Anda di halaman 1dari 3

Bogor, 17 Nopember 2023

Perihal : PENGADUAN DAN PERMOHONAN PERLINDUNGAN HUKUM


Lamp : 2 (dua) rangkap

Kepada Yth,
KAPOLRESTABES BOGOR
Cq. KASAT RESKRIM POLRESTABES BOGOR
Di,-
Bogor

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini :


RUSMIATUN, Tempat Tanggal Lahir, Jakarta, 18-12-1967, Umur 55 Tahun, Jenis
Kelamin Perempuan, Agama Islam, Warga Negara Indonesia (WNI), Pekerjaan
Mengurus Rumah Tangga, Alamat domisili di Perumahan Puri Artha Sentosa Blok
D1/18, RT.002/RW.011, Kel. WaringinJaya, Kec. Bojong Gede, Kab. Bogor

Dimana saya dilaporkan telah melakukan tindak pidana Penipuan dan atau
Penggelapan, dan berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/271/XII/2019/Restabes
Makassar / Sek Tamalanrea, tanggal 12 Desember 2019.

Kronologis Singkat
Bahwa sebelum kejadian yang pelaporan tersebut, bahwa saya sebagai terlapor
dengan Pelapor an. Andi Riski alias Ibu Kiki telah terjalin kerjasama sekitar bulan
Maret 2019, kedua belah pihak bersepakat yakni saya menjual handphone yang
dimana handphone tersebut diambil dari toko pelapor yakni AR-CILA CELL yang
beralamat MTC Lt 1Blok Q-2 dan pembayaran secara cicil/angsur.

Bahwa sebelum mengambil handphone tersebut saya dibuatkan perjanjian yang


ditanda-tangani kedua belah pihak, dan perjanjian tersebut dibuat dan dipegang
oleh Andi Riski alias Ibu Kiki.

Bahwa setelah berselang kerjasama tersebut berjalan, saya sebagai penjual


menjual barang tersebut dan melakukan pembayaran kepada Andi Riski alias Ibu
Kiki diangsur/dicicil berdasarkan kontrak kerjasama yang telah disepakati dan itu
dilakukan dari maret hingga bulan nopember 2019.

Page 1
Bahwa kemudian setelah berselang terjadi pembayaran yang tidak seusai dengan
nominal yang harus disetorkan tetapi saya masih dan melakukan pembayaran
kepada Andi Riski alias Ibu Kiki, namun karena tidak menerima hal tersebut
kemudian Andi Riski alias Ibu Kiki membuat dan status di Facebook bahwa saya
tidak bisa dihubungi dan melakukan penipuan padahal yang terjadi tidak
demikian karena sebelum hal tersebut saya telah melakukan pembayaran kepada
Andi Riski alias Ibu Kiki.

Bahwa beberapa hari kemudian Andi Riski alias Ibu Kiki membuat laporan polisi
di Polsek Tamalanrea padahal saya membuat perjanjian di MTC Karebosi,
mungkin karena Andi Riski alias Ibu Kiki punya suami yang bertugas di Polsek
Tamalanrea.

Bahwa setelah kejadian tersebut, Andi Riski alias Ibu Kiki membuat laporan polisi
di Polsek Tamalanrea Nomor : LP/271/XII/2019/Restabes Makassar / Sek
Tamalanrea, tanggal 12 Desember 2019. Yang selanjutnya melakukan penyitaan
handphone milik saya dan suami saya, dan selanjutnya saya ditahan tanggal 13
Desember 2019.

Melalui surat ini SAYA BERMAKSUD MENGAJUKAN PELAPORAN ADANYA DUGAAN


REKAYASA KASUS DAN CACAT ADMINISTRATIF TERHADAP SAYA SELAKU
TERLAPOR DAN KEMUDIAN BARANG SAYA DISITA, KEMUDIAN SAYA DITANGKAP
DAN DITAHAN.

Setelah adanya laporan polisi yang dimana Terlapor, terjadi banyak dugaan rekayasa
dan cacat administratif yang terjadi, dimana temuan kami yakni :

1. Bahwa Laporan Polisi dibuat 1 hari sebelum saya ditangkap dan ditahan yakni
Laporan Polisi Nomor : LP/271/XII/2019/Restabes Makassar / Sek
Tamalanrea, tanggal 12 Desember 2019 kepada saya yakni MELISA.

2. Selanjutnya saya ditangkap juga tanggal 12 Desember 2019 dan ditahan 13


Desember 2019 dan handphone milik saya dan suami saya disita oleh penyidik
kepolisian Polsek Tamalanrea.

BAHWA YANG SAYA PERTANYAKAN APAKAH DALAM LAPORAN POLISI


TERSEBUT, MEMUNGKINKAN UNTUK LANGSUNG DITETAPKAN

Page 2
TERSANGKA TANPA ADA PROSES LIDIK dan SIDIK serta
PEMANGGILAN SAYA SEBAGAI SAKSI DAN KEMUDIAN DITANGKAP?
BAHWA KARENA ADANYA PENYITAAN YANG DILAKUKAN OLEH
KEPOLISIAN, APAKAH ADA SURAT PERINTAH PENYITAAN DARI
PENGADILAN? KAPAN SURAT PERINTAH PENYITAAN TERSEBUT?
KARENA LAPORAN POLISI DAN SAYA DITANGKAP SANGAT HANYA
BERSELANG 1 HARI SAJA DARI LAPORAN POLISI.

Karena hal tersebut membingungkan masyarakat dan juga kepada saya dalam
hal kepastian dan keadilan hukum. Oleh karena dan juga ibu Kiki terikat
perjanjian masih terikat PERJANJIAN KERSAJAMA sehingga unsur pidana dapat
dipertanyakan.

3. Bahwa selain itu, yang kami pertanyakan kapan dilakukan gelar perkara oleh
Penyidik POLSEK TAMALANREA?

4. Bahwa selain itu, saya dijebak di Hotel Singgasana pada tanggal 12 Desember
2019, dimana saya juga berprofesi sebagai tukang behel, selanjutnya ada yang
berpura-pura menjadi konsumen dan meminta janjian di Hotel Singgasana,
namun sesampainya di sana, ternyata polisi sudah ada menunggu dan membawa
saya ke polsek Tamalanrea.

5. Bahwa atas dasar hal tersebut saya memohon dan meminta untuk perlindungan
hukum, termasuk melihat bagaimana status dan kasus tersebut sehingga saya
ditetapkan menjadi tersangka dan kemudian ditangkap dan ditahan.

Demikian surat Pengaduan dan Permohonan Perlindungan Hukum ini saya buat. Atas
perhatian dan respon yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih. ----------------

Hormat Saya,
PELAPOR,

MELISA
Kontak Person an YUDI : 085 145 044 494

Page 3

Anda mungkin juga menyukai