Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kliping Pengaruh Negatif

Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial


Budaya dari Media Massa

DIBUAT OLEH :
Asna Atiyya/03/9F

1
Daftar Isi

Cover.........................................................................................................................1

Daftar isi 2

Kata pengantar 3

Viral Diduga Istri Pejabat KPK Tampil "Hedon", Jubir: Prinsip Kesetaraan
Kami Pegang 4

Survei Sebut 60 Persen Pengguna Internet Indonesia Terpapar Hoaks 6

“Fast Fashion”, Budaya Konsumtif, dan kerusakan Lingkungan 7

SDA di Indonesia Hampir Habis 10

Lunturnya Nilai-nilai Pancasila pada Generasi Muda 12

Daftar Pustaka 15

2
Kata Pengantar
Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia
sekarang. Sementara itu, modernisasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia tentu
saja membawa pengaruh terhadap budaya bangsa, baik pengaruh yang bersifat
psotif, maupun pengaruh negatif. Salah satu dampak dari modernisasi terdapat
pada perubahan sistem sosial budaya.Oleh karena itu, kita perlu menanamkan
nilai-nilai luhur budaya bangsa sebagai landasan untuk menyikapi berbagai
dinamika dan perubahan terhadap sistem sosial budaya yang diakibatkan oleh
modernisasi.

3
Viral Diduga Istri Pejabat KPK Tampil "Hedon",
Jubir: Prinsip Kesetaraan Kami Pegang
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memegang prinsip
kesetaraan terkait pemeriksaan kekayaan penyelenggara negara. Pernyataan ini disampaikan Juru
Bicara Pencegahan KPK Ipi Maryati Kuding saat dimintai tanggapan terkait kemungkinan
Direktur Penyelidikan KPK Brigjen Endar Priantoro diklarifikasi sebagaimana Rafael Alun
Trisambodo. Adapun belakangan ini beredar di medis sosial video yang menyebut sosok istri
Endar bergaya hidup mewah. Ia disebut memamerkan gaya hidup "hedon", seperti pergi ke luar
negeri, menyewa helikopter, hingga satu lingkungan pertemanan dengan artis Nikita Mirzani.

Ipi mengatakan, KPK melakukan semua verifikasi administratif terhadap semua Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Selain itu, KPK juga bisa melakukan verifikasi
yang bersifat substantif.
“Prinsip kesetaraan tentu kami pegang, artinya proses verifikasi baik itu baik itu proses verifikasi
administratif maupun substantif tentu juga kami dapat lakukan,” kata Ipi saat ditemui awak
media di gedung Merah Putih KPK, Kamis (16/3/2023).
“Kapan KPK melakukan pemeriksaan yang sifatnya substantif? Tentu saja ini kami lakukan atas
beberapa kebutuhan,” tambah Ipi.
Meski demikian, Ipi mengtakan, pihaknya perlu menentukan prioritas mana LHKPN yang lebih
dahulu mesti diperiksa. Sebab, setiap tahun KPK menerima LHKPN dengan jumlah lebih dari
380 ribu penyelenggara negara.
“Kita sekarang juga punya AI (Artificial Intelligence) untuk memudahkan proses screening dan
memastikan apakah LHKPN seseorang itu masuk kategori outlier atau tidak,” ujarnya.
Adapun jumlah kekayaan Endar yang tercatat dalam LHKPN periodik 2022 sebesar Rp
5.633.150.000.
Kekayaan itu dilaporkan tertanggal 7 Februari 2023. Kekayaan Endar paling banyak berupa
tanah dan bangunan senilai Rp 6.310.000.000, alat transportasi dan mesin Rp 222.500.000, dan
harta bergerak lainnya Rp 24.500.000.

4
Kemudian, kas dan setara kas Rp 126.150.000, harta lainnya Rp 450.000.000, serta utang Rp
1.500.000.000.
Jumlah total kekayaan Endar adalah Rp 5.633.150.000. Adapun video yang menyebut sosok istri
Endar diunggah akun @perusakhedon di media sosial Tiktok. Ia disebut membagikan momen
pelesiran di luar negeri, menyewa helikopter. “Liburan keluar negeri sewa mobil? Itu bukan
gayanya istri jenderal bro! Sewa helikopter lah!” sebagaimana tertulis dalam video tersebut.
Kompas.com telah menghubungi Endar untuk mengonfirmasi apakah sosok dalam video
dimaksud merupakan istrinya. Namun, hingga berita ini ditulis Endar belum merespons.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2023/03/16/21103601/viral-diduga-istri-
pejabat-kpk-tampil-hedon-jubir-prinsip-kesetaraan-kami
Diunduh pada Minggu, 12 November 2023 pukul 21.12
Tanggapan:

