Anda di halaman 1dari 14

MINI RESET ATLETIK

ANALISIS GERAK CABANG OLAHRAGA TOLAK PELURU

Dosen Pengampu :

DI SUSUN OLEH :

NAJLA AQIL HIDAYAT

SITI NURHALIZA SIREGAR

MUHAMMAD SYAHPUTA

LISTER ANTA MARIA SITORUS

MUHAMMAD ISLAMI

ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ANALISIS GERAK CABANG OLAHRAGA
TOLAK PELURU ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas [dosen/guru] pada [bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah]. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik makalah] bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada [bapak/ibu] [nama guru/dosen], selaku [guru/dosen]


[bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah] yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

[tempat, tanggal pembuatan makalah]

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat Makalah Tolak Peluru


lengkap
 January 17, 2018  contoh tugas olahraga, Makalah
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga
(mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan,
lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak
heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu
mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan
olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga
lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam
peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan
dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang
olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada
yang bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain.
Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan
prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai
melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama.
Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik,
penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.
B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.      Apa pengertian tolak peluru?
2.      Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak peluru?
3.      Peralatan apa saja yang diperlukan dalam olahraga tolak peluru?
4.      Berapa ukuran lapangan olahraga tolak peluru?
5.      Apa saja ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Tolak Peluru


Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar.
Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini
merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan
terbuat dari besi.
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
•        Untuk senior putra = 7,257 kg
•        Untuk senior putri = 4 kg
•        Untuk junior putra = 5 kg
•        Untuk junior putri = 3 kg

Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari


2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan
dengan menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama yang
menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan
ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang
disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan
merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru
merupakan event olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun
1896.
B.        Teknik Dasar Tolak Peluru
Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1.         Teknik Memegang Peluru
a.    Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk
menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan
cara ini penolak harus memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b.    Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah
bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih
banyak dipakai oleh atlit.
c.    Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat
menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih
renggang, kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu
jari untuk menahan geseran ke samping, karena tangan pelempar kecil dan berjari
jari pendek, peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
2.         Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke
samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3.         Teknik menolak peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini,
a.        Menolak peluru dengan kedua tangan
1)        Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam keadaan
sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
2)        Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan
lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun dan
lemparkan peluru kedepan.
3)        Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan
lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan
membelakangi arah lemparan. Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah
belakang atau sektor lemparan.
4)        Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang.
Tolakan masih dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan tolak
atau tangan terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk
melakukan tolakan yang sebenarnya.
5)        Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan
dilakukan dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
b.        Menolak peluru dengan satu tangan
1)        Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan
/rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan peluru
dengan sudut parabola beberapa meter kedepan sambil melangkahkan kaki kiri
kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan untuk membantu melakukan tolakan,
sesaat sebelum peluru dilepaskan (Carr,1991)
2)        Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan, badan
diputar ke kanan untuk mengambil ancang-ancang (Carr,1991)

3)        Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan bantuan


putaran/ pilin tubuh saat melakukan tolakan (carr,1991)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak peluru:
1.        Hal-hal yang disarankan
a)        Bawalah tungkai kiri merndah
b)        Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin
dibelakang
c)         Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan bergerak
d)        Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
e)        Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f)          Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama mungkin.
Bawalah tangan kiri dalm sebuah posisi mendekati badan
g)        Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
2.        Beberapa hal yang harus dihindari
a)        Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b)        Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c)         Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d)        Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e)        Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f)          Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g)        Terlalu awal membuka badan
h)        Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan

C.        Peralatan Tolak Peluru


Alat yang di gunakan dalm tolak peluru:
1.         Rol Meter
2.         Bendera Kecil
3.         Kapur / Tali Rafia
4.         Peluru
•          Untuk senior putra = 7.257 kg
•          Untuk senior putri = 4 kg
•          Untuk junior putra = 5 kg
•          Untuk junior putri = 3 kg
5.         Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6.         Ortodox : gaya menyamping

D.       Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran


berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau
bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan
tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan
lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar
antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm
harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri
lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran
tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat
putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran
tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di
dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

E.        Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru


1.         Menyentuh balok batas sebelah atas,
2.         Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3.         Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4.         Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5.         Peluru ditaruh di belakang kepala,
6.         Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7.         Menginjak garis lingkaran lapangan,
8.         Keluar lewat depan garis lingkaran,
9.         Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10.     Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.

BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat kami simpulkan:
o    Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor
lempar
o    Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik Memegang
Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak Peluru
o    Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru,
Obrient, Ortodox.
o    Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah
dipaparkan diatas.
o    Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak
peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan,
bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam
lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak
licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas
lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat
dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal
besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat
dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga
tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B.        Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan dengan
normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat
umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk
mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan
generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era
globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang
terutama dalam bidang olahraga.

Sumber :
http://ikusnul.blogspot.com/2012/11/tolak-peluru.html
http://rilofambudi99.blogspot.com/2013/07/makalah-tolak-peluru-bab-i-
pendahuluan-a.html
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Pembahasan Analisis Gerak


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai