Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AKSIOLOGI NILAI KEADILAN YANG MENEKANKAN KEUTAMAAN

Dosen Pengampu:
Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si.

Disusun oleh:
Kelas D Kelompok 3
Lina Finauljinan (40020622650125)
Armila Shifa Ayu Salsabila (40020622650131)
Gavin Alghifari Viryan (40020622650132)
Thalita Najwa Camila (40020622650142)
Kinanti Ambar Sari (40020622650145)

SEKOLAH VOKASI INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia, baik


pedoman dalam perjuangan kemerdekaan, alat pemersatu kehidupan berbangsa,
dan pedoman hidup bagi kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan falsafah
Bangsa yang harus diketahui oleh setiap warga negara Indonesia dalam rangka
menghormati, menghargai, memelihara dan menjalankan apa yang telah dilakukan
para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam rangka
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Aksiologi Pancasila pada dasarnya mengacu pada nilai praktis atau manfaat
pengetahuan Pancasila, karena sila Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki
kesatuan aksiologis dasar. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya juga pada
hakikatnya merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain. Sebagai
wujud nilai-nilai bangsa Indonesia di implementasikan dengan menghormati,
mengakui dan menerima Pancasila sebagai sesuatu yang memiliki nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Pengakuan ini tercermin
dalam sikap, perilaku dan tindakan masyarakat Indonesia.
Pancasila juga digunakan dalam perumusan undang-undang atau menjadi
langkah utama dalam pembentukan peraturan perundang-undangan sesuai dengan
jiwa bangsa Indonesia, yaitu memanusiakan manusia yang adil dan beradab serta
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, perlu dipahami
keadilan Pancasila agar muncul kesamaan persepsi tentang keadilan yang akan
menjadi dasar pembentukan hukum yang baik.
Keadilan dalam arti legalitas merupakan kualitas yang tidak berhubungan
dengan isi tata aturan positif, melainkan dengan pelaksanaannya. Keadilan menurut
Plato dipengaruhi oleh cita-cita kolektivistik yang memandang keadilan sebagai
hubungan harmonis dengan berbagai organisme sosial, setiap warga negara harus
melakukan tugasnya sesuai dengan posisi dan sifat alamiahnya, setiap masyarakat
harus menyelesaikan pekerjaannya masing-masing dan tidak diperbolehkan untuk
mencampuri urusan anggota lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara nilai keadilan terhadap aksiologi Pancasila?
2. Apa saja karakteristik keadilan berdasarkan aksiologi Pancasila?
3. Apa sajakah penerapan nilai keadilan terhadap aksiologi Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sebuah hubungan antara nilai keadilan terhadap
aksiologi Pancasila
2. Untuk mengetahui karakteristik nilai keadilan berdasarkan Pancasila
3. Untuk mengetahui penerapan atau contoh nilai keadilan terhadap aksiologi
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Nilai Keadilan Terhadap Aksiologi Pancasila

Hubungan keadilan dengan aksiologi pancasila, individu dengan individu


harus ada perlakuan sifat adil antara sesama warga masyarakat, antara individu
dengan individu. Keadilan tersebut bertujuan dalam rangka memelihara ketertiban
masyarakat serta kesejahteraan umum. Semua perilaku yang mengarah pada hal
yang ekstrem menjadikan ketidakadilan dan dapat merusak ikatan sosial di
masyarakat. Nilai-nilai keadilan dapat diwujudkan dengan hidup berdampingan
sebagaimana sesuai dengan tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan
warganya, melindungi seluruh warganya dan wilayahnya, serta mencerdaskan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari sudut pandang filosofis, nilai adalah salah satu hasil pemikiran filosofis,
dan pemikiran itu dianggap sebagai hasil yang paling benar. Dalam bidang
operasional nilai-nilai ini dijabarkan ke dalam bentuk kaidah/norma/ukuran
(normatif), sehingga merupakan suatu perintah atau larangan. Nilai dan implikasi
aksiologi terbentuk atas dasar pertimbangan-pertimbangan cipta, rasa, karsa dan
keyakinan seseorang atau kelompok masyarakat atau Bangsa.

Demikian nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antar


sesama bangsa yang ada di dunia berdasarkan prinsip yang sama yaitu kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

B. Karakteristik Nilai Keadilan Berdasarkan Aksiologi Pancasila

Filsafat Pancasila merupakan hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya dari


bangsa Indonesia yang dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu yang paling tepat,
paling adil, paling bijaksana dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
Pancasila memiliki karakter atau kepribadian yang fleksibel dan mampu
menyelesaikan persoalan-persoalan keadilan yang muncul di masyarakat. Pancasila
dapat memberikan nilai yang adil dalam melaksanakan reformasi hukum di
Indonesia.

Karakteristik keadilan Pancasila jika ditelaah dengan Theory of Justice


yang cetuskan oleh John Rawls memiliki kesamaan dengan Aristoteles yang
berpendapat bahwa perbedaan dan perdebatan tentang keadilan dapat diselesaikan
melalui pemantapan visi misi, tujuan dan persepsi tentang ideologi itu sendiri. Dari
kedua tokoh tersebut terdapat kesamaan pendapat yaitu keadilan harus dipahami
sebagai kesamaan. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki hak atas persamaan
di mata hukum dan di keadilan. Pandangan John Rawls memposisikan adanya
kesetaraan bagi tiap-tiap individu di dalam masyarakat. Tidak ada pembedaan status,
kedudukan atau memiliki posisi lebih tinggi antara yang satu dengan yang lain,
sehingga satu pihak dengan pihak lain dapat melakukan kesepakatan yang
seimbang.

Prinsip kesetaraan sejalan dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia meyakini bahwa pemberian hak yang sama
kepada seluruh rakyat Indonesia itu sesuai dengan asas persamaan. Prinsip Rawls
kemudian digunakan sebagai pranata hukum dalam menciptakan kepastian yang
adil serta mendistribusikan manfaat.

C. Penerapan Nilai-nilai Keadilan Terhadap Aksiologi Pancasila dalam


Kehidupan Sehari-hari

Upaya menegakkan nilai-nilai keadilan yang diajarkan dalam sila kelima


harus diilhami dan diambil dari sila-sila lainnya. Karena setiap sila Pancasila
memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Penanaman jiwa pancasila pada
seluruh warga negara harus didukung dan dikembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat sehingga penegakan hukum dan keadilan tidak lagi menjadi milik
satu golongan saja. Setiap falsafah Pancasila bertujuan untuk mempersatukan
bangsa dan menciptakan suasana damai, tertib dan dominasi.

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku bagi masyarakat dalam segala
bidang kehidupan material dan spiritual. Artinya keadilan tidak hanya berlaku bagi
orang kaya tetapi juga bagi orang miskin, dan bukan hanya bagi pegawai negeri
sipil tetapi juga bagi rakyat biasa, yaitu seluruh rakyat Indonesia baik yang berada
di wilayah maupun warga negara Republik Indonesia di negara lain. Keadilan dapat
dicapai ketika hak/kebebasan seseorang tidak dilanggar dan semua orang
diperlakukan sama.

Penerapan nilai keadilan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan


dengan mengembangkan perilaku luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong, mengembangkan sikap adil terhadap orang lain,
dan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain,
memberikan pertolongan kepada orang lain, tidak menggunakan hak merugikan
kepentingan umum, menghargai hasil karya orang lain bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama, melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai
kesejahteraan yang merata dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAB III

KESIMPULAN

Aksiologi Pancasila pada dasarnya mengacu pada nilai praktis atau manfaat
pengetahuan Pancasila karena sila Pancasila sebagai sistem filosofis memiliki
kesatuan aksiologis dasar. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pada
hakikatnya merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Keadilan Pancasila perlu
dipahami agar ada kesamaan pemahaman tentang keadilan, yang akan menjadi
dasar pembentukan hukum yang baik. Hubungan antara keadilan dan aksiologi
Pancasila, individu dengan individu, antara sesama warga negara, dan antara
individu dengan individu harus diperlakukan secara adil.

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai hak yang sama di depan


hukum dan keadilan. Penerapan nilai-nilai keadilan dalam kehidupan sehari-hari
dapat dicapai dengan menumbuhkan perilaku luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong royong, menumbuhkan sikap adil terhadap orang
lain, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak-hak orang
lain. orang lain, dan melayani orang lain Memberikan bantuan, tidak menggunakan
hak yang bertentangan dengan kepentingan umum, menghormati pekerjaan orang
lain untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk mencapai pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Koeswedi, Nanin. (2020). Penerapan Nilai-Nilai Keadilan Sosial dalam Konstitusi


Ekonomi. Halaman 19-20. Diakses pada 15 September 2022. Pukul 9:30.

Herawati, Yunie. (2014). Konsep Keadilan Sosial dalam Bingkai Sila Kelima
Pancasila. Diakses pada 15 September 2022. Pukul 9:30

Khairunnisa, Nila Aulia. (2018). Penerapan Filosofi Sila Kelima Guna


Mewujudkan Cita-Cita Bangsa. Volume 2 Nomor 2d. Diakses pada 15
September 2022. Pukul 9:35

Santoso, Heri. (2020). Eksplorasi Kekayaan Filsafat dan Kearifan Lokal Nusantara
dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Maju. Diakses pada 15 September
2022. Pukul 9:35.

Purwanto. (2019). PERWUJUDAN KEADILAN DAN KEADILAN SOSIAL DALAM


NEGARA HUKUM INDONESIA: Perjuangan yang Tidak Mudah
Dioperasionalkan. Diakses pada 15 September 2022. Pukul 9:40

Yassa, Sunarni. (2018). Pendidikan Pancasila Ditinjau dari Perspektif Filsafat


(Aksiologi). Vol. 1, No. 1 Tahun 2018 | Hal. 1-8. Diakses pada 15 September
2022. Pukul 9:50.

Anda mungkin juga menyukai