KELOMPOK :1
Analisis isu kontemporer adalah isu-isu/persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi
trending topik pada saat ini, sehingga penyelesaiannya harus sesuai dengan masa kini/modern
Beberapa isu yang saat ini berkembang di masyarakat:
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Paham radikalisme/terorisme
4. Money laundry
5. Proxy war
6. Hate speech
1. Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan
korupsi terkait pengadaan proyek pada PT Amarta Karya (Persero) alias AMKA tahun
2018-2020. PT Amarta Karya terlibat dalam proyek pembangunan Gedung Kejaksaan
Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dan menjadi kontraktor utama Bukit Algoritma. Modus
operandi dalam kasus ini adalah dugaan perbuatan melawan hukum terkait pelaksanaan
proyek fiktif sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara.(Jakarta, CNN Indonesia)
Setiap bentuk tindakan korupsi diancam dengan sanksi sebagaimana diatur di dalam UU
No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU No. 20 Tahun
2001 tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Korupsi sangat berpengaruh buruk terhadap pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat serta berdampak menghancurkan tatanan bidang kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara, mulai dari bidang sosial budaya, ekonomi serta
psikologi masyarakat.
2. Narkoba
Plt Kelapa Badan Narkotika Nasional DKI Monang Sidabuke telah melakukan pemetaan
jaringan pengedar narkoba di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak Januari hingga Mei
2022, BNNP DKI Jakarta telah melakukan penangkapan terhadap 4 jaringan narkoba,
yaitu jaringan Kampung Bahari, jaringan Jakarta-Bogor, jaringan Jakarta-Depok, dan
jaringan Pengedar Ganja di Jakarta dari Sumatera yang merupakan pengembangan DPO
dari hasil tangkapan tahun lalu. Dengan terungkapnya beberapa jaringan tersebut, hal ini
menandakan bahwa peredaran narkoba di Indonesia sangat marak.
Plt Kelapa Badan Narkotika Nasional DKI Monang Sidabuke telah melakukan pemetaan
jaringan pengedar narkoba di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak Januari hingga Mei
2022, BNNP DKI Jakarta telah melakukan penangkapan terhadap 4 jaringan narkoba,
yaitu jaringan Kampung Bahari, jaringan Jakarta-Bogor, jaringan Jakarta-Depok, dan
jaringan Pengedar Ganja di Jakarta dari Sumatera yang merupakan pengembangan DPO
dari hasil tangkapan tahun lalu.
3. Paham radikalisme/terorisme
Baru – baru ini warga di gemparkan dengan berita organisasi Khalifatul Muslimin yang
sudah mempunyai beberapa jaringan bahkan markas di berbagai daerah, dan mempunyai
markas besar di lampung, ada temuan menarik ketika pihak kepolisian menggulung
markas besar pihak kepolisian menemukan uang tunai dalam jumlah yang cukup besar
sekitar 2,3 milyar rupiah, adanya kampung khalifah dan ternyata organisasi khalifatul
muslimin ini juga mempersiapkan dengan baik organisasi mereka untuk jangka panjang
dan organisasi ini juga ingin membentuk Negara dalam negara, terbukti dengan adanya
penerbitan KTP yang mereka beri nama, Nomor Induk Warga yang jumlahnya sudah
mencapai 14.000, mereka juga mempunyai struktur kementrian, salah satunya adalah
kementrian pendidikan yang beberapa saat lalu mentrinya di tangkap oleh polisi karena
diduga menyebarkan paham kartosuwiryo, jadi masyarakat di dokrin menggunakan
ajaran kartosuwiryo hal itu dilakukan melalu pemberian buku saku kepada anggota baru.
Hingga saat ini paham radikalisme/terorisme masih menjadi PR besar di Negara kita,
karena ini bertentangan dengan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,
hal ini tentunya akan menjadikan kita terpecah belah dan sangat mengganggu stabilitas
nasional.
4. Money laundry
Indra Kenz (IK) sosok yang dikenal sebagai Sultannya Indonesia kini mengalami jeratan
hukum, harta kekayaan yang diperolehnya kini bukanlah menjadi sesuatu yang dapat dari
sumber-sumber yang wajar namun diperoleh dengan cara investasi bodong. IK
disangkakan melanggar Pasal 45 ayat (2) Jo. Pasal 27 ayat 2 dan atau Pasal 45 A ayat (1)
Jo. 28 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 378 KUHP Jo.
Pasal 55 KUHP. Kini IK terjerat dengan kasus Tindak Pidana Judi Online dan atau
Penyebaran Berita Bohong (Hoax) melalui media elektronik dan atau Penipuan/Perbuatan
Curang dan atau Tindak Pidana Pencucian Uang. Sesuai dengan kasus tersebut, Indonesia
masih perlu pengawan keuangan seiring dengan perkembangan digital, agar tidak
semakin banyak masyarakat yang merugi karena oknum-oknum rakus akan harta
haramnya.
5. Proxy war
Proxy war diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan di antara dua pihak yang
bermusuhan, dengan menggunakan pihak ketiga. Pihak ketiga ini sering disebut dengan
boneka, Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai boneka adalah negara kecil,
namun kadang juga bisa non state actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok
masyarakat, atau perorangan. Kasus yang hangat hari ini adalah Perang yang terjadi
antara Rusia dan Ukraina yang notabene Ukraina di "manfaatkan" oleh NATO.
Perang ini membawa dampak bagi beberapa negara dunia Pasalnya, kedua negara
merupakan produsen beberapa sumber energi dan juga pangan. Indonesia mengantisipasi
dampak dari perang ini. Setidaknya ini yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Disruption supply harus terus diantisipasi karena ini bukan krisis jangka pendek ini
cukup struktural di level global.”
6. Cyber Crime
Ancaman ransomware marak terjadi, targetnya mulai dari bisnis hingga individu.
Microsoft merasa penting untuk menjaga keamanan penggunanya. Ransomware adalah
nama dari kelas malware yang terdiri dari dua kata “ranson” yang artinya tebusan dan
“malware.” Badan Siber dan Sandi Negara menjelaskan tujuan ransomware adalah
menuntut pembayaran untuk data atau informasi pribadi yang telah dicuri.
Pada akhir bulan Januari 2022, serangan ransomware telah menghantam lebih dari 100
komputer di 20 cabang Bank Indonesia (BI). Diungkap oleh Pakar Keamanan Siber
Alfons Tanujaya kepada Tekno Liputan6.com, kasus serangan ransomware ini
mengakibatkan 52.767 dokumen dengan kapasitas 74,82 GB disandera.
Hasil analisis isu menggunakan pendekatan USG (Urgency, Seriousness, Growth) maka
isu strategis yang perlu diselesaikan adalah paham radikalisme / terorisme tentang
organisasi Khalifatul Muslimin yang sudah menyebar ke berbagai daerah di tanah air.
Isu strategis radikalisme organisasi Khalifatul Muslimin harus segera ditangani, karena
hal tersebut dapat berdampak kepada stabilitas dan kedamaian Indonesia. Berikut
beberapa dampat yang akan terjadi:
- Memakan banyak korban jiwa
- Meresahkan banyak umat
- Menimbulkan banyak kerusakan
- Menimbulkan kerugian ekonomi
- Menghancurkan nasionalisme bangsa
- Meracuni pikiran anak bangsa
- Mencoreng nama baik agama
Kami menyusun gagasan untuk pemecahan isu tersebut berdasarkan analisis akar
penyebab: