Disusun Oleh :
Reynara Toga Yerico
1887071
Dosen :
Rahel Octora, S.H., M.Hum
Fakultas Hukum
Universitas Kristen Maranatha
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia digital di Indonesia berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Hal ini dapat
dilihat dari pertumbuhan jumlah pengguna internet dari tahun 2019 hingga akhir tahun
2020 ini mencapai 196,7 juta hasil dari survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII).1 Dengan perkembangan teknologi ini, membuat transaksi jual beli di
Indonesia mulai berubah dari transaksi konvensional menjadi transaksi elektronik. Hal ini
membuat kesempatan pelaku usaha menjadi lebih luas untuk memperluas bisnisnya
dengan biaya-biaya yang lebih murah,proses jual-beli yang lebih mudah, serta dapat
mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk
badan usaha atau lainnya2. Kemajuan internet ini sudah digunakan masyarakat sebagai
alat untuk berbisnis. Internet sebagai suatu media dan komunikasi elektronik telah banyak
perdagangan dengan memanfaatkan media internet ini dikenal denga istilah electronic
yang menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena e-commerce memberikan
banyak kemudahan bagi kedua belah pihak yaitu pihak penjual dan pihak pembeli
didalam melakukan perdagangan sekalipun para pihak berada di dua dunia yang berbeda. 3
1
Buletin Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Edisi 9 November 2020
2
Penegakan Pidana dan Peranan Bank Penerima Dana dalam Proses Pengembalian Dana kepada Korban
Penipuan Jual Beli Online
3
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cybercrime), Urgensi Pengaturan dan Celah
Hukumnya (Jakarta: Rajawali Press, 2012). Hal. 48.
Pemanfaatan teknologi tersebut telah mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat, karena
berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih dan mudah diperoleh, dan
digunakan untuk bahan melakukan langkah bisnis selanjutnya4. Namun, dengan semakin
mudahnya internet dipergunakan, terdapat beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab
yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk hal-hal yang merugikan orang banyak.
Demi mendapatkan keuntungan dan memperkaya diri sendiri, para pelaku melanggar
aturan dan norma-norma hukum yang berlaku. Kejahatan yang sering terjadi yaitu seperti
penipuan jual beli online menggunakan aplikasi. Kejahatan yang sering terjadi dalam
menggunakan media internet. Jual Beli Online adalah proses transaksi jual beli yang
dilakukan lewat internet atau via online dimana dua orang yang melakukan transaksi baik
penjual maupun pembeli telah melakukan kesepakatan jual beli via internet.
Dalam melakukan pembayaran dalam jual beli online ini biasanya pembeli akan
mentransfer uang kepada rekening penjual. Hal ini mempermudah pembeli tetapi dari hal
tersebut juga menimbulkan berbagai bentuk modus operandi tindak pidana yang
menggunakan rekening bank sebagai media untuk menerima hasil kejahatan telah
menuntut bank untuk dapat bertindak cepat dalam melindungi kepentingan nasabah yang
menjadi korban penipuan. Dalam hal ini, pihak bank agar dapat melindungi kepentingan
digunakan untuk menampung dana hasil penipuan dan melakukan pengembalian dana
kepada nasabah yang menjadi korban penipuan. Selain itu, guna melindungi kepentingan
nasabah yang menjadi korban penipuan, selain diperlukan tindakan cepat untuk
4
Niniek Suparni, 2009, Cyberspace: Problematika dan Antisipasi Pengaturannya, Sinar Grafika,
Jakarta, hlm 1.
memblokir rekening juga dibutuhkan pengembalian dana dari rekening yang digunakan
Selain dari pihak bank, pihak kepolisian juga dapat mencegah atau menindak tegas pelaku
tindak pidana penipuan secara online. Pihak kepolisian memiliki Subdit Cyber Crime
yang khusus yang menangani tindak pidana yang terkait dengan cyber crime, tindak
dari pengguna e-commerce yang merasa dirugikan. Selain itu Pemerintah juga telah
meluncurkan sebuah web yaitu lapor.go.id. yang merupakan wadah laporan masyarakat
yang merasa ditipu atau tertipu oleh pelaku usaha/penjual dalam e-commerce. Namun
dengan dilakukannya hal seperti itu, masih saja tidak terlalu berdampak signifikan bagi
korban penipuan jual beli online. Dalam dunia teknologi juga ada beberapa istilah yang
dikenal dalam dunia maya, istilah-istilah tersebut lahir dengan mengingat kegiatan
Internet dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis virtual. Hal ini berdampak pada
penegakan hukum dimana para penegak hukum akan mengahadapi kesulitan jika harus
membuktikan suatu persoalan yang diasumsikan sebagai “maya”, sesuatu yang tidak
Oleh karenanya perlu diketahui lebih jauh mengenai tindak pidana penipuan bisnis online
ini serta peraturan apa saja yang digunakan untuk upaya penanggulangannya oleh aparat
penegak hukum. Selain itu juga perlu diketahui bagaimana bank memproseskan
pengembalian uang kepada korban. Berdasarkan hal tersebut penulis mengajukan skripsi
5
Sigid Suseno, Yurisdiksi Tindak Pidana Siber (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012). Hal. 214
yang berjudul “Tinjauan Yuridis Penegakan Pidana dan Peranan Bank Penerima Dana
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka rumusan masalah
kepada korban dalam proses penegakan hukum atas kasus penipuan dalam
transaksi online?
C. Tujuan Penelitian
dana kepada korban dalam proses penegakan hukum atas kasus penipuan dalam
transaksi online
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara praktis
Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah hukum ini dapat memberikan
masukan bagi penegak hukum atau praktis huku. Selain itu diharapkan dapat
hukum dalam tindak pidana penipuan secara online untuk memberikan kepastian
hukum.
1. Kerangka Teoritis
berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk
ilmiah sebagai dasar argumen dalam mengkaji persoalan agar kita mendapatkan
jawaban yang dapat diandalkan. Dalam hal ini kita mempergunakan teori-teori
ilmiah sebagai alat bantu kita dalam memecahkan permasalahan. 6 Teori yang
bagaimana Penegakan Pidana dan Peranan Bank Penerima Dana dalam Proses
Pengembalian Dana kepada Korban Penipuan Jual Beli Online. Maka dalam hal
ini penulis menggunakan teori validitas hukum, teori kepastian hukum dan teori
perlindungan hukum.
subyek hukun dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat preventif
6
Jujun S.Soeryasumantri. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Sinar Harapan, 1978, h. 316
maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi
yaitu merupakan segala upaya yang dapat menjamin adanya kepastian hukum,
7
6 Rahayu, 2009, Pengangkutan Orang, etd.eprints.ums.ac.id.
8
Setiono, “Rule of Law”, (Surakarta: Disertasi S2 Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret, 2004), h.3.
9
Hetty Hasanah, “Perlindungan Konsumen dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumenatas Kendaraan Bermotor
dengan Fidusia”, http://jurnal.unikom.ac.id/vol3/perlindungan.html.
10
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1987, h. 38
Pengertian penegakan hukum adalah penyelenggaraan hukum oleh petugas
penegak hukum dan oleh setiap orang yang mempunyai kepentingan sesuai
antara nilai dengan kaidah serta perilaku nyata manusia. Menurut Soerjono
mantap dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir. Untuk
2. Kerangka Konseptual
Suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari
masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan
atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas.
Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai sebagai landasan
penelitian yang didapatkan pada tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh
garis sesuai variabel yang diteliti. Kerangka konsep dari penelitian ini adalah
produk secara online. Maka dari itu, aka ada beberapa definisi yang dijelaskan
bentuk simpanan.
c. Dana adalah himpunan dari uang dengan jumlah tertentu dalam tunai maupun
nontunai.
diri sendiri melalui layanan internet atau menggunakan software dengan akses
internet.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
hukum dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka
2. Sifat Penelitian
banyak juga yang menggunakanya. Namun dari hal tersebut, membuat semakin
tinggi juga angka kejahatan penipuan jual beli secara online. Selain itu, cara
3. Pendekatan Penelitian
Dalam penulisan hukum ada beberapa pendekatan penelitian yang dapat dilakukan
(statute approach). Selain itu dalam penulisan ini digunakan juga pendekatan
hukum yang ada dalam sistem hukum lain. Tujuan dari penggunaan pendekatan
approach) dalam penelitian hukum. Dalam penelitian ini maka yang ditelaah
hierarkisnya. Sudah tentu bahwa telaah ini juga harus didasarkan pada fungsi
4. Jenis Data
Republik Indonesia
Transaksi Elektronik
Konsumen
Dan lain-lain
bahan hukum sekunder berupa buku literatur, hasil karya sarjana, artikel
Data yang diperoleh dikumpulkan dari hasil penelitian, maka peneliti akan
sistematis yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan, dan hasil wawancara
dan yang diperoleh secara umum, kemudian ditarik kesimpulan yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Kesimpulan yang ditarik adalah kesimpulan yang
bersifat khusus.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas gambaran materi dalam penelitian ini, maka penulis
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah,, tujuan penelitian,
sistematika pemulisan.
PENIPUAN ONLINE
Dalam bab ini penulis akan menganalisis dan menjelaskan tentang ketentuan hukum
Bab ini menjelaskan dan menganailisis tentang bagaimana peranan kepolisian dalam
ONLINE
Bab ini akan menganalisis dan menjelaskan kajian hukum mengenai peranan bank
sebagai penerima dana dalam proses pengembalian dana kepada korban penipuan
online.
BAB V : PENUTUP
Bab ini akan memaparkan kesimpulan dari penulisan ini secara menyeluruh dan juga
memberikan saran yang tepat mengenai permasalahan yang dijelaskan pada penulisan
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Perundang-undangan
Rujukan Internet