Carding
Hacking
Cracking
Defasing
Phising
Spamming
Malware
Modus Cybercrime
Pencurian nomor kartu kredit
Pengambilan situs web milik orang lain
pencurian akses internet yang sering dialami oleh
ISP
Kejahatan nama domain
Persaingan bisnis menimbulkan gangguan bagi
situs saingannya,maka dari itu,dalam pemanfaatan
Teknologi Informasi kita selaku pengguna informasi
yang baik harus memiliki pandangan terhadap hak
social dalam penggunaan computer
Kerugian Cybercrime
Pencemaran nama baik seperti kasus yang menimpa prita mulyasari yang
menulis keluh kesahnya terhadap pelayanan RS.Omni internasional
sehingga menyeretnya ke pengadilan walaupun akhirnya pihak
penggugat membatalkan gugatannya sehingga prita terbebas dari jeratan
hukum dan denda.
Kehilangan sejumlah data sehingga menyebabkan kerugian yang tak
ternilai harganya terutama data yang bersifat sangat rahasia dan penting.
Kerusakan data akibat ulah cracker yang merusak suatu system komputer
sehingga kinerja suatu lembaga yang bersangkutan menjadi kacau.
Kehilangan materi yang cukup besar akibat ulah carder yang berbelanja
dengan kartu kredit atas identitas milik korban.
Rusaknya software dan program komputer akibat ulah seseorang dengan
menggunakan virus komputer.
Penganggulangan Cybercrime
Adapun Hukum yang dapat menjerat Para Penyebar Virus tersebut tercantum
dalam UU ITE pasal 33 yaitu Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya
Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak
bekerja sebagaimana mestinya.
spy yang berarti mata-mata dan ware yang berarti program, maka
spyware yang masuk dalam katagori malicious software ini, memang
dibuat agar bisa memata-matai komputer yang kita gunakan
Pelakunya dapat dijerat UU ITE Pasal 27 (1) yaitu setiap orang dilarang
menggunakan dan atau mengakses komputer dan atau sistem
elektronik dengan cara apapun tanpa hak, untuk memperoleh,
mengubah, merusak, atau menghilangkan informasi dalam komputer
dan atau sistem elektronik.
Difungsikan untuk mengarahkan pengunjung situs ke situs lain yang mereka kehendaki.
Pelakunya dapat dijerat UU ITE Pasal 31 (1) yaitu setiap orang dilarang menggunakan dan atau
mengaskses komputer dan atau sistem elektronik secara tanpa hak atau melampaui
wewenangnya untuk memperoleh keuntungan atau memperoleh informasi keuangan dari
bank sentral, lembaga perbankan atau lembaga keuangan, penerbit kartu kredit, atau kartu
pembayaran atau yang mengandung data laporan nasabahnya.
Atau
Pasal 31 (2) yaitu setiap orang dilarang menggunakan dan atau mengakses dengan cara
apapun kartu kredit atau kartu pembayaran milik orang lain secara tanpa hak dalam transaksi
elektronik untuk memperoleh keuntunga.
Dengan hukuman pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
Cyber Sabotage and Exortion
Pelakunya dapat dijerat UU ITE Pasal 27 (1) yaitu setiap orang dilarang
menggunakan dan atau mengakses komputer dan atau sistem elektronik
dengan cara apapun tanpa hak, untuk memperoleh, mengubah, merusak,
atau menghilangkan informasi dalam komputer dan atau sistem elektronik.
Salah satu jenis cyber crime yang terjadi di Bandung sekitar Tahun 2003.
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor
kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi
perdagangan di internet. Para pelaku yang kebanyakan remaja
tanggung dan mahasiswa ini, digerebek aparat kepolisian setelah
beberapa kali berhasil melakukan transaksi di internet menggunakan
kartu kredit orang lain. Para pelaku, rata-rata beroperasi dari warnet-
warnet yang tersebar di kota Bandung. Mereka biasa bertransaksi
dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka peroleh dari
beberapa situs. Namun lagi-lagi, para petugas kepolisian ini menolak
menyebutkan situs yang dipergunakan dengan alasan masih dalam
penyelidikan lebih lanjut.
Perjudian On-Line