Anda di halaman 1dari 6

UAS PANCASILA

MENGAKTULISASIKAN SILA-SILA PANCASILA DI TENGAH KONDISI


PANDEMI COVID-19.

OLEH
WAYAN ABEL PRANAJAYA
NIM :2115091108
ROMBEL ( 9 )

Universitas Pendidikan Ganesha 2021


MAKNA DAN CONTOH PENERAPAN PANCASILA

1. Sila Pertama

Foto

Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" memiliki simbol
bintang dengan lima sudut dan berlatar hitam.

Maknanya yaitu Tuhan Yang Maha Esa sebagai cahaya bagi kehidupan manusia. Dan tuhan
di percaya sengai pedoman bagi manusia Pancasila dengan sila pertamanya, adalah sebuah
falsafah yang sesuai dan bersahabat dengan agama. Oleh karenanya, sudah seharusnya
sebagai Insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan dengan mendirikan perintahnya
guna meningkatkan kesalehan kita. Kita sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya
menyadari realitas kemajemukan Indonesia sebagai sebuah berkah dari Tuhan, yang perlu
dikembangkan dan dilestarikan. Keberagaman semestinya tidak bersifat hierarkis,
melainkan egaliter, dan oleh karena itu berimplikasi pada nilai etis toleransi. Sebagai umat
beragama yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, sudah semestinya kita menanamkan
nilai-nilai kebenaran, kebaikan, kejujuran

Adanya pandemi ini, masyarakat menjadi lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan manusia juga disadarkan adanya sebuah relasi antara Tuhan Yang Maha Esa,
manusia, dan alam semesta. Wabah covid-19 ini bagian dari ujian dalam kehidupan yang
harus bisa menyadarkan manusia bahwa tidak ada yang memiliki kuasa selain Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Sila Kedua

Sila kedua Pancasila berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" memiliki simbol
tali rantai dengan bentuk rantai bulat dan persegi.

Makna yang terkandung dalam simbol rantai emas ini adalah manusia saling membutuhkan
satu sama lain.

Sila kedua Pancasila juga dijadikan pedoman bangsa Indonesia untuk menghargai hak asasi
manusia sesama warga masyarakat. sila kedua pancasila adalah nilai kemanusiaan.
Kemanusiaan yang dimaksud adalah manusia yang adil dan beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai keadilan dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, yang diwujudkan dalam
semangat saling menghargai, toleran, yang dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada nilai-
nilai moral yang tinggi, serta untuk kepentingan bersama. Dengan mengimplementasikan
sila kedua ini diharapkan bahwa permaslahan yang dialami bangsa saat ini seperti tidak
adanya toleransi, konflik antar golongan, pengangguran, kemiskinan, mafia kasus, korupsi,
diskriminasi dan kesenjangan sosial, tindakan kekerasan, baik secara vertikal maupun
horizontal, dapat teratasi.

Pada sila kedua ini menjelaskan bahwa setiap manusia merupakan makhluk yang
beradab dan diperlakukan sesuai harkat dan martabatnya. Lalu juga memiliki derajat, hak
dan kewajiban yang sama. Pada dasarnya manusia membangun budaya, nilai-nilai dan
norma yang dijadikan sebuah landasan dalam bersikap dan bertingkah laku di masyarakat.
3. Sila Ketiga

Sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" memiliki simbol bergambar
pohon beringin.

Makna pohon beringin ini adalah bangsa Indonesia menjadi tempat berteduh seluruh
masyarakat Indonesia, dan mencerminkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial sehingga manusia memiliki perbedaan
individu, suku, ras, kelompok, golongan, maupun agama. Akibatnya disuatu negara tersebut
harus menjadi satu kesatuan meskipun berbeda-beda dan cinta terhadap tanah air.Sila ketiga
Pancasila dijadikan pedoman bangsa Indonesia untuk mengutamakan kepentingan
persatuan bangsa daripada kepentingan individu.

4. Sila Keempat

Sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan" memiliki simbol berbentuk
kepala banteng.
Banteng menjadi simbol hewan yang kuat dan sering berkelompok atau berkumpul.

Ini bermakna bahwa masyarakat harus bermusyawarah dan berkumpul untuk mengambil
suatu keputusan. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan Dalam sila keempat terdapat nilai demokrasi yang harus
dilaksanakan dalam kehidupan negara. Selain itu juga terdapat prinsip asasi kerakyatan, dan
musyawarah mufakat Sila keempat juga mengajarkan anak Indonesia untuk mengutamakan
musyawarah di atas kepentingan kelompok maupun pribadi.

Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan” Pada sila


ini memebrikan makna adanya sifat kebijaksanaan dan tanggung jawab terhadap Tuhan
Yang Maha Esa maupun terhadap sesama manusia. Kebijaksanaan pemimpin dibutuhkan
untuk menghasilkan kebijakan negara yang benar-benar berorientasi pada kepentingan
rakyat dalam menangani pandemi dan dampaknya pada keberlangsungan penghidupan.

5. Sila Kelima

Sila ke-5 Pancasila yang berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
memiliki simbol padi dan kapas.

Padi dan kapas adalah sumber kebutuhan bagi rakyat Indonesia. Padi melambangkan
makanan pokok, dan kapas melambangkan kebutuhan sandang.

Makna dari simbol padi dan kapas ini adalah Dalam sila kelima ini terkandung bahwa seluruh
warga negara Indonesia harus merasakan keadilan, keadilan sosial, kesejahteraan lahir dan
batin, lalu juga kekeluargaan dan kegotongroyongan. negara Indonesia bersungguh-sungguh
menyejahterakan rakyat tanpa membeda-bedakan status sosial dan ekonomi.

Sila kelima ini yaitu keadilan yang menyangkut bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan
yang dimaksud adalah pemerintah tidak membeda-bedakan ras, agama, pekerjaan, budaya
dan hal lainnya pada rakyatnya. Bersikap adil juga terhadap seluruh warga negara seperti sifat
menolong dan menghargai sesama melakukan pekerjaan yang membantu untuk kepentingan
bersama.

KESIMPULAN.

Pancasila merupakan salah satu pedoman bagi hidup bangsa yang menjadikan ideologi
dan dasar negara. Nilai-nilai Pancasila yang tertuang dalam sila-sila Pancasila tentunya perlu
tertanam disetiap hati masyarakat Indonesia. Nilai nilai tersebut menjadi sebuah pedoman dan
patokan dalam bernegara dan bermasyarakat bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu juga,
dimasa pandemi ini Pancasila menyadarkan kita bahwa pentingnya menanamkan sikap dan
perilaku yang sesuai sila-sila Pancasila. Menyadarkan kita tentang spritual, menumbuhkan
rasa empati, tenggang rasa dan cinta bagi sesama manus ia.

Anda mungkin juga menyukai