Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................i
PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................3
2.1 Lunturnya Nilai-Nilai Pancasila pada Diri Generasi Muda..................3
2.2 Rendahnya Moralitas Pada Diri Generasi Muda Indonesia..................4
2.3 Maraknya Pelecehan Seksual di Indonesia..............................................5
BAB III...................................................................................................................6
METODE PENELITIAN.....................................................................................6
BAB IV...................................................................................................................7
RINCIAN BIAYA.................................................................................................7
4.1 Rencana Anggaran dan Penelitian...........................................................7
4.2 Jadwal Penelitian........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

i
ii
ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelecehan seksual bisa berakibat fatal bagi seseorang yang mengalaminya. Akibat
yang ditimbulkan antara lain, bisa membuat seseorang menjadi depresi sampai
mengakhiri hidupnya sendiri. Saat ini, banyaknya kasus pelecehan seksual
disebabkan oleh mudahnya akses masuk budaya asing yang bertolak belakang
dengan nilai dan norma bangsa Indonesia. Sehingga Indonesia mengalami krisis
moralitas. Harusnya bangsa Indonesia lebih sadar akan hal itu dan lebih bisa
mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai
bentuk filter terhadap budaya asing.
Adanya nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia membawa
dampak positif bagi moralitas bangsa Indonesia jika nilai pancasila dilaksanakan
secara baik oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pancasila bisa berperan sebagai
filter nilai-nilai baru yang muncul dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Rakyat
Indonesia perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap
perkembangan zaman, tetapi pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai
budaya asli. Pancasila dapat digunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat
diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila sendiri. Dengan
begitu, pancasila tidak kaku dan menutup jalan bagi adanya perubahan.
Lunturnya nilai pancasila secara tidak langsung membawa dampak pada moralitas
masyarakat Indonesia. Hal ini tentu saja membawa dampak buruk karena pada
dasarnya pancasila merupakan dasar dari segala perilaku masyarakat Indonesia
dan dengan lunturnya nilai tersebut masyarakat Indonesia menjadi tidak
mempunyai dasar perilaku yang mrnyebabkan mereka meniru budaya asing yang
sangat bertentangan dengan budaya Indonesia tanpa menyaringnya terlebih
dahulu. Dengan demikian, moralitas bangsa Indonesia juga menjadi rendah karena
masyarakatnya terutama generasi muda mulai mengikuti perilaku bangsa lain
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang menjadi focus penelitian ini adalah kesadaran akan pentingnya
nilai pancasila untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai
tuntunan dasar berperilaku, berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia.
Jika nilai pancasila ini perlahan menghilang dari kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia, maka akan banyak perilaku masyarakat Indonesia yang
2

menyimpang akibat masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia. Salah satu contoh perilaku menyimpang tersebut
adalah maraknya kasus pelecehan seksual yang berasal dari pengaruh budaya
asing.
Namun, tanpa adanya kesadaran dari pemerintah dan masyarakat akan buruk nya
dampak yang terjadi apabila kasus pelecehan seksual tidak ditangani dengan benar
maka kasus pelecehan seksual ini akan semakin banyak terjadi ditambah
perkembangan teknologi yang menjadi pemicu lain terjadinya pelecehan seksual
di zaman sekarang ini.
Mengacu kepada perumusan masalah tersebut, maka telah diidentifikasi tiga (3)
pertanyaan yang akan dijawab melalui pelaksaan penelitian ini, yaitu :
1. Apakah masyarakat Indonesia menyadari pentingnya nilai-nilai pancasila
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
2. Seberapa jauh kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya nilai-nilai
pancasila sebagai landasan moralitas pada generasi muda?
3. Sejauh mana langkah pemerintah untuk menanggulangi masalah pelecehan
seksual ini?
1.3 Tujuan
a. Mengidentifikasi sejauh mana kesadaran masyarakat Indonesia akan
pentingnya penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya moralitas dan kehidupan
seharihari.
c. Mengkaji penerapan hukum tentang penanggulangan pelecehan seksual di
Indonesia.
1.4 Manfaat
a. Memberikan data dan informasi untuk para pengambil keputusan tentang
tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya nilai-nilai
pancasila selama berkehidupan, berbangsa dan bernegara.
b. Menyediakan data dan informasi untuk para pengambil keputusan tentang
upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menangani masalah
kasus pelecehan seksual di Indonesia.
c. Hasil penelitian dapat digunakan oleh masyarkat dan pemerintah untuk
disosialisasikan dalam rangka membangun kesadaran akan pentingnya
penerapan nilai pancasila untuk mengurangi banyaknya kasus pelecehan
seksual.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lunturnya Nilai-Nilai Pancasila pada Diri Generasi Muda


Seiring berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi pun ikut
mengalami perkembangan. Tentu saja, perkembangan ini membawa dampak baik
dampak baik maupun dampak buruk bagi kehidupan kita sehari-hari. Masyarakat
Indonesia pun tidak terlepas dari dampak adanya perkembangan zaman ini. Hal ini
dipengaruhi oleh banyaknya budaya asing yang muda untuk masuk ke dalam
kehidupan masyarakat Indonesia sebagai dampak dari majunya teknologi yang
ada saat ini. Pancasila yang masyarakat Indonesia miliki sebagai dasar Negara ini
seharusnya bisa menjadi filter yang baik untuk menolak segala budaya yang
bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat Indonesia. Tetapi, pada saat ini
generasi muda lebih tertarik pada budaya asing dan mulai melupakan pancasila.
Menurut (Ega Regiani & Dinie Anggraeni Dewi) Seiring bertambahnya zaman,
nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh
setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era
ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi
di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam
bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang
bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pudarnya
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi
bangsa Indonesia, diantaranya mulai maraknya kasus pelecehan seksual, banyak
terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.
Dalam penelitian (Achmad Asrori, Firial Bakhita, Rohmatul Aulia) menyebutkan
Tingginya pengguna internet yang diakses dari handphone pada kalangan generasi
muda millennial turut menciptakan gaya baru dalam berkomunikasi. Generasi ini
menggambarkan perilaku orangorang zaman sekarang yang tidak bisa dimengerti,
terutama di media social yang menyoroti pada perubahan perilaku yang makin
memprihatinkan di kalangan anak muda masa kini. Tak ayal dengan penetrasi
media sosial yang sedemikian deras itu membuat nilainilai Pancasila perlahan
semakin tergerus dan menipis di kalangan anak muda.Mereka begitu cepat
dipengaruhi dengan berbagai informasi yang tidak jelas sumber dan asal-
4

usulnya.Belum lagi dampak negatif lainnya seperti kasus pemerkosaan akibat


perkenalan di dunia maya, sampai kasus perselingkuhan dari pasangan yang
berawal dari perkenalan di dunia maya.
Hasil penelitian (Wendy Anugrah Octavian,) ini menyatakan bahwa Nilainilai
Pancasila haruslah diketahui, dipahami, dan diimpelmentasikan oleh bangsa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat mewujudkan mewujudkan
citacita proklamasi kemerdekaan. Namun, pada saat ini pengetahuan, pemahaman
generasi penerus bangsa terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,
semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilai-nilai baru yang tidak sesuai
dengan jati diri bangsa. Permasalahan pemahaman ini mengakibatkan mulai
ditinggalkan dan dilupakan Pancasila.
2.2 Rendahnya Moralitas Pada Diri Generasi Muda Indonesia
Lunturnya nilai pancasila secara tidak langsung membawa dampak pada moralitas
masyarakat Indonesia. Hal ini tentu saja membawa dampak buruk karena pada
dasarnya pancasila merupakan dasar dari segala perilaku masyarakat Indonesia
dan dengan lunturnya nilai tersebut masyarakat Indonesia menjadi tidak
mempunyai dasar perilaku yang mrnyebabkan mereka meniru budaya asing yang
sangat bertentangan dengan budaya Indonesia tanpa menyaringnya terlebih
dahulu. Dengan demikian, moralitas bangsa Indonesia juga menjadi rendah karena
masyarakatnya terutama generasi muda mulai mengikuti perilaku bangsa lain
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat Indonesia.
Menurut (Gema Budiarto) menyatakan bahwa dampak dari globalisasi sudah
tidak bisa terbendung lagi, efek dari globalisasi dapat dilihat dalam masyarakat,
seperti terjadinya krisis moral dan karakter yang terjadi saat ini. Moral dan
karakter bangsa Indonesia sangat lemah, seperti sering terjadinya korupsi,
anarkisme, dan konflik yang berujung pada kekerasan individual atau golongan,
hal semacam ini akan bertentangan dengan Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia dan juga cerminan dari karakter bangsa Indonesia.
Dikutip dari jurnal ( Nurul Fatiha, Gisela Nuwa) menjelaskan bahwa Fenomena
merosotnya moral pada peserta didik tersebut menurut (Tilaar, 1999) merupakan
salah satu akses dari kondisi masyarakat yang sedang berada dalam fase
transformasi sosial menghadapi era globalisasi. Penyimpangan moral atau
karakter yang dilakukan peserta didik atau siswa disebabkan oleh pergaulan teman
sebaya dan lingkungan, akibat kurangnya perhatian dari orang tua serta
meninggalkan perilaku yang baik.
Dalam penelitian (Saiful Bahri) menyatakan bahwa Pendidikan karakter
yang merupakan salah satu sarana soft skill yang dapat diintegrasikan dalam
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan
dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan,
dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Bahkan setiap
5

materi dalam sebuah mata pelajaran perlu diintegrasikan dengan pendidikan


karakter. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada
tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam
kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
2.3 Maraknya Pelecehan Seksual di Indonesia
Pelecehan dan kekerasan seksual di Indonesia bukanlah hal baru dalam
problematika sosial di masyarakat. Memang tidak dapat dipungkiri dalam suatu
kehidupan pasti ada problematika. Namun hal tersebut menandakan masyarakat
Indonesia saat ini sedang mengalami gejala degradasi moral. Terlebih, apabila
konteks dari kekerasan dan pelecehan tersebut adalah kaum perempuan.
Hasil penelitian (Diah Ningrum) menjelaskan mengenai masa remaja dengan
meminjam istilah dalam literatur bahasa Jerman, Hall (1904) melalui Byod dan
Bee (2005) menyebut masa remaja sebagai fase “ strurm und drang” (Storm dan
stress), fase dimana remaja berusaha keras untuk menjadi seorang pribadi yang
mandiri yang penuh dengan gejolak emosi bahkan kadang frustasi. Tetapi
sangatlah disayangkan apabila dalam proses pencarian jati diri dan menuju pribadi
yang mandiri, para remaja sekarang ini terlibat dalam seks bebas, kekerasan,
obatobatan, dan problem psikologis (Rachman, 2014).
Menurut (Ni Made Dwi Kristiani) menjelaskan bahwa kekerasan,
pelecehan, dan eksploitasi seksual yang merupakan salah satu bentuk kejahatan
kekerasan, bukan hanya menimpa perempuan dewasa, namun juga perempuan
yang tergolong di bawah umur (anak-anak). Perkosaan menjadi salah satu tolok
ukur pelanggaran HAM yang cukup parah terhadap perempuan. Apa yang
diperbuat pelaku merupakan bukti kesewenangwenangan dan kekejian yang
bertentangan dengan watak diri manusia yang seharusnya menghormati dan
melindungi hak-hak sesamanya, apalagi terhadap perempuan. Mengenai kejahatan
kekerasan seksual (perkosaan) ini, tidak hanya merenggut kehormatan seorang
perempuan, namun juga merenggut hak-hak asasinya.
Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh (Utami Zahirah Noviani)
menunjukan bahwa faktor dominan terjadinya kekerasan seksual pada perempuan
yaitu budaya patriarki, hakhak istimewa laki-laki, dan sikap permisif. Penyebab
utama alasan perempuan korban kekerasan seksual tidak melapor yaitu stigma
buruk masyarakat akan korban kekerasan seksual. Pelatihan asertif dapat
membantu perempuan dan korban kekerasan seksual untuk berani untuk menolak
dan menyampaikan apa yang dirasakannya dengan cara yang benar. Saran dari
adanya penelitian ini adalah harus adanya sikap saling menghargai dan menjaga
antara lakilaki dan perempuan.
6

Menguetip jurnal yang ditulis oleh (Supanto) menjelaskan bahwa pengaturan


mengenai perilaku pelecehan seksual sebagai antisipasi Hukum Pidana, yang
menjadi salah satu sarana dalam upaya penanggulangan kejahatan, dengan
pemahaman bahwa : 1) Istilah peleceham seksual tidak tertulis dalan KUHP, akan
tetapi terdapat pasal-pasal yang dapat diterapkan terhadap perilaku pelecehan
seksual. 2) Pengertian Pelecehan seksual terbatas pada delik kesusilaan yang
menyangkut seksual dalam KUHP, seperti: Pasal 281 s/d 299 sebagai kejahatan.
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan telaah pustaka yang berisi
mengenai teori-teori yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti dalam penelitian ini. Dengan metode ini proses pengkajian menggunakan
berbagai literatur yang berbeda mengenai konsep dan teori. Dengan menggunakan
metode telaah pustaka ini masalah yang sedang diteliti oleh penulis dapat mudah
untuk diselesaikan. Sumber rujukan yang penulis gunakan untuk telaah pustaka
adalah sumber-sumber penelitian yang telah ada sebelumnya, seperti berupa
jurnal-jurnal ilmiah yang memiliki kaitannya dengan apa yang sedang penulis
teliti saat ini dan hasilhasil penelitian lainnya. Selain itu penulis juga menelaah
konsep atau teoriteori yang relevan dengan masalah ini.

telaah pustaka : Identifikasi variable


nilai-nilai pancasila yang berpengaruh
terhadap moralitas bangsa
pelecehan seksual akibat rendahnya
moralitas dan lunturnya nilai pancasila
sosialasi kesadaran masyarakat akan Pembuatan model hipotesis korelasi
pentingnya nilai pancasila untuk antara rendahnya moralitas dengan
mengurangi ksus pelecehan seksual kasus pelecehan seksual

Identifikasi kesejangan antara nilai


pancasila yang seharusnya
diaktualisasikan dengan nilai pancasila
yang ada saat ini
7

BAB IV

RINCIAN BIAYA

4.1 Rencana Anggaran dan Penelitian

No. Uraian Vol. Ket. Biaya Jumlah


Satuan
1 Kebutuhan kegiatan Rp 2.000.000
virtual
2 Beban habis pakai, atk, Rp 2.000.000
dan peralatan
2. Transportasi Rp 1.000.000
3 Biaya lain-lain Rp 1.000.000
Total Rp 6.000.000
4.2 Jadwal Penelitian

Waktu
No. KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
1. Pembuatan, pengiriman, konfirmasi √
proposal
2. Pembuatan kerangka penelitian √
3. Identifikasi variable nilai-nilai √
pancasila yang berpengaruh terhadap
moralitas bangsa
4. Pembuatan model hipotesis korelasi √ √
antara rendahnya moralitas dengan
kasus pelecehan seksual
8

5. Identifikasi kesejangan antara nilai √


pancasila yang seharusnya
diaktualisasikan dengan nilai
pancasila yang ada saat ini
6. Penyusunan laporan kemajuan √ √
7. Presentasi kemajuan penelitian √
8. Seminar hasil-hasil penelitian √
9. Penyusunan laporan akhir √ √
10. Pembuatan artikel ilmiah hasil √ √
penelitian
11. Publikasi hasil penelitian √

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, A., Bakhita, F., & Aulia, R. (2019). LUNTURNYA NORMA PANCASILA
DI ERA MILENIAL 2019/2020. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 4
No. 2.
Bahri, S. (2015). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAH. Saiful Bahri, 2015,
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
MENGATASITA’ALLUM, Vol. 03, No. 01.
Budiarto, G. (2020). Indonesia dalam Pusaran Globalisasi dan Pengaruhnya
Terhadap Krisis Moral dan Karakter. Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Diponegoro Volume 13 No. 1.
Fatiha, N., & Nuwa, G. (2020). KEMEROSOTAN MORAL SISWA PADA
MASA PANDEMIC COVID 19: MENEROPONG EKSISTENSI GURU
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Prodi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 1, No. 2.
Kristiani, N. M. (2014). KEJAHATAN KEKERASAN SEKSUAL
(PERKOSAAN) DITINJAU DARI PERSPEKTIF KRIMINOLOGI. junal
magister hukum udayana Vol.7 No.3.
Ningrum, D. (2018). Kemerosotan Moral Di Kalangan Remaja. Sebuah penelitian
Mengenai Parenting Styles dan Pengajaran Adab, Sekolah Menengah
Islam Terpadu (SMIT) Al Marjan.
Octavian, W. A. (2018). URGENSI MEMAHAMI DAN
MENGIMPLEMENTASIKAN NILAINILAI PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI SEBUAH BANGSA. Jurnal
Bhinneka Tunggal Ika Vol.5 No.2.
9

P1, U. Z., K2, R. A., Cecep3, & Humaedi4, S. (2018). MENGATASI DAN
MENCEGAH TINDAK KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN
DENGAN PELATIHAN ASERTIF. Jurnal Penelitian &
PPM Vol. 5 No. 1.
Regiani, E., & Dewi, D. A. (2021). PUDARNYA NILAI-NILAI PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI.
Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5 No. 1.
Supanto. (2004). PELECEHAN SEKSUAL SEBAGAI KEKERASAN GENDER:
ANTISIPASI HUKUM PIDANA. Jurnal Mimbar Vol. 20 No. 3.

Lampiiran 1 Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ruri Almira Natania
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D4-Akuntansi
4 NIM 215154024
5 Tempat dan Tanggal Bandung, 10 Januari 2004
Lahir
6 Alamat E-mail ruri.almira.akun421@polban.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081384321227

B. Kegiatan Kemahasiswaan Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Webinar Danjaya Peserta 30 Oktober 2021
(Online)
2 IT Alfest Peserta 12 Desember 2021
(Online)

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
2 - - -
10

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE/PKM-RSH.

Bandung, 17 Januari 2022


Ketua/Anggota Tim

(Shelma Az Zahra)
11

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Shelma Az Zahra
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D4-Akuntansi
4 NIM 215154027
5 Tempat dan Tanggal Bandung, 19 Mei 2003
Lahir
6 Alamat E-mail Shelma.az.akun421@polban.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085723751940

B. Kegiatan Kemahasiswaan Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Webinar Danjaya Peserta 30 Oktober 2021
(Online)
2 IT Alfest Peserta 12 Desember 2021
(Online)
3 Seminar Peserta 19 Desember 2021
Kemuslimahan (Online)

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
2 - - -
12

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE/PKM-RSH.

Bandung, 17 Januari 2022


Ketua/Anggota Tim

(Shelma Az Zahra)
13

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan


Jenis Pengeluaran Vol. Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
1. Kebutuhan kegiatan virtual
a. Sewa kuota internet 1.000.000
b. Perlengkapan audio-visual 1.000.000
sederhana
SUB TOTAL (Rp) 2.000.000

2. Bahan Habis Pakai Vol. Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
a. Bahan utama/pendukung 500.000
riset
b. ATK 1.000.000
c. Bahan-bahan kebutuhan 500.000
protokol kesehatan
(masker, sanitizer, rapid
test, dll)
SUB TOTAL (Rp) 2.000.000

3. Perjalanan Vol. Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
a. Transport lokal (untuk 1.000.000
keperluan pembelian
bahan dan uji coba)
14

SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

Vol. Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
a. Biaya sewa (maksimum) 1.000.000
termasuk penggunaan alat
lab
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 6.000.000

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas


N Nama/NI Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
M Studi Ilmu Waktu
o (jam/
minggu
)
15

1 Ruri D4Akuntan Ilmu 5 jam - Pembuatan


Almira s Akuntan /minggu , pengiriman,
Natania/ i s konfirmasi
2151540 i proposal
2 - Pembuatan
4 kerangka
penelitian -
Identifikasi
variable nilainilai
pancasila yang
berpengaruh
terhadap moralitas
bangsa
- Pembuatan
model hipotesis
korelasi antara
rendahnya
moralitas dengan
kasus pelecehan
seksual
- Identifikas
i kesejangan
antara nilai
pancasila yang
seharusnya
diaktualisasika n
dengan nilai
pancasila yang
ada saat ini
- Presentasi
kemajuan
penelitian
16

- Seminar
hasil-hasil
penelitian
- Pembuatan
artikel ilmiah hasil
penelitian
- Publikasi
hasil penelitian
2 Shelma D4Akuntans Ilmu 5 jam - Pembuatan,
Az i Akuntans /minggu pengiriman,
Zahra/ i konfirmasi
21515402 proposal penelitian
7 - Identifikasi
variable nilainilai
pancasila yang
berpengaruh
terhadap moralitas
bangsa
- Pembuatan
model hipotesis
korelasi antara
rendahnya
moralitas dengan
kasus pelecehan
seksual
- Identifikasi
kesejangan antara
nilai
pancasila yang
seharusnya
diaktualisasika n
dengan nilai
pancasila yang ada
saat ini
- Penyusunan
laporan kemajuan
17

- Seminar
hasil-hasil
penelitian
- Penyusunan
laporan akhir
- Publikasi
hasil penelitian
18

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Ruri Almira Natania
NIM : 215154024
Program Studi : D4-Akuntansi
Fakultas : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE/PKM-RSH saya dengan
judul “Pelecehan Seksual Akibat Lunturnya Nilai-nilai Pancasila dan
Rendahnya Moralitas Bangsa” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2022
adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau
sumber dan lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan


ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke
kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan


sebenarbenarnya.

Bandung, 18 Januari
2022

Yang menyatakan,

Ruri Almira Natania


19

215154024

Anda mungkin juga menyukai