ANALISIS KEWARGANEGARAAN
Dosen pengampu;
Umi Raestyawati, S.Sos, M.Si
Nama penyusun;
M.Ibnu Sabil Sinulingga
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DSN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah "kewarganegaraan’’.
Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan
umat di dunia.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB ⅠⅠ
PEMBAHASAN
BAB ⅠⅠⅠ
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Demokrasi adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sistem
pemerintahan di Indonesia. Sejak Indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945, Indonesia telah menganut sistem demokrasi hal ini ditegaskan dalam
Undang-Undang Dasar 1945, alinea IV yang berbunyi: “kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Selain
dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV, penegasan bahwa Indonesia
menganut sistem demokrasi terdapat pada Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar
1945 yang berbunyi: “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar”. Dari dua dasar tersebut, kata yang
menunjukkan asas demokrasi yaitu kata “kerakyatan” dan “kedaulatan di tangan
rakyat” yang artinya rakyat memegang kekuasaan secara penuh. Indonesia sebagai
negara yang berkedaulatan juga menganut
Indonesia sebagai negara yang berkedaulatan juga menganut konsep negara
hukum. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
yang berbunyi: “negara Indonesia adalah negara hukum”. Soerojo Wignjodipoero
mengartikan hukum sebagai peraturan-peraturan yang hidup untuk mengatur
tingkah laku manusia, peraturan-peraturan tersebut diciptakan oleh manusia dan
bersifat memaksa untuk semua masyarakat dalam sebuah negara. Masyarakat
harus mematuhi peraturan-peraturan tersebut, apabila melanggar maka akan
diberikan sanksi.
Dilakukannya analisis ini guna untuk memberikan pemahaman untuk kita semua
terkususnya untuk saya pribadi selaku penyusun makalah ini.Dengan adanya
makalah ini saya harap kita lebih mudah memahami mata kuliah ini .
B. Rumusan Masalah
1.Analisis adakah pristiwa yg terjadi di Indonesia yang melanggar konstitusi,
berikan penjelasan kasus mana, melanggar aturan UU yang mana?
2.Jelaskan apakah Demokrasi sudah berjalan baik di Indonesia, prinsip yang mana
yang telah dijalankan dan beri contoh!
3.Apakah kendala dan hambatan dari Integrasi Nasional, jelaskan solusinya!
C.Tujuan
1. Dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di Indonesia yang melanggar
konstitusi
2.Dapat mengetahui apakah Demokrasi sudah berjalan baik di Indonesia
3.Dapat mengetahui apa kendala dan hambatan dari Integrasi
BAB ⅠⅠ
PEMBAHASAN
Tidak jarang pula rakyat kecil justru yang menjadi korban kezaliman penguasa
negara. Salah satucontohya adalah kebijakan pemerintah menaikan harga BBM
dengan alasan APBN akan “jebol” (defisit) jika subsidi BBM dipertahankan
dengan tingkat harga sebelum kebijakan pemerintah menaikan hargaBBM.Dalam
masa pemerintahan SBY-JK terdapat pelanggaran konstitusi dalm dua hal
Pertama.
Pemerintah telah melanggar preambule UUD 1945, sebab dalam preambule
disebutkan tujuan Negara RI adalah memajukan kesejahteraan umum, sementaara
kebijakan-kebijakan pemerintah yangtelah dibuat lebih menguntungkan
kepentingan asing yang hanya berorientasi pada keuntungan asingtanpa
memperhatikan dampak yang ditimbulkan lebih menyengsarakan rakyat. Bahkan
seluruh aspek perekonomian riil terpukul dengan kebijakan pemerintah yang
condong kepada kepentingan asing
Kedua .
pemerintah juga telah melanggar Pasal 33 yang mana dalam pasal tersebut
menjelaskan bahwasemua sumber kekayaan alam Indonesia dikelola oleh Negara
dan digunakan sepenuhnya demikemakmuran rakyat. Namun dalam kenyataannya
pemerintah hanya berpatokan pada UU Migas 2001untuk mengeksploitasi alam
Indonesia. Padahal kalau di tilik lebih dalm UU Migas 2001
malahmengamanahkan liberalisasi sektor migas Indonesia baik sektor hulu
maupun sektor hilir.
Dari kasus diatas jelas sekali bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah hanya akan
menguntungkan pihak asing. Pemerintahpun dalam APBN lebih
memperioritaskan pembayaran hutang kepada IMF, Bank Duniaserta Negara-
negara maju seperti AS dan Jepang.
Seharusnya sumberdaya alam Indonesia adalah milik rakyat sedang pemerintah
hanya sebagai pengelola yang nantinya hasil dari pemanfaatan SDA alam tersebut
akan kemabalilagi ke rakyat sehinggarakyatpunakan semakin sejahtera.
Sedangkan alasan ketidakpuasan publik atas demokrasi yang berjalan saat ini
adalah kebijakan pemimpin hanya untuk golongan tertentu (30.6%), demokrasi
berjalan belum sepenuhnya (16.1%), pelaksanaan demokrasi kurang sehat
(15.2%), keadaan ekonomi yang belum berubah (9.8%), dan banyak yang korupsi
(9.4%).Hasil survei juga menunjukkan 77,9% publik setuju bahwa demokrasi
walaupun tidak sempurna adalah sistem pemerintahan terbaik untuk Indonesia
saat ini dibandingkan sistem lainnya. Sistem demokrasi dinilai menjadi sistem
pemerintahan terbaik untuk Indonesia karena dengan sistem ini rakyat bebas
mengeluarkan pendapat, bebas memilih pemimpin, sesuai dengan hati nurani
sistem demokrasi bersifat terbuka, serta bebas memilih wakil rakyat.
Hanya 11,1% respoden yang menyatakan tidak setuju sistem demokrasi
diterapkan di Indonesia. Terdapay lima alasan publik tidak setuju bahwa
demokrasi adalah sistem pemerintahan terbaik saat ini yaitu kurang berpihak ke
rakyat kecil, politik kurang sehat,demokrasi berjalan belum sepenuhnya,
pelaksanaan demokrasi belum maksimal, dan hanya menguntungkan golongan
tertentu.
Demokrasi yang diterapkan di Indonesia saat ini adalah demokrasi Reformasi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sistem pemerintahannya demokrasi.
Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan di mana setiap warga memiliki
hak untuk mengambil keputusan.
Demokrasi kata yang sangat melekat pada bangsa Indonesia, karena negara
dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia ini Indonesia merupakan
salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi Indonesia
tercermin dari terselenggaranya pemilu dan sistem pemerintahannya
diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat seperti yang tertuang
dalam Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945). Negara-negara yang
menganut demokrasi memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem yang
lain.
Henry Bertram Mayo dalam “An Introduction to Democratic Theory” (1960),
mengungkapkan prinsip-prinsip demokrasi yang akan mewujudkan suatu sistem
politik yang demokratis. Berikut prinsip-prinsip demokrasi, menyelesaikan
perselisihan dengan damai dan secara melembaga, menjamin terselenggaranya
perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah,
menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur, membatasi pemakaian
kekerasan sampai minimum, mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman, menjamin tegaknya keadilan.
Prinsip-prinsip demokrasi tersebut merupakan nilai-nilai yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu bentuk pemerintahan yang demokratis.
Tetapi sesuai dengan kenyataannya di indonesia sendiri kurang efektif dalam
menjalankan demokrasi, dalam artian kurang efektif karena bertolak belakang
dengan prinsip dan sitem negara demokrasi. Seperti yang kita tahu sekarang
penyimpangan Politik Uang yang masih banyak terjadi. Politik uang ini terjadi
pada saat pesta demokrasi dengan membagikan uang atau barang untuk
mempengaruhi seseorang agar memilih seorang calon legislator agar bisa menang
pemilu.
Bercermin dari praktik itu, jika masih ada rakyat yang menerima politik uang
tersebut untuk memilih calon legislator berarti rakyat belum siap untuk
menjalankan pemerintahan yang demokratis. Dengan catatan pesta demokrasi
tidak ada unsur pemaksaan terhadap hak suara atau pemilih, semua sesuai dengan
hati nurani masing-masing pemilih, praktik ini sudah mengakar dan melekat pada
masyarakat indonesia meski dianggap tabu oleh masyarakat dan fakta bahwa
praktik ini hanya membawa pengaruh sedikit pada hasil pemilu dan selama
praktik ini tidak di tuntaskan maka masyarakat indonesia belum siap menjalankan
prinsip dan sistem demokrasi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kumparan_%28situs_web%29
https://fahum.umsu.ac.id/tentang-fakultas-hukum-umsu/