Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN HUKUM PIDANA PADA KASUS KEJAHATAN CYBERCRIME

DALAM PERKARA PENIPUAN MENGGUNAKAN CRYPTOCURRENCY DI


INDONESIA

MAKALAH

Disusun Oleh :

DESLAZ RANNU HANDICHA

E2A019057

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS HUKUM
PURWOKERTO
2021
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi semakin canggih dengan adanya jaringan internet,
salah satunya bidang perekonomian dengan munculnya cryptocurrency merupakan
mata uang digital yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi1 (seperti
Bitcoin, Litecoin, dll2). Segala transaksinya dilakukan di dunia maya (cyber space)
yang tidak dibatasi oleh jarak. Virtual cryptocurrency memiliki sistem transaksi
tersendiri, yaitu sistem peer to peer (orang ke orang) yang mana transaksi hanya
diketahui oleh masing masing pihaknya saja tanpa mengetahui siapa pihak
membeli atau pihak yang menjual, cryptocurrency ini beroprasi secara independent
tanpa ada campur tangan bank sentral sehingga tidak perlu membayar jasa pihak
ketiga, hal tersebut membuat masyarakat tertarik untuk menggunakan
cryptocurrency.3
Perkembangan teknologi ini berdampak positif dalam bidang perekonomian,
namun tidak dipungkiri bahwa cryptocurrency juga memiliki kekhawatiran juga,
yang mana dengan adanya cryptocurrency ini dikhawatirkan nilai mata uang
negara akan turun, dan juga ditakutkan terdapat oknum-oknum tertentu yang
beritikad tidak baik dengan menggunakan cryptocurrency guna untuk
mendapatkan keuntungan untuk dirinya dengan cara melanggar hukum.
Pada faktanya banyak terjadi tindakan jahat yang dilakukan modus penipuan
cryptocurrency, dengan melakukan penipuan investasi yang menawarkan imbalan
hasil atau keuntungan yang tinggi jika menjadi investor melalui iklan di Internet.
Salah satunya seperti yang terjadi di Banka Belitung, yang mana Komunitas BTC
Panda menawarkan investasi kepada masyarakat, yang mana penjualan bitcoin ini

1
Deslaz Rannu Handicha, Kebijakan Kriminal Dalam Menanggulangi Tindak Pidana
Berkaitan dengan Virtual Cryptocurrency di Indonesia, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas
Jenderal Soedirman, 2018, hlm. 5.
2
Gimana Enggak Cobak, 2017, Jenis-Jenis Mata Uang Online ''Cryptocurrency'' ternama
dengan Pengguna & Pasar Terbesar di Dunia, http://ilmupediakita.blogspot.com/2017/03/jenis-
jenis-mata-uang-online.html diakses pada 7 November 2018
3
Hasil wawancara dengan Nidya Rahmamita sebagai Bussiness Development Manager PT
Indodax Indonesia
2

akan mendapatkan keuntungan yang besar, misalnya keuntungan hingga 1% setiap


harinya, namun ternyata masyarakat tertipu hingga ratusan juta. 4 Ada juga di
pangkal pindang dengan kelompok arisan mata uang virtual, yang mengatas
namakan BTC Panda itu bernilai 227 Miliar. Adapun laporannya dugaan penipuan
ini menggunakan media Internet.5
Tindakan penipuan dengan modus menggunakan cryptocurrency ini sangat
meresahkan para investor maupun masyarakat. hal ini tentunya banyak masyarakat
yang belum mengetahui dasar hukum yang dapat menjerat pelaku tindakan
penipuan dengan modus menggunakan cryptocurrency khususnya di Indonesia.
Oleh sebab itu penulis akan membahas mengenai bagaimana pengaturan hukum di
Indonesia menjerat pelaku tindakan penipuan dengan modus menggunakan
cryptocurrency melalui Internet. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
penulis membuat judul: KAJIAN HUKUM PIDANA PADA KASUS
KEJAHATAN CYBERCRIME DALAM PERKARA PENIPUAN
MENGGUNAKAN CRYPTOCURRENCY DI INDONESIA.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka terdapat permasalahan yang hendak
dibahas, yaitu Bagaimana pengaturan hukum di Indonesia menjerat pelaku
tindakan penipuan dengan modus menggunakan cryptocurrency?

