Anda di halaman 1dari 3

Nama/Npm: Rani Cahyati/200200638

Progdi: Akuntansi

Mata Kuliah:

*Kasus Pinjaman online dan jeratan nya dalam kehidupan sehari-hari

Parah! Tersangka Pinjol Ilegal Ditangkap di


Jogja, Sebarkan Editan Foto Syur untuk Ancam
Korban
SEMARANG - Polda Jateng mengungkap kasus pinjaman online (pinjol) ilegal dengan
modus penyebaran konten kesusilaan disertai pengancaman dan pemerasan.

Peristiwa berawal saat korban berinisial E pada 4 Mei 2021 mendapatkan pesan pendek SMS
yang berisi link aplikasi pinjol dari nomor 083841568772. Korban kemudian mengklik tautan
link tersebut dan mengisi identitas diri, nomor rekening dan mengirimkan foto KTP serta foto
selfi. Selanjutnya muncul pesan error.

Selang lima bulan kemudian, tepatnya pada 11 September 2021, korban mendapatkan pesan
WhatsApp (WA) dari nomor 0812600153303 yang berisi bahwa korban disuruh membayar
pinjaman online sebesar Rp2,2 juta dan Rp1,34 juta.

Berdasarkan informasi dari Ditreskrimsus Polda Jateng, dalam pesan itu disebutkan bahwa

pinjaman itu sudah ditransfer oleh pihak vendor aplikasi pinjaman online SIMPLE LOAN pada 1

September 2021. Karena merasa janggal, korban mengecek pada tabungan dan tidak ada

transaksi uang masuk sebagaimana tersebut di atas. Oleh korban pesan tersebut diabaikan.

Selanjutnya korban ditagih melalui WhatsApp oleh 4 (empat) nomor Whatsapp yang tidak
dikenal (081260015303, 083844048506, 089532179146 dan 08223639664) yang pada intinya

bahwa pinjaman sudah jatuh tempo, kalau tidak dibayar maka tagihan akan disebarkan ke

seluruh kontak korban.

Yang disebarkan oleh penagih (debt collector) antara lain kalimat “jangan jadi maling”, kalimat

ancaman disertai pemerasaan, foto korban yang disandingkan dengan 2 foto editan yang

mengandung muatan melanggar kesusilaan.

Korban yang merasa dirugikan, malu dan tertekan karena diancam dengan konten yang

melanggar kesusilaan kemudian melapor Ditreskrimsus Polda Jateng pada 12 Oktober 2021.
Penyidik Subdit V/Tipidsiber Ditreskrimsus selanjutnya melakukan penyelidikan dan
pendalaman dengan teknis dan taktis untuk mencari keberadaan pelaku yang telah mengirimkan
kalimat ancaman disertai pemerasaan. Selain itu foto korban yang disandingkan dengan foto
editan yang mengandung muatan melanggar kesusilaan yang diduga berada di wilayah
Yogyakarta.

Tim Subdit V/Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Jateng yang dipimpin oleh Kasubdit 5/Tipidsiber
Ditreskrimsus Polda Jateng melakukan penindakan kepolisian di sebuah rumah kos alamat Jalan
Dr Sutomo Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta. Petugas mendapati tersangka AKA alias A
berada di rumah kos tersebut pada 13 Oktober 2021.

Selanjutnya dilakukan pendalaman dan didapatkan keterangan bahwa perbuatan penagihan juga
dilakukan di kantor PT AKS alamat di Jalan Kyai Mojo Tegalrejo Yogyakarta.

Polisi mengamankan tersangka AKA beserta screenshot postingan yang menunjukan konten
kesusilaan disertai ancaman, hanphone, 1 unit personal computer (PC) yang digunakan untuk
melakukan penagihan.

Sedangkan di kantor PT AKS di Jalan Kyai Mojo Tegalrejo, Kota Yogyakarta disita sepuluh unit
PC yang terdapat konten penagihan nasabah aplikasi pinjaman online ilegal, delapan puluh dua
kartu perdana, handphone.

Ditreskrimsus Polda Jateng dalam keterangannya menyebut modus operandi pelaku yakmi
mengirimkan foto korban yang disandingkan dengan foto editan yang mempertontonkan konten
yang melanggar kesusilaan.
Pelaku juga mengirimkan konten pesan teks yang berisi ancaman penyebaran data pribadi dan
penagihan melalui kontak korban.

Dari penangkapan diketahui tersangka AK merupakan karyawan PT AKS,debt collector yang


menyebarkan konten bermuatan kesusilaan dan ancaman yang disertai kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai