Anda di halaman 1dari 29

PENYELESAIAN KASUS TINDAK PIDANA PENIPUAN

ONLINE (STUDI KASUS POLDA JAMBI)


PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Guna Memproleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Syariah

Oleh:
HABBIBI
NIM: 102200041

Pembimbing:
Dr. Robi’atul Adawiyah, SHI., MHI

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1445 H/2023 M
1

PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : HABBIBI

NIM : 102200041

SEMESTER : VI/ENAM

JUDUL : PENYELESAIAN KASUS TINDAK PIDANA PENIPUAN

ONLINE (STUDI KASUS POLDA JAMBI)

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi internet disadari telah memberikan

kemudahan, terutama dalam membantu pekerjaan manusia. Selain itu,

perkembangan teknologi internet juga banyak menyebabkan munculnya

kejahatan-kejahatan baru bagi banyak orang. Seiring dengan perkembangan

teknologi internet yang pesat, orang-orang tertentu juga dapat

menyalahgunakan sarana teknologi ini untuk melakukan kejahatan.

Salah satu dampak negatif teknologi saat ini adalah dapat munculnya

penipuan melalui media internet yang sudah sering terjadi di masyarakat.

Tindak pidana penipuan dengan menggunakan media online melalui media

portal seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Lazada atau media sosial seperti

Twitter dan Facebook.1

Dengan menggunakan teknologi komputer yang didukung dengan

media internet, sangat memungkinkan bagi setiap seseorang untuk melakukan

1
Josua Sitompul, Cyber Space Cybercrime Cyberlaw, Tinjauan Aspek Hukum Pidana,
(Jakarta:Tatanusa, 2012), hlm.1.
2

penipuan dalam bentuk yang sangat canggih dan meyakinkan korban.

Contoh dari perbuatan ini adalah seorang dengan sengaja melakukan

transaksi pada situs belanja online secara fiktif atau seseorang yang

melakukan penipuan dengan memanfaatkan sarana suatu situs/web bahkan

melalui fasilitas e-mail dengan memberikan janji-janji palsu.2

Beberapa jenis kejahatan yang semula dapat dikatakan sebagai kejahatan

konvensional, seperti halnya pencurian, pengancaman, pencemaran nama baik,

bahkan penipuan kini modus operandinya dapat beralih dengan menggunakan

internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dengan resiko yang minim untuk

tertangkap oleh pihak yang berwajib dan situs internet (website) dapat digunakan

sebagai media perantara untuk melakukan transaksi melalui internet, dimana dalam

situs tersebut terdapat aktivitas yang melakukan kegiatan jual beli suatu yang

menjadi pokoknya.

Masyarakat sebagai sistem perkumpulan dari mahluk sosial merupakan

wadah bagi anggota-anggotanya didalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Kebutuhan itu dapat berupa interaksi sosial dan menjalani kehidupan dengan

semaksimal mungkin. Oleh karenanya, maka manusia yang satu mengadakan

hubungan dengan manusia lainnya, akibatnya proses interaksi senantiasa

berlangsung tanpa henti.3

Mengenai Tindak Pidana Penipuan diatur dalam Buku ke II tentang

kejahatan dalam Bab XXV pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang

perbuatan curang (bedrog) dalam hal ini pelaku dikenai hukuman berupa ancaman

2
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cyber Crime) Urgensi
Pengaturan Dan Celah Hukkumnya, Ctk ke-3, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 60.
3
Faisal, Menerobos Positivisme Hukum, (Yogyakarta: Rangkang Education, 2010),
hlm. 1.
3

pidana penjara paling lama selama empat tahun.

Sedangkan mengenai kejahatan yang berkaitan dengan transaksi Elektronik

diatur dalam pasal 28 ayat ke-(1) Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 Tentang

ITE dalam pasal ini menjelaskan bahwa sanksi dari pelanggaran ini dikenai sanksi

berupa pidana penjara paling lama selama 6 tahun dan denda paling banyak sebesar

Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) Dikarenakan adanya perkembangan dari

KUHP dan untuk menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang

saat ini banyak menggunakan teknologi maka diadakannya Undang-Undang Nomor

11 tahun 2008 ini. Karena jual beli ini berbasis online yang tentunya menggunakan

media internet, maka dari segala kesepakatan dan perjanjian yang dilakukan juga

melalui internet.4

Dalam Islam juga mengharuskan berjual beli sesuai dengan syarat dan rukun

yang telah ditentukan oleh Islam, jika tidak memenuhi syarat dan rukunnya maka

jual beli tersebut tidak sah.

Agama Islam juga melarang segala bentuk kejahatan termasuk Tindak

Pidana Penipuan baik secara langsung ataupun online seperti yang sedang marak

terjadi saat ini. Penipuan merupakan kejahatan atas perbuatan seseorang untuk

menipu orang lain atau melakukan tipu muslihat secara melawan hak untuk

mendapatkan keuntungan pribadi.5

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ُ ‫ َو ْال َم ْك ُر َو ْال ِخ َدا‬،‫ْس ِمنَّا‬


ِ َّ‫ع فِي الن‬
‫ار‬ َ ‫َم ْن َغ َّشنَا فَلَي‬

4
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, (Jakarta: Radja Grafindo Persada,
2004), hlm. 228.
5
Zainudin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 71.
4

Artinya: “Barangsiapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami,

orang yang berbuat makar dan pengelabuan, tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban

2: 326. Hadits ini shahih sebagaimana kata syaikh Al bani dalam Shahihah no.

1058)6

Hadist tersebut menjelaskan orang yang menipu tidak akan termasuk ke

dalam golongan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka neraka adalah golongan

yang paling cocok untuk di tempati untuk orang yang melakukan tindak pidana

seperti, pengelabuan, penipuan dan makar.

Seperti contoh, Jajaran Direktorat Kriminal Umum (Diktrimum) Polda Jambi

menangkap satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak dikarenakan terlibat

tindakan penipuan online dengan modus mengaku sebagai kapolsek dan

mendapatkan lelang mobil mewah yang akan dijualnya kembali kepada korban

senilai ratusan juta rupiah.

Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jambi, AKBP Edi Paryadi

mengatakan, kasus itu berhasil di ungkap serta menangkap tiga orang pelakunya

yang semuanya berasal dari Tebing Tinggi, sumatera utara, sedangkan korbannya

adalah tenaga pengajar di Jambi yang ditipu untuk membeli mobil mewah hasil

lelang seharga RP 138 juta merek Mazda.7

Para pelaku yang berhasil ditangkap anggota Diktrimum Polda Jambi adalah

Rido Damanik yang saat ini ditahan di Lapas Siborong Borong Sumatera Utara

kasus narkoba dan istrinya Rimadona serta temannya Rido yang ikut terlibat Aditiya

Pratama dimana ketiga pelaku di tangkap di Tebing Tinggi, sumatera Utara.

6
(HR. Ibnu Hibban 2: 326. Hadits ini shahih sebagaimana kata syaikh Al bani dalam
Shahihah no. 1058).
7
http://jambi.antaranews.com/berita/337871/polda-jambi-tangkap-satu-keluarga-
terlibat-penipuann Di Akses Tanggal 10-04-2023.
5

Kasus tersebut terdedah setelah korban N sebagai tenaga kerja di Kota Jambi

melaporkan ke Polda Jambi atas kerugiannya setelah ditipu oleh Pelaku Ripin dan

keluarganya yang mengaku sebagai Kapolsek di Sumatera Utara dengan niat

menjual mobil mewah hasil lelang yang di dapati oleh pelaku. Para Tersangka pun

ditahan di Polda Jambi dalam kasus tersebut.

AKBP Edi Faryadi mengatakan, “Korban percaya karena dihubungi oleh

Ripin bahwa dirinya mau menjual mobil mewah jenis Mazda hasil lelang yang

kemudian diminta untuk mentransfer uang, kemudian mobil dikirimkan. Namun

setelah dikirim ke Rekening pelaku Rido dan Aditiya, mobil yang dijanjikan tidak

ada alias ditipu.”

Sesudah menerima laporan tersebut, polisi menyelidiki kasus tersebut.

Alhasil anggota Ditkrimum Polda Jambi menangkap tiga pelaku di sumatera utara

serta banyaknya barang bukti yang disita oleh polisi seperti Kartu ATM dan buku

tabungan dari beberapa bank yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya..

Edi Faryadi mengatakan, “Bahwa kasus tersebut cukup menarik karena

pelaku Ripin dan salah satu temannya bernama surya tengah menjalani hukuman di

sel Lapas Siborong borong, sumatera utara berhasil melancarkan aksi penipuan

online dengan menggunakan modus telepon dan media sosial untuk mencari

korbannya dan peran istri dan anak serta teman anaknya itu di luar lapas untuk

menerima dan membantu buku tabungan dan media sosial dalam melancarkan aksi

penipuan onlinenya. Kasus tersebut akan dikembangkan penyidik Ditkrimum Polda

Jambi untuk membongkar jaringan pelaku penipuan tersebut. Atas perbuatannya

pelaku dikenakan pasal 378 jo pasal 56 KUHP dan pasal 480 ayat 1 KUHP serta

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 jo Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016

tentang Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.”


6

Dari uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut dan menjadikan sebuah karya ilmiah dalam bentuk proposal skripsi dengan

judul “PENYELESAIN KASUS TINDAK PIDANA PENIPUAN ONLINE

(STUDI KASUS POLDA JAMBI)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

a. Apa saja faktor-faktor penyebab maraknya penipuan online di Jambi?

b. Bagaimanakah penyelesaian dari kasus penipuan online di Jambi?

c. Bagaimanakah kendala dalam penyelesaian kasus penipuan online di

Jambi?

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini agar pembahasan tidak melebar ke pokok

permasalahan yang lain dan lebih terarah, maka penulis perlu membatasi

permasalahan yang akan diteliti. Dalam pembahasan ini, penulis hanya

membahas tentang Penyelesaian Tindak Pidana Penipuan Online sebuah

Studi Kasus Di Polda Jambi.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada hakikatnya mengungkapkan apa yang hendak

di capai oleh penulis dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

a. Untuk Mengetahui Apa saja factor-faktor penyebab penipuan


7

online.

b. Untuk Mengetahui Bagaimanakah penyelesain dari kasus

penipuan online.

c. Untuk Mengetahui Bagaimanakah kendala dalam penyelesain

kasus penipuan online.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

1) Untuk menambah referensi dan sumber informasi dari ilmu

pengetahuan bagi kalangan mahasiswa, dosen, dan berbagai

kalangan lainnya yang membutuhkan informasi tentang

bagaimana penyelesaian Tindak Pidana Penipuan Online sebuah

studi kasus Di Polda Jambi.

2) Sebagai syarat menyelesaikan Strata satu (S.1) pada Program

Studi Hukum Pidana Islam Fakultas Syari‟ah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

b. Manfaat Praktis

1) Diharapkan bisa berguna untuk menjadi acuan/pertimbangan

bagipenerapan suatu ilmu dilapangan atau dikehidupan

masyarakat.

2) Hasil dari penlitian ini akan memberikan gambaran secara

lengkap tentang bagaimana penyelesaian Tindak Pidana

Penipuan Online sebuah studi kasus Di Polda Jambi.


8

E. Kerangka Teori.

1. Teori Penegakan Hukum

Penegakan hukum pada dasarnya merupakan upaya dalam

mewujudkan ide- ide keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan sosial

menjadi kenyataan. Penegakan hukum dilakukan dengan tujuan agar

norma-norma hukum dapat berfungsi secara nyata sebagai pedoman

pelaku dalam lalu lintas atau hubungan- hubungan hukum dalam

bermasyarakat dan benegara.

Manusia dalam besrsosialisasi di lingkungan hidupnya pada

dasarnya memiliki pandangan-pandangan tertentu mengenai apa yang

baik dan apa yang tidak baik. pandangan tersebut terwujud didalam

pasangan-pasangan tertentu misalnya, ada pasangan nilai ketertiban

dengan nilai ketentraman, pasangan nilai kepentingan umum dengan nilai

kepentingan pribadi, pasangan nilai kelestarian dengan inovatisme.

Didalam penegakan hukum pasangan nilai-nilai tersebut perlu dirasakan

atau diumpamakan perlu dipadukan nilai ketertiban dengan nilai

ketentraman.

Penegakan hukum sebagai suatu proses pada hakikatnya

merupakan penerapan diskresi yang menyangkut membuat keputusan

yang tidak secara ketat diatur oleh kaedah hukum, yang pada hakekatnya

diskresi berada diantara hukum dan moral. Maka dari itu dapat diakatan

bahwa penegak hukum bukanlah semata- mata berarti pelaksanaan

Perundang-Undangan, walaupun didalam pernyataan di Indonesia

kecenderungannya adalah demikian sehingga pengertian law


9

enforcement begitu populer. Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan

bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi penegakan hukum yaitu :

1. Faktor hukum itu sendiri yang dibatasi pada Undang-Undang.

2. Faktor penegak hukum yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun

penerapan hukum.

3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.

4. Faktor masyarakat, yaitu ruang lingkup dimana hukum itu berlaku dan

diterapkan.

5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang

didasrkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.8

Penegakan hukum secara konkret adalah berlakunya hukum

positif dalam praktik sebagaimana seharusnya patut dipatuhi. Oleh karena

itu, memberikan keadilan dalam suatu perkara berarti memutuskan

hukum in concreto dalam mempertahankan dan menjamin ditaatinya

hukum materil dengan menggunkan cara prosedural yang ditetapkan oleh

hukum formal.9

Menurut Sudikno Mertokusumo, menyatakan bahwa hukum

berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Sehingga harus

dilaksanakan secara normal, damai, tetapi dapat terjadi pula pelanggaran

hukum, sehingga hukum harus ditegakan agar hukum menjadi

kenyataan. Dalam penegakan hukum mengandung tiga teori penegakan

hukum yaitu: Kepastian Hukum (rechtszekerheid), Kemanfaatan

8
Soejono Soekanto, Faktor-Faktor Mempengaruhi Penegakan Hukum, Edisi 1, Ctk ke-
12, (Jakarta :Rajawali Pers, 2013), hlm. 8.
9
Dellyana, Shant, Konsep Penegakan Hukum, (Yogyakarta: Liberty, 1998), hlm. 33.
10

(zweekmassigkeit), dan Keadilan (gerechtigheit).10

Hal ini menghendaki agar dalam masyarakat tidak terjadi main

hakim sendiri (eigenrichting). Berdasarkan tiga teori penegakan hukum di

atas dapat dijelaskan bahwa :

a. Teori Kepastian Hukum (rechtszekerheid), adalah jaminan bahwa

hukum dijalankan, oleh yang berhak menurut hukum dapat

memperoleh haknya dan bahwa putusan dapat dilaksanakan.

Walaupun kepastian hukum erat kaitannya dengan keadilan, namun

hukum tidak identik dengan keadilan. Hukum bersifat umum,

mengikat setiap orang, bersifat menyamaratakan, sedangkan keadilan

bersifat subyektif, individualistis, dan tidak menyamaratakan.

Hukum harus dapat menciptakan kepastian hukum karena hukum

bertujuan untuk ketertiban masyarakat.

b. Teori Kemanfatan (zweekmassigkeit), bahwa masyarakat

mengharapkan manfaaat dalam pelaksanaan atau penegakan hukum.

Hukum itu untuk manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan

hukum harus memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat.

Jangan sampai justru karena hukumnya dilaksanakan ditegakan

malah akan timbul keresahan di dalam masyrakat itu sendiri.

c. Teori Keadilan (gerechtigheit), bahwa dalam pelaksanaan hukum

atau penegakan hukum harus adil karena hukum bersifat umum dan

berlaku bagi setiap orang dan bersifat menyamaratakan. Tetapi

hukum tidak identik dengan keadilan karena keadilan bersifat

10
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberty,
2005), hlm. 160.
11

subjektif, individualistic, dan tidak menyamaratakan.11

d. Teori Maqashid Al-Syari’ah

Secara lughawi, maqahid al syari’ah terdiri dari dua kata,

yakni maqasid dan syari‟ah. Maqasid adalah bentuk jama‟ dari

maqsud yang berarti kesengajaan atau tujuan. Syari’ah secara bahasa

berarti jalan menuju sumber air. Jalan menuju air ini dapat dikatakan

sebagai jalan kearah sumber pokok kehidupan.12 Secara etimologi,

maqasid al syariah dapat diartikan sebagai nilai dan makna yang

dijadikan tujuan dan hendak direalisasikan oleh pembuat syariah

Allah SWT dibalik pembuatan syariat dan hukum, yang diteliti oleh

para ulama mujtahid dari teks-teks syariah.13

Teori maqashid syari‟ah ini dikemukakan oleh Abi Ishaq al-

Syathibi, yang mengemukakan bahwa sesungguhnya syari‟at itu

bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan atau kebaikan manusia

baik di dunia maupun diakhirat.14 Sebagaimana dalam penelitian

ini menggunakan beberapa teori dari pembagian Maqashid Al-

Syariah.

a) Pemelihara Agama (Muhafazah al-Din)

Agama merupakan pedoman hidup manusia, yang harus

dimiliki oleh setiap manusia guna membedakan manusia lebih

tinggi daripada makhluk lain. Islam menjaga hak dan kebebasan

11
SuudiknoMertokusumo, Mengenal Hukum Suatu pengantar, (Yogyakarta: Liberty,
2005), hlm. 161.
12
Mansour Faqih, Epistemologi Syari’ah:Mencari Format Baru Fiqih Indonesia, ,
(Semarang:Walisongo Press, 19994), hlm.65.
13
Moh. Toruquddin, “Teori Maqashid Syariah Prespektif Ibnu Ashar” (Jurnal), hlm. 2.
14
Yuna Bachtiar dan Ahmad Azhar Basyir, Pembaharuan Pemikiran Hukum Islam di
Indonesia, (Jakarta: Quantum, 2000), hlm. 39.
12

setiap pemeluk agama atas agama mazhabnya, tidak boleh

dipaksa untuk menggalkan menuju lain.15

b) Pemeliharaan Akal (Hifz al‟Aql)

Akal adalah anggota tubuh yang vital pada manusia.

Dengan akal inilah manusia dapat membedakan, merasa dan

mengetahui segala sesuatu yang dapat diraihnya baik sesuatu

pada dirinya ataupun diluar dirinya. Hal ini karena akal bukan

hanya sekedar sebagai anggota tubuh, tetapi ia mamu melakukan

sesuatu melalui anggota tubuh yang lain.16

c) Pemelihara Jiwa (Muhafazah al-Nafs)

Upaya untuk memelihara jiwa (diri) dan berlangsungnya

kehidupan manusia, Islam mewajibkan untuk mencapai tegaknya jiwa,

yaitu terpenuhinya maka nan pokok, minuman, pakaian, tempat tinggal.

Ada juga tentang hukum al qisas (hukuman setimpal), al-diyah

(denda), al- Kaf-farah (tebusan) terhadap orang yang menganiaya jiwa.

Dikenakan hukum haram bagi orang yang mengarahkan atau

menggunakan jiwa kepada kerusakan dan wajib bagi setiap orang

menjaga jiwanya (diri) dari bahaya.17

d) Pemeliharaan Keturunan (Muhafazah al-Nasl/al-Nasb)

Keturunan adalah generasi penerus bagi setiap orang.

Oleh karena itu keturunan merupakan kehormatan (al-„rd) bagi

setiap orang dank arena kedudukan keturunan inilah Islam sangat

memperhatikan agar keturunan yang dilahirkan berasal dari


15
Jaser‟Audah, Al Maqasid Untuk Pemula, (Yogyakarta: Suka Press, 2013), hlm. 1.
16
Jamal al-Dinatiya, Nahwa Taf’il Maqasid al-Shariah, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2003),
hlm. 143.
Abdul Helm, Maqasid Al-Shari’ah Versus Usul Fiqh (Pustaka Pelajar: Yogyakarta,
17

2019), hlm. 26.


13

hubungan yang jelas dan sah menurut agama dan negara. Dengan

demikian, Islam melarang zina demi terpeliharanya keturunan.18

e) Pemeliharaan Harta

Harta ini atau apapun yang ada di dunia ini pada

hakikatnya milik allah, sementara harta yang ada di tangan

manusia hanya berupa pinjaman yang akan

dipertanggungjawabkan di hari perhitungan kelak. Agar harta ini

dapat di pertanggungjawabkan maka penggunannya pun harus

ditentukan dalam Islam.19

F. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian yang lebih integral maka penyusun

berusaha untuk melakukan analisis lebih awal terhadap pustaka atau karya

yang lebih memiliki relevansi terhadap topik yang diteliti.

1. Skripsi hasil karya Fadil Aksa yang berjudul penegakan hukum

terhadap pelaku tindak pidana penipuan yang berkedok arisan online.

Fakultas Hukum Universitas Batanghari Jambi. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana

Penipuan Yang Berkedok Arisan Online (Studi Kasus Polisi Daerah

Jambi). Penelitian dari skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana upaya penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana

penipuan berkedok arisan online diwilayah hukum Polisi Daerah Jambi

serta Kendala dalam proses penyelesaian terhadap kasus tindak pidana

18
Abdul Helm, Maqasid Al-Shari’ah Versus Usul Fiqh…., hlm. 27.
19
Abdul Helm, Maqasid Al-Shari’ah Versus Usul Fiqh…., hlm. 27.
14

penipuan berkedok arisan online di Polisi Daerah Jambi. Hasil penelitian

Upaya penegakan hukum Polisi Daerah Jambi terhadap kasus penipuan

berkedok arisan online di wilayah hukum Kota Jambi, yaitu berdasarkan

peran aparat hukum Kepolisian Resor Kota Jambi maka tindak pidana

jenis penipuan berkedok arisan online dapat ditindak. Upaya penegakan

hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang ditempuh melalui dua

tahapan, yaitu tahap pencegahan (preventif) dan tahap penindakan

(Represif Kendala Proses penyelesaian kasus tindak pidana penipuan

berkedok arisan online di Polisi Daerah Jambi dari tahun 2018-2021

sebanyak dua kasus yang sama dapat diselesaikan oleh pihak Polisi

Daerah Jambi yaitu dilakukan melalui empat tahapan, mulai dari tahap

penyelidikan, tahap penyidikan, tahap pemeriksaan sampai ke tahap

penyelesaian dan penyerahan perkara kepada Jaksa Penuntut Umum

(JPU).

2. Skripsi hasil karya oleh Jefri Takanjanji yang berjudul Merefleksi

Penegakan Hukum Tindak Pidana Penipuan Online, Fakultas Hukum

Universitas Bhayangkara Surabaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa

kejahatan konvensional ketika menggunakan alat elektronik akan berubah

memasuki ruang lingkup undang-undang khusus yaitu tentang ITE.

Penelitian ini menggunakan metode yuridis normative namun didukung

wawancara sebagai pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perkembangan kejahatan memerlukan metode penanggulangan yang

memadai pula dari pihak penegak hukum yaitu Kepolisian.


15

Jika dikaitkan dengan penelitian yang akan penulis teliti, sama-

sama membahas mengenai Tindak Pidana Penipuan Online . Namun,

penelitian yang ditulis oleh Jefri Takanjanji ini berfokus pada

Merefleksi Penegakan Hukum Tindak Pidana Penipuan Online,

sedangkan penelitian yang akan penulis teliti tidak membahas tentang

Merefleksi Penegakan Hukum Tindak Pidana.

3. Skripsi hasil karya ditulis oleh Silistari yang berjudul Tindak Pidana

Penipuan Jual Beli Online Menurut Undang - Undang Ite Dan Hukum

Pidana Islam. Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultahan Thaha

Saifuddin Jambi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan

kesimpulan sebagai berikut: pertama setiap orang yang memenuhi unsure

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) (2) dipidana dengan

pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/denda paling banyak Rp.

1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Kedua dalam hukum islam, tindak

pidana penipuan jual beli online termasuk kedalam jarimah ta’zir. jarimah

ta’zir adalah perbuatan tindak pidana yang bentuk dan ancaman hukum

ditentukan oleh penguasa sebagai pelajaran bagi pelakunya (ta’zir artinya:

ajaran atau pelajaran)

Dari beberapa penelusuran pustaka diatas yang peneliti temukan

dari beberapa karya ilmiah ada kesamaan mengenai judul, namun

pembahasan yang disusun penulis yakni tentang Bagaimana proses

penyelesaian Kasus Tindak Pidana Penipuan Online Di Polda Jambi.

G.
16

H. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu prosedur penyelesaian masalah

guna mencari kebenaran yang dituangkan dalam bentuk perumusan

masalah, studi literature, asumsi-asumsi, dan hipotesis pengumpulan dan

penganalisisan data, hingga penarikan kesimpulan.20

Metode penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian atau

pemahaman berdasarkan metodologi yang menyelidiki fenomena sosial

dan masalah manusia.21

I. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Polda Jambi, Provinsi Jambi.

Dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut adalah tempat tinggal

penulis sehingga memudahkan penulis untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian dan penulisan proposal skripsi ini. Selain

itu penulis memiliki keinginan untuk meneliti tentang bagaimana proses

penyelesaian penyelesaian Tindak Pidana Penipuan Online sebuah studi

kasus Di Polda Jambi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada Maret 2023 - Mei 2023.

20
M. Subama dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,
2005), hlm. 11
21
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gunung Persada, 2009), hlm. 11
17

3. Pendekatan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan penelitian

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif pada umumnya adalah data

yang bukan angka, akan tetapi merupakan suatu kalimat-kalimat, catatan,

foto, rekaman suara dan gambar.22

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah untuk menggambarkan apa adanya suatu

gejala atau keadaan yang terdapat dalam suatu permasalahan untuk

mengumpulkan data.23

Tipe Pendekatan yang digunakan adalah tipe Yuridis Empiris

adalah suatu pendekatan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan

kondisi yang dilihat di lapangan secara apa adanya.24

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

a) Data primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam

penelitian, yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau pun

dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data atau hasil penelitian

22
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi,
(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 102.
23
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media),
hlm. 206.
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 142.
18

yang diperoleh dilapangan.25

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan melakukan

studi pustaka yakni dengan melakukan serangkaian kegiatan membaca,

mengutif, mencatat buku- buku, menelaah perundang-undangan yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian.26

c) Sumber Data

Adapun sumber data penelitian ini adalah:

1) Kapolda Jambi

2) Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) yang

berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. observasi adalah

metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi

sebagaimana peneliti saksikan selama dalam penelitian.27 Sehingga

peneliti mendapatkan data utama tentang bagaimana proses

penyelesaian Tindak Pidana Penipuan Online sebuah studi kasus Di

Polda Jambi.

Kedudukan peneliti hanya sebagai partisipan dalam suatu

lingkungan masyarakat yang diteliti. Selama proses observasi,

25
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Syariah dan Hukum Edisi Revisi,
(Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS Jambi Dan Syari‟ah Press, 2020), hlm. 45.
26
Ishaq, Metode Penelitian Hukum…, hlm. 99.
27
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grafindo, 2007), hlm. 116.
19

peneliti akan membuat catatan-catatan untuk keperluan analisis dan

pengecekan data kembali.28

b. Wawancara

Instrument ini digunakan untuk mendapatkan data mentah dan

informan, sehingga dapat ditemukan data baru yang tidak terdapat

dalam dokumen. Data mentah ini adalah data utama dalam penelitian

ini yang diperoleh oleh peneliti secara langsung dari informan yang

bermanfaat untuk menjawab persoalan penelitian diatas. Informan

dalam penelitian ini adalah orang yang mengetahui dengan pasti

persoalan yang terjadi.29

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah berupa pengambilan foto-foto atau catatan-

catatan penting yang didapat pada saat penelitian berlangsung dengan

tujuan untuk penunjang dan penguat data penelitian tentang bagaimana

proses penyelesaian Tindak Pidana Penipuan Online sebuah studi kasus Di

Polda Jambi.

6. Teknik Analisis Data

Ada dua Jenis analisis data yaitu analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Pada penelitian ini menggunkan Analisis kualitatif yaitu analisis

secara sistematis yang tidak menggunakan model matematika atau statistika.

Ini berarti analisis ini dilakukan dengan membaca tabel, grafik, atau data

28
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika 2008),
hlm.21.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Syariah dan Hukum, Edisi Revisi,
29

(Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS Jambi Dan Syari‟ah Press, 2020), hlm. 38.
20

lainnya yang sudah tersedia yang diperoleh dari berbagai sumber dengan

teknik pengumpulan data tertentu. Tujuan analisis kualitatif adalah untuk

menemukan arti dan makna dari data- data tersebut.30

a. Reduksi Data

Dalam suatu penelitian seorang peneliti mendapat data dari lapanagn

dalam jumlah yang banyak dan data tersebut perlu dicatat secara teliti dan

rinci dan itu diperlukan reduksi data. Reduksi data adalah merangkum dan

memfokuskan pada hal yang penting dan membuang hal yang tidak

perlu.31

Pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Reduksi data adalah

analisis yang dilakukan untuk menggolongkan, mengurutkan, dan

membuang data yang dianggap tidak perlu.

b. Penyajian Data adalah

Penyajian data adalah informasi yang dibuat dan disusun dengan

tujuan mempermudah untuk penarikan kesimpulan dan tindakan dalam

sebuah penelitian. Sehingga bisa memperlihatkan secara gamlang

gambaran keseluruhan atas bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian

yang dilakukan. Data suatu penelitian dapat disajikan dalam bentuk

matriks, grafik, jaringan, dan bangun.

c. Penarikan Simpulan atau Verifikasi

Dalam sebuah penelitian setelah data dikumpulkan maka langkah

selanjutnya adalah melakukan verifikasi, untuk ditetapkan sebagai data


30
https://www.dqlab.id/analisis-data-adalah-mengenal-pengertian-jenis- dan-prosedur-
analisis-data diakses 10 April 2023
31
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 338.
21

dan bahan dalam pengambilan kesimpulan yang disepakati oleh subyek

tempat penelitian itu dilaksanakan.

7. Sistematika Penulisan.

Penyusun proposal skripsi ini terbagi menjadi lima bab, antar

babnya ada yang terjadi sub-bab. Masing-masing membahas

permasalahan tersendiri tetapi akan tetap saling berkaitan. Untuk

mempermudah maka gambaran dari sistematika penulisannya ialah

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan

penlitian, kerangka teori, tinjauan penelitian terdahulu, metode penulisan

dan sistematika penulisan.

Bab II Tindak Pidana Penipuan Online. Bab ini mencakup

Pengertian Tindak Pidana, Tindak Pidana Penipuan Online, Penipuan

Online dan Teori Hukum.

Bab III Gambaran Umum Lokasi Penelitian, mencakup Sejarah

Polda Jambi, Letak Geografis Polda Jambi, Visi dan Polda Jambi.

Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian. Pada bab ini akan

memaparkan Apa saja faktor-faktor penyebab maraknya penipuan online

di Jambi, Bagaimanakah penyelesaian kasus tindak pidana penipuan

Online di Jambi, dan Bagaimanakah kendala dalam penyelesaian kasus

penipuan online di Jambi.

Bab V Penutup. Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan

saran.
22
23

JADWAL PENELITIAN

Tahun 2022-2023
No Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1. Pengajuan Judul v

2. Pembuatan Proposal v

Perbaikan Proposal 1
3.
dan Seminar
4. Surat Izin Riset
5. Pengumpulan Data
Pengelolaha n dan
6.
Analisis Data
7. Pembuatan Laporan
Bimbingan dan
8.
Perbaikan
Agenda dan Ujian
9.
Skripsi
Perbaikan dan
10.
Penjilidan
24

DAFTAR ISI SEMENTARA

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................


LEMBARAN PERNYATAAN...............................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................
PENGESAHAN PANITIA UJIAN.........................................................................
MOTTO....................................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................


B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Batasan Masalah.................................................................................
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian..........................................
E. Kerangka Teori...................................................................................
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu............................................................
G. Metode Penelitian...............................................................................
H. Sistematika Penulisan.........................................................................

BAB II TINJAUAN UMUM TINDAK PIDANA PENIPUAN ONLINE


A. Pengertian Tindak Pidana ..................................................................
B. Pengertian Penipuan Online...............................................................
C. Unsur unsur Pidana dalam Penipuan Online......................................
D. Sanksi Hukuman Tindak Pidana Penipuan Online.............................

BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN KASUS


PENIPUAN ONLINE DI POLDA JAMBI TAHUN 2022
A. Sejarah Polda Jambi............................................................................
B. Profil Polda Jambi..............................................................................
25

C. Visi dan Misi Polda Jambi..................................................................

BAB IV PENYELESAIAN KASUS TINDAK PIDANA PENIPUAN


ONLINE
A. Faktor-faktor penyebab maraknya Penipuan Online di Jambi..............
B. Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Penipuan Online di Jambi............
C. Kendala dalam penyelesaian Kasus Penipuan Online di Jambi............

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
26

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

A. Literatur
Abdul Helm, Maqasid Al-Shari’ah Versus Usul Fiqh, Pustaka Pelajar:
Yogyakarta, 2019.
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika
2008.
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi Cyber Crime Urgensi
Pengaturan Dan Celah Hukkumnya, Cet Ketiga, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Dellyana, Shant, Konsep Penegakan Hukum, Liberty, Yogyakarta, 1998
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Jakarta: Radja Grafindo
Persada, 2004.
Fadil Aksa,”Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penipuan
yang berkedok arisan online”, Skripsi Fakultas Hukum Universitas
Batanghari Jambi, 2022.
Faisal, Menerobos Positivisme Hukum, Rangkang Education, Yogyakarta,
2010
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta
Disertasi,Bandung: Alfabeta, 2017.
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gunung Persada, 2009.
Jamal al-Din „atiya, Nahwa Taf’il Maqasid al-Shariah, Damaskus: Dar al-
Fikr, 2003
Jaser‟Audah, Al Maqasid Untuk Pemula, Yogyakarta: SUKA Press, 2013.
Jefri Takanjanji, “Merefleksi Penegakan Hukum Tindak Pidana Penipuan
Online”, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara
Surabaya, 2020.
Josua Sitompul, Cyber Space Cybercrime Cyberlaw, Tinjauan Aspek Hukum
Pidana, Jakarta;Tatanusa, 2012.
M. Subama dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka
27

Setia, 2005.
Mansour Faqih, Epistemologi Syari’ah:Mencari Format Baru Fiqih
Indonesia, Semarang:Walisongo Press, 1994.
Moh. Toruquddin, Teori Maqasid Syariah Prespektif Ibnu Ashar Jurnal
Silistari, “Tindak Pidana Penipuan Jual Beli Online Menurut Undang -
Undang Ite Dan Hukum Pidana Islam”, Skripsi Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultahan Thaha Saifuddin Jambi.2020.
Soejono Soekanto, Faktor-Faktor Mempengaruhi Penegakan Hukum, Edisi
1, Cet. 12, Rajawali Pers, 2013.
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty,
Yogyakarta, 2005
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2016.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Syariah dan Hukum Edisi
Revisi, Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS Jambi Dan Syari‟ah
Press, 2020.
W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Grafindo, 2007
Yuna Bachtiar dan Ahmad Azhar Basyir, Pembaharuan Pemikiran Hukum
Islam di Indonesia, Jakarta: Quantum, 2000.
Zainudin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika,2007.

B. Dalil
HR. Ibnu Hibban 2: 326. Hadits ini shahih sebagaimana kata syaikh
Al bani dalam Shahihah no. 1058.
C. Website
https://www.dqlab.id/analisis-data-adalah-mengenal-pengertian-jenis-
dan-prosedur-analisis-data
http://jambi.antaranews.com/berita/337871/polda-jambi-tangkap-satu-
keluarga-terlibat-penipuann

D. Peraturan dan Perundang-undangan


28

Undang-Undang Dasar 1945

E. Lain-lain

Fadil Aksa, “penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana


penipuan yang berkedok arisan online”, Skripsi Universitas
Batanghari Jambi, 2022

Jefri Takanjanji, “Merefleksi Penegakan Hukum Tindak Pidana


Penipuan Online” Skripsi Universitas Bhayangkara Surabaya,
2020

Silistari, “Tindak Pidana Penipuan Jual Beli Online Menurut Undang


- Undang Ite Dan Hukum Pidana Islam” ,Skripsi Universitas
Islam Negeri Sultahan Thaha Saifuddin Jambi, 2020

Anda mungkin juga menyukai