PENDIDIKAN PANCASILA
10 KASUS DISKRIMINASI DAN KAITANNYA DENGAN PANCASILA
DISUSUN OLEH:
rasisme yang terjadi pada mahasiswa di Surabaya. Pada asus ini terjadi ujaran
kebencian dan berita palsu dan tidak jelas ( hoax ) yang dialami mahasiswa Papua, ada
provokasi ujaran kebencian yang dilakukan oleh beberapa oknum dan tindakan
diskriminasi ras.
Di kasus ini terjadi peristiwa ujaran kebencian, pengepungan, mencaci maki bahkan
hingga diancam dengan ucapan rasisme yang dialami 43 mahasiswa papua oleh oknum
TNI, Kepolisian, Satpol PP dan Ormas di Surabaya. Kasus ujaran kebencian yang dialami
mahasiswa Papua oleh oknum oknum tersebut berlangsung selama 24 jam, cacian
hingga makian yang terus dilontarkan kepada para mahasiswa Papua dengan kata kata
binatang yang tidak pantas disebutkan untuk manusia. Tindakan rasisme ini terjadi di
Asrama para mahasiswa Papua tersebut.
1. Keadilan Sosial: Salah satu asas Pancasila adalah "Keadilan Sosial." Pancasila
menekankan pentingnya menciptakan masyarakat yang adil dan merata bagi
semua warga negara. Kasus diskriminasi terhadap mahasiswa Papua
mengingatkan kita pada perlunya menegakkan keadilan sosial di seluruh
Indonesia tanpa memandang asal-usul atau suku bangsa.
3. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Salah satu pilar Pancasila adalah
"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Tindakan diskriminatif dan kekerasan
terhadap mahasiswa Papua dapat dianggap melanggar prinsip ini karena
merugikan kemanusiaan individu dan kelompok.
Kasus ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat
sipil, yang mendesak agar tindakan diskriminatif dihentikan dan pelaku diadili.
Pemerintah juga diharapkan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila, seperti
keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan yang adil, dijunjung tinggi dalam
menangani kasus serupa di masa depan, serta mempromosikan pemahaman yang lebih
baik tentang keberagaman budaya dan etnis di seluruh negeri.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Menekankan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha
Esa, meskipun Indonesia memiliki beragam keyakinan agama.
Pemerintah Indonesia dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah insiden
semacam ini, menghukum pelaku tindakan kekerasan, dan mempromosikan dialog
antaragama serta perdamaian dalam semangat Pancasila.
3. Kasus diskriminasi terhadap penyandang disabilitas pada pendaftaran CPNS
(10 Februari 2021)
Penyandang tuna netra Muhammad Baihaqi calon Guru Matematika di SMA Negeri 1
Randublatung Kabupaten Blora yang telah dinyatakan lolos administrasi, namun
tereliminasi setelahnya. Hal serupa juga terjadi pada Alde Maulana CPNS asal Sumatera
Barat yang gagal dilantik menjadi PNS karena alasan kesehatan jasmani.
Pemerintah Indonesia dan organisasi hak asasi manusia setempat harus bekerja sama
untuk mengatasi diskriminasi terhadap penyandang disabilitas dalam proses seleksi
CPNS. Ini bisa melibatkan penyusunan kebijakan yang lebih inklusif, peningkatan
aksesibilitas, pelatihan bagi panitia seleksi, dan penegakan hukum terhadap
pelanggaran hak asasi manusia.
Penting untuk diingat bahwa Pancasila adalah dasar bagi konstitusi Indonesia dan
mengandung prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan. Oleh karena itu, kasus
diskriminasi terhadap penyandang disabilitas dalam pendaftaran CPNS adalah
pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar negara Indonesia tersebut.
Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Muhammad Hasrul, terlihat diskriminatif
terhadap salah satu mahasiswa baru yang mengaku gender-neutral. Hal ini tampak
dalam sebuah video yang kini viral di media sosial sejak Jumat, 19 Agutus 2022.
Dalam video tersebut, Hasrul, ditemani salah satu dosen perempuan, sedang
memberikan pengarahan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa
Baru (PKKMB) Fakultas Hukum Unhas. Ia meminta seorang mahasiswa bernama
Muhammad Nabil untuk maju ke depan.
Saat ditanya perihal jenis kelaminnya, Nabil menjawab bahwa statusnya adalah
nonbinary atau gender-neutral. Artinya, ia bukan perempuan bukan pula laki-laki.
Dua dosen yang ada di hadapannya pun terlihat heran. Mereka kemudian kembali
meminta penegasan soal status jenis kelaminnya.
Tanpa penjelasan lagi, Hasrul langsung mengusir Nabil dari ruangan. Ia mengklaim
bahwa Unhas tidak menerima mahasiswa yang gender-neutral.
diskriminasi terjadi dalam berbagai wujud. Adapun salah satu kasus ditemukan adanya
anjuran dari guru kepada para siswa untuk memilih ketua OSIS yang memiliki
keyakinan agama yang sama. Selain itu, ditemukan juga pemaksaan berhijab bagi siswi
beragama Kristiani.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Kasus pemaksaan siswi
Kristiani untuk memakai hijab dapat dilihat dari perspektif Sila Kedua, yang
menekankan perlunya perlakuan yang adil dan beradab terhadap sesama
manusia. Tidak seharusnya ada pemaksaan terhadap keyakinan agama
seseorang, dan setiap individu harus memiliki kebebasan untuk mengikuti
keyakinannya dengan tanpa tekanan.
3. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila Kelima
menegaskan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam
konteks ini, kebijakan atau tindakan yang menghormati hak beragama siswa dan
memastikan perlakuan yang adil terhadap semua siswa merupakan prinsip yang
sesuai dengan Pancasila.
Jadi, dalam kaitannya dengan Pancasila, penting untuk memastikan bahwa tindakan dan
kebijakan yang diambil di sekolah menghormati hak beragama siswa, menjunjung tinggi
nilai-nilai keadilan, dan mempromosikan sikap inklusif dalam lingkungan pendidikan.
Diskriminasi berdasarkan agama harus dihindari, dan kebebasan beragama serta hak
individu harus dihormati sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.
Seorang siswa mendapat perlakuan diskriminasi dari guru dan teman-teman sebayanya
hanya karena faktor ekonomi keluarga kedua orang tuanya bekerja sebagai buru pabrik
sering kali dirinya di buly teman-teman , beberapa oknum guru juga sering
mendikriminasi dirinya dan membedahkan dia dengan siswa lain yang ekonomi di atas
1. Keadilan Sosial: Salah satu nilai dasar Pancasila adalah keadilan sosial.
Diskriminasi pendidikan terhadap siswa miskin dapat dianggap sebagai
pelanggaran terhadap prinsip keadilan sosial ini. Pancasila menekankan
perlunya pemerataan kesempatan dan akses ke pendidikan bagi semua warga
negara tanpa memandang status sosial atau ekonomi mereka.
Konflik Pernikahan Bangsawan dan Rakyat Jelata Di suatu masyarakat tertentu, ada
strata sosial berdasarkan keturunan. Orang dari keturunan rakyat biasa dilarang
menikah dengan orang dari keturunan bangsawan. Sebagai misal, di Bali, kelas ningrat
tidak boleh menikah dengan rakyat jelata atau orang luar Bali. Kasus nyatanya adalah
pernikahan ayah dan ibu Presiden Soekarno. Ayah Presiden Soekarno adalah Raden
Sukemi Sosrodiharjo, orang Jawa yang merantau ke Bali. Ia kemudian jatuh cinta dan
ingin menikahi Ida Ayu Nyoman Rai, gadis bangsawan Bali dari keluarga ningrat. Pada
akhirnya, keduanya harus kawin lari karena konflik antara golongan ningrat yang
merasa bahwa anak mereka, Ida Ayu tidak pantas kawin dengan orang biasa, apalagi
berasal dari Jawa.
1. Silasila Keadilan Sosial: Salah satu sila dalam Pancasila adalah "Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Ini menekankan pentingnya menghapus segala
bentuk ketidakadilan sosial, termasuk diskriminasi berdasarkan kelas sosial.
Pancasila mengajarkan bahwa setiap warga negara Indonesia harus memiliki
akses yang sama terhadap sumber daya dan kesempatan untuk memajukan diri.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara: Pancasila adalah ideologi dasar yang menjadi
landasan negara Indonesia. Prinsip-prinsip ini harus dipatuhi oleh seluruh warga
negara dan dijunjung tinggi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam
mengatasi konflik antar kelas sosial. Diskriminasi kelas sosial bertentangan
dengan nilai-nilai Pancasila dan dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
pekerja perempuan rentan menghadapi diskriminasi. Hal ini tidak luput dari persepsi
peranan gender yang telah tertanam lama di masyarakat, bahwa tugas utama seorang
perempuan adalah merawat keluarga di rumah.
Perempuan dianggap lebih cocok untuk melakukan pekerjaan domestik yang cenderung
berupah rendah, contohnya seperti mencuci, membersihkan rumah atau mengasuh
anak.
Namun, ada beberapa pekerjaan atau posisi tertentu yang mungkin memiliki
persyaratan gender yang khusus jika terkait dengan faktor-faktor khusus yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Contohnya, dalam kasus pekerjaan yang
melibatkan keamanan, seperti petugas penjaga penjara, ada kebijakan yang
memungkinkan perekrutan pria atau wanita tertentu untuk pekerjaan ini, terutama jika
ada pertimbangan keamanan dan privasi yang berkaitan dengan tugas tersebut.
Saat mencari pekerjaan, penting untuk memahami hukum dan peraturan yang berlaku
di negara Anda dan untuk tidak menerima pekerjaan yang melibatkan diskriminasi
berdasarkan jenis kelamin jika tidak ada alasan yang sah yang mendukungnya. Jika
Anda merasa bahwa Anda ditolak pekerjaan secara tidak adil berdasarkan jenis kelamin
Anda, Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan advokat atau otoritas yang berwenang
untuk mendapatkan panduan lebih lanjut. Diskriminasi gender adalah pelanggaran hak
asasi manusia yang serius.
Orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) telah lama mengalami stigma dan
diskriminasi Stigma kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tergambar dalam sikap
sinis, perasaan akan ketakutan yang berlebihan serta pengalaman negatif terhadap
ODHA. Isolasi sosial, penyebarluasan status HIV dan penolakan di berbagai bidang
kegiatan masyarakat seperti dunia pendidikan, kerja dan layanan kesehatan merupakan
bentuk stigma yang sering terjadi. 1 Diskriminasi adalah bentuk pembatasan ekspresi
ataupun pencegahan seseorang terhadap suatu akses pelayanan.
- Beberapa aturan diskriminatif yang dikeluarkan oleh pemerintah kala itu antara
lain:
- Kartu Tanda Penduduk Warga Tionghoa mendapatkan tanda khusus yang
membedakan mereka dengan penduduk pribumi.
- Keturunan Tionghoa tidak diperbolehkan menjadi tentara atau pegawai negeri
sipil (PNS).
- Warga Tionghoa tidak diperbolehkan memiliki tanah di pedesaan.