Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat rahmat dan

karunianya yang diberikan dapat membantu kami dalam menyelesaikan tugas yang berjudul

“Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja di Indonesia “

Dan Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah

memberikan dorongan dan saran untuk kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa karya tulis yang di buat ini masih belum cukup untuk dikatakan

sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun guna

kesempurnaan karya tulis ini menjadi lebih baik.

Dan akhirnya, kami berharap karya tulis ini akan bermanfaat bagi kami sendiri dan

tentunya bagi yang membutuhkannya.

Malang, 06 April 2018

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI ................................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Budaya ........................................................................................................................ 4
2.2 Pengertian Remaja ........................................................................................................................ 5
2.3 Pertumbuhan Remaja .................................................................................................................. 6
2.4 Perkembangan Psikologis Pada Remaja ..................................................................................... 6
BAB III................................................................................................................................................... 7
METODE KAJIAN .............................................................................................................................. 7
3.1 Teknis Analisis ............................................................................................................................... 7
3.2 Wujud Data ................................................................................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................................. 9
4.1 Kebudayaan Asing di Indonesia .................................................................................................... 9
4.2 Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja ................................................................................. 10
4.3 Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia .................................................................................... 11
4.4 Cara Menanggulangi Dampak Negatif Budaya Asing ............................................................... 14
BAB V .................................................................................................................................................. 17
PENUTUP............................................................................................................................................ 17
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 17
5.2 Saran ........................................................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing

yang masuk juga ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan tekhnologi tidak

dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita

secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan budaya-

budaya baru yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka juga belum 1oci memilah mana yang

sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta

norma yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya,

norma tersebut meliputi norma agama, norma 1ocia, norma 1ocial, norma kesopanan. Setiap butir

norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu

ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat

positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi

bagi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada

sanksi bagi yang melanggarnya.

Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-

norma yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh

banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya. Kasus-

kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang

1
mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mental mundur tersebut

masih ditularkan pada kaum remaja saat ini.

Hal tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang

melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang

berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan

mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat

usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya

blue film yang masuk ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat

khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat diakses

dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut tanpa

pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik

bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan menonton adegan porno, si remaja tersebut jadi termotivasi

ingin melakukan hal yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi

ingin dicoba. Jika sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan? Permasalahan ini hanyalah satu

contoh kasus yang sekarang sering terjadi di Indonesia. Sehingga kami sebagai mahasiswa ingin

sekali mengangkat tema “Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja di Indonesia “.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja di Indonesia ?

2. Bagaimana dampak dari masuknya Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja

di Indonesia ?

3. Apa upaya penanggulangaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh dari budaya

luar tersebut ?

2
1.3 Tujuan

a. Mengetahui Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja di Indonesia.

b. Mengetahui dampak dari masuknya Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup

Remaja di Indonesia

c. Mengetahui upaya penanggulangaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh dari

budaya luar tersebut.

1.4 Manfaat

Dalam makalah ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil seperti mengetahui hal-hal yang

belum diketahui sebelumnya tentang pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia

terkait dengan gaya hidup remaja . Serta bertujuan, diantaranya untuk:

 Memberikan informasi kepada para remaja, tentang dampak masuknya kebudayaan Asing

di Indonesia.

 Menyadarkan para remaja akan bahaya yang mengancam negri kita dari dalam maupun

luar.

 Memberikan gambaran kepada para remaja tentang pengaruh masuknya kebudayaan Asing

di Indonesia.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Budaya

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan

tanah, mengolah, memelihara egati (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya

atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak

dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal

manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja

karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat

yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia

merupakan sesuatu yang agung dan mahal

Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan egati gagasan tindakan dan hasil

karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan

cara belajar.

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para

anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang

dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.

4
2.2 Pengertian Remaja

Dalam memberikan definisi tentang remaja, para ahli mempunyai perbedaan pandangan.

Untuk itu hal ini penulis mencoba mengemukakan pendapat para tokoh tentang definisi

remaja, namun dari perbedaan-perbedaan definisi yang di kemukakan tentu saja terdapat

titik kesamaan.

Dalam ensiklopedia Indonesia, yang di maksud dengan remaja adalah “tahap pertumbuhan

anak menjadi dewasa, sejak masa puber sampai usia 17-18 tahun”. Pada tahap ini terjadi

perkembangan seksual dengan munculnya sifat seksual sekunder pertama sampai pada akhir

pertumbuh fisik. Masa ini akan berakhir setelah tercapai puncak pertumbuhan dan

kemampuan memperbanyak jenis.

Sedangkan menurut Zakiyah Drajat, remaja adalah umur yang menjembatani antara umur

anak-anak dan umur dewasa.

Selanjutnya organisasi kesehatan dunia (who), memberikan definisi remaja adalah

individu yang berkembangan pertama kali saat ini menunujukan tanda-tanda sekundernya

sampai ia mencapai kematang seksual.

Dari definisi remaja sebagaimana yang telah disebutkan di atas, bahwasanya para tokoh

para tokoh psikologis juga masih berbeda dalam memberikan batasan usia remaja dan pada

dasarnya mereka pun membagi masa remaja kepada beberapa fase yaitu :

Ø Masa Prapubertas

Ø Masa Pubertas

Ø Adeloson

5
2.3 Pertumbuhan Remaja

Pertumbuhan cepat yang terjadi pada remaja seringkali menimbulkan tanggapan yang

berbeda, ada yang berpendapat bahwa masa remaja adalah masa yang penuh dengan

persoalan dan kesukaran, dilain pihak ada yang memandang masa remaja adalah masa

paling indah, menyenangkan, hal ini semua tergantung dari mana orang menilainya.

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan

jiwa dan tubuh seorang remaja, mulai fungsinya alat-alat vital bagi laki-laki maupun

perempuan.

2.4 Perkembangan Psikologis Pada Remaja

Penambahan fisik yang terjadi begitu drastis membuat seorang remaja langsung bingung,

karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya

itu, disatu sisi ia bangga mengalami perubahan yang sangat menentukan masa depannya.

Tetapi dilain pihak ia diliputi perasaan yang campur aduk ia ragu tampil dengan

perawakannya yang baru itu. Sejalan dengan pertumbuhan fisik yang di alami para remaja,

pakar kejiwaan berpendapat bahwa masa remaja adalah masa goncangan yang di tandai

dengan perubahan emosional (singgih D. Gunarsa “Psikologis Remaja”hal : 205)

6
BAB III

METODE KAJIAN

3.1 Teknis Analisis

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan,

maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera

dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Conclusion Drawing/verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti

7
telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

3.2 Wujud Data

Data Kualitatif

Data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau bukan dalam bentuk angka. Data ini

biasanya menjelaskan karakteristik atau sifat. Sebagai contoh : kondisi barang

(jelek,sedang,bagus), pekerjaan( petani,pengusaha,pedagang),tingkat kepuasan ( tidak puas, puas,

sangat puas),dll.

Data Sekunder (Secondary Data)

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi

kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut:

1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti?

2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan

akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kebudayaan Asing di Indonesia

Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri

bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal

sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak

menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan

kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin

kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.

Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar benua),

ke Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional

maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat

ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing

sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi).

Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-masuk

pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang

menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan

metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat

adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan

masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap

‘latah’ terhadap kebudayaan asing.

9
4.2 Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja

Budaya asing masuk ke Indonesia membawa berbagai macam pengaruh, yaitu pengaruh

positif dan pengaruh negatif. Salah satu contoh yang dapat dilihat dari sisi negatif kebudayaan

asing yang datang ke Indonesia adalah gaya hidup orang asing ,mulai dari cara berpakaian sampai

cara bergaul mereka. Namun ada pula contoh yang dilihat dari sisi positif,yaitu teknologi yang

dimiliki orang asing lebih maju daripada orang indonesia. Sering dan banyak sekali orang asing

datang ke Indonesia karena ingin melihat keindahan alam yang dimiliki oleh Indonesia tapi secara

tidak langsung mereka membawa kebiasaan yang dimiliki oleh orang asing,seperti pakaian yang

mereka pakai. Orang indonesia sekarang ini telah mengikuti cara berpakaian orang asing yang

kurang sopan dan tidak seharusnya digunakan. Sehingga melupakan pakaian yang seharusnya

dipakai oleh bangsa Indonesia. Hal itu berpengaruh dan berdampak buruk bagi orang Indonesia.

Masih banyak lagi sisi negatif yang dimiliki yaitu, cara bergaul mereka yang terlalu bebas yang

menyebabkan penyimpangan norma di Indonesia.

Penampilan orang asing yang berambut pirang, bola mata dengan warna yang tidak biasa

bagi orang Indonesia, postur tinggi, hal tersebut sebenarnya gen yang dimiliki oleh orang asingdan

orang Indonesia berbeda, orang Indonesia menganggap itu semua sebagai suatu keindahan dan

orang Indonesia meniru itu semua. Hal tersebut juga tidak baik karena, hal tersebut membuat kita

tidak bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan pada kita.

Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang

datang dari luar, dan mereka juga suka meniru. Sehingga mereka merubah gaya hidup mereka yang

metropolis, dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dsb.

Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang

seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.

10
Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan

para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet, kemudian

timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang

berbahaya, diantaranya hamil diluar nika, tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan

bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan

nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.

Selain dilihat dari sisi negatif ada pula sisi positifnya, yaitu teknologi yang dimiliki oleh

orang asing. Mereka memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dari bangsa

Indonesia.

Dengan adanya orang asing di Indonesia kita bisa mendapakan informasi tentang teknologi

dan kita bisa belajar lebih jauh, walaupun orang Indonesia memang masih tertinggal jauh dalam

teknologi. Jadi dengan datangnya orang asing ke Indonesia mempunyai dampak negatif dan

dampak positif.

Oleh karena itu kita khususnya remaja harus bisa memilih ,budaya yang seperti apa yang

patut kita contoh dan budaya yang bagaimana yang sepatutnya kita tinggalkan.

4.3 Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi,

sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.

11
1. Dampak Positif

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai

dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam

beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih

merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

d. Sikap yang lebih baik seperti, disiplin, sigap dan lain sebagainya

e. Bermunculan produk-produk luar negeri yang diproduksi di Indonesia, membuat terciptanya

lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia

f. Dapat memperkaya keberagaman budaya Indonesia bila dimanfaatkan dengan baik

2. Dampak Negatif

a. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.

Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang

ada.

12
b. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi

membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah

makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai

menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,

remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu

Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap

sesutu milik bangsa.

d. Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti

arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan

individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social

menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak

kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

e. Menggunakan busana yang idak sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia

f. Tersingkirnya produk dalam negeri, karena masyarakat cenderung memilih ke barang impor yang

anggapannya memiliki merk dan kualitas tinggi.

g. Dengan masuknya budaya asing tersebut, maka akan menyebabkan lemahnya nilai-nilai budaya

bangsa, dan masyarakat lama-kelamaan akan meninggalkan budaya Indonesia yang dianggapnya

sudah kuno.

13
h. Terjadinya perubahan budaya, misalnya pada masa lalu masyarakat akan mengunjungi rumahnya

apabila ada hal yang ingin disampaikan, akan tetapi karena sudah ada handphone dan tekhnologi

canggih maka dapat melalui pesan singkat atau telephone. Ini akan membuat hubungan antara

keduanya tidak sedekat apabila langsung bertemu (bersilaturahmi).

i. Minat terhadap budaya Indonesia semakin berkurang karena beralih ke budaya barat, sebagai

contoh anak muda akan lebih minat dengan tarian modern (dance) daripada tari-tarian tradisional

(misal : tari jaipong, tari adat daerah lainnya ).

j. Anak-anak Indonesia lebih sudak bermain game online daripada mainan-mainan tradisional seperti

main kelereng, gangsingan, dan lain sebagainya.

k. Kebebasan setiap orang yang mengakses atau menggunakan teknologi, mudah juga dalam kasus

penyalahgunaan fungsi teknologi

l. Teknologi tidak terbatas, akan membuat penggunanya tidak pernah puas sehingga perlu biaya

untuk selalu memperbarui teknologi mereka atau penggunaan teknologi komunikasi yang semakin

meluas ini akan menyebabkan biaya pemborosan.

” Kita harus dapat lebih selektif dalam memilih hal mana yang baik dan buruk, jangan

sampai dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. “

4.4 Cara Menanggulangi Dampak Negatif Budaya Asing

Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, sperti gotong royong,

silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan

individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa

sendiri.

14
Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan

sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi

dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Budaya barat atau budaya asing saat ini berkembang pesat di Indonesia,baik yang bersifat

positif dan negatif sangat mudah diterima masyarakat, khususnya generasi muda atau remaja. Para

orang tua sangat khawatir atas perkembangan pergaulan remaja saat ini. Oleh karena itu, sebagai

generasi muda yang baik kita hendaknya tidak mengikuti budaya barat yang berdampak negatif.

Remaja yang tidak mengikuti perkembangan yang terjadi akan dianggap tidak modern, tetapi

remaja sekalian jangan takut karena tidak semua perkembangan yang ada berdampak baik. Untuk

selanjutnya penulis akan memberikan solusi atau cara mengatasi pengaruh budaya barat atau

budaya asing yang bersifat negatif, diantaranya sebagai berikut :

1. Remaja seharusnya dapat memilah dan menyaring perkembangan budaya saat ini, jangan

menganggap semua pengaruh yang berkembang saat ini semuanya baik, karena belum pasti

budaya barat tersebut diterima dan dianggap baik oleh budaya timur kita.

2. Para orang tua sebaiknya lebih mendekatkan diri kepada anaknya,dan berusaha menjadi teman

untu anaknya sehingga dapat memberikan saran kepada anak dan anak pasti akan merasa lebih

dekat kepada orang tuanya dan kan mengingat saran dari orang tuanya tersebut.

3. Pemeritah lebih tegas terhadap peraturan, khususnya penyimpangan perilaku akibat pengaruh

budaya asing.

4. Masyarakat hendaknya membantu pemerintah, dalam menaggulangi perkembangan budaya

barat atau budaya asing yang bersifat negatif

5. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dan

kebudayaan dalam negeri.

15
6. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

7. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

8. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.

9. Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur.

10. Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta

kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya.

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil makalah yang kami tulis mengenai pengaruh budaya asing terhadap

perkembangan remaja dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Beberapa faktor yang membawa masuknya budaya asing kedalam masyarakat adalah,

kerjasama internasional Negara, Imigrasi penduduk, dan perkembangan media

telekomunikasi.

b. Pengaruh negative dari budaya asing sangat mudah diserap remaja yang diantaranya,

gaya hidup glamor yang menimbulkan kesejangan, kriminalitas, dan kenakalan

remaja.

c. Untuk menanggulangi pengaruh budaya asing terhadap remaja maka perlu ditanamkan

kecintaan akan budaya sendiri sejak dini, membangun komunikasi efektif antara

orangtua dan anak, serta kebijakan pemerintah juga sangat perlu dalam menyaring

budaya asing yang bersifat negative.

5.2 Saran

Agar kita tidak terjerumus dalam pengaruh atu dampak negatif dari budaya asing

sebaiknya kita mencermati terlebih dahulu budaya tersebut, apakah sesuai dengan budaya kita

atau tidak, berikut ini adalah upaya menghindari pengaruh negative budaya asing:

1. Media masa elektronik, maupun cetak semestinya lebih selektif dalam publikasi budaya

asing agar tidak menyebarkan budaya asing yang bersifat negative.

17
2. Berbagai kegiatan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri harus

ditinggkatkan, seperti sanggar seni musik dan tari tradisional.

3. Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang dapat meredam pengaruh budaya

asing yang bersifat negatif.

18
19

Anda mungkin juga menyukai