a. Termasuk dalam pengaruh apa artikel atau gambar yang kamu temukan? Pengaruh
perilaku hedon

a. Mengapa terjadi pengaruh negatif tersebut dalam masyarakat? Perilaku hedon termasuk
pengaruh negatif globalisasi karena semua barang yang disukai ingin dibeli, sehingga
harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli barang tersebut meskipun
tidak membutuhkannya.

b. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh tersebut? Membeli
barang secukupnya dan yang di butuhkan saja

5
Survei Sebut 60 Persen Pengguna Internet Indonesia
Terpapar Hoaks
Jakarta - Hoaks menjadi masalah di seluruh negara, termasuk Indonesia. Itu sebabnya peran
media massa dan jurnalis menjadi penting untuk mengurangi penyebaran hoaks tersebut.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyebut hasil survei menunjukkan


masyarakat Indonesia semakin banyak yang percaya hoaks. Bahkan semakin tahun jumlah
masyarakat yang percaya hoaks semakin tinggi.

Hal ini seiring dengan meningkatnya akses internet di Indonesia. Yakni mencapai 70 persen dari
jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 200 juta orang lebih.

"Angka warga yang terpapar hoaks hampir 60 persen dari jumlah pengguna internet di Indonesia.
Setiap tahun ada peningkatan angka kepercayaan hoaks," ujar pemeriksa fakta dari Mafindo,
Dedy Helsyanto dilansir Antara.

"Mayoritas hoaks yang ditemukan terkait isu sosial politik, SARA, kesehatan, berita duka,
kecelakaan hingga lowongan pekerjaan. Dan hanya beberapa persen saja masyarakat yang
mampu mengenali hoaks," katanya menambahkan.

Dedy menyebut peran media massa dan jurnalis untuk menyebarkan informasi benar semakin
krusial. Apalagi produk jurnalistik sudah sesuai aturan dan kode etik.

"Kami berharap media dan jurnalis memberikan edukasi pada masyarakat untuk melawan hoaks.
Kita harus bersama melawan hoaks ini," ujarnya.

Sumber : https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4839776/survei-sebut-60-persen-
pengguna-internet-indonesia-terpapar-hoaks
Diunduh pada Minggu, 12 November 2023 pukul 21.22

Tanggapan :

a. Termasuk dalam pengaruh apa artikel atau gambar yang kamu temukan? Pengaruh
globalisasi dalam bidang perkembangan teknologi, seperti smartphone.
b. Mengapa terjadi pengaruh negatif tersebut dalam masyarakat? Masyarakat lebih
mudah dalam menerima berita hoaks. Dampak semakin menyebarnya berita hoax
tersebut, masyarakat lebih mudah terprovokasi.

6
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh tersebut?
Masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi berita yang diterima dan harus
mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

"Fast Fashion", Budaya Konsumtif, dan Kerusakan


Lingkungan
Jakarta -Mulai hari pertama di bulan September hingga 26 hari ke depan setelahnya Oxfam Great
Britain (GB) mengadakan kampanye #SecondHandSeptember di media sosial Instagram dan
Twitter. Mangangkat tagline "saying no to new", organisasi nirlaba ini mengajak warga dunia
untuk hanya membeli pakaian bekas, vintage, thrift, atau hasil daur ulang untuk mengurangi
konsumsi fesyen yang memberi masalah terhadap keberlangsungan lingkungan dan
penghuninya. Setiap minggu akan diundi satu orang pemenang beruntung yang mengikuti
kampanye ini dengan cara mengunggah foto pakaian "saying no to new" kesukaannya.

Pemilihan isu dalam kampanye itu memang penting dan sudah seharusnya menjadi perhatian
oleh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Namun yang tidak kalah krusial adalah
bagaimana semua orang dapat melihat hubungan aspek ekologi dan ekonomi politik yang terjadi
di belakang industri fesyen khususnya fast fashion sebagai penyumbang kerusakan lingkungan
yang utama di sektor industri tersebut.

Dalam persoalan lingkungan yang menjadi dampak ikutan dari faktor di luar sistem --kapitalisme
industri fast fashion-- munculnya kerusakan tidak datang secara tiba-tiba. Semuanya terjadi
secara terstruktur dan terkesan alami sehingga rantai eksploitasi terhadap alam terus berlanjut
tanpa disadari oleh sebagian besar konsumen dari industri fesyen yang utamanya dari negara
berkembang. Meminjam istilah Andre Gunder Frank, semua dimungkinkan dengan adanya
konstelasi sistem kapitalis dunia yang tercipta dalam hubungan negara satelit dan metropolis,
meskipun konteks masyarakatnya bukan lagi tinggal di masa kolonialisme.

Negara berkembang menjadi alat pengisap kapital atau surplus ekonomi dari dalam negaranya
sendiri menuju saluran yang bermuara di dunia metropolis melalui konstruksi sub pemerintahan
kolonial yang digantikan sedemikian rupa dengan pabrik garmen lokal sebagai tempat produksi,
penyedia bahan produksi, dan tenaga kerja murah. Bahkan juga menjadi tempat pemasaran
produksi pakaian tersebut.

Berdasarkan data Fastretailing, Statista, dan Inditex antara tahun 2015-2016 jumlah toko retailer
fast fashion besar --rata-rata berasal dari Eropa dan Amerika-- seperti kelompok merek Inditex,
H&M, dan Uniqlo yang tersebar di seluruh dunia mencapai ribuan gerai. Uniqlo bahkan
berencana membuka 100 toko setiap tahunnya di China.

Orientasi kapitalis adalah perolehan laba sebanyak-banyaknya sehingga mereka memasarkan


produk dengan sedemikian rupa agar konsumen terbuai dalam budaya konsumtif. Secara
eksplisit, karakteristik kapitalis tersebut sebenarnya telah melekat pada konsep fast fashion
sendiri. Mengutip Terry Muthahari (2018), istilah fast fashion digunakan untuk mendeskripsikan
koleksi busana murah mengikuti tren merek-merek mentereng yang diproduksi dalam waktu

7
cepat. Artinya, kapitalisme membujuk konsumen untuk melakukan pembelian terus-menerus
karena tren fesyen modelnya selalu up to date, jauh lebih cepat dari peluncuran produk musiman.

Belum lagi harga yang murah kemudian mendukung iklim konsumerisme yang dikehendaki oleh
pelaku industri tersebut. Hasilnya, terjadi peningkatan jumlah konsumsi rata-rata busana
sebanyak 60% setiap tahunnya (McKinsey, 2016). Kombinasi perilaku kapitalis di industri fast
fashion dan budaya konsumtif yang dibawanya pada masyarakat berakibat terhadap polusi yang
menyebabkan kerusakan lingkungan.

Di sisi produksi, agar bisa memproduksi pakaian-pakaian lebih cepat, banyak, dan harganya
murah kapitalis industri fast fashion berupaya menekan sekecil mungkin biaya produksi. Selain
mencuri nilai lebih dari upah yang seharusnya diterima oleh para pekerja, kapitalis ini
mengalihkan biaya penanganan limbah tekstil dan residu pembakaran bahan bakar batu bara
yang beracun kepada lingkungan. Greenpeace pada 2017 menyatakan bahwa limbah tersebut
tidak dapat dianggap remeh terhadap pencemaran lingkungan dan mengancam kehidupan
masyarakat di negara-negara berkembang.

Demam produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia yang berlebihan bahkan membuat
permasalahan lingkungan lainnya: kelebihan produksi yang berakibat pembakaran stok pakaian
tidak terjual seperti oleh retailer H&M pada 2017 (sekitar 19 ton atau setara 50.000 jeans) dan
stok Burberry pada 2018 (senilai 38 juta dolar AS).

Budaya konsumtif yang menjangkiti konsumen fast fashion juga menyebabkan sampah over-
konsumsi. Pada suatu kesempatan, Elizabeth Cline, penulis buku Overdressed: The Shockingly
High Cost of Cheap Fashion mengatakan bahwa pakaian murah sering kali berakhir di tempat
sampah. Keterjangkauan harga dan cepatnya produksi model busana terbaru membuat
pergeseran nilai guna dari pakaian menjadi menomorsatukan nilai tanda sebagai bentuk identitas
sosial. Oleh karena itu, ketika bosan (padahal terhitung tidak lama menggunakannya) konsumen
tidak merasa sayang membuang isi lemarinya untuk diisi dengan koleksi terbaru yang
dikeluarkan oleh retailer fast fashion.

