NIM : 6201210008
Bom Bali I
Ini adalah aksi terorisme yang terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali.
Aksi terorisme yang dijadikan sebagai peristiwa terorisme terbesar sepanjang
sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus. Membunuh sekitar
ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing yang sedang
berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi
pancasila. Motif-motif yang mendasari dilakukannya tindak pidana terorisme
dalam kasus bom Bali I dan II adalah radikalisme yang dimana bersumber
pada faktor agama dan sosial politik hal tersebut dapat dilihat dari pahaman
radikal agama yang dimiliki oleh pelaku yang menganggap pulau Bali
sebagai pulau maksiat serta tidak sesuai.
“MS (13), seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 16 Kota Malang, Jawa Timur diduga menjadi korban bully oleh
sejumlah temannya. Bahkan, dua ruas jari tengah MS terpaksa diamputasi
akibat tindakan teman-temannya. Ia juga kerap menangis akibat syok usai
jarinya diamputasi. Polresta Malang pun menaikkan status dari penyelidikan
menjadi penyidikan. 15 orang saksi diperiksa dalam kasus ini. Kapolresta
Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata mengungkapkan, MS pernah
diangkat beramai-ramai. Kemudian tubuh MS dibanting ke lantai paving.
“Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi
terlentang,” kata Leonardus. Aksi itu dilakukan saat jam istrirahat sekolah.
Oleh teman-temannya, MS juga pernah dibanting ke pohon dengan cara
yang sama. “Kedua posisinya juga sama, tapi dibanting ke pohon kecil,”
ungkapnya. Mengaku hanya bercanda, 7 orang siswa rekan MS terancam
hukuman pidana.”
Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri sejak tahun 1965 dan bahkan
masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu organisasi
yang bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan
ingin merdeka sendiri karena merasa jika daerah mereka tidak ada
hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila ketiga
karena ingin berpisah dari Bangsa Indonesia. Sebelum era reformasi,
provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil
dengan nama Irian Jaya.
OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian
Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah
ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara
Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah
tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang
merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai
penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.
Menurut saya : Gerakan ini memiliki tujuan agar dapat keluar dari wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berkeinginan membentuk
negaranya sendiri. Menurut saya , itu adalah tindakan yang kurang baik .
Seharusnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) tetap menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang menjunjung nilai nilai dan pilar bangsa .
Dan bersama sama ikut memajukan NKRI , sehingga tidak timbul kerusuhan
dimana mana . Saya yakin semakin lama mereka dibiarkan, maka mereka
semakin melunjak dan akan semakin banyak korban yang jatuh akibat dari
ulah mereka.
Kasus ini adalah ketikdak adilan hukum bagi pejabat dan kaum
bawah. Di Banyumas - Nenek Minah (55) tak pernah menyangka
perbuatan isengnya memetik 3 buah kakao di perkebunan milik PT
Rumpun SariAntan (RSA) akan menjadikannya sebagai pesakitan di
ruang pengadilan. Bahkan untuk perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15
hari penjara dengan
masa percobaan 3 bulan. Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah
sedang memanen kedelai di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa
Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2
Agustus lalu. Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk
menanam kakao. Ketika sedang asik memanen kedelai, mata tua Minah
tertuju pada 3 buah kakao yang sudah ranum. Dari sekadar memandang,
Minah kemudian memetiknya untuk disemai sebagai bibit di tanah
garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan
melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao.Dan tak lama
berselang, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT . RSA. Mandor
itu pun bertanya, siapa yang memetik buah kakao itu. Dengan polos,
Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa
tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri. Sadar
perbuatannya salah, Minah meminta maaf pada sang mandor dan berjanji
tidak akan melakukannya lagi. 3 Buah kakao yang dipetiknya pun dia
serahkan kepada mandor tersebut. Minah berpikir semua beres dan dia
kembali bekerja.
Namun dugaanya meleset. Peristiwa kecil itu ternyata berbuntut
panjang. Sebab seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan
dari polisi. Proses hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk
sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri (PN)
Purwokerto.Dan hari ini, Kamis (19/11/2009), majelis hakim yang
dipimpinMuslih Bambang Luqmono SH memvonisnya 1 bulan 15 hari
denganmasapercobaan selama 3 bulan. Minah dinilai terbukti secara sah
dan meyakinkan melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian. Selama
persidangan yang dimulai pukul 10.00 WIB, Nenek Minah
terlihat tegar. Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga
menghadiri sidang itu untuk memberikan dukungan moril.