KELOMPOK 4 :
1. DEWI MULYANI
2. MARIA NUR INDAH
3. RINI SETIYOWATI
4. KITRI
5. SUHERYATI
KASUS 1
KORUPSI E-KTP SETYA NOVANTO
Salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah indonesia yang dilakukan oleh
pejabat negara adalah kasus pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik 9 E-KTP)
yang didalangi oleh Setya Novanto. Kasus ini berawal saat Kemendagri di tahun 2009
merencanakan mengajukan anggaran untuk penyelesaian Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAP), salah satu komponennya adalah Nomor Induk
Kependudukan (NIK). Proyek e-KTP sendiri merupakan program nasional dalam
rangka memperbaiki sistem data kependudukan di Indonesia. Lelang e-KTP dimulai
sejak tahun 2011, dan banyak bermasalah karena diindikasikan banyak terjadi
penggelembungan dana., kasus korupsi proyek e-KTP terendus akibat kicauan mantan
Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Muhammad Narzaruddin.
KPK kemudian mengungkap adanya kongkalingkong secara sistemik yang
dilakukan oleh birokrat, wakil rakyat, pejabat BUMN, hingga pengusaha dalam
proyek pengadaan e-KTP pada 2011-2012. Akibat korupsi berjamaah ini, negara
mengalami kerugian mencapai Rp 2,3 triliun.
Setya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh KPK pada 17
Juli 2017. Namun status tersangka tersebut tak berlangsung lama. Pada 29 September
2017, Setya Novanto memenangkan sidang praperadilan dan putusan hakim
menyatakan status tersangka atas dirinya tidak sah.
Pada 5 Oktober 2017, KPK melakukan penyelidikan baru untuk
pengembangan perkara e-KTP.Dan pada 10 November 2017, KPK kembali
menetapkan Setya Novanto menjadi tersangka e-KTP. KPK menjemput paksa Setya
Novanto pada Rabu, 15 November 2017 karena sudah tiga kali mangkir.
Pada 16 November 2017 Setya Novanto dilarikan ke Rumah Sakit Medika
Permata Hijau setelah mobil yang dia tumpangi mengalami kecelakaan tunggal di
daerah Permata Hijau, Jakarta Barat kecelakaan ini diketahui cuma akal bulus Setya
Novanto untuk mengelabui KPK, hingga muncul istilah bakpau karena bejolan di
dahinya. Pada 17 November 2017, KPK menahan Setya Novanto sebagai tersangka e-
KTP.
Pada 7 Desember 2017 Sidang perdana praperadilan Setya Novanto digelar di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada Kamis, 29 Maret 2018, Setyo dinyatakan
bersalah dan terbukti melakukan korupsi KTP Elektronik. Jaksa menuntut Eks Ketua
DPR RI itu 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan.
Setya pun dituntut berdasarkan dakwaan kedua dari Pasal 3 Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.
Selain itu, jaksa KPK meminta Setya wajib membayar uang pengganti sesuai
dengan uang yang ia terima sebesar US$ 7,435 juta dikurangi Rp 5 miliar, seperti
yang sudah dikembalikan oleh Setya. Uang pengganti itu harus dibayarkan kepada
KPK selambat-lambatnya satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap. Selain
dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, Setya Novanto diharuskan membayar denda Rp
500 juta subsider 3 bulan kurungan.
Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/04/12351421/awal-mula-kasus-
korupsi-e-ktp-yang-sempat-hebohkan-dpr-hingga-seret-setya
https://nasional.tempo.co/read/1718009/setya-novanto
KASUS 2
KORUPSI WISMA ATLET ANGELINA SONDAKH
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/02/19251431/perjalanan-kasus-korupsi-
angelina-sondakh-dipenjara-10-tahun-dan-segera.
https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1454311-kilas-balik-kasus-korupsi-angelina-
sondakh?page=all