OLEH :
MUSHOWWIR
NIM. 2019070100022
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
PAMEKASAN
2023
Judul:
sudah ada sejak lama. Perdagangan orang ini sebenarnya berakar dari1 budaya
perbudakan yang dipraktekkan sejak lama. Hal itu dapat dilihat, ketika bangsa
kulit putih menangkapi orang-orang kulit hitam (orang Negro) di Afrika dan
yang dibeli tersebut, dijadikan budak oleh para pengusaha kulit putih di Amerika.
Para budak ini menjadi milik pengusaha yang membelinya, dan dapat
apa pun. Para budak ini hanya mengabdi kepada majikannya, seorang manusia
dilihat pada waktu dijajah Belanda. Rakyat Indonesia ketika itu kedudukannya
golongan Eropa, Bumiputera dan Timur Asing ditetapkan di dalam Pasal 163
tentu sangat bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia. Pasal 163 I.S ini
pernah melansir jumlah pengaduan dari warga negara Indonesia (WNI) yang
mengalami kasus perdagangan orang. Selama Maret 2005 hingga Juli 2006, data
WNI telah menjadi korban bisnis perdagangan orang. Meskipun tidak selalu
pembantu rumah tangga (PRT) dan pekerja seks komersial ditengarai sebagai
penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi2 rentan, penjeratan uang atau
yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam
negara maupun antar negara, untuk tujuan ekspolitasi atau mengakibatkan orang
karena menghilangkan hak dasar yang seharusnya dimiliki setiap orang, yaitu hak
atas kebebasan. Hal ini tentu saja melanggar berbagai instrumen hukum nasional
memiliki beberapa aturan yang melarang perdagangan orang. Pasal 297 KUHP
misalnya, mengatur larangan perdagangan wanita dan anak laki-laki yang belum
2
Scott Davidson, Hak Asasi Manusia, Jakarta:Grafiti, 1994, h. 11.
Jurnal Konstitusi, Volume 12, Nomor 4, Desember 2015
dewasa. Selain itu, Pasal 83 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
KUHP memberikan sanksi terlalu ringan dan tidak sepadan (hanya 6 tahun
penjara) bila melihat dampak yang diderita korban akibat kejahatan perdagangan
orang. Karena itu, sudah semestinya ada sebuah peraturan khusus tentang tindak
pidana perdagangan orang yang mampu menyediakan landasan hukum formil dan
dari sisi teknologi itu sendiri contohnya seperti ,penggunaan media sosial saat ini ,
pengguna media sosial saat ini tidak hanya digunakan untuk sekedar bersosialisasi
atau bertukar suatu informasi, namun telah bertambah fungsinya sebagai alat
untuk bertransaksi, sehingga banyak pihak yang menjalankan bisnis dan jasa
melalui media social. Kemudahan dalam bertransaksi di media sosial sering kali
berbagai situs internet, maka akan otomatis pekerja seks komersial yang
memanfaatkan media sosial sebagai suatu cara untuk menjual dirinya dalam
3
R. Supomo, Sistem Hukum di Indonesia Sebelum Perang Dunia II, Jakarta:Pradnya Paramita,
1982, h. 23
menggaet para klien supaya tertariak untuk melakukan transaksi prostitusi online
tersebut.4
Media sosial adalah sebuah media online yang memudahkan para pengguna
lebih mudah satu sama lain, dan dalam hal ini para pengguna media sosial sudah
ada yang memanfaatkan hal itu untuk dijadikannya media sebagai sarana prostisi
seperti halnya menjual dirinya melalui media sosial yang disebut dengan prostitusi
online,
media sosial internet sebagai sarana komunikasi atau penghubung antara para
pekerja seks komersial (PSK), mucikari dengan para penggunanya. Media sosial
yang sering digunakan oleh para pekerja seks komersial dan mucikari pada akhir-
akhir ini adalah media sosial MiChat. MiChat merupakan aplikasi pesan pribadi
maupun pesan grup, berbagi foto, video serta pesan suara. MiChat memiliki fitur
teman baru berdasarkan jarak lokasi terdekat. Fitur inilah yang sering disalah
gunakan oleh para pekerja seks komersial (PSK), dan mucikari dalam melakukan
yang merupakan sumber hukum formal yang mengatur terkait dengan prostitusi
4
Juhriansyah Dalle, A, Akrim dan Bahruddin “pengantar teknologi informasi (Depok Raja
grafindo persada, 2020) hlm 2.
jumlah kasus prostitusi online di aplikasi MiChat tersebut, ditambah dengan
kondisi riil hal tersebut terjadi karena tidak semua korban melaporkan kasusnya.
membuat Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate angkat bicara, beliau
pesan instan tersebut (MiChat) untuk melakukan take down akun yang digunakan
kasus prostitusi online di aplikasi MiChat ini terjadi karena pemerintah tidak
secara tegas melarang adanya praktik prostitusi online di aplikasi MiChat. Terlihat
pada Pasal 296, Pasal 297, dan Pasal 506 KUHP yang mengatur terkait larangan
paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas
ribu rupiah” (Pasal 296 KUHP). “Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-
laki yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun”
(Pasal 297 KUHP). “Barang siapa menarik keuntungan dari perbuatan cabul
kurungan paling lama satu tahun” (Pasal 506 KUHP).5 Dalam Pasal-pasal
5
Jhony Gerard Plate Kementerian Komunikasi dan Informatika, Maraknya Prostitusi daring
menggunakan MiChat (15 November 2021)
tersebut hanya terdapat larangan bagi orang yang membantu dan menyediakan
pelayanan seks secara illegal, maka dapat disimpulakan bahwa larangan tersebut
hanya berlaku untuk mucikari. Sedangkan para pekerja seks komersial dan
penggunanya tidak ada pasal-pasal yang mengatur terkait hal tersebut. 6 Adapun
mengatur secara khusus terkait dengan praktik tindak pidana prostitusi online,
dalam Pasal 27 ayat (1) UndangUndang ITE tersebut hanya menjelaskan terkait
kesusilaan.
Seperti halnya kasus yang menjerat selebgram Putri novita sari yang
foto dirinya lalu membagikan pesan secara Broadcest dan dalam postingan
tersebut ada lelaki hidung belang yang memesannya lalu terjadi tawar menawar
sehingga terjadinya kesepakatan, dan pada hari selasa tanggal 23 Maret 2021
sekitar pukul 22.00 wib kepolisian datang untuk menggrebek perbuatan prostitusi
tersebut di hotel Srono Ds, Kabaman kab, Banyuwangi, didalam kamar hotel
tersebut keduanya sedang tidur bersama dan melakukan hubungan layaknya suami
istri dan ditemukan juga alat kontrasepsi beserta makan dan snack yang di bawa
oleh si pria tersebut dan didalam kamar hotel itu juga keduanya dibekuk oleh
6
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemiskinan dan Prostitusi,
(27 April 2021 , https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/601/isu-
utamaprostitusi-anak.
namun kepolisian tidak menemukam hal itu, dan keduanya langsung di bawa ke
online di aplikasi MiChat pelaku yaitu putri novita sari dijatuhi hukuman pidana
penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan selama 10 (sepuluh) bulan,
menurut pendapat penulis perlu adanya penelitian dan analisis terkait jatuhan
hukuman yang terlalu ringan bagi pekerja seks komersial karna tindakan seperti
pekerja seks komersial sangat merusak moral bangsa, apalagi sangat mudah di
akses di media sosial dan dalam hal ini penulis membuat proposal ini agar adanya
hukuman yang pantas bagi pekerja seks komersial supaya ada efek jera sekaligus
Dari paparan di atas, sebetulnya, seperti apa ketentuan hukum bagi Pekerja
Seks Komersial (PSK) yang menyalahgunakan aplikasi MiChat untuk prostitusi
online? Oleh karena itu, penulis menilai perlu adanya sebuah penelitian untuk
mengetahui, memahami serta menjelaskan terkait seperti apa ketentuan hukum
bagi para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terlibat dalam kasus tindak pidana
prostitus online di aplikasi MiChat dengan menganalisis Putusan Nomor
412/Pid.Sus/2021/PN.Banyuangi. Serta apa saja yang menjadi dasar pertimbangan
Hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana kepada Pekerja Seks Komersial (PSK)
yang melakukan praktik tindak pidana prostitusi online dengan menggunakan
aplikasi MiChat. Disini peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
penelitian yaitu Analisis Yuridis Tindak Pidana Prostitusi Online Melalui
Aplikasi Michat (Studi Putusan Nomor 412/pid.sus/2021/ pengadilan negeri
banyuangi)
PN.Banyuangi?
pidana ringan bagi para pekerja seks komersial yang terlibat dalam
412/Pid.Sus/2021/PN.Banyuangi.
prostitusi online
Mengutip dari pemahaman Tiara Amalia Zahra fakultas syariah dan hukum uin
ONLINE.7
penelitian normatis, jenis penelitian ini digunakan karena dalam penelitian ini
penulis akan mengkaji studi dokumen dan jurnal terkait aspek-aspek kualitas dan
menggali makna serta informasi yang didasarkan pada Putusan Pengadilan Negeri
penelitian ini.
7
Tiara amlia zahra fakultas syariah dan hukum uin syarif hidayatullah jakarta aspek hukum
penggunaan aplikasi michat sebagai sarana tindak pidana prostitusi online
Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah studi dokumen.
Metode ini dipilih karena penelitian akan menelaah dokumen tentang Putusan
mengutip, dan mengolah literatur yang brkaitan dengan peneliian ini. Literatur
tersebut sepert dokumen, jurnal, buku, serta bacaan-bacaan lainnya yang dapat
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis
deskriptif. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian ini penulis akan mencerna
data yang telah didapatkan secara sistematis dan ditelaan yaitu, pada
akan diasajikan oleh penulis dalam bentuk narasi yang telah diringkas oleh penulis
Bab I: PENDAHULUAN
sistematika penulisan,
8
Johannes supranto (2003) metode penelitian hukum dan statistik rineka cipta hlm 13.
Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara umum tentang pengertian
tentang tindak pidana yang dalam tahapan rangkuman serta mencari sumber-
Bab ini akan memaparkan tentang hukuman yang pantas bagi pekerja seks
komersial yang diwadahi dengan aplikasi agar mendapatkan hukuman yang pantas
sekiranya membuat pelaku jera sesuai dengan kitab undang-undang hukum pidana
Bab IV:PENUTUP
Bab ini antara lain mencangkup kesimpulan dan rekomendasi tentang tema
yang saya tulis Analisis Yuridis Tindak Pidana Prostitusi Online Melalui
Aplikasi Michat (Studi Putusan Nomor 412/pid.sus/2021/ pengadilan negeri
banyuangi)
.
DAFTAR PUSTAKA
Tiara amlia zahra fakultas syariah dan hukum uin syarif hidayatullah jakarta aspek
hukum penggunaan aplikasi michat sebagai sarana tindak pidana prostitusi
online
Johannes supranto (2003) metode penelitian hukum dan statistik rineka cipta hlm
13.