4
Sylke Febrina Laucereno, Waspada! Begini Modus Penipuan Berkedok Investasi Bitcoin,
2019, diakses di https://finance.detik.com/moneter/d-4381427/waspada-begini-modus-penipuan-
berkedok-investasi-bitcoin/3, pada 29 Januari 2021
5
WE Online, Terungkap, Ini Asal Penipuan Investasi Palsu Berkedok Bitcoin, 2020, diakses di
https://www.wartaekonomi.co.id/read318693/terungkap-ini-asal-penipuan-investasi-palsu-
berkedok-bitcoin, pada 29 Januari 2021
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Peraturan Hukum di Indonesia dalam Menjerat Pelaku Tindakan Penipuan
dengan Modus Menggunakan Cryptocurrency
Kejahatan yang menggunakan cryptocurrency hal tersebut merupakan bagian
cybercrime, karena segala kejahatan yang menggunakan cryptocurrency melalui
dunia maya. Selain terbatas terhadap perkembangan tekonologi, Kitab Undang-
undang Hukum Pidana juga terbatas pada pasal 1 ayat (1) KUHP yang
mengandung asas legalitas, dimana tidak ada tindak pidana/delik, tidak ada
hukuman tanpa (didasari) peraturan yang mendahuluinya. Namun tindakan pidana
yang menggunakan cryptocurrency sebagai modus penipuan melalui Internet
dengan perluasan Undang-Undang ketentuan KUHP dapat diterapkan dengan
mendudukan para pelaku virtual currency lainnya sebagai subjek hukum siber.
Dengan demikian, jika dikaitkan dengan pasal-pasal yang tersedia dalam KUHP,
tindak pidana yang berkaitan dengan cryptocurrency bahwa pasal-pasal yang
terdapat dalam KUHP dapat diterapkan dalam menanggulangi tindak pidana
berkaitan dengan virtual cryptocurrecy.
1. Kitab Undang Undang Hukum Pidana
Tindak pidana penipuan sendiri diatur dalam Pasal 378 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (“KUHP”), dengan rumusan pasal sebagai berikut:
“Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum dengan menggunakan nama palsu atau
martabat (hoedaningheid) palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian
kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang,
diancam, karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.”
4

Sebagai cara penipuan dalam Pasal 378 KUHP, menurut M. Sudrajat


Bassar menyebutkan :6
a. Menggunakan nama palsu
b. Menggunakan kedudukan palsu
c. Menggunakan tipu muslihat
d. Menggunakan susunan belit dusta.
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat
(hoedanigheid) palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan,
menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau
supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun.7
2. Kitab Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.
Kualifikasi delik yang diatur dalam Undang-Undang ITE mengenai tindak
pidana penipuan dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE yang menyatakan:
“Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik”
Terhadap pelanggaran Pasal 28 ayat (1) UU ITE ini diancam pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 45A ayat (1) UU 19/2016, yakni:
“Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
Jika dikaitkan dengan kasus modus penipuan investasi bodong
cryptocurrensi ini, terdapat kesengajaan menyebarkan berita bohong dan
6
Dudung Mulyadi, “Unsur-Unsur Penipuan dalam Pasal 378 KUHP Dikaitkan dengan Jual
Beli Tanah”, Vol. 5 No. 2- September 2017, hlm. 210.
7
Ibid.
5

menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen maka dapat dikatakan


modus cryptocurrency merupakan bentuk-bentuk dari perbuatan yang
tergolong dalam kejahatan cybercrime dalam pasal 28 ayat (1) UU ITE.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Indonesia mengatur perbuatan penipuan yang dilakukan melalui Internet
sebagaimana modus penipuan dengan iming iming investasi, diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 378 tentang Penipuan, Serta Undang
Undang No. 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam
pasal 28 ayat (1), sehingga dapat kepolisian dapat menggunakan KUHP jo UU
ITE guna menjerat pelaku tindak pidana yang menggunakan cryptocurrency
dengan cara melawan hukum.
6

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

Mulyadi Dudung, “Unsur-Unsur Penipuan dalam Pasal 378 KUHP Dikaitkan dengan
Jual Beli Tanah”, Vol. 5 No. 2- September 2017;
Handicha, Deslaz Rannu, Kebijakan Kriminal Dalam Menanggulangi Tindak Pidana
Berkaitan dengan Virtual Cryptocurrency di Indonesia, Skripsi, Fakultas
Hukum Universitas Jenderal Soedirman, 2018;
Publikasi Online
Cobak, Gimana Enggak, 2017, Jenis-Jenis Mata Uang Online ''Cryptocurrency''
ternama dengan Pengguna & Pasar Terbesar di Dunia,
http://ilmupediakita.blogspot.com/2017/03/jenis-jenis-mata-uang-online.html
diakses pada 7 November 2018
Laucereno, Sylke Febrina, Waspada! Begini Modus Penipuan Berkedok Investasi
Bitcoin, 2019, diakses di https://finance.detik.com/moneter/d-
4381427/waspada-begini-modus-penipuan-berkedok-investasi-bitcoin/3, pada
29 Januari 2021
Online, WE, Terungkap, Ini Asal Penipuan Investasi Palsu Berkedok Bitcoin, 2020,
diakses di https://www.wartaekonomi.co.id/read318693/terungkap-ini-asal-
penipuan-investasi-palsu-berkedok-bitcoin, pada 29 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai