Anda di halaman 1dari 3

14 masalah perkembangan kognitif pada anak dan cara penanganannya.

Pertama, Kecerdasan Yang Menurun dan Tidak Stabil. Kecerdasan atau yang lebih kita
kenal dengan IQ merupakan penyebab dari berbagai factor yang terdiri bawaan,
lingkungan serta usia dari masing-masing individu.
Cara penanganan : dari sisi fisik berikan asupan makanan yang baik, seimbang dan jangan
sampai anak mengalami gagar otak dan sakit panas yang terlalu tinggi atau yang disebut
dengan step karena dapat mempengaruhi saraf pusat pada anak. Dari sisi psikis,
hindarkan anak dari problem atau masalah-masalah berat seperti permasalahan keluarga
(broken home) yang akan membuat anak menjadi tertekan dan stress. Dari sisi
lingkungan, siapkan anak pada lingkungan yang mendukung, positif atau produktif.
Kedua, Kurang Imajinasi dan Tidak Terarah. Adapun cara penanganan : pada masalah
kedua ini adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk berimajinasi secara bebas,
arahkan imajinasi anak kepada dunia real yang akan datang melalui contoh dan cerita,
Hindari untuk mencela dan melecehkan imajinasi anak, berikan pendidikan mental dan
moral yang tinggi.
Ketiga, Kurang Kreatif dan Tidak Kreatif. Sebab anak kurang kreatif yakni, tidak adanya
kesempatan untuk berkembang, kurangnya motivasi sejak dini, sikap social yang kurang
mendukung terutama dari orang tua, anggota keluarga dan teman, membatasi ruang gerak
anak, orang tua yang terlalu otoriter kepada anak, anak terlalu banyak melamun. Adapun
cara penanganannya yaitu, bebaskan anak dari tekanan, berikan dukungan penuh dari
orang tua, keluarga dan teman, orang tua jangan terlalu banyak mengatur dan
melindungi.
Keempat, Tidak Bisa Melihat Bakatnya. Adapun penyebabnya ialah : keterbatasan anak
dalam memperoleh pengetahuan, dan pengalaman, kurangnya motivasi, arahan, bimbingan
dan kesempatan, sarana pada anak kurang memadai. Cara penanganan : berikan motivasi,
arahan serta bimbingan, memberikan hal-hal yang positif untuk memberikan perhatian
baik dengan cara pujian dan sebagainya.
Kelima, Mudah Lupa Atau Daya Ingat Yang Lemah. Hal ini terjadi pada anak yang
kurang serius dan kurang perhatian dalam berbagai tugas dan bisa jadi ia tidak menyukai
tugas. Penanganan : berikan teks bacaan yang dimulai dari kesukaannya, pelatihan
diberikan secara perlahan dan konsisten, berikan semangat serta pujian yang membangun.
Keenam, Kurang Mampu Membagi Waktu Serta Membedakan Waktu. Penanganan :
penjelasan dan motivasi yang konsisten namun tidak membuat anak jenuh, berikan contoh
secara langsung dalam memanfaatkan waktu, berilah pelatihan rasa tanggung jawab
dalam penggunaan waktu dengan sangsi-sangsi ganjaran yang sesuai dengan kondisi
anak.
Ketujuh, Kurang Bernalar. Kurang bernalar atau tidak mampu berpikiran secara logis
tergolong kedalam permasalahan yang serius. Anak yang memiliki permasalahan tersebut,
cenderung melakukan tindakan yang spontan tanpa berpikir panjang dari dampak yang
telah ia lakukan. Penanganan : tugas-tugas yang diberikan kepada anak sejatinya dimulai
dari hal yang paling mudah, sederhana dan praktis, berikan latihan secara kontinu,
berikan keluwesan dalam mengatasi masalahnya sendiri sebagai pembelajaran hidup
untuknya.
Kedelapan, Kurang Serius. Masalah yang kedelapan ini memang banya kita temui di
kalangan siswa siswi dan bahkan pada anak kita sendiri. Masalah yang benar-benar
dihadapi pada permasalahan ini terutama pada kegiatan pembelajaran di kelas. Banyak
anak kita jumpai kurang serius dan terkesan tidak serius dalam belajar. Penanganan :
tugas-tugas yang akan diberikan kepada anak diharapkan dapat menarik minatnya dan
dapat disenanginya, tugas-tugas yang diberikan disesuaikan dengan tingkat
kemampuannya, berikan motivasi dan semangat.
Kesembilan, Kurang Konsentrasi. Penyebab anak kurang konsentrasi biasanya dapat
disebabkan dari bawaan, lingkungan belajarnya, banyak masalah, tugas-tugas yang
mendadak, serta keterbatasan kemampuan anak. Penanganan : tugas-tugas yang akan
diberikan supaya diberikan secara bertahap, lingkungan yang tenang, damai, aman,
berikan dorongan dan kepercayaan, berikan pula penjelasan dan arahan yang tepat dan
jelas.
Kesepuluh, Kurang Tekun. Pada permasalahan berikut terjadi pada anak yang tidak
memiliki keinginan yang kuat untuk belajar, tidak serius, dan tidak memiliki kesabaran
yang tinggi dalam menghadapi kesulitan. Penanganan : berilah anak motivasi dan
semangat, tugas yang diberikan dimulai dari yang termudah dan disenanginya, berikan
penghargaan pada setiap usahanya, damping anak dan control pada setiap tugas yang ia
kerjakan dengan banyak memberikan saran.
Kesebelas, Kurang Teliti. Permasalahan berikut terjadi pada anak yang selalu
tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaannya dan tidak memerhatikan petunjuk, kerjanya
asal-asalan yang kemudian diikuti dengan rasa cemas dan takut. Penanganan : berikan
penjelasan agar setiap pekerjaannya selalu berhati-hati, tidak terburu-buru dan
pelan-pelan, tugas yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan anak dengan taraf
kesukarannya.
Kedua belas, Daya Persepsi Lemah. Hal ini disebabkan karena kemampuan daya ingatnya
kurang, daya tangkap yang lemah. Hal tersebut bisa diakibatkan dari kondisi fisik anak
yang sakit-sakitan. Penanganan : memberikan latihan secara perlahan-lahan dan secara
continue, berikan asupan gizi yang seimbang agar anak senantiasa selalu sehat dan bugar.
Ketiga belas, Kurang Bisa Menganalisa. Penyebab permasalahan ini dikarenakan kurang
bisa mengurai suatu konsep, kurang bisa berpikir logis, kurang memahami dan bernalar
lemah. Penanganan : peran orang tua selalu memberikan tugas secara realita, logis dan
banyak berlatih dalam membahas permasalahan, berikan penjelasan secara konkrit agar
anak dapat memahaminya dengan baik.
Keempat belas, Minat Atau Hobby Yang Lemah. Dalam hal ini anak tidak merespon,
tidak menanggapi dan tidak melakukan tindakan. Penyebabnya bisa karena tidak adanya
dukungan dari keluarga, sarana kurang, kesempatan kurang, banyak konflik.
Penanganannya : timbulkan perasaan senang kepada anak dalam setiap mengerjakan
tugas atau soal, berilah dukungan dan dorongan, berikanlah wawasan yang luas arahan
dan bimbingan dalam setiap tugas-tugasnya, janganlah menekan dan atau memaksa pada
tugas yang tidak disukai anak,

Anda mungkin juga menyukai