KELOMPOK III
Dosen Pengampu :
Yanti Kirana
Disusun Oleh
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
Nama :
0
BAB I
PENDAHULUAN
yang pesat dari perkembangan internet juga menimbulkan pro dan kontra.
media internet beberapa jenis tindak pidana tersebut dapat dilakukan secara
sangat kecil berakibat kerugian yang lebih besar baik masyarakat maupun
negara.
1
informasi muncul bersamaan dengan lahirnya revolusi teknologi informasi.
dengan bijak maka akan melahirkan kejahatan di dunia maya atau yang
keuangan telah kehilangan uang dalam jumlah besar. Negara maju seperti
bahwa data tentang keamanan nasional telah dibobol dan di download oleh
B. Rumusan Masalah
2
2. Bagaimanakah upaya pemeritah terhadap penanganan Cyber Crime di
Indonesia ?
C. Tujuan Makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
hukum siber atau Cyber Law. Cyber Law adalah aspek hukum yang
yang dimulai pada saat mulai “online” dan memasuki dunia cyber atau
maya. Pada negara yang telah maju dalam penggunaan internet/ elektronik
4
Pornography, Robbery (pencurian lewat internet), Consumer Protection
internetdalam keseharian).
perkembangan zaman. Menurut pihak yang pro terhadap Cyber Law, sudah
pesat.
CONTOH KASUS
Salah satu contoh kasus dalam kejahatan siber atau cyber crime
adalah kasus yang dialami oleh Wakil Ketua MPR periode 2009-2014 dan
5
yang dilanggar haknya sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dapat
Undang ini.”
28 ayat (1) UU ITE yang berbunyi, “setiap orang dengan sengaja dan tanpa
sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/ atau denda paling banyak
pelaku kejahatan dunia maya yang membajak e-mail beliau juga dapat
atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau
6
kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang,
tahun.
Undang ini berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/ atau di luar wilayah hukum
7
Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 2 disebutkan Undang-Undang
hukum yang berlaku di Indonesia dan/ atau dilakukan oleh warga negara
luar wilayah hukum (yurisdiksi) Indonesia baik oleh warga negara Indonesia
maupun warga negara asing atau badan hukum Indonesia maupun badan
Elektronik dapat bersifat lintas teritorial atau universal. Apa yang dimaksud
sebab karakteristik dari kejahatan ini adalah dilakukan dengan alat baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Penentuan waktu dan tempat
terjadinya cyber crimes ditentukan saat kapan alat itu bekerja efektif, oleh
kejahatan ini. Hal ini menggambarkan bahwa sarana dan fasilitas yang
8
memadai menjadi hal yang penting dalam proses penegakan hukum. Tanpa
adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukum
akan berlangsung dengan lancar. Sarana atau fasilitas tersebut antara lain,
yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan seterusnya.
Kalau hal-hal itu tidak terpenuhi, maka mustahil penegakan hukum akan
mencapai tujuannya.
yang berkaitan dengan cyber crime. Pengiriman personel Polri tidak hanya
diaplikasikan di Indonesia.
hukum lain (misalnya Jaksa dan Hakim) mengenai cyber crime juga
9
kesamaan persepsi dan pengertian yang sama dalam melakukan penanganan
terhadap kejahatan siber. Jaksa dan Hakim cyber sangat dibutuhkan seiring
10
ketidaktaatan mereka terhadap hukum. Dengan demikian, kiranya tepatlah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
konvensional lain.
11
diantisipasi oleh undang-undang yang saat ini berlaku. Adapun
12
DAFTAR PUSTAKA
2007.
Mansur, Dikdik M. Arief. Cyber Law: Aspek Hukum Teknologi Informasi. Tiga
Serangkai, 2007.
Rahardjo, Satjipto. Hukum dan Perilaku: hidup baik adalah dasar hukum yang
Peraturan Perundang-Undagan
13
14