apa saja yang diberikan kepada peserta
17
Arief Susanto SoloPos, 2016, Jaksa Masuk Sekolah Ingat, Tindakan Bully Bisa Berakhir Di
Penjara!, Surakarta : Solo Pos 28 Maret 2016. Diakses di http://www.solopos.com/2016/03/28/jaksa-
masuk-sekolah-ingat-tindakan-bully-bisa-berakhir-di-penjara-704835 Pada Tanggal 24 Desember 2017,
Pukul 16.05 WIB.
18
Soejono Soekanto, Op.Cit, Hal. 24.
12
c. Angket / Kuesioner
pertanyaan yang berkaitan dengan Program JMS yang telah dilakukan oleh
yang telah ikut serta dalam program JMS yakni ke Siswa SMA N 7
tersebut berupa :
d. Observasi
SMA N 7 Surakarta.
responden secara tertulis atau lisan dan perilaku nyatanya. 19 Pertama – tama
G. Sistematika Skripsi
19
Soerjono Soekanto, Op,Cit. Hal 32.
20
Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-
Press), hal 5
14
regulasi dalam Pelaksaan Program Kerja Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang