Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nuraisah Masita Utiarahman

Nim : 1011421020
Kelas : D (konsentrasi Hukum Perdata)
Matkul : Hukum Perlindungan Konsumen
Dosen Pengampu : Sri Nanang Meyske Kamba, SH.MH

A. Hak Orang Tua Atau Lansia Sebagai Konsumen Dalam HAM


Kondisi hak asasi manusia (HAM) para lanjut usia (lansia) di Indonesia belum
sepenuhnya dihormati, dilindungi, dan dipenuhi oleh negara. Kekosongan
kelembagaan setelah pembubaran Komisi Nasional Lansia pun memperburuk
keadaan lansia yang membuat mereka semakin terpinggirkan dan tidak
diperhatikan.1
Kemirisan yang dialami lansia seperti penelantaran, sarana dan prasarana yang
terbatas, kekerasan secara verbal maupun non-verbal, dan praktik-praktik
diskriminasi yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Keadaan
lansia yang cukup memprihatinkan ini tidak sejalan dengan tujuan nomor 3 dalam
tujuan pembangunan berkelanjutan yang sedang pemerintah gencarkan. Bahkan
pasal 42 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
secara tegas menyebutkan setiap warga negara yang berusia lanjut, cacat fisik dan
atau cacat mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan
bantuan khusus atas biaya negara untuk menjamin kehidupan yang layak sesuai
dengan martabat kemanusiaannya, meningkatkan rasa percaya diri, dan
kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.2
masih banyak pekerjaan rumah untuk perbaikan kondisi lansia di Indonesia,
mulai dari sisi aturan hingga sisi kelembagaan. “Begitu banyak warga lansia yang
sebenarnya berperan luar biasa dalam berbagai hal dengan kondisi yang baik,
namun banyak juga yang kondisinya rentan bahkan jauh dari pemenuhan dan

1
https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/12/27/2047/hak-lansia-yang-
terabaikan.html
2
Purnomosidi, A. (2017). Konsep Perlindungan Hak Konstitusional Penyandang Disabilitas di
Indonesia. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 161-174.

1
pelindungan. Butuh kerja sama lintas sektoral untuk melakukan perbaikan dalam
rangka penghormatan dan pemenuhan hak para lanjut usia3
Secara umum, terdapat 4 hak konsumen yang diakui secara internasional yaitu :
1. “Hak untuk mendapatkan informasi yang jelas;
2. Hak untuk mendapatkan keamanan;
3. Hak untuk memilih;
4. Hak untuk didengar”.

B. Konsep Hak Orang Tua Dalam HAM


Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,
ketentuanketentuan perihal hak dan kewajiban orang tua terhadap anak, dan juga
adanya hak dan kewajiban anak terhadap orang tua, yaitu berdasarkan Pasal 45
Ayat (1) bahwa mengatakan : “Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik
anak-anak mereka sebaik-baiknya. Ayat (2) mengatakan sebagai
berikut :“Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam Ayat (1) pasal ini berlaku
sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus
meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus.”4
Kaitannya dengan hakekat hak dan kewajiban antara orang tua dengan anak
sebagaimana tercantum di dalam ketentuan Pasal 45 jo Pasal 46 Undang-Undang
No. 1 Tahun 1974, juga mengacu atau berlandaskan prinsip-prinsip kepastian
hukum. dengan kata lain hakekat mengenai hak dan kewajiban antara orang tua
dengan anak harus mencerminkan prinsip kepastian hukum.5
berbagai peraturan perundang-undangan serta dasar hukum internasional yang
menjamin hak-hak lansia. Dalam Pasal 42 UU 39/1999 tentang Hak Asasi
Manusia disebutkan, "Setiap warga negara yang berusia lanjut, cacat fisik, dan
atau cacat mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan
3
Tristanto, A. (2020). Dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (dkjps) dalam pelayanan sosial
lanjut usia pada masa pandemi Covid-19. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial dan
Usaha Kesejahteraan Sosial, 6(2), 205-222.
4
Zulfikar, T., & Fathinuddin, M. (2023). HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP
ANAK BERDASARKAN PASAL 45 UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN. Journal Evidence Of Law, 2(1), 31-39.
5
Jamil, A., & Nur, M. (2022). Perlindungan Hukum Dan Keadilan Para Pihak Melalui Ex Officio
Hakim Dalam Putusan Verstek Perkara Perceraian. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 29(2), 439-
460.

2
bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin kehidupan yang layak sesuai
dengan martabat kemanusiaannya, meningkatkan rasa percaya diri, dan
kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara."6
United Nation Economic and Social Commission for Asia Pacific (UN-
ESCAP) pun mengadopsi Macau Declaration and Plan of Action bagi
perlindungan lansia kawasan Asia Pasifik. Komnas HAM yang tergabung dalam
South East Asia NHRI Forum (SEANF) ikut mengadopsi Baseline Paper on the
Righrs of Older Person in South East Asia. Sebagai tindak lanjut pemenuhan hak
lansia, Komnas HAM memasukkan isu tersebut dalam Standar Norma dan
Pengaturan (SNP) tentang Hak Memperoleh Keadilan serta Standar Norma dan
Pengaturan tentang Pemulihan Korban Pelanggaran HAM yang Berat. SNP
menjadi dokumen yang menjabarkan secara praktis dan implementatif berbagai
instrumen HAM baik internasional dan nasional. 7
Beberapa hak lansia di antaranya:
 Pelayanan keagamaan dan mental spiritual
 Pelayanan kesehatan bagi lanjut usia
 Kesempatan kerja
 Pendidikan dan pelatihan
 Kemudahan dalam penggunaan fasilitas sarana prasarana umum
 Kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum
 Perlindungan sosial
 Bantuan sosial.

C. Konsep Perlindungan Hak Lansia Atau Orang Tua Dalam Konteks


Eksploitasi

6
Sodiqin, A. (2021). Ambigiusitas perlindungan hukum penyandang disabilitas dalam
perundang-undangan di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 18(1), 31.
7
Sabila, Y. (2018). Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Masyarakat oleh State Actor dan
Non-State Actor (Studi Kasus atas Pelanggaran HAM Berat di Desa Seuneubok Teungoh
Kecamatan Idi Timur Kabupaten Aceh Timur Pasca DOM) (Doctoral dissertation, UIN Ar-
Raniry Banda Aceh).

3
Teknologi informasi yang mengalami kemajuan sangat pesat di belahan dunia
manapun memiliki dampak yang nyata dalam kehidupan manusia. Salah satu
bentuk kemajuan teknologi informasi adalah terciptanya berbagai bentuk inovasi
yang mendukung dan memudahkan aktivitas manusia. Media sosial merupakan
salah satu inovasi dari kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia
untuk membagikan dan memperoleh informasi terkini yang sedang terjadi di
dunia hanya dalam hitungan detik saja. Dari berbagai media sosial yang ada,
Tiktok merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh
penduduk di Indonesia. Fakta ini didukung dengan data yang diperoleh dari
Databoks yang menunjukkan per Januari 2023, total dari pemilik akun aplikasi
Tiktok yang ada di Indonesia telah tercapai 109,9 juta pemilik akun atau suatu
pengguna yang menetapkan negara Indonesia sebagai negara urutan kedua di
dunia sebagai pengguna aplikasi Tiktok tepat dibelakang Amerika Serikat.8
Seperti halnya media sosial lainnya, Tiktok memiliki berbagai dampak positif
bagi masyarakat namun tidak jarang pula menimbulkan kontroversi serta dampak
negative yang menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Kontroversi terbaru
yang muncul dari Tiktok adalah konten mandi lumpur untuk mendapatkan uang.
Kontroversi yang dimaksud adalah pada kasus yang menimpa seorang nenek
bernama Raimin yang berusia 66 tahun dimana selama satu hingga dua jam
disiarkan secara langsung melalui aplikasi Tiktok untuk diguyur menggunakan air
yang jumlahnya ditentukan berdasarkan gift yang diberikan oleh penonton. Siaran
langsung yang dilakukan melalui aplikasi Tiktok dimana terdapat fitur yang
memungkinkan terjadinya interaksi secara langsung antara pembuat konten dan
penonton konten tersebut kemudian dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan
mengemis secara daring.9
Dalam kasus nenek Raimin ini sendiri penonton konten tersebut merasa iba dan
prihatin akan aktifitas tersebut mengakibatkan banyak pengguna memberikan
sebuah gift atau donasi kepada lansia yang mengguyur badannya. Kejadian ini

8
Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
budaya. JURNAL SIMBOLIKA Research and Learning in Communication Study, 4(1), 62-72.
9
Fachrudin, I., & Latumahina, R. E. (2023). Tindakan Ekploitasi Lansia di Tiktok dapat
dikategorikan sebagai Tindak Pidana. Jurnal Sosial dan Sains, 3(6), 547-554.

4
menuai banyak kritik dari berbagai elemen masyarakat sehingga menjadi viral.
Setelah adanya kasus viral tersebut, polisi sebagai penegak hukum mengambil
peran menyelidiki video viral seorang lansia yang mandi lumpur selama berjam-
jam di aplikasi Tiktok, meski saat ini polisi belum menemukan unsur pidana
dalam konten Tiktok tersebut. Perlu diamati lebih lanjut adalah apakah terdapat
unsur pidana di dalam proses pembuatan konten Tiktok yang melibatkan nenek
Raimin ini. Penulis berusaha untuk menemukan apakah terdapat unsur-unsur
eksploitasi terhadap lanjut usia (lansia) yang merupakan bagian dari tindak pidana
perdagangan orang.10
Dalam hal apa yang dimaknai sebagai tindak pidana perdagangan orang, maka
perlu untuk diketahui ruang lingkupnya untuk membatasi apa yang termasuk
dalam tindak pidana perdagangan orang atau bukan. Ada tiga poin utama yang
menjadi batasan atau ruang lingkup tentang tindak pidana perdagangan orang,
yaitu pelaku, korban, dan perbuatan apa yang dilakukan dalam tindak pidana
perdagangan orang. Ruang lingkup pelaku meliputi siapa saja yang dapat menjadi
pelaku dari tindak pidana perdagangan orang, baik itu berupa perseorangan, suatu
kelompok terorganisasi tertentu, suatu korporasi, hingga penyelenggara negara
yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk memudahkan atau melakukan tindak
pidana perdagangan orang. Setiap orang yang terlibat dalam perdagangan
manusia, baik individu maupun bisnis, bersalah atas kejahatan tersebut.
Mengingat orang dalam pengertian ini mencakup manusia dan perusahaan, istilah
"orang" cukup luas11
Ruang lingkup korban meliputi siapa yang menjadi korban tindak pidana
perdagangan orang, kerugian atau penderitaan yang dialami, dan siapa yang
bertanggungjawab serta bagaimana penderitaan yang dialami oleh korban tersebut
kemudian dapat dipulihkan. Ruang lingkup tindakan adalah setiap tindakan atau
serangkaian tindakan yang memenuhi unsur-unsur terjadinya tindak pidana
perdagangan orang. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan memasukkan atau

10
Ibid
11
Wagianto, W. (2014). Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Perempuan dan Anak (Perspektif
Hukum dan HAM Mengenai Perdagangan Manusia). LP2M UIN Raden Intan.

5
membawa keluar orang dengan tujuan untuk dieksploitasi baik di Indonesia
ataupun diluar negeri, tindakan seseorang yang mengadopsi anak dengan suatu
iming-iming atau janji yang dimaksudkan agar sang anak mau untuk dieksplotasi,
tindakan orang yang menyalahgunakan wewenangnya dengan membantu atau
membiarkan terjadinya tindak pidana perdagangan orang, orang-orang yang
melakukan perencanaan terjadinya perdagangan orang, sampai pada orang-orang
yang dengan sengaja merintangi baik secara langsung maupun tidak langsung
upaya untuk membongkar terjadinya tindak pidana perdagangan orang mulai dari
tahapan penyelidikan sampai dengan proses peradilan pidana di pengadilan
negeri.12
Penyalahgunaan media aplikasi tiktok yang seharusnya diperuntukkan untuk
menciptakan sebuah konten kreatifitas. akan tetapi disalahgunakan untuk
melakukan tindakan yang menimbulkan sebuah tindak pidana dengan
memanfaatkan posisi rentan lansia, dengan cara melakukan live mandi selama
berjam jam sehinga menciptakan dampak negatif terhadap lansia. Tindakan
eksploitasi terhadap lansia di tiktok menandakan bahwasannya kasus tersebut jika
ditinjau dari pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 21 tahun 2007 sudah memenuhi
unsur tindak pidana perdagangan orang diantaranya yaitu: unsur proses, cara dan
eksploitasi, ketiga unsur sudah terpenuhi maka kasus Tindakan eksploitasi
terhadap lansia di tiktok bisa dikategorikan sebagai tindak pidana perdagangan
orang.

D. Implikasi Hak Lansia Terhadap Diskriminasi


Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil atau tidak setara terhadap seseorang
atau kelompok tertentu berdasarkan ciri-ciri seperti ras, jenis kelamin, usia,
agama, orientasi seksual, atau faktor lainnya. Diskriminasi bisa terjadi secara
langsung, misalnya tindakan diskriminatif yang terang-terangan dilakukan, atau
tidak langsung, seperti kebijakan atau praktik yang tidak memihak pada kelompok
tertentu. Diskriminasi dapat menimbulkan dampak yang merugikan, seperti

12
Hakim, L. (2020). Analisis Ketidak Efektifan Prosedur Penyelesaian Hak Restitusi Bagi Korban
Tindak Pidana Perdagangan Manusia (Trafficking). Jurnal Kajian Ilmiah, 20(1).

6
mengurangi akses terhadap kesempatan yang sama, hak yang sama, atau layanan
yang sama bagi kelompok yang terdiskriminasi.13
Seiring dengan berjalannya waktu, keperluan untuk memenuhi kebutuhan
semakin meningkat. Setiap orang yang ingin memenuhi kebutuhan pangan,
sandang maupun papan dituntut untuk bekerja agar mendapatkan imbalan yang
dapat memenuhi kebutuhan tersebut sesuai dengan Pasal 1 angka 3 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 yaitu setiap orang yang bekerja menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain. Dengan demikian bukan hanya orang yang
berada di usia muda saja yang perlu untuk bekerja, tetapi orang lanjut usia atau
sudah pensiun pun masih tetap perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
Didalam Negara yang menganut prinsip demokrasi, setiap orang perlu diakui dan
dilindungi hak asasi nya, salah satu hak asasi tersebut yatu mendapatkan hak
mendapat pekerjaan serta penghidupan yang layak, ini diakui dalam Pasal 27 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dimana hak-
hak itu tentunya harus dipenuhi dan dijalankan sesuai aturan perundang-undangan
yang ada. Seluruh penduduk berhak memperoleh pekerjaan sesuai keinginannya
serta menentukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan
perlindungan hokum adalah bentuk perlindungan yang diberikan kepada setiap
orang untuk menjaga harkat dan martabatnya sebagai manusia baik dalam segi
sosial, ekonomi, maupun politik dengan memberikan pengayoman guna
menghindari perbuatan yang sewenang-wenang yang dilakukan oleh penguasa
negara.14
Tindakan diskriminasi di dunia kerja bisa diungkapkan dengan secara terang-
terangan dan itu adalah kebijakan resmi perusahaan, tetapi dapat juga bersifat
tertutup yang dimana beberapa orang tidak sadar akan keberadaan tindak
diskriminasi. Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) telah mengidentifikasi kan
beberapa faktor yang sampai sekarang sering digunakan sebagai dasar untuk
tindakan diksriminatif terhadap tenaga kerja dan calon tenaga kerja. Salah satunya

13
Ra’is, D. U. (2018). Peta inklusi sosial dalam regulasi desa. Reformasi, 7(2).
14
Subrianto, A. T. K., & Apriani, R. (2022). Hak Anti Diskriminasi Dan Upaya Hukum Bagi
Tenaga Kerja Lanjut Usia Dalam Sektor Pekerjaan. Widya Yuridika: Jurnal hukum, 5(2), 429-
438.

7
ada hubungannya dengan usia atau umur. Dari sudut pandang ekonomi, penduduk
lanjut usia umumnya dilihat sebagai beban daripada sebagai sumber daya
potensial untuk pembangunan. Orang-orang melihat penduduk lanjut usia itu tidak
produktif dan hidup mereka membutuhkan dukungan atau bantuan dari generasi
muda. Untuk penduduk usia lanjut yang masih memasuki dunia kerja,
produktivitasnya dianggap menurun, oleh karena itu, pendaptan penduduk usia
lanjut lebih rendah daripada kaum muda. Namun, tidak semuanya subjek yang ada
dalam kelompok usia lanjut ini punya kualitas serta produktivitas yang rendah.
Faktanya, bagi beberapa orang menganggap kualitas penduduk lanjut usia tidak
lebih rendah dari penduduk dengan kelompok usia muda, karena yang lebih tua
sudah memiliki pendidikan dan pengalaman yang cukup dan belum tentu dimiliki
oleh kaum muda. Sedangkan dari pandangan sosial, lanjut usia adalah kelompok
sosial yang terpisah. Di negara Barat, misalnya warga negara lanjut usia
menempati urutan sosial dibawah kaum muda. Hal ini ditandai dengan
partisipasinya dalam sumber daya ekonomi dan pengaruh mereka pada proses
mengambil keputusan dan interaksi sosial menurun seiring bertambahnya usia.
Namun dalam penduduk tradisional Asia, termasuk juga di Indonesia, orang tua
menempati strata sosial yang lebih tinggi dan mereka hrus dihormati oleh orang
muda.15
Contoh mudah dari perilaku diskriminasi usia adalah antara lain tidak
mendapatkan kenaikan gaji atau benefit yang sepadan. Selanjutnya dalam hal
seorang pekerja senior yang telah bekerja sangat lama hingga kontrak nya
berakhir dan kembali melamar pekerjaan dianggap secara langsung sudah tidak
sanggup untuk melakukan sebuah pekerjaan meskipun memiliki kualifikasi yang
sesuai. Terakhir, pekerja yang lebih tua diberikan tugas tidak enak agar
mengundurkan diri, salah satunya yang disebutkan disini adalah demosi jabatan,
yaitu perpindahan jabatan sebelumnya ke jabatan yang lebih rendah dengan
wewenang dan juga gaji yang lebih rendah. Demosi jabatan adalah bentuk
kebalikan dari promosi jabatan Hal ini biasanya digunakan sebagai bentuk
punishment atau hukuman terhadap pekerja yang tidak mampu mengerjakan

15
ibid

8
tugasnya dengan baik. Akan tetapi masalah penurunan pangkat ini sering
mempertimbangakan unsur senioritas16
Diskriminasi usia bisa dibilang tidak jarang terjadi di Indonesia, praktik hal ini
terlihat dalam iklan baris yang mencantumkan batasan usia bagi calon pelamar.
Banyak individu atau bahkan perusahaan yang menganggap bahwa tenaga kerja
senior atau lanjut usia itu keras kepala, susah beradaptasi, malas mempelajari hal
baru, arogan atau bahkan terlalu berpengalaman. Saat tenaga kerja wanita usia
>40 tahun & pria usia >45 tahun sudah dianggap tak lagi produktif dan tak
mampu bekerja secara optimal, prasangka buruk tersebut semakin menguat seiring
perkembangan usaha bidang teknologi informasi yang dicetuskan dan
dioperasikan anak muda. Dari beberapa penyebab perilaku diskriminasi terhadap
usia, ada salah satu penyebabnya yaitu bahwa orang atau individu lebih suka
bersosialisasi dengan orang yang bisa memberi nilai lebih. Nilai itu dapat berupa
informasi, uang, rasa hormat, keahlian, persetujuan serta kekaguman. Orang yang
lebih tua dianggap tidak memiliki keterampilan, informasi baru dan mereka lemah
secara fisik sehingga berinteraksi dengan mereka dianggap tidak menambah nilai.
Penyebab diskriminasi terhadap tenaga kerja lanjut usia tersebut dapat
dikategorikan menjadi dua jenis penyebab diskriminasi yang disebutkan disini.
Pertama, prasangka yaitu perasaan negatif kepada orang lain yang dapat
menimbulkan agresi. Kedua, stereotip adalah citra kaku terhadap orang atau
kelompok tanpa perhatikan kebenaran dari citra tersebut.17

16
Ibid, h 432
17
Mulyadi, S., Rahardjo, W., Asmarany, A. I., & Pranandari, K. (2016). Psikologi sosial. Jakarta:
Gunadarma.

9
DAFTAR PUSTAKA
Fachrudin, I., & Latumahina, R. E. (2023). Tindakan Ekploitasi Lansia di Tiktok
dapat dikategorikan sebagai Tindak Pidana. Jurnal Sosial dan Sains, 3(6),
547-554.
Hakim, L. (2020). Analisis Ketidak Efektifan Prosedur Penyelesaian Hak
Restitusi Bagi Korban Tindak Pidana Perdagangan Manusia
(Trafficking). Jurnal Kajian Ilmiah, 20(1).
Jamil, A., & Nur, M. (2022). Perlindungan Hukum Dan Keadilan Para Pihak
Melalui Ex Officio Hakim Dalam Putusan Verstek Perkara
Perceraian. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 29(2), 439-460.
Mulyadi, S., Rahardjo, W., Asmarany, A. I., & Pranandari, K. (2016). Psikologi
sosial. Jakarta: Gunadarma.
Purnomosidi, A. (2017). Konsep Perlindungan Hak Konstitusional Penyandang
Disabilitas di Indonesia. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 161-
174.
Ra’is, D. U. (2018). Peta inklusi sosial dalam regulasi desa. Reformasi, 7(2).
Sabila, Y. (2018). Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Masyarakat oleh
State Actor dan Non-State Actor (Studi Kasus atas Pelanggaran HAM Berat
di Desa Seuneubok Teungoh Kecamatan Idi Timur Kabupaten Aceh Timur
Pasca DOM) (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
terhadap budaya. JURNAL SIMBOLIKA Research and Learning in
Communication Study, 4(1), 62-72.
Sodiqin, A. (2021). Ambigiusitas perlindungan hukum penyandang disabilitas
dalam perundang-undangan di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 18(1),
31.
Subrianto, A. T. K., & Apriani, R. (2022). Hak Anti Diskriminasi Dan Upaya
Hukum Bagi Tenaga Kerja Lanjut Usia Dalam Sektor Pekerjaan. Widya
Yuridika: Jurnal hukum, 5(2), 429-438.
Tristanto, A. (2020). Dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (dkjps) dalam
pelayanan sosial lanjut usia pada masa pandemi Covid-19. Sosio Informa:

10
Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 6(2), 205-
222.
Wagianto, W. (2014). Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap
Perempuan dan Anak (Perspektif Hukum dan HAM Mengenai Perdagangan
Manusia). LP2M UIN Raden Intan.
Zulfikar, T., & Fathinuddin, M. (2023). HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA
TERHADAP ANAK BERDASARKAN PASAL 45 UNDANG UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. Journal Evidence
Of Law, 2(1), 31-39.

11

Anda mungkin juga menyukai