Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

HAK ASASI MANUSIA DI ERA GLOBAL

DISUSUN OLEH:

NAMA : WIDIYA EKA SAPUTRI

NIM : 8775948934
1.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini masih banyak sekali tindak pidana yang membuat

masyarakat resah, dari mulai tindak pidana ringan sampai tindak pidana berat.

hal ini membuat para penegak hokum berkerja ektra untuk mengurangi tindak

pidana tersebut.

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan, yang sudah di atur di Pasal 1 angka

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak . Dan juga setiap

anak berhak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak

atas perlindungan dari kekerasan diskriminasi, yang sudah diatur kedalam

Undang – Undang Dasar Pasal 28B ayat (2). Anak juga saatnya untuk mengeyam

pendidikan yang layak ,dan juga sudah diatur didalam Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2002 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 Pasal 9 ayat (1) yang berbunyi “Setiap anak berhak memperoleh

pendidikan dari pengajar dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Namun faktanya banyak

anak yang bahkan tidak melanjutkan pendidikannya, orang tua anak selalu

berdalih mengenai biaya pendidikan yang begitu mahal.


Menurut” Candra perbawati” Globalisasi politik antara lain berupa gerakan tentang Hak Asasi
manusia (HAM), Selanjutnya dalam tulisan ini disingkat HAM. Globalisasi semakin memperkuat
pemikiran-pemikiran untuk mengoperasionalkan nilai-nilai dasar HAM yang bersifat universal. Alam
hal ini pemerintah hendaknya meng gabungkan standar yang terdapat pada instrument HAM
internasional dan prinsip-prinsip HAM dalam Islam ke dalamhukum nasional, dengan tetap mengacu
padaideologi bangsa serta kondisi manusia, alamdan tradisi yang melekat pada bangsa. Di lain
pihak, Hak Asasi Manusia (HAM) juga merupakan suatu hal yang funda mental, sensitif dan
kontroversial.Selama beberapa dekade, isu-isu hak asasi manusia telah menjadi perdebatan menarik di
kalangan pemikir modern, baik di bidan Politik maupun hukum. Hal ini berdasarkepada
kecenderungan munculnya isu-isuhak asasi manusia bukan hanya dipengaruhioleh anasir-anasir politik
dan hukum,melainkan juga agama dan budaya.(Perbawati,Candra. 2015:843-844).

Menurut menurut” muliadi nur” Perlindungan anak di era globalisasi sangat dibutuhkan
demi kelangsungan generasi muda ke depan. Dalam perundang-undangan di Indonesia,
kebutuhan demi kelangsungan hidup anak telah diakomodasi dengan dibentuknya beberapa
perangkat aturan. Namun realita yang terjadi di lapangan, meskipun hukum diIndonesia secara
umum telah memberikan perlindungan terhadap anak, tetapi ditengah masyarakat masih
berlangsung berbagai bentuk eksploitasi anak yang sangat memprihatinkan baik yang
dilakukan oleh negara, corporate, maupun non-state-actors. Beberapa usaha dalam mewujudkan
Indonesia layak anak dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: mewujudkan
kesejahteraan masyarakat melalui usaha menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan
kualitassosial budaya masyarakat, meningkatnya pemahaman hak-hak anak sebagai dasar
penegakan hukum, lahirnya generasi global berbasis kearifan lokal. (Muliadi,nur. 2006:001)
2.KAJIAN PUSTAKA

PENGERTIAN

Pengertian anak adalah seorang yang masih ada di bawah usia tertentu dan belum
dewasa serta belum kawin.”4” Anak adalah keadaan manusia norma l yang masih berusia
muda dan sedang menentukan identitasnya serta, sangat labil jiwanya sehingga sangat
mudah terkena. Pengaruh lingkungan .”5” Menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.
3 Tahun 1997 menyebutkan anak adalah orang yang berperkara anak nakal telah mencapai
umur.

