Anda di halaman 1dari 5

SOAL

1. Carilah latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak pancasila
sebagai dasar negara ? (minimal 2)
2. Carilah banyak alasan pihak yang tetap ingin mempertahankan pancasila sebagai dasar
negara ? (minimal 2)
3. Kemukakan pendapat dan penilaian anda tentang perbedaan pandangan pada soal 1 dan 2
!
4. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi perbedaan pandangan tersebut ?
PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Sikap Pihak dalam Masyarakat yang Menolak Pancasila sebagai
Dasar Negara
Pada zaman milenial, terdapat 2 fakta yang menarik berkaitan dengan keprihatinan
terhadap generasi muda, mulai dari pelajar sampai dengan mahasiswa di perguruan tinggi,
tidak menerima pancasila sebagai dasar negara. Seperti, yang disampaikan oleh Ilham
Samawi mengenai 2 fakta tersebut yaitu :
a. Pertama, beliau prihatin karena pancasila sebagai ideologi bangsa akhir – akhir ini
dikesampingkan. Keprihatinan beliau berdasarkan adanya data dari, lembaga ilmu
pengetahuan Indonesia (LIPI), yang mengatakan sebanyak 86% mahasiswa di 5
perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa menolak pancasila.
b. Kedua, temuan fakta lapangan di 11 kota yang disinggahi Liberius Langsinus,
penjelajah nusantara dalam rangka penegakkan pancasila. Liberius juga,
menyampaikan keprihatinan tentang adanya kepunahan nilai – nilai pancasila kalangan
generasi muda.
Lalu, latar belakang pihak yang pihak yang menolak pancasila sebagai dasar negara yaitu
sebagai berikut :
a. Pertama, lunturnya kepercayaan generasi muda terhadap pancasila sebagai dasar
negara, tidak terlepas dari kiprah elit di negeri ini baik di lembaga eksekutif, legislatif,
maupun yudikatif serta elit yang berkiprah dalam bidang lainnya.
b. Kedua, adanya prilaku koruptif di kalangan elit bangsa. Setiap hari media massa
menyajikan berita tentang korupsi elit yang mewabah hambpir diseluruh instansi
negara. Mulai dari pusat hingga ke daerah.
c. Ketiga, negara gagal dalam menyikapi berbagai kekerasan yang terjadi dalam
beberapa tahun terakhir. Kekerasan yang ada menjadi indikasi bahwa negara gagal
menciptakan kenyamanan bagi masyarakat. Kekerasan – kekerasan menjadi pertanda
bahwa nilai – nilai toleransi yang diajarkan oleh pancasila lambat laun mulai pudar.
d. Keempat, jebakan pragmatisme. Tidak bisa dipungkiri bahwa, dewasa ini generasi
muda kita terjebak dalam gaya hidup pragmatisme. Memilih jalan pintas untuk
mencapai tujuan. Anak muda terjebak dalam lingkaran kapitalisme global yang
merasuki segala sendi kehidupan. Anak muda (pelajar dan mahasiswa) sekarang ini,
banyak yang tidak memiliki sikap kritis dan memilih hidup hura – hura. Sebuah
kondisi yang menginginkan segala sesuatunya lebih cepat, efisien, dan rasional.
Dalam tahapan tersebut, kultur eksploitasi dari sistem kapitalisme tidak bisa
dihindarkan. Kondisi semacam ini menumpulkan kritisisme. Generasi muda, menjadi
budak kapitalisme yang terus menggerogoti nilai lokal. Pemuda kita lebih banyak
mengkonsumsi nilai – nilai asing dibandingkan menjaga dan melestarikan budaya
lokal.

2. Alasan Banyak Pihak yang Tetap Ingin Mempertahankan Pancasila sebagai Dasar
Negara
a. Banyak pihak yang menganggap bahwa pancasila sesuai dengan nilai – nilai yang
ada di masyarakat dan sesuai dengan keinginan mereka. Mereka juga menganggap
bahwa pancasila sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia.
b. Pancasila telah dijadikan dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia dan tidak ada
yang menggantikan pancasila sebagai dasar negara, ditambah dengan pancasila
memiliki nilai dasar, instrumental, dan nilai praktis yang semua itu dijadikan sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia.
c. Secara historis nilai – nilai pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebelum
adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa
Indonesia wajib menghayati, melestarikan, dan mempertahankan nilai – nilai
pancasila itu.
d. Aspek sosiologis, melemhnya kepercayaan masyarakat terhadap ideologi pancasila
dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah lama dibina,
dipelihara, serta dijaga. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia wajib
mengembangkan dan mengkaji lagi nilai – nilai sebagai hasil karya besar dari bangsa
Indonesia sendiri.
e. Aspek ancaman ideologi lain dalam rangka mempertahankan ideologi pancasila kita
sadar akan keberadaan ideologi lain yang membahayakan kelangsungan hidup
pancasila, misalnya paham komunis, paham liberalism, dan paham yang
menyalahgunakan agama. Golongan – golongan yang mengatasnamakan agama
sering melakukan kegiatan yang membahayakan kelestarian pancasila. Agama
mengajarkan kebaikan dan kebenaran, cinta kasih sesame manusia., tetapi sering
disalahgunakan oleh pihak – pihak yang mengatasnamakan agama tetapi ajarannya
bertentangan dengan ajaran agama sehingga menyesatkan masyarakat.
3. Pendapat dan Penilaian Tentang Perbedaan Pendapat Tersebut
Menurut pendapat saya, alasan pihak – pihak tersebut tidak setuju dengan pancasila
sebagai ideologi negara atau dasar negara sebenarnya pada diri manusia masing – masing,
banyak pejabat yang korupsi, generasi pemuda yang telah luntur kepercayaannya terhadap
pancasila dan negara yang gagal menyikapi kekerasan yang terjadi.
Negara Indonesia yang pertama masalah korupsi, dalam pengertian korupsi yaitu
penyelewengan uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Jadi, dapat
dikatakan korupsi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk dirinya
sendiri yang dikarenakan kurangnya pengertian dan penerapan mengenai nilai – nilai
pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima.
Alasan kedua yaitu lunturnya kepercayaan pancasila menurut saya jika seseorang
telah memahami dan menerapkan pancasila maka dikemudian hari tidak akan mungkin
terpintas akan keraguan akan pancasila sebagai ideologi negara atau dasar negara. Masalah
selanjutnya yaitu kekerasan yang terjadi di negara Indonesia, masalah tersebut merupakan
masalah yang harus diperhatikan didalam sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab, tertuang nilai yang menghubungkan manusia dengan manusia harus selalu
bersikap adil di dalam masalah ini manusialah yang menjadi sumbernya, jadi bukan
pancasila yang harus dissalahkan tetapi pola pikir masyarakat yang melihat dari sisi
kesalahan manusia yang dilimpahkan kepada dasar negara yaitu pancasila, dan yang
terakhir adalah banyak yang mengatakan pancasila tidak lengkap, saat ini pancasila
mengandung 5 sila yang menghubungkan manusia dengan tuhan, manusia dengan
manusia, dan manusia dengan lingkungannya.
Jadi alasan pancasila kurang lengkap menurut saya hanya sesuatu yang terkandung
di dalam pancasila tetapi lebih dijabarkan dalam kitab suci Al- Quran. Pendapat saya
tentang pihak yang tetap mempertahankan pancasila sebagai dasar negara sangatlah tepat
karena pancasila merupakan suatu dasar negara yang sangat lengkap karena semua nilai –
nilai ajaran kebaikan telah tertuang dalam ajaran pancasila.
Jika semua masyarakat Indonesia dapat memahami dan melaksanakan ajaran – ajaran
yang tertuang dalam pancasila maka tidak akan ada lagi pihak – pihak yang tidak setuju
bahwa pancasila sebagai dasar negara atau negara karena tidak ada lagi korupsi maupun
kekerasan.

4. Sikap Menghadapi Perbedaan Pendapat Tersebut


a. Pertama, merubah prilaku para elit. Elit bangsa ini perlu merubah diri. Mulai dari
melepaskan watak oportunis, serta merubah watak rakus akan uang, kedudukan dan
jabatan. Sikap mementingkan kesejahteraan rakyat harus ditonjolkan, dibandingkan
sikap memperkaya diri sendiri, keluargan dan kroni-kroninya.

b. Kedua, optimalisasi peran lembaga-lembaga keagamaan. Lewat lembaga keagamaan,


diharapkan mampu menciptakan generasi muda yang toleran, menghargai setiap
perbedaan (kebhinekaan). Maka, generasi muda lintas Suku, Agama, Ras dan
Golongan (SARA), menjadi teladan dalam memperjuangkan serta mempraktekan
nilai-nilai toleransi sebagai mana tercantum dalam nilai sila-sila pancasila. Peran
tokoh agama pun menjadi penting untuk memberikan syiar tentang nilai-nilai
pancasila bukan sebaliknya mengeluarkan kata-kata yang berbau SARA.

c. Ketiga, pembentukan karakter (character building), dikalangan generasi muda kita.


Pembentukan karakter harus dimulai sejak dini mulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat, sekolah sampai perguruan tinggi. Pembentukan karakter tersebut harus
bisa menjawab kebutuhan generasi muda. Termasuk menangkal watak pragmatisme
yang sudah menjalar dikalangan generasi muda saat ini. Untuk itu kedepannya,
pendidikan pancasila harus menjadi pendidikan wajib mulai dari tingkat sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Lewat pendidikan pancasila tersebut, diharapkan mampu
membentuk karater generasi muda kita bisa menjadi generasi yang mandiri secara
politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian secara kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai