Anda di halaman 1dari 6

FORM 2e.

LEMBAR KERJA KELOMPOK

ANALISIS ISU KONTEMPORER GLOBAL

Nama Kelompok : Kelompok Beringin

Anggota :
1. Wagiyanti 6. Anggit Laksana
2. Tissa Rahadianti 7. Jatien Sri Nandang
3. Falentina Nugraheni Permata Putri 8. Yulistiana Diva Finesti
4. Nikmah Novitasari 9. Errin Pamikatsih
5. Atang Ghopar Mu’alim 10. Parsiyati

Latsar CPNS Angk.:


Tempat Latsar :

ANALISIS ISU GLOBAL


1. Identifikasi dan deskripsikanlah isu-isu global aktual (dapat diengkapi dengan Video
pendukung) yang berpotensi menimbulkan AGHT terhadap kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan negara disertai dengan data dan fakta yang ada (minimal 3 isu).

Identifikasi/ Analisis Isu (APKL)

No Isu Kriteria Jumlah Peringkat


(skor)
A P K L
1. Terorisme dan Radikalisme 5 4 5 5 19 1
 Di Indonesia dari kurun waktu 2010 hingga 2017 tercatat terjadi 130
kasus terorisme. 896 pelaku telah ditangkap dan dijatuhi hukuman,
126 di antaranya dihukum mati, 674 sedang dalam hukuman dan 96
pelaku bebas. (https://www.ui.ac.id/menelaah-tren-terorisme-di-
indonesia-dari-masa-ke-masa/)
 Mabes Polri merilis laporan akhir tahun kinerja mereka sepanjang
2020. Dari laporan itu, Mabes Polri mengungkapkan ada sebanyak
228 tersangka kasus terorisme yang ditangkap oleh Polri di seluruh
wilayah Indonesia sepanjang 2020.
(https://nasional.tempo.co/read/1416679/mabes-polri-ada-228-
penangkapan-terorisme-sepanjang-2020/full&view=ok)
 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat
transaksi mencurigakan terkait kasus terorisme mengalami
peningkatan sebanyak 70% pada tahun 2020. Data intelejen
keuangan menunjukkan bahwa jumlah transaksi mencurigakan yang
terindikasi terkait dengan kegiatan terorisme sebanyak 1.122.
(https://kabar24.bisnis.com/read/20210211/16/1355208/makin-
rawan-transaksi-gelap-kasus-terorisme-naik-70-persen)
 Peristiwa bom Makassar pada Minggu 28 Maret 2021 pagi waktu
setempat, Tanah Air dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri di
Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan menegaskan, ancaman
No Isu Kriteria Jumlah Peringkat
(skor)
A P K L
terorisme yang bermula dari radikalisme adalah hal yang realistis
dan nyata.
(https://nasional.sindonews.com/read/380070/14/bahaya-
radikalisme-dan-terorisme-dinilai-sudah-sangat-jelas-mengancam-
nkri-1617008633)
 Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 94
tersangka teroris sejak awal Januari hingga Maret 2021. 94
tersangka teroris itu ditangkap di sejumlah daerah, dari Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Gorontalo, hingga Jawa Timur.
(https://news.detik.com/berita/d-5514469/polri-94-terduga-teroris-
ditangkap-sejak-januari-2021)
 Jumlah kasus tersebut menunjukkan bahwa terorisme masih
menjadi masalah serius di Indonesia yang tak hanya melibatkan
pelaku di dalam negeri, melainkan jaringan lintas negara.
 Paham radikalisme adalah musuh konkret agama dan negara saat
ini. Pada satu sisi, gerakan radikalisme merusak agama karena
bertindak tidak sesuai dengan nilai-nilai beragama. Dari paham
radikalisme inilah kemudian berpeluang besar lahir terorisme.
2. Narkoba 4 3 3 3 13 2
 United Nations Office On Drugs and Crime (UNODC) bahwa
Indonesia masuk dalam jajaran segitiga emas perdagangan narkoba.
PBB: Indonesia Masuk Segitiga Emas Perdagangan Narkoba Dunia
(detik.com)
 Banyak Selebritis muda yang ditangkap polisi karena terkait kasus
narkoba. Selain Renald Ramadhan, 6 Artis Muda Ini Pernah
Tersandung Kasus Narkoba - kumparan.com
 Pelajar masih incaran dan sasaran empuk para pengedar narkoba.
Tercatat ada dua juta lebih pelajar yang mengkonsumsi narkoba di
tahun 2018. 14 FAKTA TENTANG NARKOBA DI INDONESIA
(bnn.go.id)
 Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri
menyatakan terdapat peningkatan kasus penyalahgunaan narkotika
selama masa pandemi virus corona (Covid-19) yang merebak di
Indonesia pada 2020 ini. Tahun 2019 polri mengungkap 2,7 ton
barang bukti sabu. (2020) Sampai hari ini data menunjukkan 4,57
ton. Jadi ada peningkatan dari 2,7 (ton) ke 4,57 (ton) berarti
(meningkat) 2 ton," kata Krisno kepada wartawan di Mabes Polri,
Jakarta, Rabu (18/11/2020). (https://www.cnnindonesia.com)
3. Kejahatan Mass Communication 4 3 2 3 12 3
 Data pengguna LinkedIn dilaporkan telah bocor di Internet.
Sebanyak 500 juta data dilelang di sebuah forum oleh peretas yang
berisi data profil LinkedIn. Diduga data yang bocor berisi informasi
pribadi pengguna LinkedIn seperti nama lengkap, alamat email,
nomor telepon, informasi tempat kerja dan lainnya
(www.inet.detik.com)
 Sepanjang 2020, Polda Metro Garap 443 Kasus Hoaks & 1.448 Akun Medsos di
Take Down. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebutkan jika
selama tahun 2020, Tim Siber Polda Metro Jaya telah menangani
sebanyak 443 kasus penyebaran berita hoaks dan 1.448 akun media
sosial telah dilakukan take down (www.merdeka.com)
No Isu Kriteria Jumlah Peringkat
(skor)
A P K L
 [HOAKS] Vaksin Covid-19 Hanya Percobaan dan Tidak Wajib karena
Hanya Memiliki Izin Darurat
Beredar sebuah video pendek berbahasa asing yang berisi klaim
bahwa vaksinasi Covid-19 hanya percobaan. Dilansir dari
Tim cekfakta.tempo.co, klaim dalam video tersebut menyesatkan.
Vaksin-vaksin Covid-19 yang digunakan dengan Izin Penggunaan
Darurat (Emergency Use Authorization atau EUA) juga memiliki
standar keamanan dan keefektifan, sehingga bukan untuk
percobaan (https://www.kominfo.go.id)
 Diduga jadi korban pembobolan rekening, sejumlah nasabah Bank
Rakyat Indonesia (BRI) di Bojonegoro kehilangan uang tabungannya.
(https:// inet.detik.com)

Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 - 5


1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi
dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif
jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.

Identifikasi/ Analisis Isu (USG)

No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking

1. 5 5 5 15 1
Terorisme dan Radikalisme

2. 5 4 3 12 2
Narkoba

3. 4 4 3 11 3
Kejahatan Mass
Communication

Keterangan: dibuat skor 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil
dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah Terorisme
dan Radikalisme
2. Pilihlah 1 Isu yang menurut kelompok Anda paling mengancam/ berbahaya.
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan APKL dan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan
adalah Terorisme dan Radikalisme
3. Tentukan penyebab-penyebab terjadinya isu tersebut
a. Penyebab terorisme berikutnya adalah adanya komunitas garis keras pendukung gerakan radikal
tersebut yang memberi doktrin kepada pengikutnya baik secara langsung maupun lewat dunia
maya.
b. Penyebab terorisme lainnya yaitu adanya ideologi yang terlegitimasi dan mengakar. Misalnya
mereka memperbolehkan untuk membunuh, melakukan kekerasan. Maka dengan adanya ideologi
seperti itu, mereka tidak ragu lagi untuk meneror.
c. Tekanan ekonomi yang dialami oleh teroris, terutama bagi orang yang melakukan bom bunuh diri,
bisa menjadi latar belakang dipilihnya jalan untuk mengakhiri hidup karena masih banyaknya
orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini dianggap sebagai kegagalan pemerintah,
yang menganut sistem ekonomi, yang tampaknya tidak membuat rakyat sejahtera.
d. faktor domestik berupa kesenjangan sosial dan politik yang terjadi misalnya jurang pemisah antara
si kaya dan si miskin yang semakin melebar.
e. Faktor jaringan internasional yang melakukan dukungan logistik kepada kelompok-kelompok local
misalnya mereka yang pernah mengikuti pendidikan kemiliteran di Filiphina maupun Afganistan.
f. Faktor kultural yakni adanya pandangan yang sempit tentang ideologi keagamaan khususnya
berkaitan dengan konsep jihad maupun Khilafah dalam Islam yang ditafsirkan secara sempit dan
sektoral.
4. Jelaskan dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak dicegah atau diantisipasi.
Dampak negatif dari isu terorisme adalah kerusakan fisik, mental serta sosial masyarakat. Secara
umum, juga akan merusak sektor ekonomi dan sektor pariwisata wilayah sasaran. Dampak negatif
terorisme juga mengancam sektor ekonomi khususnya dalam investasi, menyebabkan para
investor menjadi ragu berinvestasi karena faktor keamanan yang tidak terpenuhi di suatu negara.
Tetapi di sisi lain terorisme juga dapat melahirkan dampak positif. Dampak positif yang dimaksud
adalah lahirnya “refleksivitas” yang merupakan salah satu konsep masyarakat risiko Beck. Ia
menamakan masyarakat risiko tersebut muncul dalam modernitas refleksif yang merupakan
proses individualisasi yang kini terjadi di Barat. Di dalamnya agen-agen semakin bebas dari
paksaan struktural dan karenanya semakin mampu menciptakan secara refleksif diri mereka
sendiri dan masyarakat dimana mereka hidup.

5. Buatlah rekomendasi upaya pencegahan atau antisipasi atau penyelesaian terhadap isu
tersebut baik pada tataran kebijakan maupun teknis implementasinya dalam kehidupan sehari-
hari dan apa peran Anda di dalamnya.
a. Peran Dalam Masyarakat
 Menanamkan pemahaman bahwa terorisme sangat merugikan;
 Menciptakan kolaborasi antar organisasi kemasyarakatan dan pemerintah untuk mencegah
tersebarnya pemahaman ideologi ekstrim di lingkungan masyarakat;
 Membangun dukungan masyarakat dalam deteksi dini potensi radikalisasi dan terorisme;
 Mensosialisasikan teknik deteksi dini terhadap serangan teroris, kepada kelompok-
kelompok masyarakat yang terpilih;
 Penanaman materi terkait bahaya terorisme pada pendidikan formal dan informal terkait
dengan peran dan posisi Negara:
 Negara ini dibentuk berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan, di mana di dalamnya tidak
boleh ada yang merasa sebagai pemegang saham utama, atau warga kelas satu.
 Aturan main dalam bernegara telah disepakati, dan Negara memiliki kedaulatan penuh
untuk menertibkan anggota negaranya yang berusaha secara sistematis untuk merubah
tatanan, dengan cara-cara yang melawan hukum.
 Negara memberikan perlindungan, kesempatan, masa depan dan pengayoman seimbang
untuk meraih tujuan nasional masyarakat adil dan makmur, sejahtera, aman, berkeadaban
dan merdeka
 Melibatkan peran serta media nasional untuk membantu menyebarkan pemahaman terkait
ancaman terorisme dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat;
 Membangun kesadaran keamanan bersama yang terkoordinasi dengan aparat
keamanan/pemerintahan yang berada di sekitar wilayah tempat tinggal.
b. Peran Sebagai PNS
 Mengambil Tanggung Jawab, antara lain dilakukan dengan menunjukkan sikap dan
perilaku yang mencerminkan tetap disiplin dan akuntabilitas,
 mengakui dan memperbaiki kesalahan yang dibuat, fair dan berbicara berdasarkan data,
menindaklanjuti dan menuntaskan komitmen, serta menghargai integritas pribadi.
 Menunjukkan Sikap Mental Positif, antara lain diwujudkan dalam sikap dan perilaku
bersedia menerima tanggung jawab kerja, suka menolong, menunjukkan respek dan
membantu orang lain sepenuh hati, tidak tamak dan tidak arogan, serta tidak bersikap
diskriminatif atau melecehkan orang lain.
 Mengutamakan Keprimaan, antara lain ditunjukkan melalui sikap dan perilaku belajar terus
menerus, semangat memberi kontribusi melebihi harapan, dan selalu berjuang menjadi
lebih baik.
 Menunjukkan Kompetensi, antara lain dimanifestasikan dalam bentuk kesadaran diri,
keyakinan diri, dan keterampilan bergaul, mampu mengendalikan diri, menunjukkan
kemampuan bekerja sama, memimpin, dan mengambil keputusan, serta mampu
mendengarkan dan memberi informasi yang diperlukan.
 Memegang Teguh Kode Etik, antara lain menampilkan diri sesuai profesinya sebagai PNS,
menjaga konfidensialitas, tidak pernah berlaku buruk terhadap masyarakat yang dilayani
maupun rekan kerja, berpakaian sopan sesuai profesi PNS, dan menjunjung tinggi etika-
moral PNS.
6. Gunakan Teknik-Teknik Analisis Isu yang Anda kuasai.
7. Hasil Analisis dibuat dalam bentuk tulisan paling banyak 5 lembar kertas A4, huruf arial
ukuran 11 , spasi 1,5. Untuk Tabel spasi 1
8. Bentuk file : pdf dan ppt.
9. Waktu pembuatan : 2 hari

Anda mungkin juga menyukai