KepadaYth,
Yth.KETUA PENGADILAN
NEGERI KOTA MALANG
Pekerjaan : Dosen
Penggugat berdasarkan Surat Kuasa tanggal 10 Oktober 2023 dalam hal ini
memilih domisili hukum di tempat kuasanya, dan dalam hal ini menguasakan
kepada DHAREN IRWANA PUMAGISTA, S.H. Advokat/ Pengacara dan
Konsultan Hukum yang berkantor di KANTOR HUKUM DHAREN and
PARTNERS yang berkedudukan di Jl.Imam Bonjol No.54 A Sananwetan Kota
Blitar – Jawa Timur, dengan alamat elektronik dharenirwana25@gmail.com,
bertindak atas nama pemberi kuasa guna mewakili mengajukan mewakili
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) terhadap:
1. Nama : dr. ANA, SP. A
Pekerjaan : Dokter
Pekerjaan : Dokter
Posita :
1. Bahwa, Penggugat adalah pemilik rumah yang terletak di Jl. Tulip Utara
Nomor 22 Kelurahan Jati Padang, Kecamatan pasar Minggu, Kota
Malang;
2. Bahwa, Tergugat 1 dan Tergugat 2 adalah sepasang suami istri
sekaligus pemilik tanah kosong ang berlamat di Jl. Tulip Utara 1 Nomr 23
Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Malang;
3. Bahwa, Tergugat 1 dan Tergugat 2 saat ini sedang melaksanakan
pembangunan bangunan 2 lantai di atas tanah kosong milik Tergugat 1
dan Tergugat 2 yang mana tanah kosong tersebut letaknya
bersebelahan dengan rumah milik Penggugat;
4. Bahwa dalam melaksanakan pembangunan 2 lantai tersebut, Tergugat 1
dan Tergugat 2 menggunakan jasa Tergugat 3 sebagai konsultan
perencanaan pembangunan rumah 2 lantai tersebut;
5. Bahwa didalam membuat perencanaan pembangunan bangunan 2 lantai
tersebut Tergugat 3 tidak memperhatikan struktur tanah dngan detail dan
tidak memperhitungkan dampak yang akan timbul akibat dari
pelaksanaan pembangunan bangunan 2 lantai tersebut, sehingga karna
kelalaian Tergugat 3 tersebut mengakibatkan tanah disekitar lokasi
menjadi turut permukaan dan menimbulkan kerusakan parah terutama
rumah milik Penggugat, dan Penggugat kawatir jika sewaktu-waktu
rumahnya roboh dan menimpa keluarga Penggugat;
6. Bahwa akibat hal tersebut Penggugat telah memberitahukan kepada
Tergugat 1 dan Tersangka 2 selaku pemilik bangunan tersebut, namun
tidak ada respon atau tanggapan dan dari Tergugat 1 dan Tergugat 2,
kemudian Penggugat melaporkan masalah tersebut kepada ketua RT;
7. Bahwa atas laporan Penggugat tersebut, kemudian ketua RT melakukan
Mediasi antara Penggugat, Tergugat 1, dan Tergugat 2, dari Mediasi
pada tanggal 15 Oktober tersebut menghasilkan bahwa Tergugat 1 dan
Tergugat 2 sanggup memperbaiki kerusakan rumah Penggugat dengan
membayar sebesar Rp. 58.000.000 dan uang tersebut telah diterima
oleh Penggugat;
8. Bahwa setelah uang tersebut dan pergunakan penggugat untuk
memperbaiki kerusakan rumahnya ternyata masih belum mencukupi,
karena kerusakan yang di akibatkan oleh pelaksaan pembangunan
Tergugat 1 dan Tergugat 2 sangatlah parah;
9. Bahwa setelah Penggugat menghitung secara rinci jumlah biaya yang
dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan rumahnya sebesar Rp.
105.000.000 oleh karena hal tersebut Penggugat menemui Tergugat 1
dan Tergugat 2 untuk meminta supaya Tergugat 1 dan Tergugat 2
membayar kekurangan perbaikan rumah tersebut, namun Tergugat 1
dan Tergugat 2 menolak untuk membayarnya, namun Tergugat 1 dan
Tergugat 2 malah menyuruh Tergugat 3 untuk tetap melakukan
menyelesaikan pembangunannya, meskipun hal tersebut
membahayakan rumah Penggugat;
10. Bahwa perbuatan Tergugat 1 dan Tergugat 2, dan Tergugat 3 yang telah
melaksanakan pembangunan bangunan 2 lantai tanpa memperhitungkan
akibat yang ditimbulkannya, dan hal tersebut telah mengakibatkan
kerugian terhadap diri Penggugat, maka perbuatan Tergugat 1, Tergugat
2, dan Tergugat 3 tersebut merupakan Perbuatan Melawan Hukum,
maka sudah sepantasnya apabila para Tergugat di Hukum untuk
membayar kekurangan biaya perbaikan rumah Penggugat;
11. Bahwa kekurangan biaya sebagai mana tersebut dalam posita 10 di atas
adalah sebesar Rp. 47.000.000 dengan rincian cebagai berikut :
a) Jumlah biaya yang dibutuhkan Penggugat untuk memperbaiki rumah
sejumlah Rp. 105.000.000 - Rp. 58.000.000 = Rp. 47.000.000
b) Biaya inmateril Rp. 50.000.000 ;
12. Bahwa di karenakan gugatan ini di ajukan dengan bukti-bukti yang
otentik, maka sesuai dengan pasal 180 HIR segala penetapan dan
putusan pengadilan dalam perkara ini dengan putusan dapat di jalankan
( di laksankan ) terlebih dahulu Litvoebaar Bij Voorraad meskipun ada
upaya hukum dari para Tergugat:
13. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan dari Putusan perkara ini maka
adanya penghentian pelaksanaan pembangunan bangunan 2 lantai
tersebut terlebih dahulu:
14. Bahwa sebelum gugatan di ajukan Penggugat telah berulang kali
mengajak para Tergugat untuk menyelesaikan perkara ini secara
kekeluargan,akan tetapi para Tergugat tidak pernah menanggapi secara
serius bahkan cenderung tidak mau menyelesaikan masalah ini:
15. Bahwa oleh karena para Tergugat tidak pernah serius untuk
menyelesaikan, maka tidak ada jalan lain kecuali menyerahan masalah
ini kepada Pegadilan Negeri Kota Malang untuk memutuskan perkara
perkara ini;
16. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat
perkara ini.
PRIMAIR
SUBSIDAIR
Ex aeque at bono atau Mohon putusan yang seadil – adilnya jika Yang
Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang berpendapat lain ;
Demikian gugatan ini dibuat dan mohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri Kota
Malang, cq Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini
mengabulkan Gugatan Penggugat, atas dikabulkannya gugatan ini, Penggugat
menyampaikan banyak terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum.Wr.Wb.
Hormat kami,
Kuasa Penggugat