Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(UNINDRA)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GASAL 2
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Mata Kuliah : Pancasila
Hari/Tgl : Jumat, 24 Februari 2023
Waktu : 1 x 24 Jam
Sifat Ujian : Online

Lembar jawaban dikirim langsung ke dosen pengampu masing-masing via email


selambat-lambatnya 24 jam setelah menerima naskah soal.

BACA PETUNJUK PENGERJAAN SOAL DENGAN TELITI


a. Tuliskan identitas diri, Nama, NPM, Kelas, dan No.HP (WA) yang aktif pada lembar
jawaban anda.
b. Bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawabnya.
c. Dilarang menyontek ataupun menyalin jawaban teman anda.
d. Selamat mengerjakan dengan penuh percaya diri dan Semoga Kesuksesan selalu
menyertai anda.

Jawablah pertanyaan-pertanyan ini dengan jelas.


1. Iideologi yang paling tepat bagi bangsa Indonesia hanya Pancasila, bukan ideologi
lainnya seperti kapitalis, komunis, sosialis bahkan juga bukan khilafah. Berikan
penjelasan terbaik Anda mengenai pernyataan ini disertai contohnya. (Bobot soal
15%)

2. Identitas Nasional bagi setiap bangsa merupakan hal yang penting.


a. Sebagai mahasiswa, Anda termasuk kaum intelektual, bagaimana pandangan
Anda melihat sikap bangsa Indonesia saat ini dalam menghadapi derasnya arus
globalisasi masuk ke Indonesia?
b. Apa yang Anda lakukan sebagai agen yang turut serta mengedukasi masyarakat
untuk tetap melestarikan budaya tradisional bangsa Indonesia, bukannya
tergerus dengan budayadari negara Barat dan negara Timur Tengah? (Bobot
soal 20%)

3. Belum lama berselang, KUHP yang baru telah disahkan, meskipun masih dalam
tahap sosialisasi selama 3 tahun, terdapat pro kontra terhadap pengesahan ini terkait
beberapa pasal di dalamnya yang dianggap kontroversial. Bagaimana sikap
Andasebagai mahasiswa, kaumintelektual, melihat fenomena ini? Jelaskan jawaban
Anda. (Bobot soal 15%)

4. Sebagai warga negara dan mahasiswa, apa yang dapat Anda berikan sebagai
kontribusi untuk bangsa Indonesia jika ada kelompok tertentu yang mengganggu
Indonesia dengan paham radikalismenya? Jelaskan jawaban Anda! (Bobot soal
25%)

5. Berbagai peristiwa terjadi dalam kurun waktu terakhir, diantaranya kejadian


pembunuhan berencana Brigadir J yang melibatkan oknum pejabat tinggi POLRI,
penangkapan oknum pejabat POLRI terkait penjualan barang bukti narkoba, kasus
kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa dari warga sipil terkait
oknum
aparat juga, kasus pembunuhan, bunuh diri yang marak dilakukan oleh generasi
muda yang seharusnya menjadi penerus memimpin bangsa Indonesia dan masih
banyak contoh kasus lainnya. (Bobot soal 25%)
a. Apa yang sedang terjadi dengan bangsa Indonesia saat ini? Apa yang
harus dilakukan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai
dinamika yang ada? Jelaskan jawaban Anda.
b. Anda sebagai seorang mahasiswa memiliki peran sebagai agen
perubahan, penjaga nilai-nilai bangsa yang ada, kontrol sosial, penerus
bangsa, apa yang harus Anda lakukan untuk menjaga NKRI agar tetap
jaya selama-lamanya berdasarkan Pancasila?

***Selamat Mengerjakan***
Siti Musliha/202201500041
Jawaban
1. Indonesia adalah negara yang berketuhanan, yang mengakui keberadaan Tuhan dan
beragama. Akan tetapi Indonesia juga memiliki keberagaman, dimana tidak hanya
ada satu agama saja yang ada dan diakui di Indonesia. Selain keberagaman agama
Indonesia memiliki keberagaman suku, ras, dan budaya, dimana semua keberagaman
tersebut telah menjadi akar budaya bangsa sejak jaman dahulu.

Ketika merumuskan dasar negara dan ideologi yang akan dijadikan pijakan bagi
bangsa Indonesia di masa depan, para pendiri bangsa Indonesia pada saat itu yang
bersidang melalui BPUPKI dan dikenal dengan Panitia Sembilan sangat memahami
hal ini. Oleh karenanya mereka mencari dan merumuskan Pancasila yang
nilai-nilainya digali dan diambil dari nilai-nilai luhur yang telah ada dan berkembang
di Indonesia sejak lama. Nilai-nilai Pancasila tidak hanya mewakili satu golongan
saja akan tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan perwujudan
dari toleransi keberagaman Indonesia. Ia mencakup, melindungi dan mengayomi
semua agama, suku, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Oleh karenanya sudah
sepatutnya hanya Pancasila satu-satunya ideologi yang diakui dan berlaku di
Indonesia dan bukan ideologi selainnya.

Ideologi-ideologi selain Pancasila seperti komunis, kapitalis, sosialis dan khilafah


tidak cocok untuk diterapkan dan berlaku di Indonesia, karena ideologi-ideologi
tersebut kurang sesuai dan bukan berasal dari akar budaya Indonesia yang beragam.
Jika ideologi selain Pancasila tadi diberlakukan di Indonesia dikhawatirkan akan
terjadi perpecahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, contoh nyata
pernah terjadi di tahun 1965 ketika terjadi pemberontakan G30S PKI. Dimana pada
saat itu di Indonesia ingin diterapkan ideologi komunis, ideologi yang tidak mengakui
Tuhan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
berketuhanan, sehingga terjadi kekacauan akibat pemberontakan tersebut yang
menyebabkan korban harta dan nyawa.

2. a). Derasnya arus globalisasi adalah suatu hal yang sulit untuk dihindari saat ini
terutama bagi kaum milenial, kemajuan teknologi informasi adalah salah satunya.
Seperti dua sisi mata uang arus globalisasi yang demikian cepat membawa
dampak positif dan dampak negatif, dimana memerlukan kebijaksaan dan
kedewasaan kita untuk dapat mengambil manfaat positifnya dan dapat
menghindari dari dampak negatifnya. Saat ini posisi bangsa Indonesia masih
menjadi konsumen alias penikmat bagi kemajuan teknologi informasi, kita belum
memiliki kendali merancang dan merencanakan teknologi yang layak dan sesuai
dengan nilai-nilai norma keagamaan, kesopanan, kesusilaan dan adat ketimuran.
Oleh karenanya kita harus dengan bijak menyikapi perkembangan arus globalisasi
dengan membentengi diri kita dengan pemahaman agama yang baik, memahami,
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila agar kita sebagai bangsa
Indonesia tidak kehilangan identitas (jati diri).

b). Sebagai generasi muda tentu kita adalah harapan sekaligus agen perubahan bagi
bangsa ini, karena ditangan para pemuda lah masa depan bangsa ini disematkan
dan ditentukan. Jangan sampai derasnya arus globalisasi menyebabkan kita
kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang memegang dan
menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, kesopanan, kesusilaan dan adat
ketimuran. Kita harus mengenal, mempelajari dan mencintai budaya-budaya lokal
serta bangga akan budaya tersebut, karena jika bukan kita sebagai generasi muda
yang melakukannya maka dikhawatirkan budaya-budaya luhur bangsa ini akan
habis tergerus oleh arus globalisasi. Berikut beberapa contoh hal yang dapat kita
lakukan guna melestarikan budaya Indonesia agar tidak tergerus arus globalisasi :
# Menumbuhkan semangat mengenal, mempelajari dan mencintai budaya lokal
dengan memakai bahasa daerah dalam lingkungan pergaulan sehari-hari.

# Memasukkan kurikulum muatan lokal bahasa daerah dalam program kurikulum


sekolah.

# Membeli produk buatan dalam negeri dan bangga memakai produk buatan
dalam negeri

# Memasukkan tari daerah sebagai satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

# Menyelenggarakan event-event lomba pantun (berbalas pantun).

dan lain sebagainya.

3. Pengesahan KUHP yang baru jelas saja menimbulkan kontroversi, karena beberapa
pasal yang terdapat didalamnya bertententangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila
sebagai dasar negara. Sebagai contoh Undang- Undang mengenai pasangan yang
masuk ke dalam hotel walaupun bukan suami istri (dalam ikatan pernikahan) tidak
boleh di tangkap oleh pihak berwenang dalam hal ini polisi. Hal ini tentu saja sangat
bertentangan dengan nilai luhur pancasila terutama nilai moral keagamaan dan nilai
moral kesusilaan, karena secara tidak langsung membenarkan dan melegalkan
praktek prostisusi dan pergaulan bebas yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran.
Oleh karenanya seharusnya undang-undang tersebut dikaji ulang dan direvisi, karena
secara tidak langsung sudah bertentangan dengan pancasila sebagai landasan dan
dasar negara dalam membuat undang-undang, yang menyebabkan undang-undang
tersebut cacat secara hukum.

4. Paham radikalisme adalah salah satu yang menjadi ancaman bagi ideologi pancasila,
karena paham tersebut membuat orang yang meyakininya berpandangan bahwa hanya
dia dan kelompoknyalah yang paling benar dan akan mengadakan perubahan
sebagaimana yang mereka cita-citakan dengan berbagai cara walaupun dengan jalan
kekerasan (peperangan).

Hal ini tentu saja mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan ideologi
pancasila sebagai landasan dan dasar negara. Oleh sebab itu sebagai pemuda dan juga
warga negara Indonesia kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah paham
radikalisme ini muncul dan berkembang luas di negara Indonesia. Salah satu hal yang
dapat kita lakukan adalah membentengi diri kita sendiri, keluarga, dan orang-orang
disekitar kita dari paham radikalisme tersebut dengan mengembangkan dan
membudayakan sikap toleransi antar sesama.

Indonesia adalah negara yang majemuk dan beragam, memilki keberagaman agama,
suku, ras, sosial dan budaya. Apabila kita tidak mengedepankan dan mengembangkan
sikap toleransi maka hal ini sangat rentan menimbulkan konflik, yang tentunya dapat
dimanfaatkan oleh pihak radikal untuk memecah belah bangsa Indonesia. Kita semua
harus menyadari betul bahwa sesungguhnya keberagaman itu sendiri adalah kehendak
Tuhan, dan Tuhan menciptakan keberagaman tersebut bukan dengan maksud dan
tujuan untuk saling menghina, mencaci, mencela dan menjatuhkan. Akan tetapi
Tuhan menciptakan keberagaman itu agar kita saling mengenal, belajar serta saling
menghargai dan menghormati, karena sejatinya semua kita dihadapan Tuhan adalah
sama yang membedakan hanyalah tingkat keimanan dan ketakwaannya saja.

5. a). Arus globalisasi yang semakin pesat beberapa waktu terakhir membawa tidak
hanya dampak positif tapi juga banyak dampak negatif, salah satunya adalah
semakin pesat dan berkembangnya kemajuan teknologi informasi yang
menampilkan budaya-budaya luar yang disukai dan diikuti oleh banyak pemuda/i
kita. Padahal sebagian besar budaya-budaya tersebut tidak sesuai dengan
nilai-nilai luhur pancasila, nilai moral keagamaan, kesopanan, kesusilaan dan adat
ketimuran bangsa Indonesia sebagai contoh budaya pergaulan bebas, budaya
berpakaian mini, budaya harakiri (bunuh diri), kekerasan dan kata-kata umpatan
(tidak sopan) didalam game dan lain-lain.
Sementara itu semenjak era reformasi sampai dengan hari ini bangsa Indonesia
memberikan kebebasan kepada setiap warga negara untuk mengungkapkan
pendapat, ide dan pemikirannya karena itu adalah bagian dari hak asasinya
sebagai manusia. Akan tetapi kebebasan itu ternyata kurang memiliki batasan,
sehingga menimbulkan masalah baru. Kedua hal tersebut membuat hampir
sebagian besar pemuda/i bangsa ini mengalami dekadensi moral yang ke
depannya mengancam keberlangsungan bangsa Indonesia jika dibiarkan dan tidak
segera di antisipasi. Bangsa ini akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pancasila yang merupakan landasan dan
ideologi bangsa, para pemuda/i nya akan kehilangan rasa nasionalisme dan bela
negara jika hal ini terus dibiarkan. Oleh karenanya sudah menjadi kewajiban kita
bersama untuk menanggulangi masalah tersebut, caranya adalah dengan kembali
kepada jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Mempelajari, memahami,
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan kita
sehari-hari, menjadikannya pedoman dan tuntunan agar kita tidak tersesat dan
kehilangan arah dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Menjalani
peran kita sebagai warga negara sebaik-baiknya dengan selalu berpegang teguh
pada peraturan dan undang-undang yang ada.

b). Menjaga NKRI dari berbagai macam ancaman adalah kewajiban setiap warga
negara, termasuk mahasiswa sebagai kaum intelektual, agen perubahan bangsa,
penjaga nilai-nilai bangsa, kontrol sosial dan juga penerus perjuangan dan
cita-cita bangsa. Hal yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan hal tersebut
adalah dengan ikut berperan aktif mempelajari, memahami, menghayati, dan
mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.
Berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut sehingga kita tidak kehilangan arah dan
jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang terhormat dan berkeadilan.

Memastikan nilai-nilai luhur pancasila juga diwariskan kepada generasi


berikutnya melalui pendidikan, agar nilai-nilai tersebut tetap lestari dan dapat
menjaga NKRI dari segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi dimasa yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai