PENINDAKAN HUKUM DI
INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA KELOMPOK : - BELLA FEBI KARTIKA
-VIRA AULLIA
-DWI PUTRI AYU
-SHAFA NABILA
-MUHAMMAD VERY
-FEBRI DAHAYANTI
-WAHYU NIDA PUTRI
Kelas : XII-IPA 3
17 November 2017
Komisi Pemberantasan Korupsi KPK menahan Setya Novanto sebagai tersangka e-KTP.
Namun, karena sakit, Setya dibantarkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
20 November 2017
Setya Novanto menjalani pemeriksaan perdana selaku tersangka dan tahanan kasus dugaan
korupsi e-KTP di Gedung KPK, usai dijemput dari RSCM.
5 Desember 2017
KPK menyatakan berkas perkara tersangka kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP Setya
Novanto telah P21 atau lengkap untuk dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
6 Desember 2017
Berkas kasus e-KTP dengan tersangka Setya Novanto dilimpahkan jaksa KPK ke Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berkas tersebut berupa dakwaan
dan berita acara pemeriksaan dalam enam buku. Tingginya mencapai 1 meter.
7 Desember 2017
Sidang perdana praperadilan Setya Novanto digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
8 Desember 2017
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang lanjutan gugatan praperadilan
Setya Novanto terhadap KPK dengan agenda mendengarkan jawaban dari KPK serta
penyerahan barang bukti surat, dan mendengarkan keterangan saksi dari pihak Setya. Di hari
yang sama, dua pengacara Setya Novanto, Otto Hasibuan dan Fredrich Yunadi, memutuskan
untuk mengundurkan diri sebagai kuasa hukum tersangka kasus dugaan korupsi KTP elektronik
tersebut.
11 Desember 2017
Sidang lanjutan praperadilan Setya Novanto dengan agenda mendengarkan keterangan saksi
digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
13 Desember 2017
Sidang putusan praperadilan Setya Novanto akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan. Di hari yang sama sidang perdana pokok perkara Setya juga akan digelar di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Hakim tunggal praperadilan Setya Novanto, Kusno
mengatakan gugatan Setya dinyatakan gugur saat hakim mulai memeriksa pokok perkara
kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Setya Novanto dihukum 15 tahun, denda
Rp 500 juta, dicabut hak politik 5 tahun
Sidang korupsi E-KTP: Setya Novanto minta hakim mencairkan aset-asetnya 'karena
banyak tanggungan'
Kasus E-KTP: Setya Novanto dituntut 16 tahun penjara, denda, dan pencabutan hak
politik lima tahun
Setya Novanto: Puan Maharani dan Pramono Anung 'terima US$500.000', PDIP
membantah
Hukuman penjara yang dijatuhkan, sedikit lebih ringan dibandingkan tuntutan yang
diajukan jaksa penuntut umum, yaitu penjara 16 tahun.
Uang pengganti yang harus dibayarkan, US$7,3 juta dalam kurs terbaru setara dengan
lebih dari 101 miliar. Jika Setya tak membayar uang pengganti itu, kata Ketua Majelis
Hakim, Yanto, harta benda Setya akan disita untuk memenuhi hukuman itu. Yanto
berkata, kalaupun harta Setya tidak cukup, mantan Ketua DPR itu harus menjalani
pidana penjara tambahan selama dua tahun.
Adapun pencabutan hak politik Setya selama lima tahun, artinya selama lima tahun
sejak menyelesaikan masa hukumannya di penjara nanti, Setya Novanto tidak boleh
memilih atau dipilih atau menduduki jabatan publik.
R GAMBAR,BAY
ISMOYO/AFP/GETTY IMAGES
Setya Novanto dan media sosial: dari status tersangka hingga ditahan KPK
Setya Novanto 'hilang', tagar #IndonesiaMencariPapah pun terbilang
'Dimana benjolnya?' Reaksi warganet terhadap 'drama Setnov': dari bakpao sampai
tiang listrik