Anda di halaman 1dari 3

Nama :Dewi Sartika (1930104226)

MK : Hukum Acara Tata usaha Negara Dosen : Hudri Nurman M.Hum

Palembang, (18/06/2019)

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Palembang. di-.
JI. Jenderal Ahmad Yani No 67,13 Ulu II,Kota
Palembang,sumatera selatan 30116.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Kewarganegaraan Herman Sulkarnain S.H
Tempat tinggal Pekerjaan WNI (Warga Negara Indonesia)
advokat Rivai Amin& Patners Palembang, sekip Ujung Lorong meriam.
Advokat, berkantor di kantor pengacara dan
Yang mana bertindak untuk dan atas nama :
Nama : PT.Indah Makmur Jaya :
Alamat Jln.mandi api palembang

Selanjutnya disebut dengan Penggugat, mengajukan gugatan terhadap sengketa Keputusan TUN
perihal Penolakan menertibkan IMB a.n. PT. Indah Makmur Jaya dengan surat Tergugat No.
221/06211/18/VI pertanggal 18 juni 2019 kepada :

Nama : Anton Purnomo


Kewarganegaraan : WNI (Warga Negara Indonesia)
Pekerjaan : Advokat, berkantor di kantor pengara dan advokat
Rivai Amin& Patners selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT;

Tentang duduk perkara sebagai berikut ini:

1. Penggugat mempunayi sebidang tanah yang terletak di JI. Lebak Harapan 1 srijaya alang-
alang lebar kota palembang dengan serttifikat HM No. 467982/57290/231 dengan luas
tanah 769m2 yang dibeli dari saudara andri dihadapan saudara Rahmat andi, S.H. Notaris
PPAT di Palembang.
2. Bahwa untuk lahan seluas 769m2 tersebut Penggugat telah mengajukan permohonan untuk
menerbitkan IMB atas nama Penggugat kepada pihak Tergugat dengan surat pertanggal 18
juni 2019.
3. Bahwa Tergugat dengan suratnya No. 221/06211/18/VI pertanggal 18 juni 2019 menolak
untuk menerbitkan IMB Penggugat dengan alasan/dalil IMB belum dapat diterbitkan
karena :

a. Diatas tana tersebut masih terdapat bangunan tanpa izin yang belum dibongkar sesuai
dengan surat Kepala Dinas Tatakota Kabupaten Palembang pada tanggal 12 Februari
2011 No. 242/DT/2011.
b. Putusan Pengadilan Tinggi Palembang yang sudah mempunyai kekuatan hukum pasti
pertangal 11 April 2011 No.l0/PDT/2010 PT SMI Ji. Putusan MA Reg. Na
J99/KI/PDKT/2008 pada tanggal 13 Januari 2009 belum dieksekusi.
4. Bahwa alasan Tergugat pada angka 3.a diatas yang mengatakan diatas tanah tersebut relag
berdiri sebuah bangunan yang belum dibongkar adalah alasan yang dicari-cari.
5. Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Palembang tersebut antara Penggugat herman sulkamain
sebagai Pemilik asal tanah sengketa lawan Febri Anto sebagai pendiri bangunan tanpa izin
sampai sekarang ini belum ada penyelesaian.
6. Bahwa karena hal tersebut pihak Penggugat sangat dirugikan dengan Keputusan TUN
tersebeut karena berdasarkan pasal 53 (1) UU No, 9 Tahun 2004 tentang Peradilan TUN
ternyata Tergugat bertentangan dengan UU yang telah ada.
7. Bahwa berdasarkan pasal 55 UU No. 9 Tahun 2004, gugatan ini Penggugat ajukan dalam
tenggat waktu 90 hari SE JAK Keputusan TUN tersebut diterima.
8. Berdasarkan hal tersebut maka pihak Penggugat berlandaskan pasal 53 (1) UU No. 9 Tahun
2004 mohon kepada Ketua PTUN untuk dapat memeriksanya :
a. Mengabulkan gugatan dari pihak Penggugat miliki seluruhnya.
b. Menyatakan batal Keputusan TUN tanggal 16 Juni 2019 No. 221/06211/18/VI tersebut.
c. Menghukum Tergugat dengan menerbitkan IMB a.n. Penggugat.
d. Menghukum pihak Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.

Terima kasih.

Hormat Kuasa Penggugat,

Herman Sulkarnain, S.H.


2. Hakim aktif ialah menurut PTUN

Hakim Peradilan Tata Usaha Negara harus berpedoman pada asas hakim aktif. Asas hakim
aktif merupakan salah satu asas penting dalam pemeriksaan di Peradilan Tata Usaha Negara. Asas
Hakim aktif merupakan hakim secara aktif menasehati penggugat untuk melengkapi surat gugatan,
serta dalam proses pembuktian hakim secara aktif menemukan kebenaran materiil dalam
penyelesaian sengketa tata usaha negara. Dalam perkembangan di masyarakat, asas hakim aktif
perlu dipahami secara luas untuk dapat memberi keadilansubstansial proporsional.'Konsekuensi
dari penerapan asas hakim aktif, dapat menimbulkan asas ultra petita dalam putusan Peradilan Tata
Usaha Negara. Pada prinsipnya hakim Peradilan Tata Usaha Negara tidak boleh menerapkan asas
ultra petita yaitu mengabulkan sesuatu yang sama sekali tidak diminta atau menunjukkan adanya
pengabulan sesuatu yang diminta akan tetapi nilai kadarnya melebihi dari yang dimintakan semula.

3. Proses Dismissal oleh ketua pengadilan PTUN

Menurut Mustamar mengatakan dismissal process adalah kewenangan Ketua Pengadilan


(PTUN) yang diberikan oleh undang-undang untuk menyeleksi perkara- perkara yang dianggap tak
layak untuk disidangkan oleh majelis. Dalam Prosedur Dismissal Ketua Pengadilan berwenang
memanggil dan mendengar keterangan para pihak sebelum menentukan penetapan disimisal
apabila dipandang perlu.Ketua Pengadilan berwenang memutuskan dengan suatu penetapan yang
dilengkapi dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan itu dinyatakan tidak
diterima atau tidak berdasar, dalam hal :a. Pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk
dalam wewenang Pengadilan.b. Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak
dipenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah diberitahu dan diperingatkan.c. Gugatan tersebut tidak
didasarkan pada alasan-alasan yang layak.d. Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah
terpenuhi oleh Keputusan TUN yang digugat.e. Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah
lewat waktunya.Dalam hal adanya petitum gugatan yang nyata- nyata tidak dapat dikabulkan, maka
kemungkinan ditetapkan dismissal terhadap bagian petitum gugatan tersebut. Hal ini dalam praktek
tidak pernah dilakukan karena adanya perbaikan gugatan dalam pemeriksaan persiapan. Penetapan
Dismissal ditandatangani oleh ketua dan panitera/wakil panitera (wakil ketua dapat pula
menandatangani penetapan dismissal dalam hal ketua berhalangan).Penetapan Ketua Pengadilan
tentang dismissal proses yang berisi gugatan penggugat tidak diterima atau tidak berdasar,
diucapkan dalam rapat permusyawaratan sebelum hari persidangan ditentukan terlebih dahulu
memanggil kedua belah pihak untuk didengar keterangannya.

Anda mungkin juga menyukai