Anda di halaman 1dari 6

Nama : Najla Aqil Hidayat

NIM : 6201210008

Kelas : IKOR-A 2020

1. Kasus penyimpangan pada sila pertama :

Bom Bali I

Ini adalah aksi terorisme yang terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali.
Aksi terorisme yang dijadikan sebagai peristiwa terorisme terbesar sepanjang
sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus. Membunuh sekitar
ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing yang sedang
berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi
pancasila. Motif-motif yang mendasari dilakukannya tindak pidana terorisme
dalam kasus bom Bali I dan II adalah radikalisme yang dimana bersumber
pada faktor agama dan sosial politik hal tersebut dapat dilihat dari pahaman
radikal agama yang dimiliki oleh pelaku yang menganggap pulau Bali
sebagai pulau maksiat serta tidak sesuai.

Menurut saya : Tindakan tersebut terlalu anarkis karena apa pengaruh


ekonomi dan ketersinggungan antara perkataan ,perbuatan ,tingkahlaku
seseorang yang membentuk sekelompok terorisme demi membalaskan
dendam mereka. Atau disebabkan oleh ketidak pemahaman mereka yang
kurang terhadap nilai pancasila yang sesungguhnya.

Solusi menurut saya : Adalah tidak mendiskriminasi seseorang akibat beda


suku,ras,warna kulit dan agama,,dan kita hrus saling menghormati dengan
non islam sehingga tidak trjadi perpecahan or perselisihan antara muslim and
non muslim. Dan kita bisa melakukan pencegahan pertumbuhan terorisme
pada generasi muda yaitu :

 Perlu menerapkan kurikulum anti-teror sejak dini


 Adanya khotbah dan ceramah agama yang positif
 Mulailah sebarkan indahnya keberagaman pada lingkungan sekitar
 Belajar mengenai perdamaian dan keberagaman
2. Kasus yang melanggar sila ke dua :

Terkait pembahasan “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab “tentang


Bullyingj

“MS (13), seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 16 Kota Malang, Jawa Timur diduga menjadi korban bully oleh
sejumlah temannya. Bahkan, dua ruas jari tengah MS terpaksa diamputasi
akibat tindakan teman-temannya. Ia juga kerap menangis akibat syok usai
jarinya diamputasi. Polresta Malang pun menaikkan status dari penyelidikan
menjadi penyidikan. 15 orang saksi diperiksa dalam kasus ini. Kapolresta
Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata mengungkapkan, MS pernah
diangkat beramai-ramai. Kemudian tubuh MS dibanting ke lantai paving.
“Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi
terlentang,” kata Leonardus. Aksi itu dilakukan saat jam istrirahat sekolah.
Oleh teman-temannya, MS juga pernah dibanting ke pohon dengan cara
yang sama. “Kedua posisinya juga sama, tapi dibanting ke pohon kecil,”
ungkapnya. Mengaku hanya bercanda, 7 orang siswa rekan MS terancam
hukuman pidana.”

Menurut saya : Kasus bullying dianggap sebagai pelanggaran sila ke-2


Pancasila karena hak dan martabat seseorang tidak dihargai, dimana seorang
individu diperlakukan tidak setara karena individu lain menganggap dirinya
lebih baik dalam segi tertentu. Individu tersebut bersikap sewenang-wenang
dan tidak adanya perilaku saling mengasihi antar sesama. Dengan adanya
sikap kemanusiaan yang adil dan beradab maka akan terciptanya kehidupan
masyarakat yang saling mengasihi dan menghormati setiap individu tanpa
memandang suku, ras, budaya, dan agama. Dengan demikian, maka
kehidupan masyarakat yang aman dan tentram dapat terjadi di kehiduapan
bermasyarakat ini.

Solusi menurut saya :

1. Pencegahan melalui anak dengan melakukan pemberdayaan pada anak


agar.

 Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan


terjadinya bullying
 Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada
dirinya
 Anak mampu memberikan bantuan ketika melihat
bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan
mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua,
tokoh masyarakat)

2. Pencegahan melalui keluarga, dengan meningkatkan ketahanan keluarga


dan memperkuat pola pengasuhan.

3. Pencegahan melalui sekolah

4. Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok


masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat
desa/kampung (Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis MAsyarakat :
PATBM).

5. Penanganan menggunakan intervensi pemulihan sosial (rehabilitasi)


6. Program pendekatan pemulihan sosial ini mempunyai nilai utama yaitu
penghormatan, pertimbangan dan partisipasi.

3. Kasus penyimpangan Pada sila ketiga :

OPM (Organisasi Papua Merdeka)

Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri sejak tahun 1965 dan bahkan
masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu organisasi
yang bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan
ingin merdeka sendiri karena merasa jika daerah mereka tidak ada
hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila ketiga
karena ingin berpisah dari Bangsa Indonesia. Sebelum era reformasi,
provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil
dengan nama Irian Jaya.
OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian
Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah
ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara
Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah
tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang
merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai
penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.
Menurut saya : Gerakan ini memiliki tujuan agar dapat keluar dari wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berkeinginan membentuk
negaranya sendiri. Menurut saya , itu adalah tindakan yang kurang baik .
Seharusnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) tetap menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang menjunjung nilai nilai dan pilar bangsa .
Dan bersama sama ikut memajukan NKRI , sehingga tidak timbul kerusuhan
dimana mana . Saya yakin semakin lama mereka dibiarkan, maka mereka
semakin melunjak dan akan semakin banyak korban yang jatuh akibat dari
ulah mereka.

Solusi Menurut saya : Adalah dengan membangun common ground dan


kepentingan bersama bagi Papua yang lebih demokratis dan sejahtera. Ini
bukan semata-mata untuk menjaga keutuhan Indonesia, namun terlebih
untuk menghargai dan menghormati martabat Papua di dalam kemajemukan
masyarakat Indonesia.

4. Kasus penyimpangan Pada Sila keempat :

Ketikdak adilan hukum

Kasus ini adalah ketikdak adilan hukum bagi pejabat dan kaum
bawah. Di Banyumas - Nenek Minah (55) tak pernah menyangka
perbuatan isengnya memetik 3 buah kakao di perkebunan milik PT
Rumpun SariAntan (RSA) akan menjadikannya sebagai pesakitan di
ruang pengadilan. Bahkan untuk perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15
hari penjara dengan
masa percobaan 3 bulan. Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah
sedang memanen kedelai di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa
Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2
Agustus lalu. Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk
menanam kakao. Ketika sedang asik memanen kedelai, mata tua Minah
tertuju pada 3 buah kakao yang sudah ranum. Dari sekadar memandang,
Minah kemudian memetiknya untuk disemai sebagai bibit di tanah
garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan
melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao.Dan tak lama
berselang, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT . RSA. Mandor
itu pun bertanya, siapa yang memetik buah kakao itu. Dengan polos,
Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa
tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri. Sadar
perbuatannya salah, Minah meminta maaf pada sang mandor dan berjanji
tidak akan melakukannya lagi. 3 Buah kakao yang dipetiknya pun dia
serahkan kepada mandor tersebut. Minah berpikir semua beres dan dia
kembali bekerja.
Namun dugaanya meleset. Peristiwa kecil itu ternyata berbuntut
panjang. Sebab seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan
dari polisi. Proses hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk
sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri (PN)
Purwokerto.Dan hari ini, Kamis (19/11/2009), majelis hakim yang
dipimpinMuslih Bambang Luqmono SH memvonisnya 1 bulan 15 hari
denganmasapercobaan selama 3 bulan. Minah dinilai terbukti secara sah
dan meyakinkan melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian. Selama
persidangan yang dimulai pukul 10.00 WIB, Nenek Minah
terlihat tegar. Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga
menghadiri sidang itu untuk memberikan dukungan moril.

Menurut saya : Perlu menjadi evaluasi pemerintah dalam menindak


lanjuti adanya ketidakseimbangan atau ketidakadilan di negara ini.

a. karena kasus tsb melanggar kuhp pasal 362


b. karena kasus ini melanggar kuhp hakim memang harus menghukum
nenek minah tapi seharusnya hukum yang di berikan tidak terlalu berat
c. kasus tersebut sangat berlebihan karena nenek minah sudah memintak
maaf dan mengakui kesalahannya

Solusi menurut saya : Hukum di indonesia sangat tidak adil tumpul ke


atas tajam kebawah. Karena ketika hanya persoalan kecil selalu di besar-
besar kan dan selalu berujung pada hukuman yg berat sedangkan korupsi
yang sudah jelas menggelapkan uang rakyat hanya di biarkan begitu saja
berkeliaran di indonesia. Jadi intinya hukum di indonesia lebih memihak
kepada orang menengah keatas,dari pada menengah kebawah. karna
orang yg menengah kebawah,di indonesia bukan apa apa dan tidak bisa
berbuat banyak.
5. Kasus penyimpangan sila kelima :

Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua

perbedaan kehidupanantara masyarakat kota Jakarta dan Papua. Walau


mungkin sama-samawarga Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua
ini berbeda, diJakarta semua infrastruktur dibangun merata sedangkan di
Papua pembangunan belum rata dan masih banyak yang menggunakan
koteka.

Menurut saya: Keadilan mutlak harus didapatkan oleh seluruh bangsa


Indonesia tanpa memandang status jabatan atau ekonomi masyarakatnya.
Dan demikian bisa lihat dari perbedaan kehidupan masyarakatIbu
kota/Jakarta dengan di papua, walaupun sama-sama warga negara
indonesia (wni) papua dan ibukota ini sangat-sangat jauh dan berbeda, di
jakarta. Semua infrastruktur di bangun merata di semuabagian yang ada
di ibukota sedangkan di papua inimasih banyak kekurangan seperti
fasilitas umum,bangunan, ekonomi masyarakat dan lain- lain.

Solusi Menurut saya : Pemecahan yang harus dilakukan ialah


mengerahkan sebagian pembangunan kepada daerah yang masih kurang
terbangun pembangunannya. Seperti yang sudah dikatakan bahwa
pembangunan yang terjadi di Papua sendiri dari dulu  sampai sekarang
tidak atau kurang nya mengalami peningkatan akan tetapi daerah- daerah
metropolitan layaknya ibu  kota sendiri malah pembangunan nya semakin
meningkat dan daerah pelosok semakin terbelakang akibat pembangunan
yang terjadi di daerah Ibukota Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai