PROPOSAL
Disusun Oleh:
NIM: 1609112294
menawarkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan lebih mudah dan fleksibel
kepemilikan dan penggunaan telepon selular sangat tinggi. Hal ini dapat
dengan tingkat penetrasi mencapai 50%. Selain itu juga populasi pengguna
perangkat mobile memiliki angka yang lebih tinggi lagi yang mencapai 177,9
1
Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika: Suatu Kompilasi Kajian, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2015, hlm. 12.
2
Abdul Halim Barkatullah, Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan Hukum di
Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm. 39.
1
Dari data diatas, tidak mengherankan bila pertumbuhan pinjaman
online semakin pesat di Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari data
(OJK) per 5 Agustus 2020 sebanyak 158 perusahaan. Selain itu juga terdapat
Maret 2020 fintech lending ilegal yang ditemukan mencapai 508 entitas,
sehingga bila dihitung secara keseluruhan dari tahun 2018, telah ditemukan
sebanyak 2.406 entitas.3 Hal paling penting yang perlu diketahui masyarakat
adalah pinjol legal memiliki batasan untuk mengakses data peminjam. Pinjol
legal tidak bisa mengakses data pribadi customer secara sembarangan sebab
telah diatur oleh OJK. Sedangkan pinjol illegal disamping perizinan yang
dimiliki tidak jelas biasanya tidak dapat menjamin data nasabah dan sering
disalah gunakan. Kemudian juga pinjol illegal ini penawarannya melalui chat
aplikasi CoCo Tek, yang termasuk perusahaan fintech ilegal sebesar Rp.
dengan tenor 10 hari. Masalah muncul ketika jatuh tempo, meski tenor 10 hari
kebingungan saat akan membayar tagihan tersebut, terlebih aplikasi CoCo Tek
3
Dikutip dari https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/financialtechnology/ pada 12 Maret 2022.
2
ternyata error, bahkan raib. Oleh karena itu, ia mendiamkan begitu saja soal
pinjaman online karena tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Akan tetapi pada hari
ke-33 tiba-tiba muncul pesan via whatsapp untuk menagih utang sebesar Rp
3.632.000 dan bukan lagi Rp. 1.000.000,- Karyawati tersebut menolak karena
penipuan online. Gambar itu lengkap dengan wajah, alamat, serta nomor
Kasus lainnya yakni terjadi pada seorang ibu di Wonogiri, seorang ibu
Kabupaten Wonogiri, nekat bunuh diri karena terlilit utang pinjaman online.
Berdasarkan pengakuan dari suami WPS, ibu dua anak ini frustrasi lantaran
kerap diteror oleh pihak pinjol. WPS meninggalkan sepucuk surat sebelum
bunuh diri. Isi surat wasiat itu menjelaskan permintaan maafnya karena
terjerat pinjol dan tidak mampu melunasinya. WPS juga merinci jumlah
4
Erna Priliasari, Pentingnya Perlindungan Data Pribadi Dalam Transaksi Pinjaman Online,
Jurnal Hukum Nasional, Vol. 2 No. 2 Tahun 2019, hlm. 27.
3
utangnya kepada 23 pinjol dengan total puluhan juta dalam surat itu. Rata-rata
pribadi tanpa seizin pemilik, maka itu pelanggaran yang jelas telah
Informasi Transaksi dan Eelektronik, maka yang dapat dikenakan adalah Pasal
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Selain itu, pelaku
pinjol ilegal yang menyebarkan data pribadi dapat dikenakan Pasal 32 ayat (1)
(sembilan) bulan atau Pasal 378 KUHP mengenai penipuan dengan ancaman
5
Dikutip dari Deretan Kasus Bunuh Diri karena Teror Pinjol | kumparan.com pada 7
September 2022.
4
pidana penjara 4 (empat) tahun. Namun, pada kenyataannya hanya sedikit
Nomor 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 29 Ayat (1) dan
1) Pasal 29 ayat (1), “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya.”
2) Pasal 30, “Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta
perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu.”
Jika mengacu pada kasus diatas, tentunya hal ini bertentangan dengan
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang juga berkaitan dengan
terdapat pada:
1. Pasal 27:
5
a) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan yang melanggar kesusilaan.
b) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan perjudian.
c) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
d) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
2. Pasal 29 yang berbunyi, “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara
pribadi.”
bersifat privasi pemilik akun dengan tujuan terror ttersebut. Apabila dilihat
Pasal tersebut.
menarik bagi penulis mengenai siapa pihak yang harus bertanggung jawab.
6
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk
di Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
7
strategi pemberantasan pinjaman online ilegal dalam perspektif hukum
pidana di Indonesia.
D. Kerangka Teori
pertama-tama haru dapat mengukur sejauh mana aturan hukum itu ditaati
atau tidak ditaati.jika suatu aturan hukum ditaati oleh sebagian besar target
6
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya, Bandung, 2013, hlm. 67.
7
Salim, H.S dan Erlis Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Tesis dan Disertasi,
Rajawali Press, Jakarta, 2013, hlm. 375.
8
Ibid.
8
tujuan hukum yaitu berusaha untuk mempertahankan dan melindungi
apabila:11
target;
hukum;
9
Soerjono Soekanto, Efektivitas Hukum dan Peranan Saksi, Remaja Karya, Bandung, 1985,
hlm. 7.
10
Salim H.S dan Erlies Septiani Nurbani, Op. Cit., hlm. 308.
11
Ibid.
9
mengharuskan. Pada umumnya hukum prohibitur lebih mudah
sanksi yang tepat untuk tujuan tertentu, mungkin saja tidak tepat
pada umumnya telah menjadi faktor yang pokok dalam mengukur efektif
sebagai berikut: Hukum akan mejadi efektif jika tujuan keberadaan dan
12
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatau Pengantar, Rajawali Pers, Bandung, 1996, hlm. 20.
13
Salim H.S dan Erlies Septiani Nurbani, Op. Cit., hlm. 303.
10
manusia sebenaranya bukan tentang hukum itu sendiri. 14 Studi efektivitas
realitas hukum dan ideal hukum, secara khusus terlihat jenjang antara
hukum dalam tindakan (law in action ) dengan hukum dalam teori (law in
theory) atau dengan kata lain kegiatan ini akan memperlihatkan kaitannya
hakekat dari fungsi dan tujuan hukum itu sendiri, yaitu kepastian
14
Jimly Ashidiqqie dan M. Ali Safa’at, Teori Hans KelsenTentang Hukum, Konstitusi Press,
Jakarta, 2012, hlm. 39-40.
15
Soleman B Taneko, Pokok-Pokok Studi Hukum dalam Masyarakat, Rajawali Press, Jakarta,
1993, hlm. 47-48.
16
Raida L Tobing, dkk, Efektivitas Undang-Undang Monrey Loundering, Artikel, Kementrian
Hukum dan HAM RI, Jakarta, 2011, hlm. 11.
11
hukum (rechtssicherheit), kemanfaatan (bzweckmassigkeit), dan
keadilan (gerechtgheit). 17
sebagai berikut: 18
a. Substansi Hukum
Dalam teori Lawrence Meir Friedman hal ini disebut sebagai sistem
juga mencakup hukum yang hidup (living law), bukan hanya aturan
yang masih menganut sistem Civil Law Sistem atau sistem Eropa
17
Rayon Syaputra, “Penegakan Hukum Terhadap Kasus Perbuatan Main Hakim Sendiri
(Eigenrichting) Di Wilayah Hukum Kepolisian Sektor Cerenti”, Jurnal Online Mahasiwa,
Fakultas Hukum Volume 1 Nomor 1 Februari 2015, hlm 4.
18
http://rechtslaw.blogspot.com, Teori Hukum Lawrance Meir Friedman, diunduh, tanggal 22
November 2020.
12
Pasal 1 KUHP ditentukan “tidak ada suatu perbuatan pidana yang
peraturan perundang-undangan;
Dalam teori Lawrence Meir Friedman hal ini disebut sebagai sistem
ditegakkan). Hukum tidak dapat berjalan atau tegak bila tidak ada
13
aparat penegak hukum diantaranya lemahnya pemahaman agama,
c. Budaya Hukum
hukum masyarakat maka akan tercipta budaya hukum yang baik dan
14
E. Kerangka Konseptual
3. Pinjaman online adalah jenis pinjaman yang cukup diajukan secara online
4. Perbuatan pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh aturan hukum
dan larangan tersebut disertai dengan ancaman dan sanksi berupa pidana
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
19
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif,, Raja Grafindo Persada,
Jakarta,2004, hlm.13.
20
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif,, Raja Grafindo Persada,
Jakarta,2004, hlm.13.
21
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif,, Raja Grafindo Persada,
Jakarta,2004, hlm.13.
15
bahan hukum sekunder atau penelitian berdasarkan aturan-aturan baku
2. Sumber Data
terdiri atas:
Indonesia;
Nomor 165;
22
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif,, Raja Grafindo Persada,
Jakarta,2004, hlm.13.
23
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm.103.
16
c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan
harus jeli dan tepat untuk menemukan data yang terdapat baik dalam
4. Analisis Data
24
Ibid, hlm. 6.
25
Darmani Rosa, Penerapan Sistem Presidensia dan Implikasinya Dalam Penyelenggaraan
Pemerintah Negara Di Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum, Menara Yuridis, Edisi III, 2009, hlm.71.
17
kepada hal-hal yang bersifat khusus, dimana kedua fakta tersebut
G. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
D. Kerangkat Teori
E. Kerangka Konseptual
F. Metode Penelitian
A. Kesimpulan
B. Saran
18
Tabel 1.1
Penulisan
Proposal
Seminar
Proposal
Perbaikan
Proposal
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Seminar
Skripsi
Perbaikan
Skripsi
Penyerahan
Skripsi Ke
Fakultas
19
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Burhan, Ashofa, 2004, Metode Penelitian Hukum, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Jimly, Ashidiqqie dan M. Ali Safa’at, 2012, Teori Hans Kelsen Tentang
Hukum, Konstitusi Press, Jakarta.
Nurul, Qamar, 2013, Hak Asasi Manusia Dalam Negara Hukum Demokrasi,
Sinar Grafika.
20
Salim, H.S dan Erlis Septiana Nurbani, 2013, Penerapan Teori Hukum Pada
Tesis dan Disertasi, Rajawali Press, Jakarta.
Soerjono, Soekanto dan Sri Mamudji, 2004, Penelitian Hukum Normatif,, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
B. Jurnal
21
Erna, Priliasari, 2019, “Pentingnya Perlindungan Data Pribadi Dalam
Transaksi Pinjaman Online (The Urgency Of Personal Protection In
Peer To Peer Lending),” Jurnal Hukum Nasional, Vol. 1 No. 2.
Joyce, Chia & Justin Susan Kenny, 2012, “The Children Of Mae La:
Reflection On Regional Refugee Cooperation”, Melbourne Journal Of
International Law, Vol.13 No.3.
Raden, Ani Eko Wahyuni dan Bambang Eko Turisno, 2019, “Praktik
Finansial Teknologi Ilegal Dalam Bentuk Pinjaman Online Ditinjau
Dari Etika Bisnis,” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, Vol. 1,
No. 3.
C. Peraturan Perundang-undangan
22
D. Website
https://finance.detik.com/fintech/d4939221/ada-lagi-388-pinjol-ilegal-
inidaftarnya.
23