Anda di halaman 1dari 3

Eksistensi masyarakat masa kini sangat berpengaruh signifikan terhadap tatanan kehidupan bangsa,

salah satunya dalam menumbuhkan kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas bagi remaja sebagai
pemegang estafet keadaan Indonesia kedepannya, terkhususnya dalam mempersiapkan kejayaan HUT
satu abad Indonesia merdeka pada tahun 2045 nanti, Indonesia diharapkan bukan saja matang secara
usia tetapi juga makmur dan jaya dalam segala aspek.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, tentu dibutuhkan banyak upaya dan kontribusi seluruh lapisan
masyarakat, bukan hanya para petinggi negeri masyarakat pun punya andil yang besar untuk membantu
pemerintah, dengan cara memberikan pengawasan, merangkul dan mengajak para remaja dalam
kegiatan-kegiatan positif di lingkungan masyarakat.

Indonesia adalah negara hukum sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3), yang
dimaksud negara hukum adalah negara yang di dalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan
yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi tegas apabila dilanggar. Kendati demikian, tetap saja
masih banyak remaja yang melanggar hukum dan tentunya dapat meresahkan masyarakat, dan pada
akhirnya keamanan masyarakat tidak terwujud. Contoh Pergaulan bebas yang dapat memicu dan
mendorong para remaja bertindak melanggar hukum seperti: Pencurian, perundungan,
perkelahian/tawuran, seks bebas dll.

Sehubungan dengan hal tersebut, menurut pengamatan, saya melihat pelanggaran yang paling marak
dan meresahkan yang banyak dilakukan remaja saat ini adalah terkait seks bebas, padahal menurut UU
KUHP dinyatakan bahwa seks bebas itu termasuk dalam kejahatan tindak pidana.

Seks bebas kebanyakan remaja tanpa ikatan pernikahan yang dilatarbelakangi oleh karena adanya
kesempatan dan kurangnya pengawasan dari keluarga dan masyarakat ditambah lagi pengaruh internet
dan mudahnya menemukan alat kontrasepsi yang tersedia secara bebas. Hal ini tentunya tidak sejalan
dengan UU KUHP pasal 408.

Bukan hanya seks bebas, para remaja sekarang juga sudah banyak yang terpapar obat-obatan terlarang
dan minuman beralkohol, hal ini akan memberikan dampak yang besar bagi remaja dan masyarakat.
Konstitusi Indonesia juga menunjukkan bahwa belum adanya suatu perundang-undangan yang
terintegrasi dan komprehensif dalam membahas Minuman Beralkohol. Di dalam RUU LMB dikatakan
secara jelas pada pasal 20 bahwasanya "Setiap orang yang mengonsumsi minuman beralkohol
sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 3 bulan dan paling
lama 2 tahun atau denda paling sedikit Rp. 10.000.000 dan paling banyak Rp. 50.000.000, sayangnya
RUU ini belum juga disahkan sampai saat ini, merekapun sudah mulai mengakses situs terlarang yang
sudah diblokir oleh KOMINFO menggunakan Web proxy. Hal ini sudah dilarang dan diatur dalam UU
Nomor 11 tahun 2016 pasal 40 ayat 2a, UU Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi dan sudah
diamanatkan juga kedalam UU KUHP pasal 407.

Fenomena-fenomena di atas tentunya sangat memprihatinkan, sebagai bangsa yang besar dengan nilai-
nilai budaya yang mengakar rasanya sangat keterlaluan jika kita sebagai agen penerus bangsa hanya
duduk diam membiarkan bangsa ini mati perlahan di tangan generasi penerusnya. Masih terngiang jelas
teriakan lantang sang singa podium Indonesia .
"Beri aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan
ku guncangkan dunia" -Ir. Soekarno (1928).

Sungguh keprihatinan yang besar jika pemuda Indonesia yang dulunya sangat di Agung-agungkan oleh
Bung Karno, kini tersungkur dan bertekuk lutut pada pergaulan bebas.

Andai kata saat ini kita hidup di zaman perjuangan kemerdekaan, betapa malunya kita dengan Bung
Karno yang bertaruh nyawa memperjuangkan kehormatan bangsa, sedangkan kita jangankan untuk
membawa kemajuan justru malah menambah catatan kelam di negara sendiri dengan pelanggaran-
pelanggaran hukum dan juga kemerosotan moral. Mau jadi apa Indonesia selanjutnya ?

Mana pemuda-pemuda yang selalu dibanggakan Bung Karno yang konon katanya bisa mengguncang
dunia ?

Sebagai remaja yang akan menjadi penerus estafet kepemimpinan bangsa dalam pembangunan yang
berkelanjutan kita harus memiliki pikiran yang visioner. Berikut ini adalah hal yang akan saya lakukan jika
saya terpilih sebagai legislator dengan mempertimbangkan ke-3 fungsi DPR sebagai legislasi negara yaitu
melalui:

1. Fungsi Legislasi

Dengan adanya fungsi legislasi, DPR memiliki wewenang dalam menyusun merancang serta merevisi
undang-undang, saya akan mendorong segera penuntasan RUU Larangan Minuman Beralkohol (LMB)
bersama dengan pemerintah sebagai payung hukum untuk menjaga para remaja. Selanjutnya untuk
memaksimalkan fungsi legislasi sebagai legislator saya tentunya akan mendorong untuk bekerjasama
dengan Kemenkominfo, Polri, dan BNN, untuk melakukan koordinasi dan memberikan arahan tentang
bahayanya pergaulan bebas. Dan saya sebagai legislator akan merancang undang-undang baru bersama
presiden yang terkhusus kepada Pergaulan bebas (RUU PB).

2. Fungsi Anggaran

Dengan adanya fungsi anggaran ini saya sebagai dewan akan memanfaatkannya sebaik mungkin dengan
membuat kebijakan diantaranya:

a. Mengalokasikan sebagian dari dana APBN untuk memberikan wejangan/arahan kepada remaja
dengan cara menumbuhkan kesadaran tentang bahayanya pergaulan bebas.

b. Memberikan sebagian dari dana APBN untuk membentuk Forum Pegiat Literasi Remaja (FPLR) secara
merata di seluruh Indonesia yang akan memberikan edukasi dan literasi kepada mereka, karena
minimnya pendidikan yang dapat membuat para remaja terjerumus kedalam pergaulan bebas, dengan
adanya FPLR ini kita dapat meminimalisir remaja di Indonesia agar terhindar dari pergaulan bebas.

c. Membentuk suatu badan dari anggaran APBN untuk mengantisipasi terjadinya pergaulan bebas yang
bernama Anti Pergaulan Bebas Dari Dini (APB2D).

3. Fungsi Pengawasan
Setelah fungsi legislasi dan fungsi anggaran telah terlaksana secara baik, saya akan memaksimalkan
fungsi pengawasan untuk mengawasi jalannya kedua fungsi yang telah terlaksana sebelumnya, sehingga
nantinya hasil dari pengawasan ini akan saya evaluasi untuk memaksimalkan kedua fungsi yang sedang
berjalan.

Remaja merupakan calon pemimpin bangsa yang akan mewarisi estafet pembangunan Indonesia. Kasus
pergaulan bebas harus menjadi kewaspadaan bagi remaja. Para remaja harus menjadi remaja yang
sadar akan bahaya. DPR sebagai lembaga legislasi yang berwenang harus dapat mewujudkan Indonesia
yang "There Are No Cases Related To Juveniles". Mari secara bersama-sama kita melawan Pergaulan
Bebas dengan memperkuat fungsi Legislasi, Anggaran, Pengawasan dalam hal Perlindungan Para
Remaja. DPR sendiri tentunya memiliki peran yang sangat besar dalam kasus seperti ini. Oleh karena itu
dibutuhkan sinergitas yang sangat besar untuk memperhatikan Remaja dan bergerak dalam
mewujudkan "Remaja Yang Mengenal Hukum Menaati Peraturan Membuat Masyarakat Aman".

Anda mungkin juga menyukai