Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sulvia Dewi

NIM : 855890158
Program Studi : PGPAUD S1

TUGAS 2
Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini

Instruksi Tugas

Lakukanlah pengamatan terhadap anak usia dini yang mengalami permasalahan!

Berdasarkan hasil pengamatan Anda, buatlah sebuah rancangan layanan konseling (individual atau
klasikal) beserta langkah-langkah pelaksanaannya yang meliputi:

1. Identifikasi masalah
2. Analisis data/masalah
3. Diagnosis
4. Prognosis

RANCANGAN LAYANAN KONSELING


Berikut adalah rancangan layanan konseling individual untuk anak usia dini dengan masalah emosional.

1. Identifikasi masalah
Setelah melakukan pengamatan terhadap anak usia dini, ditemukan bahwa anak ini sering
menunjukkan reaksi emosional yang berlebihan, seperti marah, sedih, atau cemas dalam situasi-
situasi tertentu. Anak juga tampak sulit mengontrol emosi dan sulit berinteraksi dengan teman
sebayanya.

2. Analisis data/masalah
Data yang dikumpulkan dari observasi dan wawancara dengan orang tua menunjukkan bahwa
anak sering mengalami ketegangan emosional setelah berinteraksi dengan teman sebayanya. Anak
tampak sering merasa terganggu oleh suara keras atau situasi yang berbeda. Anak juga seringkali
menunjukkan kecemasan saat berada di lingkungan baru.

3. Diagnosis
Berdasarkan analisis data, diagnosa yang mungkin untuk anak ini adalah masalah emosional
dan kecemasan sosial. Anak mengalami kesulitan dalam mengelola emosi, terutama ketika
dihadapkan dengan situasi yang berbeda atau ketika berinteraksi dengan teman sebayanya.
4. Prognosis
Dengan layanan konseling yang tepat, anak kemungkinan akan meningkatkan kemampuan
mengenali dan mengelola emosi. Anak juga dapat belajar keterampilan sosial yang diperlukan untuk
berinteraksi dengan teman sebayanya secara lebih baik. Proses pemulihan membutuhkan dukungan
dan latihan konsisten dari keluarga dan lingkungan sekolah.

Berikut layanan konseling individualnya:


1. Sesi Awal
− Melakukan pertemuan awal dengan anak dan orang tua untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
tentang masalah yang dialami dan tujuan konseling yang diharapkan.
− Membangun hubungan kepercayaan dan saling pengertian dengan anak agar merasa nyaman dan
terbuka untuk berbagi tentang perasaannya.

2. Assessment
− Melakukan penilaian lebih mendalam terhadap pengalaman emosional anak dan faktor-faktor
penyebabnya melalui wawancara dan observasi.
− Menganalisis pemikiran, perasaan, dan pola perilaku anak untuk memahami akar masalah dan
mengidentifikasi pola-pola yang merugikan.

3. Intervensi
− Menerapkan teknik dan metode konseling yang sesuai dengan kebutuhan anak, seperti terapi
bermain, dialog, cerita, atau seni ekspresif.
− Mengembangkan strategi yang membantu anak dalam mengelola emosi, mengurangi kecemasan,
dan meningkatkan keterampilan sosial.
− Mendukung anak dalam mengidentifikasi dan mengatasi situasi yang menyebabkan tekanan
emosional.
− Melibatkan orang tua dalam proses konseling, memberikan informasi dan dukungan yang
diperlukan agar mendukung perkembangan anak di rumah.

4. Evaluasi
− Secara berkala, melakukan evaluasi terhadap kemajuan anak dalam mengatasi masalah
emosional.
− Menerima umpan balik dari anak dan orang tua mengenai efektivitas intervensi dan melakukan
penyesuaian jika diperlukan.
− Mengakhiri layanan konseling ketika tujuan telah tercapai atau anak telah mencapai kemajuan
yang signifikan dalam mengelola emosi dan berinteraksi dengan teman sebaya.

Anda mungkin juga menyukai