Anda di halaman 1dari 3

1.

Fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:


1. Sebagai sistem pemerintahan yang menjamin hak asasi manusia dan memberikan kebebasan
kepada rakyat untuk memilih pemimpin yang diinginkannya.
2. Sebagai sistem pemerintahan yang mampu menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Sebagai sistem pemerintahan yang mampu menjamin persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
4. Sebagai sistem pemerintahan yang mampu menjamin keberlangsungan pembangunan yang
berkelanjutan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
5. Menjamin hak-hak asasi manusia, yaitu hak-hak yang melekat pada manusia sejak lahir
hingga kematian dan tidak dapat diambil kembali oleh siapapun.
6. Menjamin keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, baik di tingkat nasional maupun di tingkat
lokal.
7. Menjamin pelaksanaan pembangunan nasional yang sejahtera dan seimbang, dengan
memperhatikan kepentingan semua pihak.
8. Menjamin keberlangsungan sistem pemerintahan yang demokrasi, terutama dengan cara
memberikan kesempatan kepada rakyat untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan
yang mempengaruhi kehidupan mereka.
9. Menjamin keberlangsungan stabilitas politik dan keamanan nasional, dengan cara menjaga
kedaulatan negara dan menghormati hak-hak asasi manusia.
10. Menjamin keberlangsungan hubungan yang harmonis antar kelompok-kelompok
masyarakat, terutama antar suku, agama, dan ras.
11. Menjamin keberlangsungan hubungan yang baik dengan negara-negara lain, terutama
dengan cara menghormati prinsip-prinsip dasar dalam hubungan internasional, seperti
prinsip non-intervensi, prinsip saling melindungi kemerdekaan, dan prinsip saling melindungi
keadilan.

2. Apakah pejabat Indonesia selalu melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen? Tentu
saja tidak. Seperti halnya negara manapun, Indonesia juga memiliki pejabat yang tidak selalu
melaksanakan prinsip-prinsip Pancasila dengan sebaik-baiknya. Namun, tidak dapat dipungkiri
bahwa banyak pejabat Indonesia yang sebenarnya berusaha keras untuk memegang teguh
prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjalankan tanggung
jawabnya sebagai pemimpin negara.
Contoh sederhana yang dapat saya berikan adalah pejabat yang selalu memperjuangkan hak
asasi manusia, memperjuangkan keadilan sosial, dan memperjuangkan persatuan Indonesia.
Pejabat seperti ini tentu telah melaksanakan prinsip-prinsip Pancasila secara murni dan
konsekuen, meskipun tidak semua pejabat Indonesia dapat melakukannya dengan sempurna.

3. Pancasila dapat digunakan sebagai solusi dalam menyelesaikan berbagai persoalaan bangsa
dan negara di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Masalah toleransi: Pancasila melarang prinsip keberagaman dan toleransi terhadap
keberagaman agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Dengan menghargai
keragaman tersebut, maka masalah toleransi dapat diselesaikan dengan baik.
2. Masalah korupsi: Pancasila melarang prinsip kejujuran dan kesetiakawanan. Dengan
mengikuti prinsip-prinsip tersebut, maka akan tercipta suatu tatanan masyarakat yang adil
dan sejahtera, sehingga persoalan korupsi dapat teratasi.
3. Persoalan sosial: Pancasila melarang prinsip keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dengan mengikuti prinsip tersebut, maka akan tercipta kesejahteraan yang
merata bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga persoalan ketegangan sosial dapat teratasi.
4. Perlawanan terorisme: Pancasila melarang prinsip persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan
memahami dan menghargai prinsip tersebut, maka terorisme yang merusak persatuan dan
kesatuan bangsa dapat diatasi.
5. Publikasi lingkungan hidup: Pancasila melarang prinsip kesadaran terhadap martabat
kemanusiaan. Dengan memahami prinsip tersebut, maka masyarakat akan lebih
memperhatikan dan memelihara lingkungan hidup, sehingga masalah lingkungan hidup
dapat diatasi.

4. Hubungan antara hak asasi manusia (HAM) dengan Pancasila terutama terkait dengan sila ke-1
yang menekankan ketuhanan yang maha esa dan sila ke-2 yang menekan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Setiap orang berhak atas hak asasi manusia yang sama, tidak terkecuali, tidak peduli
apapun latar belakang, agama, atau ras mereka. Ini sesuai dengan prinsip letuhanan yang maha esa
dan kemanusiaan yang adil dan beradab yang tercantum dalam Pancasila.
Sila ke-3 Pancasila yang ditekankan pada persatuan Indonesia juga terkait dengan hak asasi manusia,
karena setiap orang berhak atas hak yang sama tidak peduli di mana mereka tinggal di Indonesia.
Sila ke-4 Pancasila yang ditekankan pada kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat keahlian dalam
permusyawaratan/perwakilan juga memiliki hubungan dengan hak asasi manusia, karena hak asasi
manusia merupakan prinsip dasar dalam setiap tindakan dan kebijakan pemerintah.
Sila ke-5 Pancasila yang menekan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga terkait
dengan hak asasi manusia, karena setiap orang berhak atas hak yang sama dan tidak boleh ada
penghinaan apapun terhadap hak-hak tersebut.

5. Pancasila dapat dilestarikan melalui pendidikan dengan cara menyebarkan dan melarang tentang
Pancasila kepada generasi muda melalui sekolah-sekolah, baik di tingkat dasar maupun tinggi. Ini
bisa dilakukan dengan memberikan materi tentang Pancasila di kelas-kelas pelajaran sejarah, sosial,
dan kewarganegaraan, serta menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Pancasila,
seperti lomba-lomba debat atau esai tentang Pancasila.
Melalui media massa, Pancasila dapat dilestarikan dengan cara menyebarkan informasi tentang
Pancasila melalui berbagai media, seperti televisi, radio, surat kabar, dan media sosial. Ini bisa
dilakukan dengan cara menyiarkan acara-acara yang berkaitan dengan Pancasila, seperti talkshow
tentang Pancasila atau program-program dokumenter tentang sejarah Pancasila, atau dengan
menyediakan konten-konten tentang Pancasila di media-media tersebut. Selain itu, media massa
juga dapat memainkan peran dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang arti dan
makna Pancasila, serta mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pancasila bagi
keberlangsungan negara dan bangsa.

6. Berikut ini bukti rasional yang menyatakan bahwa Pancasila adalah nilai dasar fundamental bagi
Negara Indonesia:
Pancasila merupakan ideologi yang diakui secara resmi oleh Negara Indonesia sebagai dasar filosofis
dari setiap tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, dan tidak ada ideologi lain yang
diakui secara resmi sebagai pengganti Pancasila, sehingga Pancasila merupakan nilai dasar
fundamental bagi Negara Indonesia.

7. Menurut saya dalam pembaharuan hukum pidana, hal ini berarti bahwa perubahan-perubahan
yang diusulkan harus mempertimbangkan dan mencerminkan nilai-nilai dari Pancasila, sehingga
perubahan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam
Pancasila. Selain itu, perubahan-perubahan tersebut juga harus mempertimbangkan keberlanjutan
dan kesejahteraan masyarakat, serta menjamin keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai