Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERAN SILA KE 3 DALAM MELAWAN ORGANISASI PAPUA


MERDEKA (OPM)

DISUSUN OLEH:

WILLY CANDRA IRAWAN


D10122372

FAKULTAS HUKUM
ILMU HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan
dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia
merdeka. Para pendiri bangsa berhasil merumuskan nilai-nilai luhur menjadi sebuah
pedoman dan ideologi yakni pancasila. Pancasila merupakan kebudayaan yang telah ada
di tengah-tengah masyarakat dan di jadikan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Namun sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum menerapkan pancasila ini
dalam kehidupan bermasyarakat, hingga menyebabkan perpecahan atau biasa yang kita
sebut disintegrasi bangsa.

Nilai yang tekandung dalam masing-masing sila sangat penting untuk di terapkan
dan di jadikan pedoman hidup. Nilai ketuhanan yang terkandung dalam sila pertama,
contoh kasusnya apabila tidak diterapkan yaitu penistaan atau penodaan agama. Nilai
kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua, contoh kasusnya apabila tidak
diterapkan yaitu kekerasan baik jasmani maupun rohani. Nilai persatuan yang
terkandung dalam sila ketiga, contoh kasusnya apabila tidak diterapkan yaitu munculnya
pemberontak yang ingin menghancurkan bangsa Indonesia. Nilai Kerakyatan yang
tekandung dalam sila keempat, contoh kasusnya apabila tidak diterapkan yaitu
pembatasan kebebasan dalam berpendapat. Nilai keadilan yang terkandung dalam sila
kelima, contoh kasusnya yaitu korupsi.

Peran pemerintah sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai pancasila sejak


dini dalam diri masyarakat Indonesia. Pendidikan nasional merupakan aspek pokok yang
harus berlandaskan pancasila. Pendidikan nasional berdasarkan UU No.20 tahun 2003
pasal 3 menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional diperlukan strategi dan usaha pemerintah serta dukungan masyarakat dari
segala aspek baik secara materi maupun fisikal.
PEMBAHASAN
Sudah bukan hal asing lagi kalau bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang
memiliki keberagaman agama, ras, budaya, suku, dan adat istiadat. Semua
keberagaman tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah kekayaan yang dimiliki oleh
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, tidak sedikit warga
mancanegara yang sangat ingin datang ke Indonesia hanya untuk melihat
keberagamannya.

Namun, keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia sangat rentan untuk
terjadinya suatu konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Konflik yang terjadi
akan membuat sesama bangsa Indonesia saling membenci satu sama lain. Bahkan, suatu
konflik yang terjadi secara terus-menerus bisa saja menyebabkan terjadinya perpecahan
antara sesama bangsa Indonesia.

Maka dari itu, negara Indonesia membuat atau membentuk dasar negara supaya
semua tidak ada konflik dan perpecahan yang terjadi di antara bangsa Indonesia. Dasar
negara itu dikenal dengan yang namanya Pancasila. Adanya Pancasila ini sangat
membantu sesama bangsa Indonesia hidup rukun, damai, dan tentram.

Pancasila sendiri memiliki lambang dan makna yang terkandung didalamnya. Selain
itu, setiap sila-sila memiliki nilai-nilai yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Begitu pun pada sila ke-3 yang kaitannya sangat erat dengan menyatukan
keberagaman yang ada di Indonesia.

1. PENGERTIAN SILA KE-3


Sila ke-3 mempunyai bunyi yang sangat erat hubungannya dengan persatuan dan
kesatuan negara Indonesia. Oleh karena itu, sila ke-3 ini dijadikan sebagai dasar
landasan Indonesia supaya masyarakat Indonesia tetap utuh dan tidak ada ada
perpecahan. Adapun bunyi dari sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia” yang berlambang
pohon beringin.

Jika dilihat dari kondisi geografis Indonesia, maka Indonesia bisa dikatakan sebagai
negara kepulauan. Di setiap pulau tersebut sangat berpengaruh terhadap
perkembangan negara Indonesia. Tanpa bantuan dari setiap masyarakat yang ada di
setiap pulau, kemungkinan besar perkembangan Indonesia akan terhambat.
Adanya bantuan dari berbagai macam daerah didasari akan hadirnya nilai Pancasila
pada sila ke-3. Sila ke-3 membuat masyarakat Indonesia hatinya tergerak untuk
membantu masyarakat daerah lainnya yang sedang mengalami kesulitan. Singkatnya,
sila ke-3 memberikan pelajaran dalam bermasyarakat terutama dalam hal gotong
royong.

Persatuan dan kesatuan pada sila ke-3 bukan hanya tentang gotong royong saja,
tetapi Negara Kesatuan Republik Indonesia turut berperan dalam menerapkan prinsip
sila ke-3. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh negara Indonesia yaitu melindungi
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Sikap dan perilaku gotong royong memudahkan sesuatu yang sedang dikerjakan.
Sama halnya ketika Indonesia merumuskan Pancasila dan saat Indonesia ingin merdeka.
Apa jadinya jika sikap dan perilaku dan gotong royong ini tidak dilakukan sejak dulu?
Setelah Indonesia sudah tidak dijajah dan merdeka, kini saatnya bagi para pemuda
untuk meneruskan semangatnya dengan mengamalkan nilai-nilai sila ke-3.

Oleh sebab itu, sudah seharusnya para orang tua dan guru untuk terus memberikan
pelajaran dan pengetahuan tentang Pancasila setiap harinya terutama sila-3. Dari sila
ke3 inilah, anak kecil hingga dewasa akan tahu bahwa sesama bangsa Indonesia perlu
berperan dalam pembangunan negara Indonesia.

2. Nilai-Nilai Sila ke-3

 Cinta Tanah Air


Di dalam sila ke-3 ada nilai yang bisa kita ambil dan sangat bermanfaat bagi kehidupan
bangsa dan negara, nilai itu adalah cinta tanah air. Dengan mencintai tanah air
Indonesia, maka kita akan berusaha untuk menjaga keharmonisan sesama bangsa
Indonesia. Selain itu, bangsa Indonesia juga berperan dalam menjaga alam yang ada di
Indonesia.

 Persatuan dan Kesatuan


Bunyi dari sila ke-3 adalah “Persatuan Indonesia”. Oleh karena itu, sila ke-3 memiliki
nilai persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sangatlah berperan penting dalam keutuhan bangsa Indonesia. Keutuhan
bangsa Indonesia bisa memicu semangat untuk membuat negara Indonesia ke arah yang
lebih baik dan lebih maju lagi.
 Rela Berkorban
Nilai berikutnya yang terdapat di dalam sila ke-3 adalah rela berkorban terutama dalam
membela negara. Rela berkorban merupakan salah satu cara bentuk dari sikap dan
perilaku nasionalisme. Sikap dan perilaku nasionalisme merupakan salah bentuk individu
untuk mencintai negaranya. Dari rasa cinta inilah akan terbangun keinginan untuk ikut
serta dalam pembangunan negara Indonesia.

3. Contoh Pelanggaran Sila Ketiga Persatuan Indonesia


Salah satu contoh pelanggaran sila ketiga adalah gerakan Organisasi Papua
Merdeka (OPM) yang kini dikenal sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Gerakan
separatis ini telah berdiri sejak 1965 dan eksis hingga sekarang di Papua dan Papua
Barat. Tujuan mereka adalah untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Dalam memperjuangkan keinginannya, kelompok ini kerap melakukan
tindakan kriminal yang memakan korban jiwa. Tak jarang, para wanita dan anak-anak
menjadi korban kebrutalan KKB. Hingga kini, KKB masih sulit diatasi karena mereka
dilengkapi dengan persenjataan lengkap dan mutakhir.

Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan bahwa Pemerintah telah


mengategorikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai
organisasi/individu teroris berdasarkan UU No. 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme (UU Terorisme). “bahwa tindak pidana terorisme yang selama
ini terjadi di Indonesia merupakan kejahatan yang serius yang membahayakan ideology
Negara, keamanan Negara, kedaulatan Negara, nilai kemanusiaan, dan berbagai aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta bersifat lintas Negara,
terorganisasi, dan mempunyai jaringan luas serta memiliki tujuan tertentu sehingga
pemberantasannya perlu dilakukan secara khusus, terencana, terarah, terpadu dan
berkesinambungan, berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara republik
Indonesia tahun 1945”.

Dalam penyelesaian kasus ini sudah di ajukan jalan damai yang dilakukan Komnas
HAM untuk menginisiasi dialog/mediasi anatara pemerintah dan OPM. Komnas HAM
mengklaim usulan tersebut juga sudah disetujui oleh pihak pemerintah. Mulai dari
Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam Mahfud MD, hingga institusi TNI-Polri. Komnas
HAM bersama dengan Kantor Komnas HAM RI Perwakilan Papua mulai melakukan
serangkaian penjajakan dialog damai itu dengan menemui berbagai pihak di Papua pada
16-23 Maret 2022. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua
Merdeka (TPNPB-OPM) menolak dialog damai dengan pemerintah jika hanya dimediasi
oleh Komnas HAM.

 PENYEBAB BERDIRINYA OPM


Dari hasil survey, Salah satu motif yang paling umum adalah kekecewaan terhadap
situasi dan perasaan tidak adil. Namun tak jarang juga terdapat motif lain yaitu adanya
pihak asing yang menginginkan kawasan tertentu dikuasai, maupun kepentingan-
kepentingan pribadi dan golongan. Namun, penyebab utamanya adalah ketidakpuasan
penduduk papua dengan pemerintah Indonesia, dari segi ekonomi, sarana
prasarana penunjang kehidupan, dan rasisme yang masih sering terjadi di
Indonesia. sehingga mereka ingin memerdekakan diri dan memisahkan diri dari
Indonesia. Dari kasus ini bisa di jadikan contoh untuk pemerintah agar lebih
memperhatikan mereka yang ada dipelosok dengan memberikan bantuan dari segi
ekonomi dan berbagai sarana-sarana penunjang pendidikan untuk menanamankan
nilai-nilai pancasila sehingga hal seperti ini menurut saya dapat dicegah.
PENUTUP

Kesimpulan

Nilai utama dari sila ke-3 adalah persatuan dan kesatuan yang dapat membuat bangsa
Indonesia tetap utuh dan tidak terpecah belah. Untuk menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah seharusnya sesama bangsa Indonesia saling
bekerja sama dan bergotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.

SARAN

Pemerintah untuk lebih memperhatikan saudara-saudara kita yang ada di sana bukan
hanya fokus dengan pusat yang saat ini saat ini sudah maju. dan warga masyarakat
Indonesia untuk menghilangkan rasisme dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/24/01450091/kasus-kasus-pelanggaran-pancasila

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/04/06255861/mahfud-sebut-perburuan-kkb-di-
papua-berdasarkan-uu-pemberantasan-terorisme

https://jdih.bumn.go.id

https://www.gramedia.com/best-seller/makna-lambang-sila-ke-3/

http://www.pskp.or.id/2020/09/17/separatisme-penyebab-munculnya-konflik-di-papua/

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220325140636-20-776122/opm-tolak-dialog-
damai-ide-komnas-ham-hanya-mau-di-pbb

Anda mungkin juga menyukai