Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyususnan makalah ini karna itu, kami sangat
mengharapkan kritakan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
proses penyusunan makalah ini.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam
melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagai suatu proses perubahan yang direncanakan
mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan pembngunan terutama
ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia yakni (orang orang yang terlibat sejak dari
perencanaan sampai pada pelaksanaan) dan pembiayaan. Diantra dua faktor tersebut yang paling
dominan adalah faktor manusianya. Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di asia dilihat
dari keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi ironisnya, negara tercinta ini di
bandingkan dengan negara lain di Kawasan asia bukanlah merupakan sebuah negara yang kaya
malahan termasuk negara yang miskin. Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya adalah
rendahnya kualitas sumber daya manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan
atau intelektualnya tetapi juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya. Korupsi di Indonesia
dewasa ini sudah merupakan patologi sosial (penyakit sosial) yang sangat berbahaya yang
mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi telah
mrngakibtkan kerugian mataril keuangan negara yang sangat besar.
Persoalannya adalah dapatkah korupsi diberantas? Tidak ada jawaban lain kalua kita ingin
maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika kita tidak berhasil memberantas korupsi atau paling tidak
mengurangi sampai pada titik nadir yang paling rendah maka jangan harap negara ini akan mampu
mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah negara yang maju.
Karena korupsi membawa dampak negative yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang
kehancuran.
Sorotan masyarakat yang demikian tajam tersebut harus dipahami sebagai bentuk
kepedualian dan sebagai motivator untuk terus berjuang mengerahkan segala daya dan strategi agar
maksud dan tujuan pemberantasan dapat lebih cepat, dan selamat tercapai. Selain itu, diperlukan
dukungan yang besar dari segenap kalangan akademis untuk menbangun budaya anti korupsi
sebagai komponen masyarakat berpendidikan tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Korupsi atau rasua. ( Bahasa latin: corruption dari kata kerja corrumpere yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok) adalah Tindakan pejabat publik, baik
politisi maupun pegawai negri, seta pihak lain yang terlibat dalam Tindakan itu yang secara tidak
wajar dan tudak legal meyalagunakan kepercayaan publik yang di kuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak. Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah pemerintahan
rentang korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda beda dari yang paling ringan dalam
bentuk penggunaan pengaruh dan dukunan untuk memberi dan menerima dan pertolongan, sampai
dengan korupsi berat yang di resmikan, dan sebagainya. Titik ujung karupsi adalah kleptoprasi, yang
arti harafianya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura pura bertindak jujurpun tidak ada
sama sekali. Korupsi yang muncul di bidang polotik dan birograsi bisa berbentuk sepele atau berat,
terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan
narkotika, pencucian uang, dan kejahatan.
Menurut undang undang no.31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi, yang termasuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi menyalah gunakan
wewenang maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karna jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara dan perekonomian Negra.
a. Administrative corruption
Di mana segala sesuatu yang di jalankan adalah sesuai dengan hukum \ peraturan yang
berlaku.Akan tetapi individu individu tertentu untuk memperkaya dirinya sendiri. Misalnya proses
menrekruitmen pegawai negri, di mana di lakukan dalam negri, dimana di lakukan ujian seleksi mulai
dari seleksi administrative sampai ujian pengetahuan dan kemampuan, akan tetapi yang harus di
luluskan tertentu orangnya.
Dasar hukum tindak pidana korupsi merupakan serangkaian Tindakan atau mencegah dan
menanggulangi korupsi (melalui upaya koordinasi, supervise, monitor, penyelidikan, penutupan, dan
pemeriksaan, dan sidang pengadian). Undang undang No. 30 tahun 2002 tentang tindak pidana
korupsi menjadi pencetus lahirnya KPK di masa kepresidenaan Megawati Soekarno Putri.
1. Koordinasi dan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
2. Melakukan pnyelidikan, penyidikan, dan penutupan terhadap tindak pidana korupsi.
Wewenang nya:
Adapun simulasi hukuman tindak pidana korupsi berdasarkan PERMA 1/2020 itu:
1. Penjara seumur hidup atau penjara 16 tahun hingga 20 tahun: terdakwa korupsi Rp 100
miliar lebuh, kesalahan tinggi, dampak tinggi, dan keuntungan terdakwa tinggi.
2. Penjara 13 tahun hingga 16 tahun penjara: terdakwa korupsi Rp 100 miliar lebih, kesalahan
sedang dampak dampak sedang dan keuntungan terdakwa sedang.
3. Penjara 10 tahun sampai 13 tahun penjara terdakwa korupsi Rp 50 miliar lebih, kesalahan
ringan, dampak ringan, dan keuntungan tedakwa ringan.
4. Penjara 13 tahun hingga 16 tahun penjara terdakwa korupsi Rp 25 sampai Rp 100 miliar
kesalahan tinngi, dampak tinggi, dan keuntungan terdkwa tinggi.
5. Penjara 10 tahun sampai 13 tahun penjara terdakwa korupsi 25 miliar sampai 100 miliar
kesalahan sedang, dampak sedang, dan keuntungan terdakwa sedang.
Tindak pidana korupsi masih menjadi permasalahan pelik di berbagai negara, terutama di
Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki nilai indeks persepsi korupsi yang cukup
tinggi. Peripde tahun 2014-2017, perkara korupsi yang di tangani KPK sebanyak 618 kasus.
Perilaku korupsi di Indonesia sangat terkait erat dengan dimensi penyuapan, pengadaan
barang atau jasa , serta penyalahgunaan anggaran yang umumnya dilakukan oleh pihak swasta dan
pegawai pemerintahan.
Oleh karena itu, upaya pencegahan korupsi sangat diperlukan. Pemberantasan korupsi tidak
cukup dilakukan hanya dengan komitmen semata. Komitmen tersebut harus di aktualisasikan dalam
bentuk strategi yang komprehensif untuk meminimalisasi tindak korupsi. Upaya pencegahan korupsi
dapat dilakukan secara preventif, detektif, dan represif.
Upaya detktif:
A. Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri sendiri yang secara langsung
merugikan negara. Jadi, unsur dalam perbuata korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya
diri sendiri dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang nwgara untuk
kepentingannya.
Korupsi dapat di klarifikasikan menjadi dua jenis, yaitu atntar lain Administrative coruptin
dan Against the rule corruption. Serta ada hukum yang mengatur Tindakan tersebut dan ada
Lembaga tersendiri yang menangani kasus tersebut.
B. Saran
Sikap untuk menghindarikorupsi sejak dini. Dan pencegahan korupsi dapat di mulai dari hal yang
kecil. Dan seharusnya pemerintah lebih tegas terhadap terpidana korupsi. Undang undang yang
dapat di pergunakan dengan sebaik baiknya. Agar korupsi tidak lagi menjadi budaya di negara ini.
DAFTAR PUSTAKA