Selama ada permintaan untuk fast fashion dari sisi konsumen, maka rantai kerusakan lingkungan
oleh industri fesyen akan terus berlanjut. Apalagi dalam konteks masyarakat yang terintegrasi
dengan sistem kapitalistik global, budaya konsumtif telah mengaburkan kesadaran kita untuk
mengaitkan perilaku konsumtif khususnya dalam hal konsumsi pakaian dengan sumbangan pola
produksi pakaian cepat, banyak, murah dan sekali pakai terhadap keberlanjutan kelestarian
lingkungan.

Penyelesaian persoalan lingkungan bukan lagi hanya tentang mengatur perilaku individu per
individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, melainkan perlu memutus campur tangan
sistemik dari kerja kapitalisme modern yang turut menentukan dan membentuk perilaku individu
yang bersifat destruktif terhadap lingkungan untuk menguntungkan segelintir orang saja.
Konsumen harus lebih kritis dan selektif lagi agar tidak membeli pakaian-pakaian baru tanpa
pertimbangan utilitas dan memperhatikan komitmen merek yang memproduksi pakaian
kesukaannya terhadap biaya sosial dan penanganan limbah hasil sampingan dari proses produksi.

8
Sumber : https://news.detik.com/kolom/d-4705049/fast-fashion-budaya-konsumtif-
dan-kerusakan-lingkungan
Diunduh pada Minggu, 12 November 2023 pukul 21.37

Tanggapan :

b. Termasuk dalam pengaruh apa artikel atau gambar yang kamu temukan? menunjukkan
perilaku konsumtif.
c. Mengapa terjadi pengaruh negatif tersebut dalam masyarakat? Perilaku konsumtif
termasuk pengaruh negatif globalisasi karena semua barang yang disukai ingin dibeli,
sehingga harus mengeluarkan untuk membeli barang tersebut meskipun tidak
membutuhkannya.
d. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh tersebut? belajar
menabung, tidak boros, dan tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan.

9
SDA di Indonesia Hampir Habis
Sumber daya alam dalam industri pertambangan merupakan kunci utama dalam pengembangan
dan pembangunan ekonomi suatu negara. Sumber daya alam ini mencakup berbagai mineral,
minyak bumi, logam, batubara, dan gas alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
dan bahan mentah dalam berbagai sektor industri. Akan tetapi, pengelolaan sumber daya alam di
pertambangan memiliki sejumlah isu yang perlu diperhatikan.
Isu yang paling utama dalam pertambangan adalah pengeksploitasian sumber daya alam yang
berlebihan. Banyak negara seringkali mengeksploitasi sumber daya alam mereka tanpa perlu
mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan lingkungan. Misalnya,
pengeboran minyak yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada lapisan tanah
dan air bawah tanah. Akibatnya, terjadi penurunan tingkat air tanah dan degradasi tanah yang
berdampak negatif pada pertanian dan ekosistem lokal.
Penambangan batubara yang tidak berkelanjutan juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang
signifikan. Aktivitas ini seringkali melibatkan penggusuran massal masyarakat lokal,
penggundulan hutan, dan pencemaran air dan udara. Sebagai imbasnya, kualitas udara dan air
dapat memburuk, dan kelangsungan hidup spesies-spesies tertentu dapat terancam.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan regulasi yang ketat dan pengawasan yang juga ketat
terhadap industri pertambangan. Penetapan kuota produksi yang bijaksana, perlindungan
terhadap area konservasi, serta langkah-langkah mitigasi dampak lingkungan yang efektif
merupakan beberapa solusi yang dapat diterapkan. Selain itu, penting untuk mendidik
perusahaan pertambangan tentang praktik-praktik berkelanjutan dan mendorong penggunaan
teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam proses produksi.
Pertambangan juga seringkali memiliki dampak negatif terhadap komunitas lokal. Masyarakat
yang berada di sekitar lokasi pertambangan dapat menghadapi masalah terkait penggusuran
paksa, penurunan kualitas udara dan air, serta gangguan terhadap gaya hidup tradisional mereka.
Penggusuran paksa dapat mengakibatkan hilangnya mata pencaharian dan pemindahan
masyarakat yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.
Selain itu, pertambangan juga dapat menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal atas hak
tanah dan hak asasi manusia. Masyarakat lokal seringkali tidak memiliki suara yang kuat dalam
proses pengambilan keputusan terkait pertambangan, dan hak mereka kadang kala diabaikan. Hal
ini dapat memunculkan isu-isu hak asasi manusia yang serius, seperti penggunaan kekerasan
oleh aparat keamanan dan perusahaan pertambangan.
Oleh sebab itu, perlunya tanggung jawab sosial korporasi yang kuat dan program pemberdayaan
masyarakat untuk memitigasi dampak negatif ini. Perusahaan pertambangan harus berkomitmen
dalam memahami dan menghormati hak-hak masyarakat lokal. Ini melibatkan dialog terbuka,
konsultasi yang mendalam, dan pembagian manfaat yang adil dari keuntungan yang dihasilkan

10
oleh industri pertambangan. Selain itu, pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat lokal bisa
membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
Aspek paling penting lainnya yaitu pengembangan teknologi dalam industri pertambangan.
Inovasi teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak
lingkungan, dan meningkatkan keselamatan kerja. Misalnya, penggunaan teknologi terbaru
dalam proses pengeboran minyak dan gas dapat mengurangi risiko kebocoran dan pencemaran
lingkungan.
Selain dari itu, teknologi pemantauan dan manajemen data telah menjadi kunci dalam memahami
dan mengelola dampak lingkungan pertambangan. Penggunaan sensor dan sistem informasi
geografis dapat membantu dalam pemantauan dan pengendalian polusi air dan udara, serta
pergerakan tanah. Ini memungkinkan respons cepat terhadap insiden lingkungan dan
meminimalkan kerusakan yang mungkin terjadi.
Investasi dalam hal penelitian dan pengembangan perlu didorong untuk mencapai tujuan inovasi
ini. Pemerintah, perusahaan pertambangan, dan lembaga penelitian harus bekerja sama untuk
mempromosikan teknologi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Insentif untuk
penelitian dan pengembangan teknologi juga dapat membantu mengakselerasi kemajuan dalam
industri pertambangan.
Kesimpulannya, sumber daya alam dalam dunia pertambangan adalah aset berharga bagi banyak
negara, akan tetapi pengelolaannya harus bijaksana. Diperlukan keseimbangan antara memenuhi
kebutuhan industri dengan menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, serta
memastikan kesejahteraan masyarakat lokal yang terpengaruh. Regulasi yang ketat, tanggung
jawab sosial korporasi, dan inovasi teknologi adalah kunci mencapai tujuan ini. Dengan
pendekatan yang bijak, pertambangan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.

Sumber:https://www.kompasiana.com/
delvanamulo1098/654be1a7edff7638d6675e42/isu-terkini-sumber-daya-alam-di-
indonesia-hampir-habis?page=2&page_images=1
Diunduh pada Minggu, 12 November 2023 pukul 21.44
Tanggapan:

a. Termasuk dalam pengaruh apa artikel atau gambar yang kamu temukan? Pengaruh
mengeksploitasi sumber daya
b. Mengapa terjadi pengaruh negatif tersebut dalam masyarakat? tuntutan kemajuan
mengharuskan negara-negara melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan usaha
mengeksploitasi sumber daya tanpa perlu mempertimbangkan kerusakan lingkungan
yang ditimbulkannya. Akibatnya, polusi udara semakin merajalela. Pencemaran semakin
tidak terkendali. Belum lagi sumber daya alam banyak yang rusak.
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh tersebut? Mengolah
sumber daya dengan bijaksana dan di pertimbangkan dahulu

11
Lunturnya Nilai-nilai Pancasila pada Generasi Muda
Pancasila, seperti yang banyak masyarakat ketahui merupakan suatu ideology bangsa dan
pandangan hidup bagi Masyarakat Indonesia. Pancasila dipilih sebagai dasar negara karena
memiliki nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian dan adat-istiadat asli bangsa Indonesia.
Berdasarkan sejarah yang ada, Pancasila lahir bukan dengan begitu mudahnya. Proses lahirnya
Pancasila melalui proses perenungan, menggali sejarah, bahkan hingga perdebatan yang rumit
antara tiap-tiap tokoh penggagasnya. Pancasila yang terus menjadi pedoman kehidupan
berbangsa memiliki lima nilai sila yang seharusnya menjadi prinsip bagi masyarakat Indonesia
yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan. Seluruh nilai ini,
menyatu menjadi satu dan tidak boleh terpecahkan satu sama lain demi terciptanya sistem
pemerintahan yang baik yang mengandung juga nilai moral yang bersifat menyeluruh dan
abstrak.
Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan perlu dilestarikan. Nilai-nilai yang ada dalam
Pancasila perlu ditanamkan agar terus bertumbuh baik dalam pola kehidupan antargenerasi.
Proses tersebut bisa dilakukan melalui Pendidikan Pancasila. Pancasila perlu ditanamkan untuk
setiap masyarakat agar memiliki moral dan wawasan yang baik. Dalam pembelajaran sekolah,
Pendidikan tentang Pancasila sudah dijadikan sebagai kurikulum dan mata kuliah di perguruan
tinggi. Dengan adanya pendidikan Pancasila, nilai-nilai Pancasila juga diharapkan dapat
diamalkan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesatnya perkembangan globalisasi dan
digitalisasi, mampu menjadikan generasi muda saat ini banyak memiliki keunggulan dan
kreativitas. Namun, perkembangan globalisasi membuat nilai-nilai Pancasila tersebut mulai
goyah khususnya pada kehidupan generasi millenial bersamaan dengan era digital yang semakin
maju. Banyak generasi muda yang justru abai terhadap nilai Pancasila dan lebih memilih
memajukan mereka dalam fashion, makanan dan berbagai budaya dari luar Indonesia serta
menginginkan segala hal dengan instan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa globalisasi merupakan penyebab utama
memudarnya nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat. Adanya pengaruh globalisasi
menyebabkan generasi muda dengan mudah dan cepat mendapatkan segala informasi dari
seluruh dunia. Berbagai informasi tersebut salah satunya kebudayaan dan cara hidup manusia
dari berbagai belahan dunia. Selain itu, karena kurangnya pengetahuan dan bimbingan, menjadi
penyebab generasi muda tidak mampu menyaring informasi yang mereka dapat. Bahkan,
sebagian besar generasi muda tidak berpikir panjang. Mereka menganggap bahwa segala sesuatu
yang berbau kebarat-baratan itu keren dan dijadikan panutan. Padahal, budaya barat sangat tidak
sesuai dan berbeda dengan budaya Indonesia.
Fenomena lunturnya dan bergesernya nilai-nilai Pancasila merupakan suatu ancaman bagi
bangsa Indonesia. Fenomena lunturnya nilai-nilai Pancasila sudah terlihat dengan banyaknya
kejadian dan gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Seperti maraknya
kejadian pembunuhan, pemerkosaan, bahkan korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan petinggi
negara. Hal-hal lain juga banyak terjadi yang melibatkan generasi muda seperti maraknya
tawuran antarpelajar, cara berpakaian yang sangat terbuka, dan cara bersikap dan berbicara pun

12
seperti jauh sekali dari adat dalam budaya di Indonesia. Hal ini sesuai dengan data yang
dikemukakan oleh Kemenpora, bahwa ada 10 permasalahan karakter bangsa pada generasi muda
yaitu maraknya tingkat kekerasan dikalangan pemuda, adanya kecenderungan sikap
ketidakjujuran, berkurangnya rasa tidak hormat terhadap orang tua, guru, pemimpin, sikap rasa
curiga, dan dan kebencian satu sama lain, penggunaan bahasa Indonesia yang semakin
memburuk, berkembangannya perilaku menyimpang (narkoba, pornografi, pornoaksi),
kecenderungan mengadopsi nilai budaya asing, melemahnya idealisme, patriotisme, serta
meningkatkan sikap pragmatisme dan hedonisme, dan masih banyak pengaruh negatif lainya
yang diakibatkan pengaruh negatif dari globalisasi di kalangan generasi muda.
Fenomena lunturnya nilai-nilai Pancasila tidak hanya dialami oleh generasi muda yang ada di
kota besar atau generasi muda yang kurang pengetahuan dan pendidikan. Pada generasi muda di
desa pun sudah mulai mengalami kemerosotan. Seperti mulai sulitnya penerapan nilai sila ke-3
pancasila yaitu nilai persatuan. Saat ini generasi muda lebih banyak menghabiskan waktu untuk
menikmati perkembangan teknologi daripada hidup dan bermain dengan sesama generasi muda
lainnya. Selain itu, lunturnya nilai-nilai Pancasila juga terjadi pada beberapa lapisan mahasiswa,
dimana seharusnya pada saat di bangku perkuliahan nilai-nilai Pancasila sudah menjadi tingkatan
tinggi dalam pemberian pendidikan Pancasila itu sendiri. Seperti contohnya, pada saat
pertengahan 2019, terjadi ricuh mahasiswa Papua di Malang yang menuntut kemerdekaan bagi
Papua. Yang mana seharusnya hal tersebut bisa dilakukan baikbaik mendatangi pemerintahan
tidak dengan melakukan aksi ricuh di daerah bukan tempatnya.
Kemajuan teknologi internet yang dapat menembus batas geografis menyebabkan seakan-akan
tidak ada jarak yang berarti bagi setiap belahan dunia. Di era digital ini, peran internet menjadi
sangat masiv di kalangan generasi millennial. Dalam perkembangannya yang begitu pesat,
kecanggihan internet memberikan berbagai layanan yang bisa diakses dan sering digunakan oleh
generasi millennial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan yang marak saat ini yaitu aplikasi
Tiktok. Memang benar jika dengan adanya social media, generasi millennial menjadi memiliki
wawasan lebih luas terhadap apa yang terjadi di dunia luar. Akan tetapi, penggunaan social
media yang tidak terkontrol dengan baik juga mengantarkan generasi millennial ini kehilangan
akal dan bergesernya nilai kearifan lokal yang telah tertanam sebelumnya. Nilai-nilai
nasionalisme dan Pancasila juga akan terkena imbasnya terkait ketidakpahaman generasi
millennial dalam mengatasi kegandrungan internet tersebut.
Lunturnya nilai-nilai Pancasila tidak hanya disebabkan karena pengaruh globalisasi dan
kemajuan IPTEK saja, tetapi kurangnya peranan orang tua, pendidikan agama, tidak efektifnya
pembinaan moral, dan kurangnya kesadaran dari setiap individu juga menjadi permasalahan yang
harus segera dicari dan dituntaskan agar Indonesia memiliki generasi unggul yang mencintai dan
menerapkan dengan baik nilai-nilai pancasila dalam setiap aspek kehidupannya. Berbagai
kemajuan di era digital akibat pengaruh globalisasi memang tidak semudah itu untuk dihindari
secara keseluruhan. Beberapa kemajuan justru sangat baik bagi perkembangan hidup masyarakat.
Demi terjaganya nilai-nilai Pancasila dalam generasi millennial, sudah saatnya dilakukan
pendekatan dan pengawasan dari orang tua dan pemerintah secara lebih intensif agar generasi

13
millennial tidak hanya kreatif dalam menggunakan internet, tetapi tetap menjaga nilai-nilai
Pancasila serta menjaga budaya Indonesia agar tetap lestari.

Sumber:https://www.kompasiana.com/vilviaadr/60a267e48ede480a4e073f32/
lunturnya-nilai-nilai-pancasila-pada-generasi-muda
Diunduh pada Minggu, 12 November 2023 pukul 21.59
Tanggapan:

a. Termasuk dalam pengaruh apa artikel atau gambar yang kamu temukan? Pengaruh
budaya luar
b. Mengapa terjadi pengaruh negatif tersebut dalam masyarakat? Masuknya budaya luar
dan semakin sibuknya setiap orang mengejar kemakmuran menyebabkan nilai-nilaisosial
semakin memudar. Masyarakat semakin mementingkan diri sendiri (individualisme).
Nilai kebersamaan dalam gotong royong dan musyawarah sudah mulai hilang.
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh tersebut? Menyaring
budaya asing yang masuk ke indonesia

Daftar Pustaka

14
1. https://nasional.kompas.com/read/2023/03/16/21103601/viral-diduga-istri-
pejabat-kpk-tampil-hedon-jubir-prinsip-kesetaraan-kami
2. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4839776/survei-sebut-60-persen-
pengguna-internet-indonesia-terpapar-hoaks
3. https://news.detik.com/kolom/d-4705049/fast-fashion-budaya-konsumtif-
dan-kerusakan-lingkungan
4. https://www.kompasiana.com/
delvanamulo1098/654be1a7edff7638d6675e42/isu-terkini-sumber-daya-
alam-di-indonesia-hampir-habis?page=2&page_images=1
5. https://www.kompasiana.com/vilviaadr/60a267e48ede480a4e073f32/
lunturnya-nilai-nilai-pancasila-pada-generasi-muda

15

Anda mungkin juga menyukai