Anda di halaman 1dari 3

Pematang Siantar 16 Oktober 2023

Perihal : Laporan / Pengaduan tentang Terjadinya Kepada Yth


Dugaan Penipuan dan Tindakan Melawan Ombudsmen Republik Indonesia
Hukum yang Kami Alami. Perwakilan Sumatera Utara
di_
Medan.

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ronaldo Mulatua Damanik
Tempat / Tgl. Lahir : Jakarta / 14 Agustus 1965
Umur : 58 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kartini No. 44 RT/RW : 003/003
Timbang Galung Pematang Siantar
Agama : Kristen Protestan

Bersamaan dengan surat ini kami datang kehadapan Bapak Ombudsmen guna
melaporkan adanya dugaan terjadinya Tindak Pidana Penipuan dan Tindakan Melawan
Hukum yang kami alami yang dilakukan oleh para terlapor, yaitu :
1. Januari Tampubolon sebagai Satpam PT. PLN Persero Jalan M.H. Sitorus No.1
Pematang Siantar.
2. Nur Girsang sebagai vendor atas rekanan PT. PLN Pematang Siantar.
3. Dicky Panggabean sebagai Oknum P2TL PLN Pematang Siantar.
4. Lamris Rajagukguk sebagai Manager PT. PLN Persero Jl. M.H Sitorus No. 1.
Cabang PLN Pematang Siantar.

Adapun kronologis kejadian atas tindakan penipuan dan tindakan melawan hukum
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sekitar pertengahan tahun 2016 yang lalu saya hendak melakukan permohonan
pemasangan token listrik elektrik di uasha kost-kostan saya yang terletak di Jalan
Penyabungan Pematang Siantar.
Selanjutnya saya menjumpai / menelepon salah satu Satpam PLN Pematang Siantar
yang saya kenal yaitu saudara Januari Tampubolon. Januari Tampubolon
mengarahkan dan mendampingi saya menghadap kepada saudari Nur Girsang yang
punya meja khusus di lantai bawah Gedung PLN Jalan M.H. Sitorus Pematang
Siantar. Yang menurut keterangan pihak PLN bahwa Nur Girsang adalah salah satu
vendor atau rekanan kerja dari PLN Pematang Siantar dan sekarang tidak lagi
bekerja di PLN. Kemudian saudari Nur Girsang menyodorkan kepada saya syarat-
syarat permohonan yaitu mengisi berkas permohonan disertai dengan KTP dan
Kartu Keluarga saya sendiri dan bukan atas nama orang lain.
Dua minggu setelah saya bermohon, pihak petugas PLN datang ketempat usaha
kost-kostan saya di Jalan Penyabungan Pematang Siantar dan memasang token
listrik yang saya mohon sebanyak dua unit dengan daya 2200 watt per unit dengan
harga yang saya bayar pada saat itu kepada Nur Girsang Rp. 2.800.000,- (dua juta
delapan ratus ribu rupiah) per unit.
Sesudah selesai dipasang, pihak petugas menyerahkan dua buah ID Card (Kartu
Pelanggan PLN) kepada saya lalu saya serahkan kepada penghuni kost agar mereka
sendiri yang mengisi pulsa listrik nantinya. Saya tidak cek lagi ID tersebut karena
saya yakin nama pelanggannya adalah nama saya. Karena pada waktu bermohon
adalah dengan nama saya sendiri sesuai nama, alamat yang ada di KTP saya. Sejak
pemasangan dari tahun 2016 sampai 02 Oktober 2023 token yang saya pesan
tersebut aman-aman saja.

2. Pada tanggal 03 Oktober 2023 pihak P2TL melakukan pembongkaran paksa


terhadap salah satu token yang dipasang pada tahun 2016 ditempat usaha kost-
kostan saya di Jl. Penyabungan Pematang Siantar yang dimotori oleh Dicky
Panggabean dengan alasan bahwa meteran token listrik dilantai bawah kost-kostan
saya tidak sesuai dengan nama dan alamat pelanggan.
Dicky Panggabean mengatakan bahwa token yang dibongkar paksa adalah atas
nama Sihar T.J. Simaremare yang beralamat di Jalan Manunggal Karya Pematang
Siantar. Dicky Panggabean dan rekannya melakukan pembongkaran paksa tanpa
disertai dengan Surat Tugas dari Manager Lamris Rajagukguk sebagai Pimpinan
Cabang PLN Pematang Siantar atau Surat Peringatan. Selanjutnya Dicky
Panggabean menyerahkan seberkas surat kepada saya yang mana dalam surat
tersebut agar saya membayar denda sebesar Rp. 19.000.000,- kepada PLN atas
kerugian dan denda yang dibebankan kepada saya. Kemudian pada tanggal 04
Oktober kami datang menghadap ke PLN untuk menyelesaikan masalah, namun
Dicky Panggabean membuat alasan yang tidak jelas karena tidak ada ditempat dan
pihak P2TL menganjurkan agar denda dibayar hanya sebesar Rp. 8.200.000. karena
saya merasa tidak merugikan PLN selama ini, saya tidak mau membayar.
Kemudian pada tanggal 05 Oktober 2023 saya kembali datang ke PLN, tetapi Dicky
Panggabean selalu punya alasan yang tidak jelas dan tidak mau ketemu dengan
kami.

3. Pada tanggal 12 Oktober 2023 kami disuruh menghadap ke Kantor PLN dan
Manager Lamris Rajagukguk tetap menekankan agar saya tetap membayar denda
sebesar Rp. 19.000.000,- tanpa penjelasan yang panjang walaupun saya sudah
jelaskan semua kronologis waktu saya bermohon pemasangan token listrik. Justru
Lamris Rajagukguk dengan angkuhnya mengatakan agar kami bertemu di
pengadilan saja. Akibat dari perlakuan pihak PT. PLN Cabang Pematang Siantar
baik Dicky Panggabean maupun Lamris Rajagukguk, kami/saya sebagai
konsumen/pelanggan PLN merasa dizholimi hak-hak saya dan dirugikan secara
materi dan moril.

4. Terkait dengan nama pelanggan yang ada di Token Listrik saya yaitu Sihar T.J.
Simaremare yang beralamat di Jalan Manunggal Karya Pematang Siantar, yang
menurut pihak PLN bahwa nama pelanggan tersebut sudah hilang entah kemana dan
itulah yang mereka cari selama ini, ternyata ditemukan berada di tempat kost-kostan
saya Jalan Penyabungan No. 50 Pematang Siantar. Sehingga Dicky Panggabean CS
atas nama P2TL dan PLN melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada tanggal 03
Oktober 2023 serta melakukan bongkar paksa terhadap token listrik saya.
Sesuatu hal yang aneh dan tidak masuk akal sehat bagi saya, dimana selama
tenggang waktu hampir 7 tahun dari sejak pemasangan token listrik di kost-kostan
tidak ada masalah dan selama itu juga tidak pernah ada pihak PLN untuk mengecek
keberadaan token saya. Kemudian pada Token Ke-II di lantai atas setelah saya cek
ternyata bukan juga atas nama saya tetapi atas nama philip beralamat di Jalan
Kartini. Kenapa tidak dibongkar juga oleh Dicky Panggabean CS ?
Adakah indikasi bahwa saya dari awal sudah ditarget oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab ?

5. Dari hasil investigasi adik saya dilapangan, Thamrin Damanik yang beralamat di
Jalan Melanthon Siregar Gang Cantik Manis Pematang Siantar, bahwa sudah
bertemu langsung dengan saudara Sihar T.J. Simaremare yang tinggal di Jalan
Manunggal Karya Permatang Siantar, ternyata dalam nama pelanggan token
listriknya masih tetap atas nama Sihar T.J. Simaremare. Pak Sihar T.J. Simaremare
mengaku pernah mengalami kerugian akibat denda yang dikenakan oleh PLN.
Sehingga token listrik dibongkar paksa pada tahun 2016 yang lalu dan bapak ini
merasa keberatan karena namanya ada di nama pelanggan Jalan Penyabungan
Pematang Siantar. Karena dia merasa tidak punya rumah di Jalan Penyabungan.
Saudara Sihar T.J. Simaremare yang berprofesi sebagai pengacara akan bersedia
sebagai saksi apabila persoalan ini masuk ke ranah hukum.

6. Bahwa dalam tempo dalam tiga hari Pihak PLN Pematang Siantar mengeluarkan
surat panggilan I, II, dan III tanpa dikasih kesempatan kepada saya untuk
menghadap ke PLN, Surat panggilan tersebut tidak saya indahkan karena nama,
alamat dalam surat panggilan tersebut tidak sesuai dengan alamat KTP saya.

Atas peristiwa tersebut diatas, kami merasa keberatan dan mengalami kerugian baik
materi maupun moril atas perbuatan para terlapor, dan sehubungan dengan hal tersebut
kami bermohon kepada Ombudsmen Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara
untuk dapat melakukan penyelidikan terhadap peristiwa yang kami alami dan dapat
diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Atas bantuan dan kerjasamanyas saya sebagai pelapor, kami mengucapkan banyak
terima kasih.

Hormat saya,
Pelapor

RONALDO MULATUA DAMANIK


No. HP : 0813 9770 3367
Ronaldo Damanik

Anda mungkin juga menyukai