PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Korupsi merupakan salah satu pidana yang bersifat sangat serius, yang dapat
menimbulkan masalah dan juga ancaman penjara, karena dapat membahayakan
stabilitas dan keamanan negara. Keberhasilan dalam pemberantasan korupsi juga
bergantung kepada mereka yang engungkapan kebenarannya. Meskipun Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan
tindak pidana korupsi, namun menurut perundang-undangan. Dalam posisinya sebagai
salah satu negara berkembang di dunia, negara Indonesia berusaha membuat
pembenahan di segala bidang dan berbagai aspek untuk mengangkat ketinggalannya
dengan pembenahan melalui pembangunan yang di dalamnya banyak persoalan yang
belum terselesaikan. Salah satunya adalah perkara korupsi yang selalu menyita
perhatian publik belakangan ini. Korupsi merupakan masalah kronis, tindak pidana
ini dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, membahayakan
pembangunan sosial, ekonomi dan juga politik serta dapat merusak nilai-nilai
demokrasi dan moralitas karena lambat laun perbuatan ini seakan menjadi sebuah
budaya, korupsi merupakan ancaman terhadap cita-cita masyarakat adil dan makmur.
3
undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
ditentukan bahwa jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk
bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum serta wewenang berdasarkan undang-
undang. Sementara tugas penyidikan ada pada tangan POLRI sebagaimana
diatur dalam Pasal 1 butir (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 KUHAP
yang menyatakan:
Kewenangan KPK sebagai salah satu penyelidik dan penyidik tindak pidana
korupsi dan diakomodir dalam sebuah peraturan perundang-undangan. Dengan
demikian apabila diketahui secara jelas KPK tidak memiliki kewenangan tersebut,
maka KPK baru dapat melakukan pemeriksaan awal terjadinya tindak pidana korupsi
apabila terjadi secara koneksitas.
4
Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat (an
enermous destruction effects) terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan
negara, khususnya dalam sisi ekonomi sebagai pendorong utama
kesejahteraan masyarakat (Arief, 2015). Pada sektor ekonomi, korupsi mempersulit
pembangunan ekonomi dimana pada sektor privat, korupsi meningkatkan biaya
karena adanya pembayaran ilegal dan resiko pembatalan perjanjian atau karena
adanya penyidikan (Hariyani & Priyarsono, Dominicus Savio, Asmara, 2016).
Dampak korupsi pada aspek ekonomi menjadi suatu permasalahan yang dapat
menghambat pembangunan ekonomi disetiap negara, baik pada negara sedang
berkembang maupun negara maju. Banyak negara yang mulai serius
mempertimbangkan bahaya korupsi terhadap perekonomian dengan cara membentuk
lembaga atau departemen yang mampu mencegah dan mengendalikan korupsi
tersebut. Demikian pula dengan organisasi internasional yang juga turut mendirikan
badan anti korupsi yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak
buruk dari korupsi terhadap pertumbuhan ekonomi (Huang,2015). Dampak korupsi
terdahap ekonomi yang paling utama, pembangunan terhadap sektor-sektor publik
menajdi terganggu, dana dari pemerintah yang hampir semua di gunakan untuk
kepentingan rakyat seperti fasilitas umum tidak semua di gunakan sebagian dana
tersebut digelapkan. Dari segi investasi, dengan adanya kasus korupsi dalam
pemrintahan, para investor tidak akan tertarik untuk berinvestasikan di indonesia hal
ini akan menyebabkan tingginya tingkat pengganguran dan kesejahteraan rendah.
5
Melambatnya perekonomian membuat kesenjangan sosial semakin lebar. Orang
kaya dengan kekuasaan, mampu melakukan suap, akan semakin kaya. Sementara
orang miskin akan semakin terpuruk dalam kemelaratan. Tindakan korupsi juga
mampu memindahkan sumber daya publik ke tangan para koruptor, akibatnya uang
pembelanjaan pemerintah menjadi lebih sedikit. Ujung-ujungnya rakyat miskin tidak
akan mendapatkan kehidupan yang layak, pendidikan yang baik, atau fasilitas
kesehatan yang mencukupi. Dampak korupsi dalam perkembangan ekonomi adalah
menimbulkan lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi, penurunan
produktifitas, rendahnya kualitas barang dan jasa, menurunnya
pendapatan negara dari sektor pajak, dan meningkatnya hutang negara.
Adapun dampak korupsi dalam penegakan hukum adalah menimbulkan
pemerintah tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan hilangnya
kepercayaan rakyat terhadap lembaga Negara.
B. UPAYA PENCEGAHANNYA
6
menerus ditingkatkan keandalannya berdasarkan umpan balik (feedback) dari hasi
lupaya detektif dan represif.
Pengembangan upaya preventif dan detektif tersebut sangat perlu dilakukan
karena penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada perusahaan pada umumnya
disebabkan adanya kolusi baik antar petugas di dalam perusahaan, maupun dengan
pihak luar yang terkait dengan perusahaan.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dampak korupsi terdahap ekonomi yang paling utama, pembangunan
terhadap sektor-sektor publik menajdi terganggu, dana dari pemerintah
yang hampir semua di gunakan untuk kepentingan rakyat seperti fasilitas
umum tidak semua di gunakan sebagian dana tersebut digelapkan.
2. Upaya pencegahan (preventif) penyimpangan/korupsi dalam pengelolaan
anggaran meliputi penyusunan dan peningkatan kualitas sistem
pengendalian dan penerapannya, diarahkan sebagai langkah yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
B. SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA
e-journal.uajy.ac.id. Revisi Skripsi. Diakses pada 10 Desember 2022 Jam 18.32 WIB.
http://e-journal.uajy.ac.id/3155/2/1HK09084.pdf