Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PENDIDIKAN PANCASILA
10 KASUS DISKRIMINASI DAN KAITANNYA DENGAN PANCASILA

DISUSUN OLEH:

NAMA : SANTJE .C SALAMPESSY (P2214083)


NIM : P2214083
KELAS : KEPERAWATAN B 2022

YAYASAN BANGUN PRIMA PERSADA


STIKES PASAPUA AMBON
TAHUN 2023
10 kasus diskriminasi yang terjadi di indonesia

1. Kasus mahasiswa asal Papua yang mendapat diskriminasi di Surabaya (16


Agustus 2019)

rasisme yang terjadi pada mahasiswa di Surabaya. Pada asus ini terjadi ujaran
kebencian dan berita palsu dan tidak jelas ( hoax ) yang dialami mahasiswa Papua, ada
provokasi ujaran kebencian yang dilakukan oleh beberapa oknum dan tindakan
diskriminasi ras.

Di kasus ini terjadi peristiwa ujaran kebencian, pengepungan, mencaci maki bahkan
hingga diancam dengan ucapan rasisme yang dialami 43 mahasiswa papua oleh oknum
TNI, Kepolisian, Satpol PP dan Ormas di Surabaya. Kasus ujaran kebencian yang dialami
mahasiswa Papua oleh oknum oknum tersebut berlangsung selama 24 jam, cacian
hingga makian yang terus dilontarkan kepada para mahasiswa Papua dengan kata kata
binatang yang tidak pantas disebutkan untuk manusia. Tindakan rasisme ini terjadi di
Asrama para mahasiswa Papua tersebut.

Kaitan dengan pancasila :

1. Keadilan Sosial: Salah satu asas Pancasila adalah "Keadilan Sosial." Pancasila
menekankan pentingnya menciptakan masyarakat yang adil dan merata bagi
semua warga negara. Kasus diskriminasi terhadap mahasiswa Papua
mengingatkan kita pada perlunya menegakkan keadilan sosial di seluruh
Indonesia tanpa memandang asal-usul atau suku bangsa.

2. Persatuan dan Kesatuan: Pancasila juga menekankan "Persatuan Indonesia."


Kasus ini menciptakan ketegangan antar-etnis di Indonesia, yang berpotensi
merongrong persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah dan
masyarakat seharusnya bekerja bersama-sama untuk mengatasi perbedaan dan
memastikan seluruh warga merasa diperlakukan dengan adil dan setara.

3. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Salah satu pilar Pancasila adalah
"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Tindakan diskriminatif dan kekerasan
terhadap mahasiswa Papua dapat dianggap melanggar prinsip ini karena
merugikan kemanusiaan individu dan kelompok.

4. Kepribadian Indonesia: Pancasila juga menegaskan "Kepribadian Indonesia,"


yang mencakup keragaman budaya dan etnis di dalam negeri. Dalam konteks ini,
kasus ini menyoroti pentingnya menghormati dan memahami keragaman etnis
dan budaya di Indonesia.

Kasus ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat
sipil, yang mendesak agar tindakan diskriminatif dihentikan dan pelaku diadili.
Pemerintah juga diharapkan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila, seperti
keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan yang adil, dijunjung tinggi dalam
menangani kasus serupa di masa depan, serta mempromosikan pemahaman yang lebih
baik tentang keberagaman budaya dan etnis di seluruh negeri.

2. Kasus pembakaran gereja di Sulawesi Tengah (28 November 2020)

Aksi diskriminasi berujung kriminalitas terhadap kaum minoritas, umat Kristen


kembali terjadi. Sebanyak 4 orang jemaat Gereja Bala Keselamatan, Kabupaten Sigi,
Sulawesi Tengah tewas mengenaskan dan pos pelayanan gereja juga dibakar. Pimpinan
Bala Keselamatan Kantor Pusat Bandung Kolonel Yusak Tampai merasakan duka yang
mendalam saat jemaatnya harus menghembuskan nafas terakhir. Dia juga mengecam
aksi pembakaran pos pelayanan Gereja Bala Keselamatan. Tampak juga pos pelayanan
Gereja Bala Keselamatan yang sering dipakai oleh umat Kristen di Lewonu, Kabupaten
Sigi ambruk. Atap yang terbuat dari seng menjadi rata dengan tanah, serta pohon-pohon
di sekitar bangunan tersebut ikut menguning dan layu akibat api.

Kaitannya dengan pancasila :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Menekankan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha
Esa, meskipun Indonesia memiliki beragam keyakinan agama.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mendorong perlindungan dan


penghormatan terhadap hak asasi manusia serta menciptakan masyarakat yang
adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia: Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia,


meskipun negara ini memiliki beragam budaya, suku, dan agama.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan: Mengedepankan prinsip demokrasi, partisipasi
rakyat dalam pengambilan keputusan, dan pemilihan pemimpin secara adil.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Memastikan distribusi kekayaan


dan kesempatan secara adil kepada seluruh warga negara.

Kasus pembakaran gereja di Sulawesi Tengah, yang merupakan tindakan kekerasan


terhadap tempat ibadah, melanggar nilai-nilai Pancasila. Peristiwa seperti ini merusak
persatuan dan kesatuan Indonesia, serta tidak mencerminkan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Pancasila
mengajarkan toleransi antaragama dan perlindungan terhadap hak asasi manusia,
termasuk kebebasan beragama dan beribadah.

Pemerintah Indonesia dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah insiden
semacam ini, menghukum pelaku tindakan kekerasan, dan mempromosikan dialog
antaragama serta perdamaian dalam semangat Pancasila.
3. Kasus diskriminasi terhadap penyandang disabilitas pada pendaftaran CPNS
(10 Februari 2021)

Penyandang tuna netra Muhammad Baihaqi calon Guru Matematika di SMA Negeri 1
Randublatung Kabupaten Blora yang telah dinyatakan lolos administrasi, namun
tereliminasi setelahnya. Hal serupa juga terjadi pada Alde Maulana CPNS asal Sumatera
Barat yang gagal dilantik menjadi PNS karena alasan kesehatan jasmani.

1. ketidaksetaraan Kesempatan: Pancasila menekankan kesetaraan dan keadilan,


tetapi penyandang disabilitas mungkin menghadapi ketidaksetaraan kesempatan
dalam persiapan, pelatihan, dan akses informasi terkait seleksi CPNS. Hal ini bisa
menciptakan ketidakadilan dalam kompetisi.

2. Komitmen pada Nilai Pancasila: Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban


untuk memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama
dalam hal pekerjaan dan pelayanan publik. Oleh karena itu, kasus diskriminasi
seperti ini harus ditangani dengan serius, dan tindakan perbaikan harus diambil
untuk mencerminkan komitmen pada nilai-nilai Pancasila.

Pemerintah Indonesia dan organisasi hak asasi manusia setempat harus bekerja sama
untuk mengatasi diskriminasi terhadap penyandang disabilitas dalam proses seleksi
CPNS. Ini bisa melibatkan penyusunan kebijakan yang lebih inklusif, peningkatan
aksesibilitas, pelatihan bagi panitia seleksi, dan penegakan hukum terhadap
pelanggaran hak asasi manusia.

Penting untuk diingat bahwa Pancasila adalah dasar bagi konstitusi Indonesia dan
mengandung prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan. Oleh karena itu, kasus
diskriminasi terhadap penyandang disabilitas dalam pendaftaran CPNS adalah
pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar negara Indonesia tersebut.

4. Diskriminatif! Dosen Unhas Usir Mahasiswa yang Mengaku Gender-Netral

Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Muhammad Hasrul, terlihat diskriminatif
terhadap salah satu mahasiswa baru yang mengaku gender-neutral. Hal ini tampak
dalam sebuah video yang kini viral di media sosial sejak Jumat, 19 Agutus 2022.

Dalam video tersebut, Hasrul, ditemani salah satu dosen perempuan, sedang
memberikan pengarahan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa
Baru (PKKMB) Fakultas Hukum Unhas. Ia meminta seorang mahasiswa bernama
Muhammad Nabil untuk maju ke depan.

Saat ditanya perihal jenis kelaminnya, Nabil menjawab bahwa statusnya adalah
nonbinary atau gender-neutral. Artinya, ia bukan perempuan bukan pula laki-laki.

Dua dosen yang ada di hadapannya pun terlihat heran. Mereka kemudian kembali
meminta penegasan soal status jenis kelaminnya.
Tanpa penjelasan lagi, Hasrul langsung mengusir Nabil dari ruangan. Ia mengklaim
bahwa Unhas tidak menerima mahasiswa yang gender-neutral.

Kaitannya dengan pancasila :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Pancasila mengakui keberagaman agama dan


meyakini bahwa setiap individu memiliki hak untuk menjalankan keyakinan
agamanya. Ini mencakup hak-hak yang sama untuk pria dan wanita dalam
menjalankan praktik keagamaan mereka tanpa diskriminasi.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Prinsip ini menekankan pentingnya


perlakuan yang adil dan beradab terhadap semua manusia tanpa memandang
jenis kelamin. Diskriminasi gender merupakan pelanggaran terhadap prinsip ini.

3. Persatuan Indonesia: Pancasila mendorong persatuan dalam keragaman. Ini


mencakup persatuan antara laki-laki dan perempuan dalam membangun bangsa
Indonesia yang lebih baik.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hukum: Prinsip ini menegaskan pentingnya


hukum sebagai alat untuk menghindari diskriminasi dan menjaga keadilan
sosial, termasuk kesetaraan gender.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Pancasila mengutamakan keadilan


sosial, yang mencakup kesetaraan hak dan peluang bagi semua warga negara,
tanpa memandang jenis kelamin.

Dengan demikian, diskriminasi gender bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-


prinsip Pancasila, dan pemerintah Indonesia diharapkan untuk mengambil langkah-
langkah untuk mengatasi dan mencegahnya. Selain Pancasila, Indonesia juga memiliki
berbagai undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang melindungi hak-hak
perempuan dan mendorong kesetaraan gender, seperti Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1984 tentang Pengesahan Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Terhadap Perempuan (CEDAW) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

5. diskriminasi: mengajak memilih ketua OSIS seagama dan memaksa siswi


Kristiani memakai hijab

diskriminasi terjadi dalam berbagai wujud. Adapun salah satu kasus ditemukan adanya
anjuran dari guru kepada para siswa untuk memilih ketua OSIS yang memiliki
keyakinan agama yang sama. Selain itu, ditemukan juga pemaksaan berhijab bagi siswi
beragama Kristiani.

Kaitannya dengan pancasila :

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa Pancasila menekankan pentingnya


pengakuan dan penghormatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kasus ini,
mengajak memilih ketua OSIS seagama dapat dianggap sesuai dengan Sila
Pertama, karena mencerminkan kepedulian terhadap keagamaan. Namun,
penting untuk memastikan bahwa pengajakan ini dilakukan dengan sikap
inklusif dan menghormati hak beragama semua siswa.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Kasus pemaksaan siswi
Kristiani untuk memakai hijab dapat dilihat dari perspektif Sila Kedua, yang
menekankan perlunya perlakuan yang adil dan beradab terhadap sesama
manusia. Tidak seharusnya ada pemaksaan terhadap keyakinan agama
seseorang, dan setiap individu harus memiliki kebebasan untuk mengikuti
keyakinannya dengan tanpa tekanan.

3. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila Kelima
menegaskan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam
konteks ini, kebijakan atau tindakan yang menghormati hak beragama siswa dan
memastikan perlakuan yang adil terhadap semua siswa merupakan prinsip yang
sesuai dengan Pancasila.

Jadi, dalam kaitannya dengan Pancasila, penting untuk memastikan bahwa tindakan dan
kebijakan yang diambil di sekolah menghormati hak beragama siswa, menjunjung tinggi
nilai-nilai keadilan, dan mempromosikan sikap inklusif dalam lingkungan pendidikan.
Diskriminasi berdasarkan agama harus dihindari, dan kebebasan beragama serta hak
individu harus dihormati sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.

6. Diskriminasi Pendidikan bagi Siswa Miskin

Seorang siswa mendapat perlakuan diskriminasi dari guru dan teman-teman sebayanya
hanya karena faktor ekonomi keluarga kedua orang tuanya bekerja sebagai buru pabrik
sering kali dirinya di buly teman-teman , beberapa oknum guru juga sering
mendikriminasi dirinya dan membedahkan dia dengan siswa lain yang ekonomi di atas

Kaitannya dengan pancasila :

1. Keadilan Sosial: Salah satu nilai dasar Pancasila adalah keadilan sosial.
Diskriminasi pendidikan terhadap siswa miskin dapat dianggap sebagai
pelanggaran terhadap prinsip keadilan sosial ini. Pancasila menekankan
perlunya pemerataan kesempatan dan akses ke pendidikan bagi semua warga
negara tanpa memandang status sosial atau ekonomi mereka.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pancasila juga menekankan pentingnya


perlakuan yang adil terhadap semua individu. Diskriminasi pendidikan yang
membatasi akses siswa miskin ke pendidikan yang berkualitas dapat dianggap
sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab yang dijunjung tinggi oleh Pancasila.
3. Musyawarah Mufakat: Pancasila mendorong musyawarah mufakat sebagai
metode pengambilan keputusan. Diskriminasi pendidikan bisa dihindari atau
diatasi dengan melibatkan berbagai pihak dalam musyawarah untuk mencari
solusi yang adil dan merata bagi semua siswa, termasuk siswa miskin.

4. Kepatuhan terhadap Hukum dan Tata Kelola yang Baik: Pancasila


menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan prinsip tata kelola yang
baik dalam menjalankan negara. Diskriminasi pendidikan dapat melanggar
hukum dan prinsip tata kelola yang baik jika tidak ada upaya untuk mengatasi
ketidaksetaraan pendidikan.

5. Gotong Royong: Konsep gotong royong dalam Pancasila menekankan


pentingnya kerjasama dan kepedulian sosial. Masyarakat, termasuk pemerintah
dan lembaga pendidikan, perlu bersama-sama berkontribusi untuk mengatasi
masalah diskriminasi pendidikan terhadap siswa miskin melalui program-
program bantuan dan upaya-upaya lainnya.

Dengan mengaitkan diskriminasi pendidikan bagi siswa miskin dengan nilai-nilai


Pancasila seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil, musyawarah mufakat, dan
gotong royong, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat bekerja bersama untuk
mengatasi masalah ini dan mencapai tujuan pendidikan yang lebih merata dan adil
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar negara Indonesia.

7. diskriminasi Konflik Antar Kelas Sosial di Indonesia

Konflik Pernikahan Bangsawan dan Rakyat Jelata Di suatu masyarakat tertentu, ada
strata sosial berdasarkan keturunan. Orang dari keturunan rakyat biasa dilarang
menikah dengan orang dari keturunan bangsawan. Sebagai misal, di Bali, kelas ningrat
tidak boleh menikah dengan rakyat jelata atau orang luar Bali. Kasus nyatanya adalah
pernikahan ayah dan ibu Presiden Soekarno. Ayah Presiden Soekarno adalah Raden
Sukemi Sosrodiharjo, orang Jawa yang merantau ke Bali. Ia kemudian jatuh cinta dan
ingin menikahi Ida Ayu Nyoman Rai, gadis bangsawan Bali dari keluarga ningrat. Pada
akhirnya, keduanya harus kawin lari karena konflik antara golongan ningrat yang
merasa bahwa anak mereka, Ida Ayu tidak pantas kawin dengan orang biasa, apalagi
berasal dari Jawa.

Kaitannya dengan pancasila :

1. Silasila Keadilan Sosial: Salah satu sila dalam Pancasila adalah "Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Ini menekankan pentingnya menghapus segala
bentuk ketidakadilan sosial, termasuk diskriminasi berdasarkan kelas sosial.
Pancasila mengajarkan bahwa setiap warga negara Indonesia harus memiliki
akses yang sama terhadap sumber daya dan kesempatan untuk memajukan diri.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara: Pancasila adalah ideologi dasar yang menjadi
landasan negara Indonesia. Prinsip-prinsip ini harus dipatuhi oleh seluruh warga
negara dan dijunjung tinggi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam
mengatasi konflik antar kelas sosial. Diskriminasi kelas sosial bertentangan
dengan nilai-nilai Pancasila dan dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

8. Lowongan pekerjaan yang hanya untuk gender tertentu meski kompetensi


memenuhi.

pekerja perempuan rentan menghadapi diskriminasi. Hal ini tidak luput dari persepsi
peranan gender yang telah tertanam lama di masyarakat, bahwa tugas utama seorang
perempuan adalah merawat keluarga di rumah.

Selain itu, bermunculan profesi-profesi yang identik sebagai ‘pekerjaan perempuan’.


Ada stereotip terhadap pekerjaan tertentu yang bersifat ‘maskulin’ atau ‘feminin’.

Perempuan dianggap lebih cocok untuk melakukan pekerjaan domestik yang cenderung
berupah rendah, contohnya seperti mencuci, membersihkan rumah atau mengasuh
anak.

Kaitannya dengan pancasila :

Prinsip-prinsip Pancasila juga menekankan persamaan dan keadilan sebagai nilai-nilai


fundamental dalam masyarakat.

Namun, ada beberapa pekerjaan atau posisi tertentu yang mungkin memiliki
persyaratan gender yang khusus jika terkait dengan faktor-faktor khusus yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Contohnya, dalam kasus pekerjaan yang
melibatkan keamanan, seperti petugas penjaga penjara, ada kebijakan yang
memungkinkan perekrutan pria atau wanita tertentu untuk pekerjaan ini, terutama jika
ada pertimbangan keamanan dan privasi yang berkaitan dengan tugas tersebut.

Saat mencari pekerjaan, penting untuk memahami hukum dan peraturan yang berlaku
di negara Anda dan untuk tidak menerima pekerjaan yang melibatkan diskriminasi
berdasarkan jenis kelamin jika tidak ada alasan yang sah yang mendukungnya. Jika
Anda merasa bahwa Anda ditolak pekerjaan secara tidak adil berdasarkan jenis kelamin
Anda, Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan advokat atau otoritas yang berwenang
untuk mendapatkan panduan lebih lanjut. Diskriminasi gender adalah pelanggaran hak
asasi manusia yang serius.

9. Diskriminasi yang seringkali berkedok sebagai sanksi sosial dirasakan oleh


para penderita penyakit HIV/AIDS

Orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) telah lama mengalami stigma dan
diskriminasi Stigma kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tergambar dalam sikap
sinis, perasaan akan ketakutan yang berlebihan serta pengalaman negatif terhadap
ODHA. Isolasi sosial, penyebarluasan status HIV dan penolakan di berbagai bidang
kegiatan masyarakat seperti dunia pendidikan, kerja dan layanan kesehatan merupakan
bentuk stigma yang sering terjadi. 1 Diskriminasi adalah bentuk pembatasan ekspresi
ataupun pencegahan seseorang terhadap suatu akses pelayanan.

Kaitannya dengan pancasila :

1. Keadilan Sosial: Pancasila menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia. Diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS berarti melanggar prinsip
ini karena mereka tidak diberikan hak yang sama dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti pekerjaan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.

2. Persatuan: Salah satu nilai Pancasila adalah persatuan, yang mencakup


persatuan dalam keragaman. Diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS
mengancam persatuan ini karena membagi masyarakat menjadi kelompok yang
diuntungkan dan yang tertindas.

3. Kemanusiaan: Pancasila menekankan nilai-nilai kemanusiaan. Penderita


HIV/AIDS adalah warga negara Indonesia yang juga berhak mendapatkan
perlakuan manusiawi dan tidak boleh dikecualikan atau dicap sebagai kelompok
yang terpinggirkan.

4. Kesejahteraan: Pancasila juga mencakup nilai kesejahteraan bagi seluruh


rakyat. Diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS dapat menghambat upaya
mereka untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang baik, sehingga
melanggar nilai ini.

5. Kerja Sama Internasional: Pancasila juga mendorong kerja sama internasional.


Diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS bisa menghambat kerja sama
Indonesia dengan komunitas internasional dalam upaya penanggulangan
HIV/AIDS secara global.

Untuk mengatasi diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS dan memastikan


kepatuhan terhadap nilai-nilai Pancasila, perlu dilakukan berbagai tindakan, termasuk:

 Kampanye pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang


HIV/AIDS dan menghilangkan stigmatisasi.

 Mendorong kebijakan yang melindungi hak-hak penderita HIV/AIDS dan


melarang diskriminasi.

 Mendukung program-program pencegahan dan perawatan HIV/AIDS yang


mematuhi prinsip-prinsip Pancasila.

 Mendorong inklusi sosial dan ekonomi penderita HIV/AIDS untuk memastikan


bahwa mereka juga merasakan manfaat dari pembangunan nasional.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai tujuan persatuan,
keadilan, dan kesejahteraan bagi semua warga negara sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

10. Diskriminasi Etnis Tionghoa

- Beberapa aturan diskriminatif yang dikeluarkan oleh pemerintah kala itu antara
lain:
- Kartu Tanda Penduduk Warga Tionghoa mendapatkan tanda khusus yang
membedakan mereka dengan penduduk pribumi.
- Keturunan Tionghoa tidak diperbolehkan menjadi tentara atau pegawai negeri
sipil (PNS).
- Warga Tionghoa tidak diperbolehkan memiliki tanah di pedesaan.

Kaitannya dengan pancasila :

Dalam konteks Pancasila, diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia dapat


dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip keadilan sosial. Pancasila menekankan
perlunya memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang
ras, suku bangsa, atau agama. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi diskriminasi etnis
Tionghoa adalah langkah yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila.

Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa langkah untuk mengurangi


diskriminasi terhadap etnis Tionghoa, seperti mengeluarkan kebijakan yang
memfasilitasi kebijakan ekonomi yang lebih inklusif, mengizinkan penggunaan bahasa
Tionghoa dalam pendidikan dan budaya, serta menghormati hak-hak asasi manusia
etnis Tionghoa. Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, masih ada pekerjaan yang
harus dilakukan untuk sepenuhnya mengatasi diskriminasi ini dan memastikan bahwa
prinsip-prinsip Pancasila tentang keadilan sosial diterapkan secara merata bagi semua
warga negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai