Anda di halaman 1dari 20

TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP PELAKU

TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI ARISAN


ONLINE DI KOTA BENGKULU

Oleh :

Ilham Ramadhan

B1A021106

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS

BENGKULU

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
A. Judul..................................................................................................................1
B. Latar Belakang..................................................................................................1
C. Rumusan Masalah.............................................................................................5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................................................5
E. Kerangka Pemikiran.........................................................................................6
F. Keaslian Penelitian.........................................................................................11

1. Jenis Penelitian............................................................................................13
2. Pendekatan Penelitian.................................................................................13
3. Populasi dan Sampel...................................................................................13
4. Data dan Sumber Data................................................................................14
5. Metode Pengumpulan Data.........................................................................15
6. Pengelolaan Data.........................................................................................16
7. Analisis Data...............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

i
A. Judul : Tinjauan Kriminologi Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penipuan

Melalui Arisan Online Di Kota Bengkulu

B. Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya selalu berdampingan dengan

kebudayaan , dengan adanya kehidupan berkelompok manusia dapat

membentuk suatu satuan sosial-budaya yang disebut masyarkat.

Masyarakat menurut Koentjaraningrat adalah sekumpulan manusia yang

saling “bergaul” atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi1. Dengan

adanya suatu kesatuan tersebut manusia memiliki sarana dan prasarana

yang membantu dalam hal berinteraksi, dengan berkembangnya teknologi

interaksi yang terjalin antar manusia pun terjadi lebih intensif.

Salah satu pengaruh teknologi yang semakin berkembang adalah

penggunaan internet yang dapat mempermudah masyarakat dalam

hubungan sosial, budaya , ekonomi dan lain-lain. Salah satu fenomena

yang hadir sebagai akibat adanya perkembangan teknologi internet adalah

adanya arisan online. Arisan adalah pengumpulan uanh atau barang yang

bernilai sama oleh beberapa orang, lalu diundi diantar mereka. Undian

tersebut dilaksanakans secara berkala sampai semua anggot

memperolehnya.2 Ahmad Gozali mengartikan arisan sebagai sekelompok

orang yang menyerahkan sejumlah uang kepada ketua arisan secara rutin

1
Koentjaraningrat. 2009 .Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta, hlm 116.
2
W.J.S Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka, halaman 57.

1
atau berkala dengan jumlah yang sama, kemudian diundi untuk

menentukan siapa yang mendapatkan arisan tersebut3

Arisan di Indonesia merupakan salah satu budaya karena dengan

adanya arisan dapat mempererat silahturahmi antar masyarakat. Arisan

yang dulunya dilakukan dengan interaksi secara langsung, dengan adanya

kemajuan dibidang teknologi arisan juga sudah mulai dilakukan dengan

memanfaatkan internet melalui media sosial yang juga disebut arian

online. Arisan online merupakan salah stau bentuk positif dari adanya

kemajuan teknologi yang memudahkan masyarakat, namun faktanya

arisan online juga bisa menjadi salah satu sarana terjadinya kejahatan di

internet atau cyber crime. Salah satunya adalah penipuan yang dilakukan

melalui arisan online.

Beberapa tahun terakhir banyak kasus penipuan yang terjadi

dengan modus arisan online, beberapa kasus penipuan arisan online yang

terjadi di Indonesia antara lain :

1. Penipuan yang terjadi di Kota Jambi, dengan menggunakan

facebook dan whatsapp pelaku menarik ribuan orang dari

berbagau penjuru untuk ikut. Sistem yang digunakan adalah

sistem kolom-kolom, namun arisan tersebut macet dan uang

peserta hilang, Kemudian para korban pasutri Marina-Adi

selaku pengelola arisan online tersebut ke Mapolresta Jambi

3
Ahmad Gozali.2005. Cashflow for Women Menjadikan Perempuan Sebagai Meneger
Keuangan Keluarga Paling Top . Jakarta : Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika) hlm 52.

2
2. Fenomena yang terjadi di Blitar, sekumpulan ibu muda yang

tergabung dalam arisan online juga menjadi korban penipuan

berkedok arisan online. Objek arisan yang ditawarkan pun

beragam salah satunya adalah arisan online mobil Masing-

masing peserta membayar senilai Rp50.000.000,00 dan akan

mendapatkan mobil . Tetapi pengelola mengatakan bahwa uang

yang disetorkan oleh peserta hilang dibawa kabur temannya.

Namun hingga berita ini diterbitkan, pelaku belum memenuhi

janjinya.

3. Penipuan yang dilakukan oleh Nurul Elyana (29) seorang

warga Palu , nurul dihukum 3,5 tahun penjara karena terbukti

menggelar arisan online di facebook dan membawa kabur uang

peserta arisan. Nurul memulai arisan tersebut di akun facebook

miliknya yang terbagi dua jenis yaitu yang diundi per 20 hari

dan per 10 hari.

Di Kota Bengkulu sendiri juga terdapat beberapa fenomena

mengenai penipuan dengan modus arisan online , yaitu :

1. Seorang ibu rumah tangga berinisial SPR diperiksa terkait

laporan dugaan penipuan arisan online yang dilaporkan oleh

Delhpone Amelia. SPR ada;ah admin arisan online yang juga

bertugas merekrut peserta arisan online melalui media sosial

menggunakan akun bernama Gukiess. Pelapor diharuskan

membayar uang sesuai kesepakatan, pada awalnya berjalan

3
lancar hingga pada saat arisan ketiga kalinya arisan tersebut

macet dan saat korban mendapatkan arisan uangnya tidak

diberikan dan terlapor tidak bisa memberi kejelasan kapn

dikembalikan.

2. Laporan yang dilakukan oleh Halimah Tussadya terhadap

tersangka berinisial KD (23) seorang warga desa durian

demang , bengkulu tengah. Korban pun bertambahdengan

kerugian masing –masing mancapai Rp13.500.000,00. KD

dijerat dengan pasal 378 KUHP dan pasal 372 KUHP dengan

ancaman hukuman penjara paling lama delapan tahun.

3. Sejumlah wanita yang menjadi korban penipuan arisan online

melaporkan penipuan yang dilakukan oleh L-H ke Polda

Bengkulu , sampai saat ini puluhan orang yang mejadi korban

arisan online oleh terduga pelaku mengalami kerugian

mencapai Rp 500.000.000,00;

4. Sejumlah mahasiswa kota bengkulu melaporkan dugaan

penipuan bermodus arisan online melalui instagram. Dian

selaku pelapor mengatakan pada sebelumnya ia sudah pernah

mengikuti arisan online tersebut dan berjalan dengan lancar

namun arisan tersebut akhirnya menjadi tidak jelas dan terlapor

tidak memenuhi kewajibannya.

5. Seorang warga kelurahannRawa Makmur , Kota Bengkulu

berinisial FR (25) dilaporkan ke Polres Bengkulu dengan delik

4
aduan penipuan bermodus arisan online. Kerugian yang

dialami para korban mencapai Rp92.000.000,00; dengan

sistem yang bervariasi.

Karena banyaknya masalah mengenai penipuan melalui arisan

online tersebut diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian agar

dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya penipuan melalui

arisan online serta sejauh mana penegakan hukum terhadap pelaku

penipuan melalui arisan online dari perspektif kriminologi melalui skripsi

yang berjudul Tinjauan Kriminologi Terhadap Pelaku Tindak Pidana

Penipuan Melalui Arisan Online Di Kota Bengkulu.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor yang mempengaruhi terjadinya tindak pidana

penipuan melalui arisan online di Kota Bengkulu?

2. Bagaimanakah upaya penegakan hukum terhadap pelaku

tindak pidana penipuan melalui arisan online di Kota

Bengkulu?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan

a. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya tindak

pidana penipuan melalui arisan online di Kota Bengkulu

5
b. Untuk mengetahui upaya penegakan hukum terhadap pelaku

tindak pidana penipuan melalui arisan online di Kota Bengkulu

2. Manfaat

a. Manfaat teoritis

Penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagu

perkembangan ilmu hukum secara umum dan hukum pidana

serta mengidentifikasi , mendeskripsikan permasalaha yang

timbul dan memberikan masukan sebagai pemikiran bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan penerapan hukum tentang

tindak pidana penipuan melalui arisan online di Kota

Bengkulu.

b. Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan dapat memberikan infromasi kepada

masyarakat atau prakitis hukum dan instansi terkait tentang

tindak pidana penipuan melalui arisan online di Kota

Bengkulu,

E. Kerangka Pemikiran
1. Pengertian Kriminologi

Pertama kali istilah Kriminologi digunakan oleh Raffaele Garofalo

pada tahun 1885 dengan Nama Criminologia. 4 Kriminologi

merupakan ilmu yang mempelajari kejahatan dari berbagai aspek.

Nama kriminologi yang ditemukan oleh P. Topinard (1830-1911)

4
Indah Sri Utari, 2012, Aliran dan Teori Dalam Kriminologi, Thafa Media, Semarang,
hlm.1.

6
seorang ahli antropologi perancis, secara harfiah berasal dari kata

“crimen” yang berarti kejahatan atau penjahat dan “logos” yang

berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi dapat berarti ilmu tentang

kejahatan atau penjahat.5

J. Constant mendefinisikan kriminologi adalah ilmu pengetahuan

yang bertujuan menentukan faktor-faktor yang mejadi sebab-musabab

terjadinya kejahatan dan penjahat.6 R. Soesilo mendefenidikan

kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang ditunjang oleh berbagai

ilmu yang mempelajari kejahatan dan penjahat, bentuk penjelmaan,

sebab dan akibatnya, dengan tujuan untuk mempelajarinya sebagai

ilmu, atau agar hasilya dapat digunakan sebagai sarana untuk

mencegah dan memberantas kejahatan itu.7

Sasaran utama kriminologi adalah hal yang menyangkut kejahatan

dengan aspek-aspek lain yang mempelajari kejahatan dan pejahat

sebagai faktor pendukung. Menurut soedjono, bahwa ruang lingkup

kriminologi adalah sebagai berikut:

a) Apa yang dirumuskan sebagai kejahatan dan fenomenanya yang

terjadi di dalam kehidupan masyarakat, sehingga kejahatan apa dan

siapa penjahatnya merupakan bahan penelitian para ahli

5
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 2012, Kriminologi, Rajawali Pers, Jakarta, hlm.9.
6
Ibid,hlm 2.
7
Ibid,hlm 3.

7
kriminologi; b)Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya

atau dilakukannya suatu kejahatan8

2. Pengertian Kejahatan Penipuan

Penipuan berasal dari kata tipu yang berarti perbuatan atau

perkataan yang tidak jujur atau bohong, palsu dan sebagainya dengan

maksud untuk menyesatkan, mengakali atau mencari keuntungan.

Tindakan penipuan merupakan salah satu tindakan yang merugikan

orang lain sehingga dikategorikan tindakan yang dapat dikenakan

hukum pidana. Keuntungan yang dimaksud baik berupa keuntungan

materil maupun keuntungan yang sifatnya abstrak, misalnya

menjatuhkan seseorang dari jabatannya9

Berdasarkan teori dalam hukum pidana mengenai penipuan,

terdapat dua sudut pandang yang tentunya harus diperhatikan, yaitu

menurut pengertian bahasa dan menurut penegertian yuridis,

sebagai berikut;

a) Menurut pengertian bahasa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa tipu

berarti kecoh, daya cara, perbuatan atau perkataan yang tidak jujur,

dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari

untung. Penipuan berarti proses, perbuatan, cara menipu,

mengecoh. Berarti yang terlibat dalam penipuan adalah dua pihak

8
Nafi Mubarok, 2017, Kriminologi Dalam Prespektif Islam, Dwiputra Pustaka Jaya,
Sidoarjo, hlm. 31.
9
Aswan, 2019, Tindak Pidana Penipuan Berbasis Transaksi Elektronik, Guepedia, hlm.
27.

8
yaitu orang menipu disebut sebagai penipu dan orang yang tertipu.

Penipuan dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau membuat,

perkataan seseorang yang tidak jujur, atau bohong dengan maksud

untuk menyesatkan atau mengakali orang lain untuk kepentingan

dirinya atau kelompok10

b) Menurut pengertian yuridis

Pengertian Tindak Pidana Penipuan dengan melihat dari segi

hukum sampai sekarang belum ada, kecuali yang dirumuskan

dalam KUHP. Rumusan penipuan dalam KUHP bukanlah suatu

definisi melainkan hanyalah untuk menetapkan unsurunsur suatu

perbuatan sehingga dapat dikatakan sebagai penipuan dan

pelakunya dapat dipidana.11

Mengenai Kejahatan Penipuan pada Pasal 378 KUHP, R. Soesilo

merumuskan sebagai berikut;12

a) Kejahatan ini dinamakan kejahatan penipuan. Penipu itu

pekerjaannya;

1) Membujuk orang supaya memberikan barang, membuat

utang atau menghapuskan piutang.

2) Maksud pembujukan itu ialah hendak menguntungkan

diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak.

3) Membujuknya itu dengan memekai:

(1) Nama palsu atau keadaan palsu;


10
nanda S, 2009, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kartika, Surabaya, hlm. 364.
11
Aswan, Loc.cit.hlm. 28.
12
Ibid,hlm146.

9
(2) Tipu Muslihat;

(3) Rangkaian Kata-kata Bohong.

b) Membujuk yaitu melakukan pengaruh dengan kelicikan

terhadap orang, sehingga orang itu menurutnya berbuat sesuatu

yang apabila mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, ia

tidak akan berbuat demikian itu.

c) Tentang barang tidak disebutkan pembatasan, bahwa barang itu

harus kepunyaan orang lain, jadi membujuk orang untuk

menyerahkan barang sendiri, juga dapat masuk penipuan, asal

elemen-elemen lain dipenuhinya.

d) Seperti halnya juga dengan pencurian, maka penipuan pun jika

dilakukan dalam kalangan kekeluargaan berlaku peraturan

yang tersebut dalam Pasal 367 jo. 394 KUHP.

3. Praktik arisan online

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Arisan adalah

kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh

beberapa orang kemudian diundi diantara mereka untuk menentukan

siapa yang memperolehnya, undian dilaksanakan dalam sebuah

pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya

Arisan merupakan sistem regulasi karena di dalamnya terdapat

aturan-aturan bagi para angotanya, regulasi tersebut kemudian menjadi

sistem yang mengatur segala aktivitas terkait dengan uang yang

10
dikelola di dalamnya.13 Saat ini arisan mengalami perkembangan yang

cukup pesat, baik dari jenis maupun kegiatannya sendiri, ada arisan

yang menjadikan barang berharga sebagai objeknya, ada juga tiket

untuk umroh dan haji sebagai objeknya.14

Arisan online adalah salah satu jenis arisan yang baru, karena

munculnya arisan ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi

komunikasi, salah satunya dengan adanya media sosial (facebook,

instagram, whatsapp, dan lainnya). Arisan online dilakukan oleh

masyarakat dengan sistem yang berbeda-beda, salah satunya dengan

sistem menurun atau biasa dikenal dengan arisan indek. Praktik arisan

online kerap kali dilakukan dengan cara membuat grup di facebook,

whatsapp, dan media sosial lainnya yang beranggotakan beberapa 42

orang, kemudian terdapat satu orang yang disebut ketua arisan yang

berperan sebagai pengelola uang arisan dari seluruh anggota yang

dibayarnya melalui metode transfer15

F. Keaslian Penelitian
No Nama / Universitas Judul Rumusan Masalah

1. Adhi Dharma Aryyaguna Tinjauan 1. Faktor apakah yang

(B11112358) Fakultas Hukum Kriminologis menyebabkan

Universitas Hasanuddin Terhadap Kejahatan kejahatan penipuan

13
Varatisha Anjani Abdullah, “Arisan Sebagai Gaya Hidup.”, Jurnal Komunikasi,
Vol.11, Nomor 1, Oktober 2016, hlm.19
14
Ibid
15
V MI, “Macam-macam Arisan yang Menguntungkan”,
(https://www.futuready.com/artikel/all-about-money/macam-macam-arisan-yangmenguntungkan/ ,
diakses tanggal 3 Mei 2022)

11
Penipuan Berbasis berbasis online?

Online 8 (Studi 2. Bagaimanakah

Kasus Unit Cyber penanggulangan

Crime Reskrimsus kejahatan penipuan

Polda Sulsel). berbasis online yang

dilakukan oleh pihak

yang berwenang?

2. Apriliani Sacharina, Tinjauan 1. Bagaimana peranan

(B111135349) Fakultas Viktimologis korban terhadap terjadinya

Hukum Universitas Terhadap Kejahatan kejahatan penipuan

Hasanuddin Penipuan Bermodus bermodus arisan di kota

Arisan (Studi Kasus Makassar?

Di Kota Makassar 2. Bagaimana upaya aparat

Tahun 2013-2015) penegak hukum dalam

penanggulangan kejahatan

penipuan bermodus arisan

yang terjadi di kota

Makassar?

G. Metode Penelitian

12
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, yang

bertujuan untuk menganalisis permasalahan dengan cara memadukan

bahan-bahan hukum dengan data primer yang diperoleh dilapangan.

Penelitian berguna untuk mengetahui atau mengenal apakah dan

bagaimanakah hukum positifnya mengenai suatu masalah tertentu dan

juga dapat menjelaskan atau menerangkan kepada orang lain tentang

hukumn mengenai peristiwa atau masalah yang tertentu

2. Pendekatan Penelitian
Menurut Peter Mahmud Marzuki, terdapat 5 (lima) pendekatan

yang dapat digunakan dalam penelitian hukum, yakni :16

a. Pendekatan kasus (case approach);

b. Pendekatan perundang-undangan (statute approach);

c. Pendekatan historis (historical approach);

d. Pendekatan perbandingan (comparative approach);

e. Pendekatan konseptual (conceptual approach)

3. Populasi dan Sampel


Sampel adalah himpunan bagian atau Sebagian dari populasi 17 .

Pengambilan sampel pada penelitian ini dalkukan dengan cara

16
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2011), hlm. 93
17
Bambang Sunggona,Metodologi Penelitain Hukum ,Jakarta : Raja Grafindo
Persada,2003,hlm119

13
purposive sampling yaitu penarikan sampel dilakukan dengan cara

mengambil subyek yang didasarkan pad atujuan tertetnu,18

4. Data dan Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian yuridis

empiris ini adalah bersumber dari Hukum Pidana Indonesia, data

primer dan juga data sekunder yang menggunakan bahan hukum baik

berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum

tersier. Selanjutnya dijabarkan sumber data yang digunakan dalam

melakukan penelitian ini terdiri dari:

a. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

lapangan atau diambil secara langsung kepada sumber yaitu

dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak Kepolisian

Resor Kota Bengkulu .

b. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan

pustaka yang terdiri dari:

1) Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang

mengikat berupa peraturan perundang-undangan, yakni

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, KUHAP,

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Undang-

Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas

18
Ibid, hlm 38

14
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi Dan Transaksi Elektronik.

2) Bahan hukum sekunder terdiri atas buku-buku, karya

ilmiah, jurnal ilmiah dan tulisan-tulisan yang memiliki

hubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3) Bahan hukum tersier terdiri atas bahan-bahan yang

memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan

hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu Kamus

Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan internet.

5. Metode Pengumpulan Data


Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebelum

menganalisi data melalui metode pustaka dan metode wawanacara

secara langsung. Pengumpulan data yang dilakukan dengan metode

pustaka, yaitu dengan membaca beberapa buku pendukung, serta

tulisan lain yang ada kaitannya dengan penelitian. Metode wawancara

diperoleh dari para penegak hukum serta pakar hukum khususnya di

bidang hukum pidana, kemudian mencatat data yang mendukung

penelitian isi sesuai dengan permasalahan yang ada. Data yang

terkumpul dipilih dan dikelompokkan berdasarkan permasalahan.

Adapun data-data yang dikumpulkan dibagi atas dua, yaitu data primer

dan data sekunder.

15
6. Pengelolaan Data
Pengolahan data yang digunakan penulis adalah metode bersifat

deskripsit analisis yang bertujuan untuk Menyusun gambaran atau

potret suatu permasalahan tentang pola dan problematika19

7. Analisis Data
Analisis data adalah merupakan tahap yang paling penting dan

menentukan dalam penulisan penelitian. Melalui proses penelitian itu

diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan

dan diolah20. Selanjutnya analisis data juga merupakan kegiatan

memfokuskan, mengabstraksikan, engorganisasikan data secara

sistematis dan rasional untuk memberikan bahan jawaban terhadap

permasalahan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yaitu

analisis data yang tidak menggunakan angka, melainkan memberikan

gambaran-gambaran (deskripsi) dengan kata-kata atas temuan-temuan,

dan karenanya lebih mengutamakan mutu/kualitas dari data.21

19
Endang Poerwanti, Dimens-Dimensi Riset Ilmiah, Malang : UMM Pers, 1998,hlm 126
20
Soerjono Soekamto. 2014. Penelitian Hukum sosiologis. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, halaman 1.
21
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini. 2019. Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian
Tesi dan Disertasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, halaman 19.

16
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Ahmad Gozali.2005. Cashflow for Women Menjadikan Perempuan
Sebagai Meneger Keuangan Keluarga Paling Top . Jakarta :
Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika) hlm 52.
Aswan, 2019, Tindak Pidana Penipuan Berbasis Transaksi Elektronik,
Guepedia, hlm. 27.

Bambang Sunggona,Metodologi Penelitain Hukum ,Jakarta : Raja


Grafindo Persada,2003,hlm119

Endang Poerwanti, Dimens-Dimensi Riset Ilmiah, Malang : UMM Pers,


1998,hlm 126

Indah Sri Utari, 2012, Aliran dan Teori Dalam Kriminologi, Thafa Media,
Semarang, hlm.1.

Koentjaraningrat. 2009 .Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka


Cipta, hlm 116.
Nafi Mubarok, 2017, Kriminologi Dalam Prespektif Islam, Dwiputra
Pustaka Jaya, Sidoarjo, hlm. 31.

Nanda S, 2009, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kartika, Surabaya, hlm.


364

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta : Kencana Prenada


Media Group, 2011), hlm. 93
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini. 2019. Penerapan Teori Hukum
Pada Penelitian Tesi dan Disertasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, halaman 19.
Soerjono Soekamto. 2014. Penelitian Hukum sosiologis. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, halaman 1.

Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 2012, Kriminologi, Rajawali Pers,
Jakarta, hlm.9.
W.J.S Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
PN Balai Pustaka, halaman 57

b. Sumber Lain

V MI, “Macam-macam Arisan yang Menguntungkan”,


(https://www.futuready.com/artikel/all-about-money/macam-
macam-arisan-yangmenguntungkan/ , diakses tanggal 3 Mei 2022)
Varatisha Anjani Abdullah, “Arisan Sebagai Gaya Hidup.”, Jurnal
Komunikasi, Vol.11, Nomor 1, Oktober 2016, hlm.19

Anda mungkin juga menyukai