Hak merupakan unsure normatif yang berfungsi sebagai pedoman perilaku, melindumgi
kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjadi harkatdan
martabatnya. Sedangkan asasi berarti yang bersifat paling mendasar yang dimiliki manusia
sebagai fitrah, sehingga tidak satupun makhlukmengintervensinya apalagi mencabutnya.

Menurut Undang-Undang No. 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.Undang-Undang ini


mengklasifikasikan anak ke dalam pengertian berikut ini:

a. Anak pidana adalah anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalani pidana di LAPAS
anak paling lama sampai berumur 18 tahun.

b. Anak negara adalah anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan pada negara untuk
dididik dan ditempatkan di LAPAS anak paling lama sampai berumur 18 tahun.

c. Anak sipil adalah anak yang atas permintaan orang tua atau walinyamemperoleh ketetapan
pengadilan untuk dididik di LAPAS anak paling lama sampai berumur 18 tahun.”7”

JENIS-JENIS HAK ASASI MANUSIA

Ada beberapa jenis hak asasi manusia adalalah sebgai berikut:

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)

4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)

5.Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

6.Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Right)


TUJUAN DARI HAK ASASI MANUSIA

Tujuan hak asasi manusia adalalh untuk membentuk perlindungan, harga diri, yang meliputi
hak masyaraka untuk hidup yang bebas di area masyarakat.

Tujuan HAM adalah melindungi hak manusia untuk hidup dengan harga diri, yang
meliputi hak untuk hidup, hak atas kebebasan, dan hak keamanan. Hidup dengan harga
diri berarti bahwa manusia harus memiliki sesuatu seperti tempat yang layak untuk
tinggal dan makanan yang cukup. Artinya, untuk mencapai tujuan HAM ini manusia
harus dapat berpartisipasi dalam masyarakat, menerima pendidikan, bekerja, mempraktikkan
ajaran agamanya, berbicara dalam bahasanya sendiri, dan hidup dengan damai.

Tujuan HAM yang lainnya adalah sebagai alat untuk melindungi manusia dari
kekerasan dan kesewenang-wenangan. HAM mengembangkan sikap saling menghargai
antara manusia. HAM mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab
untuk menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar. Misalnya, kita me miliki hak
untuk hidup bebas dari segala bentuk diskriminasi, tapi di saat yang sama, kita memiliki
tanggung jawab untuk tidak mendiskriminasi orang lain.

3.PEMBAHASAN

JENIS-JENIS HAK ASASI MANUSIA

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)

Hak asasi ini berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap orang. Contohnya, hak
kebebasan menyampaikan pendapat , hak kebebasan untuk menjalankan peribadatan serta
daalam memeluk agama, hak kebebasan untuk bepergian, hak kebebasan untuk memilih
serta aktif dalam suatu organisasi.

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)

Hak ini terkiat dengan kehidupan berpolitik seseorang. Ini seperti hak untuk dipilih
dan memilih, hak mendirikan partai politik atau ikut kegiatan pemerintah.

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)

Setiap orang mempunyai kedudukan yang sama dalam hokum dan pemerintahan. Hak
mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Selain itu hak mendapatkan
perlindungan dan pelayanan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)

Hak dalam membeli memiliki serta menjual dan dalam memanfaatka n sesuatu. Contoh
hak asasi ekonomi: hak asasi ekonomi dalam kebebasan membeli, hak asasi ekonomi
untuk kebebasan dalam mengadakan serta melakukan perjanjian atau kontrak, hak asasi
ekonomi untuk kebebasan memiliki sesuatu dan hak asasi ekonomi tentang kebebasan
mempunyai pekerjaan yang layak.

5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

Hak ini bagaimana tiap individu mendapat perlakuan sama dalam tata cara pengadilan.
hak mendapatkan pembelaan hokum di pengadilan.

6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Right)

Ini terkait dengan kehidupan bermasyarakat. Bisa mendapatkan pengajaran atau


mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

BEBERAP PRINSIP DALAM HAK ASASI MANUSIA

1. Hak perlindungan terhadap jiwa atau hidup/ pemeliharaan terhadap jiwa (hifzhal-nafs).
Perlindungan terhadap jiwa : merupakan hak yang tak bisa ditawar.Hak hidup ini dituangkan
dalam sistemhukum, yang salah satunya adalah hukumqisas. Hak ini sesuai dengan rumusanasal
28 H Ayat (1) UUDNKRI 1945,yaitu setiap orang berhak atas hidup sejahtera lahir dan bathin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkunganhidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh kesehatan.

2. Perlindungan keyakinan/pemeliharaan terhadap agama (hifzh al-dīn), yang mengandung


pengertian juga hak ber-agama, perlindungan keyakinan ini di-tuangkan dalam ajaran lā ikrāh fī
al-dīn (tidak ada pemaksaan dalam agamaatau lakum dīnukum waliyadīn (bagimuagamu, bagiku
agamaku).

3. Hak perlindungan terhadap akal pikiran/ pemeliharaan terhadap akal, (hifzh al-‘aql) jika
dijabarkan dalam norma dalamHAM seperti halnya hak mengeluarkanpendapat hak untuk
mendapatkanpendidikan dan sebagainya.

4. Perlindungan terhadap hak milik/pe-meliharaan terhadap harta (hifzh al-mâl).


Perlindungan ini diterjemahkan dalam hukum tentang keharaman men-curi dan hukuman yang
keras terhadap pencurian hak milik yang dilindungi secara sah. Lebih jauh hak ini termasukhak
mendapatkan pekerjaan yang layaSeperti yang termuat dalam Pasal 28 Hayat (4) UUD NKRI
1945 “Setiap orangberhak mempunyai hak milik pribadi danhak milik tersebut tidak boleh
diambilsecara sewenang-wenang oleh siapapun”.
5. Hak berkeluarga atau hak memperoleh keturunan dan mempertahankan nama
baik/pemeliharaan terhadap nasab (hifzhal-nasab) Hak mempertahankan namabaik ini
diterjemahkan dalam hokum fikih yang begitu keras terhadap orang yang melakukan tindakan
zina.

6. Pemeliharaan terhadap kehormatan (hifzhal-irdh), yang berarti juga hak untukmemiliki


harga diri. Selain hak tersebut di atas terdapat prinsip-prinsip hukumIslam yang harus
diwujudkan, yakni keadilan,rahmah (kasih-sayang), hikmah(kebijaksanaan), dan kemaslahatan,
baikdalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia maupun dengan alam.19 Hal ini
juga seperti yang termuat dalamPasal 28 D Ayat (7) “Setiap orang berhakatas pengakuan,
jaminan, perlindungandan kepastian hukum yang adil sertaperlakuan yang sama dihadapan
hokum.

4.PENUTUP

KESIMPULAN :Jadi kesimpulan dari Hak asasi manusia di era globalisasiJadi, dapat kita
disimpulkan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga
dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara.

KRITIK DAN SARAN : Menurut saya hak asasi manusia di era global harus di sebarkan melalui
infomasi-informasi yang benar dan tidak hoaxs melalui media-media yang bisa digunakan untuk
menyebarkan informasi tenang informasi (HAM) Hak asasi manusia. Informasi tersebut nya bisa
di sebarkan melalui teknologi dseperti media social.
5.DAFTAR PUSTAKA

Perbawati,Candra.2015.”Penegakan hak asasi manusi”. VOL XII (4)


4 Romli Atmasasmita, Kapita Selekta Kriminologi, (Bandung: Armico, 1983), 25

5 Kartini Kartono, Gangguan-Gangguan Psikis, (Bandung: Sinar Baru), 187

Mudul hak asasi manusia (kmwu4109):halaman 56-57;2006

Perbawati,candra.2015.”penegak hak asasi manusia>”VOL XLL HAL (hal 843-


844).

Anda mungkin juga menyukai