Tugas
Disusun Oleh:
E2A019057
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Diaz Gwijangge, Peran TIK dalam Pembangunan Karakter Bangsa, (makalah Disampaikan
dalam Workshop: “Pemanfaatan Jejaring E-Pendidikan”, Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional, Sulawesi Selatan, 2011, hlm. 1
2
Intan Trivena Maria Daeng, dkk, “Penggunaan Smartphone Dalam Menunjang Aktivitas
Perkuliahan Oleh Mahasiswa Fispol Unsrat Manado”, e-journal “Acta Diurna, Volume VI. No. 1,
2017, hlm.1.
pelaku pencurian data, data yang mereka dapatkan untuk diperjual belika secara
ilegal dan disalahgunakan untuk kekuasaan dan juga penipuan.3
Penggunaan data dalam dunia cyber banyak meninggalkan jejak
pembelian mulai dari nama, alamat, nomor ponsel hingga beberapa data penting
lainya. Tapi dibalik semua itu banyak kejahatan yang mengintai, dan juga perlu
diwaspadai pencurian data pribadi. Contohnya Kasus penyalahgunaan dan
kejahatan data pribadi di Indonesia, antara lain jual beli data pribadi, penggelapan
rekening nasabah, dan penipuan lainnya yang menggunakan data pribadi milik
orang lain.4
Pencurian data pribadi merupakan perbuatan yang dilarang, sebagaimana
dalam Pasal 362 KUHP yang menyatakan sebagai berikut :
”Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama
lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah”.
Pasal 362 menjelaskan bahwa perbuatan pencurian merupakan perbuatan yang
dilarang dan jika dilakukan maka pelaku akan diberikan sanksi pidana penjara
paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah. Berdasarkan
pencurian ini dilakukan di dalam dunia cyber maka diatur dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU
ITE”) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Artinya bahwa terdapat jalan untuk
memperjuangkan hak sebagai korban dari tindak pencurian data pribadi. Akan
tetapi perlu diketahui bagaimana penerapannya, mengenai keefektifan sanksi yang
diberikan peraturan perundang-undangan yang ada untuk menjerat pelaku
3
Sundari, Hati-hati Maraknya Pencurian Data Pribadi, Cara Menghindari dan Cara
Melaporkannya, 2019,
https://www.kompasiana.com/sundari012/5e086687097f36321b19e1a2/hati-hati-maraknya-
pencurian-data-pribadi-cara-menghindari-dan-cara-melaporkannya?page=all diakes pada 11 Mei
2020.
4
CNN Indonesia, Menkominfo: Kasus Pelanggaran Data Pribadi Sulit Terdeteksi, 2020,
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200225204935-185-478090/menkominfo-kasus-
pelanggaran-data-pribadi-sulit-terdeteksi diakses pada 11 Mei 2020
pencurian data pribadi, melihat kejahatan menggunakan sarana teknologi
informasi berpotensi menumbulkan kerugian kepentingan politik, ekonomi, sosial
budaya yang lebih besar. Oleh sebab tertarik membahas mengenai urgensi
pembaharuan hukum pidana terhadap pelaku tindak pidana pencurian data pribadi.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
6
Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, cetakakan kedua, PT. Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2010, hlm. 30
7
Muladi, Lembaga Pidana Bersyarat, cetakan ketiga, Alumni, Bandung, 2005, hlm. 4.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnal
Peraturan Perundang-Undangan
Internet