Anda di halaman 1dari 3

Sila ke-3 Persatuan Indonesia

Mari Terapkan Sila Ke-3 di Lingkungan Masyarakat

Lambang Sila Ketiga (Pohon Beringin)

Sila ketiga dilambangkan dengan pohon beringin. Pohon beringin digunakan karena merupakan pohon
yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya. Seperti halnya semua rakyat Indonesia
yang dapat “berteduh” di bawah naungan negara Republik Indonesia.

Pohon beringin juga memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana. Begitu juga halnya dengan
keragaman suku bangsa, budaya, dan agama yang menyatu di bawah nama Indonesia.

Arti Sila Ketiga

Pancasila Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” yang memiliki arti bahwa kita sebagai warga negara
Indonesia wajib untuk bersatu membangun negeri ini dan tidak mudah tercerai berai karena berbagai
hasutan.

Semakin hari, Indonesia semakin banyak mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu yang ingin
memecah belah keutuhan bangsa. Mereka ingin negara ini terpecah-belah dan hilang rasa persatuan.
Jika sudah hilang rasa persatuan dalam setiap masyarakat, maka negara ini akan dengan mudah dikuasai
oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari Indonesia.

Oleh sebab itu, jika arti sila ketiga sudah tertanam dalam setiap individu masyarakat Indonesia, maka
segala tekanan atau hasutan yang datang akan dapat dengan mudah teratasi.

Sikap yang Mencerminkan Pancasila Sila Ketiga

Contoh sikap yang mencerminkan pancasila sila ketiga, di antaranya adalah sebagai berikut:

Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.

Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

Mengembangkan sikap saling menghargai.

Menjunjung nifal persatuan dan kesatuan atas dasar Bhinneka tunggal ika.

Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan diri sendiri.

Tidak mudah terhasut oleh ajakan-ajakan yang berpotensi memecah-belah bangsa.

Persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam corak dan beraneka ragam menjadi satu
kebulatan. Persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam arti ideologis, politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan keamanan. Lebih lanjut, persatuan Indonesia merupakan persatuan bangsa yang didorong
untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara kesatuan yang merdeka dan
berdaulat.
Sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara, Pancasila diharapkan mampu diamalkan oleh
seluruh rakyat Indonesia. Termasuk juga sila ke-3 “Persatuan Indonesia” yang merupakan dasar dari
kewajiban untuk selalu menjunjung tinggi persatuan antarwarga negara Indonesia yang sangat beragam
ini.

Tujuannya tentu agar pembangunan negeri ini yang diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia bisa
berjalan lancar. Tanpa persatuan, maka tidak akan ada ketenteraman dan kedamaian. Jika tak ada rasa
tentram dan damai, maka rakyat tidak bisa ikut dalam proses pembangunan menuju negara yang maju.

Kandungan nilai-nilai luhur Pancasila telah dikaji mendalam oleh para pendiri bangsa, sebagai pondasi
untuk membuat negara Indonesia semakin kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa
mendatang.

Karenanya dalam butir-butir nilai, isi serta penjelasan dari berbagai sila dalam Pancasila, sangat pas
dengan karakter bangsa yang terdiri dari beribu pulau, ratusan suku bangsa dan bahasa ini.

Dirumuskan sila ke-3 “Persatuan Indonesia” agar seluruh penduduk dari Sabang sampai Merauke dapat
bersatu padu tanpa membedakan asal usul dan latar belakangnya. Demikian Sudharmono dalam buku
Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997) menyebutkan.

Mengutip dari Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017), oleh Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan
isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa
Indonesia.

Fungsinya adalah agar saat bangsa ini harus menghadapi serbuan tantangan budaya dan pengaruh
globalisasi dari luar, kita dapat tetap berpegang teguh dengan nilai luhur tersebut.

Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 telah menegaskan isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila yang
menjabarkan berbagai nilai luhur tersebut. Kemudian dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003,
perubahan yang disesuaikan telah dibuat usai reformasi. Jumlah butir yang semula 36 butir, ditambah
menjadi 45 butir.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-3

Ini isi dari butir pengamalan sila ke-3 Pancasila yang telah disesuaikan, dan sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia saat ini:

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas Bhinneka Tunggal Ika Memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa.

Menghormati hak setiap orang untuk hidup dengan bebas dan merdeka tanpa diskriminasi apa pun.

Berupaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan menolak segala bentuk
perpecahan yang merugikan negara dan bangsa.

Memajukan negara dan bangsa dengan cara yang sehat dan tidak merugikan persatuan dan kesatuan.

Menghormati dan menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia dan tidak menghina budaya
lain. Ini juga berarti mendorong pengembangan dan pemeliharaan keragaman budaya yang ada di
Indonesia, sebagai satu di antara aset dan kekayaan negara.

Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa serta kedaulatan negara,
serta mendorong rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap Indonesia.

Meningkatkan komunikasi dan kerja sama antarkelompok, golongan, atau individu yang berbeda untuk
mencapai persatuan dan kesatuan bangsa.

Meningkatkan kualitas dan kapasitas sistem keamanan dan keamanan nasional untuk melindungi negara
dan bangsa dari ancaman dari dalam maupun luar negeri.

Memperkuat dan menyebarluaskan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan keragaman, melalui pendidikan,
kampanye, dan program-program sosial.

Meningkatkan keterkaitan dan interaksi antarwilayah, suku, ras, dan agama, untuk mencapai persatuan
dan kesatuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai