Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
(UNIMUDA) SORONG
Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 1, Mariyat Pantai, Distrik Aimas, Sorong

Nama Dosen : Anastazia Niatri Wattimena, M.H.I

NIDN : 1406059202
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Program Studi : Hukum
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
(KodeMK)
Jadwal UAS :
Durasi :

Jenis Soal : Instruksi Pembuatan Esai

Kelas : -
Semester : I

SOAL

Buatlah Esai dengan panjang maksimal 3 halaman (dalam aplikasi word, spasi 1,5 font TNR, size 12) tentang “Tantangan dalam Penyebaran
dan Pengimplementasian Nilai-Nilai Pancasila, kirimkan ke email anastazianw@gmail.com (subjek email : UAS Hukum I) maksimal batas
pengiriman sampai tanggal 8 Februari 2022 !
Nama. : Yulianus Metla
Nim. : 147420121010
Prodi. : Hukum
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

“ UAS”
Essay
"Mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila Dalam kehidupan sehari-hari"

Nilai-nilai Pancasila hendaknya diketahui, dipahami, dan diimplementasikan masyarakat Indonesia dalam kehidupan
sehari-harinya. Tujuannya agar dapat terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah lama
diperjuangkan.

Pancasila sendiri berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Dapat diartikan, Pancasila adalah
lima dasar yang memuat tata aturan tingkah laku sekaligus sebagai dasar negara serta pandangan hidup bangsa.

Mengutip buku Pancasila oleh Di Sulisworo, Tri, dkk. (2012:3-4), Pancasila memegang peranan penting bagi negara
Indonesia. Di sisi lain, pancasila juga mengandung nilai-nilai dasar yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa
saja?

Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Pancasila sebagai ideologi bangsa memuat lima poin utama, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima poin tersebut hendaknya selalu ditanamkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari rakyat
Indonesia.

Pengimplementasian nilai-nilai pancasila ini tentunya disesuaikan dengan kondisi terkini negara. Terlebih,
Pancasila hadir melalui proses musyawarah dari berbagai golongan masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan
berbagai zaman. Berikut penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang dikutip dari jurnal berjudul Urgensi
Memahami dan Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari Sebagai Sebuah Bangsa
oleh Wendi Anugerah Oktavian.
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

 Menjalanan perintah agama masing-masing sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

 Memegang erat nilai toleransi antar umat beragama.

 Menanamkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, kejujuran, dan kemuliaan dalam diri.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

 Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan.

 Saling menghargai dan toleran terhadap sesama.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

 Memberikan perlindungan kepada semua orang yang berstatus warga negara Indonesia.

 Perlakuan yang sama pada seluruh warga di manana pun berada tanpa memandang latar belakang suku, ras, budaya,
maupun agamanya.

Nilai-nilai Pancasila hendaknya diketahui, dipahami, dan diimplementasikan masyarakat Indonesia dalam kehidupan
sehari-harinya. Tujuannya agar dapat terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah lama
diperjuangkan.

Pancasila sendiri berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Dapat diartikan, Pancasila adalah
lima dasar yang memuat tata aturan tingkah laku sekaligus sebagai dasar negara serta pandangan hidup bangsa.

Mengutip buku Pancasila oleh Di Sulisworo, Tri, dkk. (2012:3-4), Pancasila memegang peranan penting bagi Negara
Indonesia. Di sisi lain, pancasila juga mengandung nilai-nilai dasar yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa
saja?
Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pancasila sebagai ideologi bangsa memuat lima poin utama, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima poin tersebut hendaknya selalu ditanamkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari rakyat
Indonesia.
Pengimplementasian nilai-nilai pancasila ini tentunya disesuaikan dengan kondisi terkini negara. Terlebih, Pancasila hadir
melalui proses musyawarah dari berbagai golongan masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai zaman.

Berikut penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang dikutip dari jurnal berjudul Urgensi Memahami dan
Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari Sebagai Sebuah Bangsa oleh Wendi Anugerah
Oktavian.

Ilustrasi penerapan nilai-nilai pancasila.


Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

 Menjalanan perintah agama masing-masing sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

 Memegang erat nilai toleransi antar umat beragama.

 Menanamkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, kejujuran, dan kemuliaan dalam diri.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

 Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan.

 Saling menghargai dan toleran terhadap sesama.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Memberikan perlindungan kepada semua orang yang berstatus warga negara Indonesia.Perlakuan yang sama pada seluruh
warga di manana pun berada tanpa memandang latar belakang suku, ras, budaya, maupun agamanya.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

 Selalu mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan bersama.

 Tidak memaksakan kehendak kepada sesama ketika berbeda pendapat saat musyawarah.
Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Menjalankan wajib gotong royong bersama tetangga.

 Menegur orang yang mengganggu ketertiban umum di lingkungan sekitar.

Arti dan Contoh Penerapan Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Di Indonesia, ada Pancasila yang dibuat untuk menjadi landasan atau pedoman dalam beperilaku sebagai warga negara yang
baik. Dengan mengikutinya, maka akan tercipta keharmonisan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa antar rakyat
Indonesia.
Pancasila sendiri memiliki 5 sila. Yakni:
 Ketuhanan yang Maha Esa
 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Kelima sila ini juga memiliki lambangnya masing-masing yang memiliki nilai filosifis tinggi. Untuk lebih mengerti
mengenai nilai-nilai dari Pancasila, simak arti dan contoh penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di bawah ini,
yuk!

1. Sila Ke-1: Ketuhanan yang Maha Esa

Arti dan Nilai-nilai sila "Ketuhanan Yang Maha Esa":

Sila pertama ini dilambangkan dengan bintang lima sudut. Di mana, bintang tunggal dalam lambang ini diartikan sebagai
cahaya kerohanian yang dipancarkan Tuhan kepada setiap manusia. Jumlah bintang yang hanya satu atau tunggal ini juga
melambangkan keesaan Tuhan.

Contoh penerapannya:
 Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya.
 Menerapkan toleransi antar umat beragama.
 Tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama.
 Tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.
2. Sila Ke-2: "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"

Arti dan Nilai-nilai sila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" :

Sila ke-2 dalam Pancasila dilambangkan dengan rantai emas dengan latar belakang berwarna merah. Rantai tersebut
memiliki mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkatan yang saling berkaitan. Mata rantai segi empat melambangkan
laki-laki, sedangkan lingkaran melambangkan perempuan. Simbol ini mengartikan antar kaum yang harus bersatu, bekerja
sama sehingga kuat seperti rantai.

Contoh penerapannya:
Mengakui persamaan hak, kewajiban dan kedudukan semua orang sama di mata hukum, agama, sosial, dan lainnya.
Saling mengedepankan sikap toleransi atau tenggang rasa antar masyarakat.
Menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama dan lainnya.
Berani menyuarakan kebenaran untuk mempertahankan keadilan.

3. Sila Ke-3: "Persatuan Indonesia"


Arti dan Nilai-nilai sila "Persatuan Indonesia" :
Siila ini dilambangkan dengan pohon beringin. Jenis pohon beringin adalah spesies pohon yang kuat, besar, dan berdaun
rimbun. Pohon beringin diartikan sebagai tempat berteduh sekaligus bentuk persatuan masyarakat Indonesia yang sangat
sangat beragam.

Contoh penerapannya:

Bangga menggunakan bahasa ibu atau bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.
Melestarikan budaya Indonesia seperti baju adat, tarian, alat, bahasa, alat musik, dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari.
Membantu keluarga, teman dan kerabat yang mengalami kesulitan.
Saling bekerja sama menjaga keutuhan NKRI dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.
Bergotong-royong.

4. Sila Ke-4: "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan"
Arti dan Nilai-nilai sila "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan" :

Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng. Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul.
Berkumpul di sini kemudian diartikan sebagai kegiatan musyawarah antar orang-orang untuk melahirkan suatu keputusan.
Pastinya, secara adil dan atas keputusan bersama semua pihak.
Contoh penerapannya:

Melakukan musyawarah untuk memperoleh keputusan bersama.


Mengedepankan tolerasi dan keadilan dalam mengemukakan dan mendengar pendapat dalam musyawarah.
Keputusan akhir dalam musyawarah harus disetujui oleh semua pihak karena atas keputusan bersama

5. Sila Ke-5: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Arti dan Nilai-nilai sila "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Terakhir, sila kelima Pancasila dilambang dengan padi dan kapas. Hal ini melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia,
yaitu pangan dan sandang.

Contoh penerapannya:

 Mengedepankan sikap adil antara sesama manusia.


 Melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
 Kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dikedepankan dibandingkan kemakmuran pribadi atau golongan.
 Setelah mengetahui isi dan nilai-nilai pancasila dan contoh penerapannya, kita terapkan yuk, Bela. Demi menjaga
lingkungan yang harmonis, minimal di sekitar kita terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai